Anda di halaman 1dari 26

TEKNIK PENGAM BILAN

KEPUTUSAN

BAB IX

ANALISIS KEPUTUSAN &


ALAT - ALAT
BANTUNYA
KELOM POK III
KELOM POK
III
NAM A
ANGGOTA
AYU SURURI TARANDIKA SARITA DEWI

YULIANA AZALIA YUDA HARIAWAN

NIA SEPHIANA LALU NURDIN SAPUTRA


PEMBAHASAN

A. Instrumen dan Statistikal dan Matematikal

Analisis keputusan adalah > disiplin ilmiah yang


menggunakan instrumen statistikal dan matematikal yang
digabung dengan pen dekatan kesisteman dalam membantu
para pimpinan menganalisis keputusan yang
diambilnya.Analisis keputusan itu dimaksudkan antara lain
untuk lebih menjamin, bahwa keputusan yang
diambilmempunyai kaitan langsung dan relevansi tinggi
dengan kenyataan yang ada.
1. Penciptaan
Model
Sebenarnya hampir setiap orang menggunakan model
matematikal dalam menghadapi masalah yang dihadapinya
sehari-hari
>Faktor- faktor yang diperhit ungkannya ant ara lain t erdiri
dari jarak yang harus ditempuh, kecepatan kendaraan, kondisi
lalu lintas, dan faktor-faktor lain yang relevan. Dengan
perkataan lain, seorang manajer yang ingin berfungsi sebagai
pengambil keputusan yang efektif, paling sedikit harus
menyadari manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan
berbagai model tersebut.
jutan
Lan
dua jenis model
yaitu model kuant
a
i tatif dan model
k a n p a d a d u
an d a pa t d i g o l o n g kualitatif. Masing
kep ut us - -m asing model
a te g or i , y a itu mempunyai ciri-cir
k d a k i sendiri-sendiri.
, d an y a n g t i
t e r p r o g r a m Di satu pihak mod
a n y a n g el-model
keputus u e n s i lo g is d a r i
m . K o n s e k kuantitatif biasanya
terprogra w a m o d e l- menuntut logika
ia n ia la h, b a h dan tingkat ketepa
go r is as i d e m i k tan yang tin
ka te k an a lis i s ggi,
g u n a k a n un t u
model yang d i akan tetapi dengan
s ering
a t te rs tr u k tu r
at b e rs if at s a n g mengorbankan reali
kepu tu sa n da p a si sme.
g k a t k u a n tif ik
e ng g u n a k a n t in
dan de n g a n m
yang tinggi.
Begitu besar manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan model-
model ini, sehingga model-model itu di- gunakan untuk pengambilan
keputusan yang sifatnya strategis seperti:

Penentuan sasaran organisasi


Perumusan kebijaksanaan dasar.
Pemilihan lokasi pabrik.
Perencanaan dampak
lingkungan.
Penyusunan anggaran yang tidak
bersifat rutin.

Bahkan juga untuk pengambilan


keputusan yang bersifat taktis dan teknis
seperti:

Perencanaan keuangan.
Perencanaan ketenagakerjaan.
2. Berbagai Teknik Penggunaan Model

Teknik penggunaan model di bagi menjadi 4 teknik :

>Pertama, teknik yang didasarkan pada teori keputusan statistikal. Teknik ini berusaha
untuk memanfaatkan preferensi pengambil keputusan yang bersangkutan.
>Kedua, programming matematikal, yaitu satu teknik yang berusaha memperhitungkan
jalan pemecahan yang optimal meskipun kondisi yang dihadapi tidak jelas, dan bahkan
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi.
> Ketiga, teknik yang dikenal dengan nama game theory, yang dalam prakteknya
berupa pengambilan keputusan kolektif, yang di dalamnya dicoba diperhitungkan jalan
pemecahan yang paling optimal
> Keempat, pengambilan keputusan dengan kriteria ganda. Yaitu berdasarkan rumus
maksimalisasi, diperkirakan manfaat apa yang mungkin diperoleh dan dengan rumus
minimalisasi memperkirakan kerugian apa yang harus dipikul.
B. Analisis Sistem

Salah satu alat bantu yang ini semakin meluas penggunaannya dalam analisis
keputusan adalah analisis sistem. Berbeda dengan model-model
matematis yang menggunakan angka-angka untuk menjelaskan situasi tertentu, analisis
sistem sesungguhnya merupakan sikap mental seseorang dalam menghadapi dan
menyelesaikan suatu situasi problematik. Kemajuan pesat yang dialami oleh umat
manusia dimungkinkan terjadi antara lain berkat interaksi antara banyak komponen dalam
menyelesaikan sesuatu pekerjaan. Manusia, mesin, dan berbagai sumber daya harus
tersedia pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dan masing-masing memberikan
sumbangannya terhadap kemajuan yang diraih oleh umat manusia.
tan
nju
La suatu analisis berkaitan dengan
tugas meneliti berbagai bagian dari
Manusia, mesin,dan berbagai sumber daya itu sesuatu. Maksud penelitian itu
mempunyai ciri-ciri yang bersifat universal adalah untuk menentukan
yang dicakup oleh pengertian istilah 'sistem".
bagaimana berbagai bagian, unsur,
Sistem merupakan berbagai bagian, unsur,
proses, komponen, dan fungsi yang proses, komponen, dan fungsi yang
berinteraksi dengan tingkat ketergantungan ada berkaitan satu sama lain, dan
yang tinggi sedemikian rupa, sehingga mampu bagaimana masing-masing
bergerak sebagai satu kesatuan yang utuh
memberikan sumbangannya demi
bekerjanya sistem yang
bersangkutan
dengan efektif
C. Peranan Seorang Analis Keputusan

Analisis keputusan menyangkut usaha penilaian terhadap semua alternatif yang


sebelumnya telah dikaji secara sistematis, sehingga pilihan yang paling tepat
dapat dilakukan. Dalam hubungan inilah peranan seorang analis keputusan harus
dilihat. Telah sering ditekankan, bahwa seorang pengambil ke-putusan perlu
bersikap terbuka terhadap pendapat dan gagasan orang lain. Keterbukaan itu
diperlukan dengan beberapa pertimbangan seperti:
Mengurangi peranan faktor-faktor yang sifatnya subyektif dalam memilih alternatif
karena terlalu didasarkan pada pre-ferensi kuat dari pengambil keputusan yang
bersangkutan
Perlunya masukan yang lebih banyak dari berbagai pihak, ter-utama para bawahan
yang akan terlibat dalam pelaksanaan keputusan yang diambil.
Pemanfaatan pendekatan ilmiah yang digunakan oleh para ahli yang ada di dalam
organisasi, atau yang didatangkan dari luar organisasi, yang dipandang mempunyai
tingkat kemahiran yang tinggi dalam menggunakan berbagai model dan teknik
pengambilan keputusan.
Untuk mengetahui nilai organisasional dan preferensi berbagai pihak terhadap
berbagai pilihan yang dihadapinya, dikaitkan dengan berbagai kendala yang juga pasti
dihadapi oleh orga-nisasi.
Keberhasilan seorang analis melakukan
tugasnya pada tingkat yang dominan terletak
pada kemampuannya untuk membuat
perincian dari struktur permasalahan yang
dihadapi. Seorang analis biasanya merinci
suatu masalah menjadi berbagai submasalah,
dan pada mulanya jalan keluar yang dicari pun
ditujukan kepada berbagai submasalah itu,
yang kemudian digabung sedemikian rupa
D. POHON KEPUTUSAN
Popularitas alat bantu ini bersumber pada kenyataan, bahwa pohon keputusan
relatif mudah diciptakan. Keuntungan utamanya ter-letak pada kemampuan alat
ini untuk menyajikan satu jaringan visual, yang menunjukkan secara jelas
bagaimana berbagai pilihan yang mungkin ditempuh dirinci menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil, masing-masing dengan probabilitas dan preferensinya
Manfaat lain dari alat bantu ini ialah dimungkinkannya penjabaran suatu permasalahan
besar menjadi serangkaian masalah-masalah kecil yang dipecahkan secara terpisah, dan
kemudian digabung untuk memberikan pemecahan masalah sebagai kese-luruhan. Pohon
keputusan memungkinkan seorang analis dan juga seorang manajer untuk berpikir dengan
cara yang sistematis, ter-struktur, dan terkendali.
Dikatakan demikian karena penggunaan pohon keputusan secara
tepat :
>Memungkinkan pengambil keputusan atau analis memperjelas
hubungan dan kaitan antara berbagai variabel yang diperhitungkan.
> Memungkinkan penstrukturan masalah secara logis dan sis-tematis.
>Memungkinkan identifikasi secara jelas dari semua alternatif yang
layak dipertimbangkan dan dikaji.
>Memungkinkan penyusunan rencana darurat apabila rencana
normal tidak dapat diwujudkan.

CONTOH "POHON KEPUTUSAN”


Melakukan Otomasi Kantor atau tidak
E. MENGGUNAKAN ANALISIS KEPUTUSAN ATAU TIDAK

Popularitas penggunaan analisis keputusan semakin meningkat bukan hanya di


lingkungan organisasi-organisasi niaga, akan tetapi juga di lingkungan organisasi
kenegaraan, termasuk dalam pengambilan keputusan politik, dan dalam hubungan
diplomatik antar negara.

Pembenaran tradisional yang sering digunakan dalam meman-faatkan analisis keputusan ialah
karena analisis keputusan mem-bantu para manajer berpikir secara rasional dan logis. Dalam
praktek pembenarạn ini bukanlah alasan satu-satunya. Adakala-nya analisis keputusan dilakukan
dengan maksud agar berbagai saluran komunikasi yang terdapat dalam organisasi digunakan
F. MEMANFAATKAN ANALISIS KEPUTUSAN ATAU TIDAK

Jika seorang manajer menghadapi situasi problematik yang relatif


sederhana dan bersifat rutin, mungkin manajer yang bersangkutan tidak
perlu memanfaatkan tenaga dan kemampuan analis untuk membantunya
mengatasi situasi problematik tersebut. Akan tetapi sebaliknya, jika
situasi problematik yang dihadapi rumit dan tidak bersifat rutin,
mungkin kehadiran seorang analis diperlukan, paling sedikit untuk
mempelajari ramifikasi situasi problematik itu secara mendalam
Untuk memutuskan memanfaatkan seorang analis atau tidak, seorang pengambil
keputusan perlu menemukan jawaban atas em-pat pertanyaan berikut ini :

1. Apakah masalah yang dihadapi sederhana atau rumit.


2. Apakah masalah yang dihadapi bersifat rutin atau tidak.
3.Apakah teori, model, dan teknik yang dikuasai oleh manajer yang bersangkutan
dipandang tangguh untuk mengatasi situasi problematik yang dihadapi atau tidak.
4.Apakah biaya yang harus dipikul oleh organisasi dapat dibenarkan dengan
pemanfaatan seorang ahli yang berpe-ran sebagai analis?

Pembenaran pemanfaatan tenaga ahli sebagai analis lebih kuat lagi apabila diingat, bahwa
pada umumnya manajer ingin mening-katkan kemampuan dan kemahirannya mengam bil
keputusan yang rasional, logis, realistis, dan pragmatis. Keinginan itu berangkat dari
kehendak seseorang menjadi seorang pejabat pimpinan yang efektif
G. PEMANFAATAN KEMAJUAN TEKNOLOGI
Dalam kurun waktu setengah abad terakhir ini, kemajuan di bidang teknologi
telah mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah organisasional. Dan tampaknya dengan
perkembangan teknologi yang demikian pesatnya dapat diperkirakan, bahwa
dampak ter-sebut akan semakin kuat lagi di masa-masa yang akan datang
Memang harus diakui, bahwa para ilmuwan terus bcrusaha untuk mengembangkan berbagai
konsep ilmiah yang diharapkan dapat memasuki bidang-bidang pengambilan keputusan
yang tidak mungkin atau sukar dikuantifikasikan. Konsep heuristik dan pen-ciptaan
inteligensi buatan (artificial intelligence) adalah dua contoh yang dewasa ini menonjol.
Kiranya tidak akan jauh meleset apabila diramalkan, bahwa dengan pengembangan
berbagai konsep seperti itu pun, akan tetap tersedia tempat bagi peranan daya kreativitas,
intuisi, dan emosi manusia
1.Peranan Komputer Sebagai Alat
Bantu
Telah umum diketahui, bahwa dampak teknologi yang paling nyata dirasakan dalam
proses pengambilan keputusan terlihat pada peranan komputer dengan segala perangkat
periferalnya

1.Menghilangkan sama sekali kebutuhan untuk mengambil


Dengan kemampuannya yang
ke-putusan tertentu.
semakin besar tetapi sekaligus
2.Membantu manajer melakukan analisis berbagai situasi
harganya semakin rendah, memang
sehingga pilihan yang lebih tepat dapat dibuat.
dapat memberikan berbagai jenis
3.Membantu manajer untuk tidak terjebak pada situasi
bantuan kepada para pengambil
keputus-an yang tidak menguntungkan.
keputusan. Komputer dengan
4.Meningkatkan kemampuan manajer untuk melihat ke masa
berbagai alat canggih yang
berkaitan dengannya dapat
depan dengan lebih tepat, berkat peningkatan kemampuan
melakukan paling sedikit empat antisipatif yang semakin tinggi, dengan-teknik peramalan
hal, yaitu: yang semakin baik.
2. Pendekatan
Heuristik
Pendekatan heuristik berkaitan dengan keputusan-keputusan yang tidak terprogram.
Dalam praktek, pendekatan heuristik ber-arti pengkajian tentang interrelasi antara
teknik-teknik yang digunakan manusia, dengan inteligensi buatan dalam menangani
masalah-masalah yang tidak dirumuskan secara tepat. Dalam ter-minologi komputer,
hcuristik berarti kemampuan belajar sendiri

Salah satu segi penting dari Salah satu contoh interaksi tersebut
pendekatan heuristik ialah, bahwa ialah dengan menggunakan program
pendekatan itu tidak hanya berusaha komputer tertentu, manajer pengambil
membuat komputer mampu keputusan merevisi perkiraannya
menyelesaikan situasi yang tidak tentang ketidakpastian yang
terstruktur tanpa campur tangan harus dihadapi yang dilakukannya
manusia, akan tetapi juga agar berkat tersedianya informasi
terjadi interaksi antara manusia baru yang
diolah oleh komputer
dengan mesin.
3. Berbagai Sistem Pendukung
Keputusan
Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu dalam proses peng-ambilan
keputusan bukanlah cerita keberhasilan seratus persen. Artinya,
meskipun diakui, bahwa banyak kemajuan yang telah dicapai dalam
pemanfaatan komputer untuk membantu para manajer mengambil
keputusan, tidak sedikit keluhan yang ,di-sampaikan óleh para manajer
yang menggunakannya. Dua jenis keluhan yang paling sering terdengar
ialah :

a.Sistem-sistem yang dikembangkan terlalu


sukar dipahami, dan digunakan oleh orang awam.
b.Berbagai sistem yang dikembangkan tidak
sesuai dengan ke-butuhan pengambil keputusan
yang bersangkutan.
H. PEMANFAATAN MAKSIMAL ALAT - ALAT BANTU

Semua alat bantu yang tersedia bagi para pengambil keputusan harus dipandang.hanya sebagai alat, bukan
sebagai pengganti peranan dan kemampuan manusia dalam pengambilan keputusan.
Karena itu orientasi pemikiran hendaknya ditujukan pada peman-faatan maksimal dari alat-alat bantu
tersebut. Orientasi demikian hendaknya diwujudkan dengan cara berpikir demikian: Jika ber- bagai langkah
dalam proses pengambilan keputusan dapat di-. tempuh dengan lebih efisien dan efektif bila diserahkan
kepada mesin-mesin tertentu, seperti komputer, hal itu harus dilakukan.
Tetapi harus selalu disadari, bahwa betapa pun canggihnya alat-alat bantu tersebut, peranan manusia
tidak akan pernah dapat sepenuh-nya digantikannya.

Oleh karena itu agar semua alat bantu berfungsi dengan baik, tiga
hal harus mendapat perhatian para pemakainya :
1. Pemakai alat-alat bantu tersebut harus mampu menyusun kriteria
efektivitas alat-alat itu. Perlu dicegah jangan sampai alat-alat bantu itu
digunakan hanya sebagai simbol modernitas, padahal tidak relevan dalam
proses pengambilan keputusan

2.Dalam menciptakan alat-alat bantu, para ahli teknologi sudah barang tentu berusaha
sekuat tenaga untuk menciptakan alat yang canggih. Artinya, akan diusahakan, bahwa alat
bantu baru itu akan lebih unggul bila dilihat dari segi teknisnya. Memang mesti demikian,
karena mereka mempertaruhkan reputasinya sebagai tenaga ahli. Akan tetapi, pada analisis

3.Pemakai alat dan sistem yang canggih perlu membandingkan sistem yang ideal yang disarankan
oleh para ahli dengan sistem yang digunakan sekarang. Berbuat demikian berarti berusaha
menemukan keseimbangan antara kenyataan dengan idealisme. Hal ini sangat penting karena sctiap
organisasi, dengan berbagai masalah yang dihadapinya, selalu berada pada tiga matra situasi yaitu
masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Seorang pengambil keputusan akan dapat menarik manfaat yang maksimal dari berbagai
alat bantu yang disodorkan kepada-nya apabila ia tidak serta-merta menolak penemuan-
penemuan baru di bidang teknologi hanya karena pemanfaatan sistem baru itu mahal,
sukar dipahami, terlalu idealistis, sukar disesuaikan dengan cara kerja yang secara
tradisional berlaku dalam organisasi, atau karena belum adanya kriteria yang jelas
tentang kapan alat bantu itu dapat digunakan Para manajer dengan pengetahuan yang
terbatas tentang ber-bagai teknologi canggih, seperti komputer, tidak seharusnya terlalu
curiga terhadap manfaat berbagai alat bantu tersebut. Sebaliknya, para pengambil
keputusan tidak seyogyanya begitu "mendewa-kan” alat-alat bantu yang canggih
tersebut, dan dengan demikian menjadi sangat tergantung padanya seolah-olah berbagai
alat bantu itu dapat sepenuhnya menggantikan cara berpikir yang kreatif, inovatif, dan
intuitif. Para manajer pengambil keputusan itu harus berpandangan kritis, karena betapa
pun besarnya manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan alat-alat bantu itu, ia
hanyalah membantu, dan bukan menggantikan peranan manusia dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai