Anda di halaman 1dari 21

Perdagangan

Internasiona l 1
Kelompok
Ida siti Hamidah
Kusnul Amelia
Leli Laelatussaniah
Rizki Dwi Septiana
Reta Pahmi
PERDAGANGAN
NTERNASIONAL
Pengertian
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk/
pemerintah antar negara yang diwujudkan adanya proses pertukaran barang
atau jasa yang saling menguntungkan. Hal ini senada dengan pernyataan
Setiawan dan Lestari (2011), Perdagangan internasional adalah salah satu jenis
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Perdagangan internasional disebut dengan perdagangan dunia. Hal ini


dikarenakan interaksi perdagangannya berasal dari berbagai belahan dunia.
Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yakni impor dan ekspor.
Impor adalah kegiatan pembelian barang atau jasa dari luar negeri ke dalam
negeri.

Sedangkan ekspor adalah kegiatan penjualan barang dan jasa dari dalam negeri
ke luar negeri. Dengan melakukan perdagangan ekspor impor, negara-negara
maju akan memperoleh bahan baku atau bahan mentah yang diperlukan oleh
industri di negaranya. Selanjutnya negara maju tersebut dapat menjual hasil
produksinya ke negara –negara berkembang sehingga negara berkembang bisa
mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri dan memperoleh devisa.
Manfaat

Mempererat hubungan Mendapatkan devisa dari


antar negara, baik bilateral para investor asing yang
maupun multitateral. menginvestasikan modalnya
ke beberapa proyek yang
memiliki potensial tinggi dari
Peluang beberapa negara yang milik pemerintah dan swasta
saling membantu dapat di negara lain
mempercepat proses pembangunan
di negara masing-masing

Meningkatkan kesejahteraan suatu negara Mempermudah dalam memperoleh


melalui pendapatan nasional. barang/produk yang tidak bisa atau sulit
Mendapatkan keuntungan diproduksi oleh negara sendiri.
Memperluas peluang dan kesempatan internal dan eksternal negara.
kerja karena terbukanya berbagai  
lapangan kerja.
Apa itu Teori
Perdagangan
Internasional?
n
m e l akuka nal
a tu n egara internasio
n d as an su rdagangan ungan
t
s eb agai la a. Teori pe l dan perhi gangan
a t u n egara ang lainny ternasiona s a n perda
y a
g u n a kan su an negara agangan in am pembat
ri y a ng di ional deng a s a r perd ngaruh dal me).
o s d
te a
teori – ngan intern ntang dasa tkan serta
r– pe
ro te k sionis
p
ga
perda an analisa t yang dida
te pa
i n e gara (
e l a kuk b e n e fi a n e k o no m
m n g
a m ukura p e rl i nd un Teori
da l kukan
m e l a n th
at
guna sen
ta tio
re
nt P
03
i

? rP o
P ow e d.
rn e
m ode design
a ly
Get autiful

04
e
is b
MERKANTILISME
MERKANTILISME

ABSOLUT
ABSOLUT ADVANTAGE
ADVANTAGE
TEORI
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
COMPARATIVE
COMPARATIVE ADVANTAGE
ADVANTAGE

THE
THE PROPORTIONAL
PROPORTIONAL FACTOR
FACTOR THEORY
THEORY
Teori Merkantilisme

EXPORT--IMPORT
UU No. 07
Tahun 1992 Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua
ide pokok, yaitu: Pemupukan logam mulia dan Setiap politik perdagangan
ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan
Pasal 14 yang aktif).

“Satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah
dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor”.

EKSPOR > IMPOR


Teori Keunggulan Mutlak
(absolute advantage)

Negara melakukan perdagangan internasional dengan negara lain. jika negara


tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolut advantage) maka Negara tersebut
akan melakukan ekspor dan mengimpor barang-barang yang tidak memiliki
keunggulan mutlak (absolute disadvantage).

ADAM SMITH
Absolute advantage-Adam Smith

 Mendasarkan pada variabel Rill bukan moneter sehingga dikenal


dengan nama teeori murni perdagangan internasional.

 Murni : merumuskan perhatiannya pada variable rill, misalnya niali


suatu barang diukur dengan banyaknnya tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang.

Produksi

Amerika Inggris

Gandum
8 10

Pakaian
4 2
• Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum: tenaga kerja yang
dibutuhkan leebih rendah dibandingkan Inggris (Amerika memiliki Absolute
Advantage dalam memproduksi gandum).
• Inggris lebih efisien dalam memproduksi pakaian: tenaga kerja yang dibutuhkan
lebih rendah dibandingkan Amerika (Inggris memiliki absolute advantange dalam
memproduksi pakaian).

Dikatakan absolute advantage karena masing-masing negara dalam menghasilkan


satu macam barang dengan biaya (diukur dengan unit tenaga kerja) yang secara
absolute lebih rendah dari negara lain.
Teori keunggulan komparatif
(comparative advantage)

Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan komparatif karena dapat


memproduksi barang dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding negara
lain. Dengan kata lain, Keunggulan komparatif merupakan keunggulan yang
dimiliki suatu negara karena memiliki keunggulan lebih besar pada satu barang
dibanding barang lain, sedangkan negara lain memiliki kelemahan yang lebih
DAVID RICARDO kecil pada barang lainnya.
Menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja
yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga
yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang, makin mahal barang
tersebut.
Contoh produksi 10 orang dalam 1 minggu

Produksi Amerika Inggris

Gandum 6 bakul 2 bakul

Pakaian 10 yard 6 yard


• Menurut teori absolute advantages, tidak akan terjadi perdagangan antara Amerika
dan Inggris karena Amerika memiliki absolute advantage pada semua produk
• Menurut comparative advantage dapat dilakukan perdagangan antara Amerika
dan Inggris

Amerika
• Dalam produksi gandum 6 bakul dibanding 2 bakul dari Inggris = 3:1
• Dalam produksi pakaian 10 yards dibanding 6 yards dari Inggris = 5/3:1
• Amerika memiliki comparative advantage pada gandum yakni (3:1) lebih besar dari 5/3:1

Inggris
• Dalam produksi gandum 2 bakul dibanding 6 bakul dari amerika = 1/3:1
• Dalam produksi pakaian 6 yards dibanding 10 yards dari amerika = 3/5:1
• Inggris memiliki comparative advantage pada produksi pakaian yakni (3/5:1) lebih besar
daripada (1/3:1)
• Amerika spesialisasi produksi gandum, Inggris berspesialisasi pada pakaian
Teori Comparative Advantage digolongkan menjadi dua diantaranya:

a) Cost Comparative Advantage (Labor efficiency), menurut teori cost comparative advantage (labor


efficiency), suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana Negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih
efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien.
Berdasarkan contoh hipotesis di bawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori comparative advantage dari
David Ricardo adalah cost comparative advantage.

b) Production Comperative Advantage (Labor productifity), Suatu negara akan memperoleh manfaat


dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana
negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut
berproduksi relatif kurang/tidak produktif.

Data Hipotesis Cost Comparative                              


Produksi              1 kg gula              1 m kain              
Indonesia             3 hari kerja           4 hari kerja
China                   6 hari kerja           5 hari kerja          
Teori ini mencoba melihat keuntungan atau kerugian dalam perbandingan
relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi:
1. Labor Theory of Value menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan
oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang
tersebut, di mana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah
tenaga kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya.
2. Perdagangan Internasional sebagai pertukaran barang dengan barang.
3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal
pemasaran.
4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak
berpengaruh.
Teori Ketersediaan Faktor Produksi
(THE PROPORTIONAL FACTOR THEORY)

Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan melakukan


perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki
keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan
keunggulan faktor produksi.

Basis dari keunggulan komparatif adalah:


1.Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam
Heckscher-Ohlin suatu negara.
2.Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses
produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.
Contoh: Negara A memiliki tenaga kerja ebih banyak dari negara
lainnya dan negara lainnya memiliki kapital lebih banyak dari negara A.
Kurva yang digunakan dalam
teori H-O
• kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang
sama.
• kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk
yang sama.
• Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan
kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan
diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh
sejumlah produk tertentu.

Berdasarkan teori ekonomi mikro pada titik optimal kurva isoquant akan
menyinggung kurva isocost. Yang berarti sejumlah produk tertentu akan diperoleh
dengan biaya minimal atau produk yang maksimal akan diperoleh dengan biaya
tertentu. Suatu negara A mempunyai tenaga kerja dengan jumlah yang besar dan
kapital yang cenderung sedikit sehingga dengan mengeluarkan sejumlah uang
tertentu akan diperoleh tenaga kerja dengan jumlah yang lebih banyak daripada
capital
Analisis hipotesis Heckescher-Ohlin meliputi beberapa hal yaitu (Lilimantik, 2015):

1. Proporsi dan struktur faktor produksi yang dimiliki menentukan keunggulan komparatif dari
suatu jenis produk setiap negara.
2. Jumlah faktor produksi setiap negara menentukan biaya atau harga produksi suatu barang.
3. Karena negara mempunyai faktor produksi yang cukup banyak dan memiliki biaya produksi
yang murah maka setiap negara akan mengekspor barang tertentu dengan melaksanakan
spesialisasi produksi.
4. Negara dengan faktor produksi yang sedikit dan memiliki biaya produksi yang mahal akan
memilih untuk mengimpor berbagai barang tersebut.
5. Teori Heckscher-Ohlin memiliki kelemahan ialah perdagangan internasional tidak terjadi jika
suatu negara memiliki jumlah faktor produksi yang relatif sama yang menyebabkan
kesamaan harga barang yang sejenis.
Teori Heckscher-Ohlin memiliki beberapa kelemahan dalam mendeskripsikan
perdagangan internasional yaitu:

1. Semua faktor produksi dan pasar produk memiliki masalah pada asumsi persaingan
sempurna karena perdagangan sebagian besar merupakan produk dari negara industri yang
melakukan diferensiasi produk dan skala ekonomi yang tidak dapat dideskripsikan
menggunakan model faktor endowment Heckscher-Ohlin.
2. Kesamaan teknologi yang digunakan kedua negara dalam memproduksi barang merupakan
asumsi yang tidak valid. Realita di lapangan menunjukkan bahwa sering terdapat perbedaan
teknologi yang dipakai suatu negara.
3. Asumsi suatu negara dalam berdagang melakukan spesialisasi penuh untuk memproduksi
suatu komoditi tidak sepenuhnya benar karena banyak negara memproduksi komoditi yang
sebagian besar berasal dari impor.
4. Asumsi tidak ada perpindahan faktor internasional. Terdapat perpindahan faktor secara
internasional dapat menggantikan perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan
faktor produksi dan harga produk. Hal ini merupakan modifikasi tanpa mengurangi validitas
teori Heckscher-Ohlin (Salvatore, 2018).
Kesamaan Harga Faktor Produksi
(Factor Price Equalization)
SAMUELSON
Harga berbagai faktor produksi di beberapa negara sama disebabkan oleh
perdagangan bebas. Berdasarkan teori faktor proportions Hecksher-Ohlin,
Jika produksi barang X di negara A diperbanyak maka permintaan terhadap
tenaga kerja juga ikut bertambah. Begitu juga sebaliknya Jika produksi
barang Y di negara A diperbanyak maka permintaan terhadap capital atau
mesin juga ikut berkurang. Upah tenaga kerja akan menurun dan harga
capital atau mesin akan meningkat.
Teori Permintaan dan Penawaran
Education Pada prinsipnya perbedaan antara permintaan dan penawaran menjadi
Plan penyebab terjadinya perdagangan antara 2 negara. Contoh dari
perbedaan permintaan adalah perbedaan selera dan pendapatan.
Sedangkan contoh dari perbedaan penawaran adalah perbedaan di
dalam jumlah dan kualitas dari berbagai faktor produksi, eksternalitas
dan tingkat teknologi.
Berbagai asumsi yang dipakai dalam analisis teori permintaan dan
penawaran adalah:
1. Persaingan sempurna
2. Faktor produksi yang tetap
3. Biaya angkut tidak ada
4. Penuhnya kesempatan untuk berkerja
5. Teknologi tidak berubah
6. Biaya produksi yang meningkat
7. Kapital tidak berpindah
Perdagangan Internasional

Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai