Anda di halaman 1dari 21

119

SUATU TINJAUAN TENTANG PEMINDAHAN TEKNOLOGI


DARI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MULTINASIONAL
KE NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Oleh: Sucipto _ _ _ _ _ _ _ _ __
, ,

Pendahuluan bidang lain, kebutuhan-kebutuhan


1
Politik pembangunan ) dati masya- yang sangat mendesak dati negara-ne-
rakat-masyarakat industti (Developed gara berkembang diharap dapat dipe-
Countries) dan negara-negara berkem- cahkan lebih cepat. Integrasi yang
bang (Developing Countries) sampai lebih luas dan mendalam antara ne-
sekarang, dalam program dan praktek- gara-negara berkembang dan perekono-
nya bergerak ke arah perpaduan yang mian internasional merupakan garis pe-
lebih erat dari semua pihak yang ber- doman dalam cara-pikir dan cara-tin-
kepentingan dalam perekonomian du- dak qalam politik pembangunan.
nia. Dengan meningkatnya aktivitas Multinational Enterprises (perusa-
perdagangan baik eksport maupun im- haan-perusahaan multinasional) dalam
port, berperan perkembangan pena- hal ini memainkan peranan luas dalam
naman modal swasta dan bantuan ke- membawa teknologi dan modal ke ne-
uangan dati pemerintah-pemerintah gara-negara berkembang, terutama ne-
,dan perbaikan dalam persyaratan un- gara-negara yang dapat menjamin sta-
tu:tc melakukan pemindahan teknologi bilitas politik dan ekonomi, lingkung-
("transfer of technology") 2) dan ker- Kerja di bawah pimpinan M. Daud Silalaht,
jasama yang lebih erat dalam banyak SH, Proyek Pusat Perencanaan Hukum dan
Kodifikasi BPHN Departemen Kehakiman
1) Yang dimaksud dengan politik pemba- tahun 1981-1982, Jakarta 1982, hal_ 14, •
ngunan (dewasa ini) yaitu mempelajari tun- yang memakai istilah ' 'Pelimpahan Tekno-
tutan Dunia Ketiga untuk menggantikan logi", Pengertiannya adalah (ada 3 altema-
orde ekonomi yang lama dengan "Orde tif) :
Ekonomi Internasional Baru ", Lihat tulisan
-
Hans Dieter Senghaas ten tang Alternatif Po-
(a) covers any kind of transfer. of proprie-
tary or nonproprietary technology in"e-
litik Pembangunan Dunia Ketiga, Majalah spective of the legal from of such tran.t-
Prism a, No.5, Mei 1979, hal. 49 dan seterus- fer, including technology transaction Uo '
nya. sociated with the establishment and ope-
ration of wholly owned subsidiaries or
2)Pemakaian istilah "pemindahan tekno-
affiliates of transnational corporation
logi" lebih tepat diterima oleh para ahli di
and other foreign enterprises, and joint
Indonesia (lihat Pusat Studi , Hukum dan
ventures with various' degrees of foreign
Ekonomi Fakultas Hukum U.I. bekerjasama
ownership.
dengan Badan Penanaman Modal Asing, ten-
tang Pemindahan Teknologi dalam rangka (b) penerapan teknologi bagi pemanfaatan
Penanaman Modal Asing, Nopember 1979, yang baru, atau
hal. 1). (c) dalam bentuk baik penanaman modql
Bandingkan dengan Laporan Akhir Penyu- langsung (''direct investment") dalam
sunan Naskah Akademis Peraturan Perun- bentuk "capital good export" maupun
dang-undangan tentang Segi-segi Hukum Pe- melalui lisensi dari "knowledge" yang
limpahan Teknologi, disusun oleh Team sudah dipatentkan atau yang belum•


120 fi ukum dan Pembangunan

an yang menyenangkan, tennasuk pe- tentu (perusah aa n yang menanarnkan mo·


rangsang pajak, pasaran yang luas, dal) kepada titik yang lain .
tenaga kerja murah dan mudah men- Beberapa motivasi M NE beroperasi di
dapatkan minyak bumi atau sumber luar ba tas negaranya an tara lain adalah: 6)
alam lainnya. 3) (a) mengejar keuntungan ;

Operasi "Multinational Enterprises" (b) ingin menguasai atau mengadakan pe·


(MNE) bisa mengambil berbagai ben- ngendalian bahan mentah;
tuk dari "direct investment ", "co n- (c) dengan mengadakan investasi di luar
• tract" atau "licenses"; hingga ke "pro - negeri ia dapat menguasai pasar dengan de-
duction sharing ", " technical assistan- mikian menjarnin pertum buhannya, begitu
ce" atau "portfolio capital " adalah pula di dalarn bidang manufaktur.
"range " penanaman modal asing yang
Dalam pembahasan ini akan dibe-
sangat luas dan berliku-liku variasi-
4 dakan antara suatu MNE dan MNC
nya. )
(Multinational Corporation), karen a
Mengenai investasi langsung ( "di-
kedua istilah ini oleh para ahli sering-
rect investment ") yang dilakukan
kali dipergunakan untuk menunjukkan
MNE di berbagai negara berkein bang
,
hal yang sarna. Menurut Raymond
telah menjadi kenyataan. Investasi
Vernon yang dimaksud dengan MNE
langsung ini mempunyai ciri-ciri: 5) 7
yaitu sebagai:' )
(a) dikuasai dan diawasi oleh suatu lem-
, ,

baga tunggal dan ditandai oleh adanya pe- "..... a cluster of corporation of deverse
mindahan secara intemasional atas berbagai nationality joined together by ties of com·
faktor dan pemasukan modal, pengetahuan man ownership and responsive to a com·
dan kepemirnpinan dalam perusahaan yang man management strategy".
masing-masing terpisah tetapi saling meleng-
kapi; Menurut pengertian terse but MNC
(b) pemindahan yang terjadi antara ke- merupakan salah satu bagian atau salah
dua negara yang bersangkutan bersifat ko- satu corporasi dari pada "cluster of
mersial, pemindahan-pemindahan ini hanya corp orations " yang bersama-sama me-
merupakan pemindahan dari satu titik ter- rupakan suatu MNE. Dengan kata lain

dapat dikatakan bahwa MNE dimak-

3) Dialog Utara - Selatan Program untuk sudkan sebagai pusat management
Kelangsungasn Hidup, Laporan The Inde- suatu perusahaan beserta semua ca-
pendent Commission o n INte rnational Deve·
lopment Issu e pimpinan Willy Brand, 1 979,
bang-cabangnya yang terbesar di selu-
Leppanas, 198 0, hal. 21 7. ruh dunia, sedang MNC dimaksudkan
Bandingkan dengan Sunaryati Harton o, Be· sebagai salah satu cabang atau bagian
berapa Masalah Transnasional dalam PMA dari MNE yang didirikan di salah satu
di Indonesia, Binacip ta, Bandung, ce t. I, hal.
negara di dunia.
131 - 134. (Sunaryati Ha,rtono I).

4) Dorodjatun Kuncoro Jakti, Multina- 6) Lihat Fekade S. Haregewoin, UNCTAD


tional Corporations dan Kemungkinan·ke· Regulation of Multanational Problems and
mungkinan Pengaruhnya atas Proses Indus· Prospects, (tanpa penerbitj, 1980, hal. 13.
trialisasi di Indonesia, Prism a No.5, Agustus
1972, hal. 51. 7) Raymond Vernon, Sovereignity at Bay,
(Majalah "Foreign Affairs), October 1968,
5)John H. Dunning, The Multinational hal. 114.
Enterprise: background, dimuat dalam John Bandingkan dengan Sunaryati Hartono, In
H. Dunning (ed.), The Multinational Enter· Search of New Legal Principles, Binacipta
prise, George Allen & Unwin, London, 1971, Bandung, 1979 hal. 71 (Sunaryati Hartono
hal. 16. II).
Pemindahan Teknologi 121

Berdasarkan an alis any a, Kindleber- MNE dengan teknologi menengah le-


ger menyatakan bahwa gejala MNC bih cenderung mengadakan desentrali- I

ini bila "the parent company opens a sasi dalam pengambilan keputusan de-
branch, a subsidiary or a joint-ven- ngan memberi kekuasaan kepada
ture in a foreign land which is allow- MNC-MNC. Sedang MNE dengan tek-
ed a limited degree of autonomy". 8) nologi tinggi umumnya mengadakan .
Pada umumnya MNE dapat dibagi sentralisasi dalam pengambilan kepu-
atas 3 jenis, yaitu: 9) tusan berhubung operasinya merupa-
(a) jenis MNE yang "cost orient- kan kesatuan di seluruh dunia. Ke~
mungkinan terjadinya perselisihan
,. atau "backward vertical";
ws"
(b) jenis MNE yang berorientasi , antara MNE yang memiliki teknologi
pada pemasaran atau "forward ver- tinggi dengan negara yang ditempati-
- ,

tical "; nya lebih besar sebab sifat sentralisasi


(c) jenis MNE yang beroperasi se- dalarn pengambilan keputusannya itu.
cara "horizontal". Perselil'ihan-perselisihan ini mungkin
MNE yang berorientasi pada biaya terjadi dalam hubungannya dengan
dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis. Satu arus perdagangan dan dalam menga-
dari jenis ini memusatkan operasinya dakan manipulasi harga-harga "trans-
pada usaha-usaha secara teratur mem- fet".
peroleh bahan-bahan baku dengan har- MNE-MNE dengan kemampuan dan
ga yang murah. Sedang jenis yang lain malahan mungkin monopoli dalam ka-
memusatkan pada tujuan untuk dapat pital, teknologi, ketrampilan maupun
menjual produksinya di pasaran dunia management yang karenanya dengan
yaitu dengan cara inemanfaatkan po- mudah dapat keluar masuk dalam ba-
tensi pasar di berbagai negara dan un- tas-batas kedaulatan negara-negara, hal
tuk mendapatkan keuntungan yang be- ini telah merupakan suatu gejala baru
sar di negara-negara itu. J enis MNE dalarn tata kehidupan internasional,
yang berorientasi pada pemasaran, me- baik karena melahirkan internasionali-
lihat operasinya di luar negeri sebagai sasi di bidang produksi maupun mem-
bagian dari fungsi penjualannya. Tu- bawa benih-benih pertentangan poli-
juan utama MNE ini adalah untuk tis.
melindungi hasil produksi domestik- Menghadapi penanaman modal
nya. asing pada umumnya dan MNE-MNE
pada khususnya, diperlukan suatu pan-
Jenis MNE yang beroperasi secara dangan dunia yang agak fleksibel dan
"horizontal" ini merupakan mayoritas. sikap nasional aktip yaitu suatu sikap
MNE ini terutama bergerak dalam sek- yang proporsional. Pada satu pihak,
tor manufaktur. Jenis inipun dapat di- MNE-MNE ini dapat berfungsi secara
bagi menjadi 2 bagian yaitu : positip sebagai sumber teknologi mo-
(a) manufaktur dengan jenis tek- dern, sebagai sumber modal, sumber
nologi tinggi; kapasitas management dan juga seba-
(b) manufaktur dengan teknologi gai sumber modal, sumber kapasitas
menengah (atau madya). management dan juga sebagai peran-
tara untuk mendekatkan perkembang-
8) Charles P. Kindleberger, American Bu- an sektor modern dengan perkem-
siness Abroad, Yale University Press, New
bangan sektor tradisional. Pada pihak
Heaven, 1968, hal. 179-185.
lain, karena MNE-MNE ini merupakan
9) John H_ Dunning, op.cit., hal. 21 - 23. suatu kekuatan yang luar biasa dan ka-

Maret 1984

122 . Hukum dan Pembangunan

rena implikasi dari operasi-operasi me- sidang VNCT AD selanju tnya. Baru
reka masih menjadi tanda tanya yang pada sidang yang ke V tahun 1979
besar, baik di negara-negara berkem- di Manila telah dijajaki tindakan-tin-
bang maupun di negara-negara indus- dakan secarainternasional untuk meng-
tri. Yang jelas MNE merupakan su- adakan kontrol terhadap MNE-MNE ,
. atu perusahaan yang dinamis, yang akan tetapi kontrol terse but masih le-
• 12
diperkirakan akan merajai sebagian be- mah. )
sar aktivitas perekonomian di dunia. Hal terse but disebabkan karena ter-
Karena ia tampil dengan kekuatan dapat suatu problema yang mendasar
teknologi, management dan sumber sifatnya yaitu mengenai peranan UNC-
kekayaan yang sukar ditandingi. TAD itu "overlap " dengan peranan
Di samping faktor-faktor terse but organ-organ PBB yang lain,13) misal-
di atas negara-negara b~rkembang nya dengan :
menghadapi problema terutama dalam (a) UNIDO (United Nations Industrial
bidang politik, hukum dan ekonomi Development Organization) yaitu me-
yang disebabkan oleh kehadiran MNC ngenai "transfer of technology ";
di negaranya masing-masing. Sehu- (b) ILO (International Labour Organi·
bungan dengan ini, maka dibentuklah zation) yaitu mengenai tenaga kerja
Badan Internasional yang bernama dan tenaga alili;

"United Nations Conference on Trade (c) UNESCO (United Nations Educatio-
nal, Scientific and Cultural Organi-
and Development" 10) (yang selanjut-
zation) yaitu mengenai "transfer "
nya disingkat UNCTAD) dengan ha- hasil-hasil kerja penelitian;
rapan untuk segera menangani mas a- (d) GATT (General Agreement on Tariffs
lah-masalah yang timbul dan dapat and Trade) yaitu mengenai pemba-
mempertahankan atau membela ke- tasan tariff dan non-tariff bariers.
pentingan negara-negara berkembang Untuk pembahasan selanjutnya
secara wajar. UNCT AD juga diharap- akan dibahas mengenai kontribusi per-
kan dapat menyelesaikan ketegangan usahaan-perusahaan multinasional bagi
yang terjadi pada MNE-MNE y ang negara-negara berkembang (bagian II),
khawatir akan nasionalisasi serta meng-
sedang bagian ke III ten tang pemin-
inginkan perlindungan terhadap inves-
dahan teknologi dari perusahaan-peru-
tasi mereka.
sahaan multinasional ke negara-negara
Dengan prakarsa negara-negara ber-
berkembang. Sebagai penutup dati tu-
kembang di dalam sidang ke II UNC-
lisan singkat ini akan dikemukakan
TAD yang diadakan di New Delhi
kesimpulan dari uraian terdahulu be-
(India) telah membuka perhatian ter-
serta beberapa pokok pikiran (bagian
hadap pengaturan MNE yaitu de-
IV).
ngan diterimanya ten tang "restrictive
Kiranya, dalam tulisan sesingkat ini
business practices and transfer - of
tidak mungkin kita membahas kondi-
technology " oleh para "private enter-
si, strategi, persyaratan dan faktor-
prise" dari negara-negara maju (De-
faktor yang harus dipunyai oleh suatu
veloped Countries). 11) Permasalahan
negara agar pemindahan teknologi itu
ini selalu dibicarakari dalam sidang-
• - dapat berhasil mencapai tujuan-tujuan
10)Fekade S. Haregewoin , op.cit. , hal. pembangunan.
13-1Z .
12)Ibid., hal. 34.
11 hbid. , hal. 20, 22 (dikutip dari 1968
UNYB p. 368). 13)Ibid., hal. 44 - 4 9.


Pemindahan Teknologi 123

Kontribusi Perusahaan-perusaha- (a) MNE telah berhasil melaksanakan


an Multinasional bagi Negara- tujuan yang bermanfaat yaitu memo
bangkitkan negara·negara berkem·
negara Berkembang. bang terhadap pertanggungan jawab
untuk menjamin suatu lingkungan
Merupakan kenyataan bahwa hadir- atau keadaan perekonomian dan lain
nya MNC-MNC di negara-negara ber- sebagainya untuk kepentingan ma-
kembang mempunyai arti penting bi- syarakatnya;
lamana dilihat dari jumlah modal yang (b) menggugah kesadaran negara-negara
mengalir dari negara-negara maju dan berkembang bahwa MNE mempu-
produk-produk yang dihasilkan oleh nyai kecakapan di dalam mengefek-,
sektor-sektor domestik. Suatu kebijak- tipkan atau mendayagunakan sum·
sanaan jangka panjang akan memung- ' ber-sumber ekonomi dan bahwasa·
nya terdapat perbedaan dasar ma-
kinkan negara-negara berkembang se-
nagement antara MNE dengan negara-
bagai tuan rumah dalam menghadapi
negara berkembang terutama menge·
perusahaan-perusahaan multinasional nai perusahaannya;
dapat mengarahkan mereka sejalan de- (c) menggugah kesadaran terhadap ne-
ngan garis-garis yang sesuai dengan gara-negara berkembang bahwa mes-
pembangunan yang terarah. kip un investasi yang dibutuhkan me-
MNE dapat menjadi masalah in- ningkat bukan berarti negara-negara
ternasional karena disebabkan kapasi- berkembang harus mengorbankan pe-
tas untuk memindahkan modal, tek- ngawasannya terhadap MNE terse but.
nologi tellllasuk know-how, dan en- Pengawasan yang ketat sebetulnya
trepreneurship melintasi batas negara- tidak menguntungkan untuk tujuan
perekonomian negara·negara berkem-
nya, Mereka telah menjadi penggerak
bang, hanya perlu disadari bahwa
utama di dalam meJ).ginternasionaliser
MNE di dalam suatu posisi menge-
produksi~produksi yang menunjang lak terhadap restriksi·restriksi dengan
pertumbuhan ekonomi internasional.
suatu cara melumpuhkan aktijitas
Produksi internasional yang diha- dan efesiensi peraturan-peraturan no-
silk an oleh MNE-MNE telah mencapai sional. Oleh karena itu MNC·MNC itu
kira-kira $ 330 miliar pada tahun 1971 harus diberi status yang khususdan
at au lebih adalah telah memadahi atau perilaku mereka seharusnya dipenga·
telah mampu berperan sebagai faktor ruM dengan kebijaksanaan yang ber-
utama di dalam mengadakan peru- beda dengan apa yang dibutuhkan
14 oleh perusahaan-perusahaan domes-
,
bahan perekonomian internasional. )
Di samping terse but di atas kon- tik.
't ribusi yang lain yang dirasakan man- Dengan mengingat jaringan opera-
faatnya oleh negara-negara berkem- sional atau afiliasi MNE yang bersifat
5
bang adalah : 1 ) internasional itu dapat memberi kon-
tribusi yang bermanfaat terhadap per-
14) Ipid., hal. 13 (dikutip dari UN ES· kembangan perekonomian negara-ne-
COR, Multinational Corporation in World
Trade, 1973, UN Doc. No. ST/ECA/190, gara berkembang. Pernyataan ini dapat
pp. 25, 26). lebih meyakinkan kita apabila diserta-
kan tabel-tabel yaitu antara lain: 16)
15) Robert E. Tindall, Multinational En·
terprise, Oceana Publication, Sijtho!! Leiden, Relations, International Legal Materials, Vol.
1975, hal. 182, 183 dan 191 - 193. XIII, No, 4, July 1974, hal. 817-820.
Bandingkan dengan UN: Report on the im-
pact of Multinational Corporations on the 16) Fekade S. Haregewoin, op.cit., haL 36
Development Process and on International dan Annex III table 4, 6, 7, 8, dan 11.

Mare t 1984
124 Hukum dan Pembangunan

. (a) Multinational Corporations of select- demikian gawat seperti pada akhir-


ed developed market economies: pa- akhir ini,18) yang bila tidak diperha-
rent corporations and affliate net tikan secara khusus oleh negara-ne-
works by home country, 1968-1969 gara berkembang dalam usahanya un-
(lihat Tabel I); tuk mengejar "technological gap" bah-
(b) United States multinational corpora- kan akan menjerumuskannya ke dalam
tions: average size of foreign affiliat- l9
yang dinamakan oleh Myrdal ) "tech-
ed by sector and area, 1966 (lihat Ta- nological trap ". Dalam arti karena ku-
bel II);
rang berhati-hati dalam segi teknolo-
(c) Average size of United States and
gi menjadi tergantung pada negara-
United Kingdom foreign affiliates by
negara maju, yang dapat berarti ke-
area, in selected years (lihat Tabel III);
tergantungan dalam bidang ekonomi
(d) United States multinational corpora-
tions; number of foreign affiliates by
dan bukan sekedar interdependensi
area, 1950, 1957 and 1966 (lihat Ta- yang dicita-citakan dan sedang diper-
bel IV); juangkan. Sifat ketergantungan ini
(e) Multinational corporations of select- pada suatu saat akan membawa pe-
ed developed market economies; num- merintahan ke arah suatu "disput"
ber of affiliates and distribution by yuridis yaitu apabila MNE tersebut
area, 1968 or 1969 (lihat Tabel V). berhasil meyakinkan

pemerintahan un-
tuk mendukung mereka, maka akibat-
Di samping MNE memberikan kon-
nya dapat merupakan suatu konfron-
tribusi yang berharga kepada negara-
tasi politis antara "dua pemerintah-
negara berkembang, pada sisi yang lain
an".
kedatangan MNE cukup mengkhawa-
Ketegangan dan konflik an tara
tirkan dan juga menimbulkan be be-
, . MNC dengan negara tuan rumah me-
rapa permasalahan yang sangat dlrasa-
mang tidak dapat dihindari, karen a
kan di negara-negara . berkembang ter-
terdapat perbedaan tujuan, ruang ling-
sebutP)
kup, kegiatan, lebih-Iebih lagi adanya
Dalam hubungan internasional de-
perbedaan kekuatan yang dirniliki oleh
wasa ini salah satu faktor penting ada-
masing-masing pihak.
lah adanya afiliasi dan kemampuan
Dengan beroperasinya MNC-MNC
terutama di bidang management, mo-
di suatu negara, maka pemerintah dan
dal dan teknologi dari MNE yang ber-
kelompok-kelompok masyarakat harus
operasi di negara-negara lain (terutama
negara-negara berkembang); hal ini se'- dapat mempertimbangkan pengaruh-
cara langsung maupun tidak langsung 18)Moh. O. Masduki, Mencari suatu per-
menempatkan negara-negara terse but aturan yang mengatur perlindungan dan pe-
pada suatu posisi "ketergantungan" mindahan teknologi (dimuat dalam Peng-
Sehubungan dengan itu Prebrisch, Se- aturan Pemindahan Teknologi: suatu diskusi
mengenai peranan Patent) PSHE Fak. Hu-
kretaris lendral pertama UNCTAD me-
kum U.L, 1978, hal. 50 (dikutip.dari Ernes-
nyatakan bahwa kemajuan ilmu dan to D. Aracama Zorraquin, New Trends in
teknologi yang dalam dirinya mem- Latin America concerning the transfer of
bawa kontradiksi-kontrakdisi yang sa- technology in industrial Properties, 1973,
hal. 35).
ngat serius, yang sebelumnya itu tidak
19) Ibid. (dikutip dari Gunnar Myrdal,
17) Vogelaar, Multinational Corporations ASEAN Drama, An Anquiry into the Pover-
and International, Netherland International ty of nations, Pantheon, New York, 4 tho pr.,
Law Review, Vol. XXVII, Issue 1, 1980 1968, Vol. IL Chapter 24, The Industrializa-
Sijthoff. The Netherlands, hal. 69-76. tions Issue, hal. 1168 dan selanjutnya).
,
Pemindahan Teknologi 125

pengaruh di bidang sosial dan kebuda- aan sumber alam ("natural resources")
yaan. Konflik-konflik yang teIjadi serta problema yang dihadapi MNE
yang bertentangan dengan keadaan so- sendiri, baik sekarang maupun untuk
-
sial serta kebudayaan suatu negara, waktu-waktu yang akan datang, maka
akan menimbulkan suatu sentimen na- negara-negara berkembang harus sudah
sionalistis yang dapat merugikan stabi- mulai mempunyai keputusan untuk ti-
litas nasional. dak terlalu tergantung pada bantuan
Posisi MNE yang sangat berperan atau pertolongan dari negara-negara
di dalam dunia perekonomian itu telah maju. Kita, negara-negara berkembang
membuka dengan pesatnya cabang- harus mencari jalan ke luar sendiri dari
cabang di negara-negara lain (terutama problema-problema yang sedang mau-
di negara-negara berkembang), maki pun yang akan kita hadapi nantinya.
keadaan perekonomian yang dirasakan Langkah yang sangat bijaksana ada-
oleh negara-negara yang disebut bela- lah dengan mengintegrasikan organisa-
kangan ini sangat menggelisahkan ka- si-organisasi lokal ke dalam putaran
rena sepak teIjang yang sopistikasi pasar dunia, sehingga dengan adanya
dari perusahaan-perusahaan multinasi- kemajuan dari perusahaan lokal yang
onal tersebut. berfungsi sebagai pensupply sumber
Negara-negara berkembang yang bahan mentah yang sangat diperlukan
lagi berbenah diri mengenai sistem oleh negara-negara maju (MNE-MNE) ,
hukumnya, tidak sanggup untuk me- maka kepentingan kedua belah pihak
ngatur operasi MNC-MNC yang bersi- baik MNE-MNE • maupun negara-ne-
fat sang at kompleks, sehingga dengan gara Asia Tenggara dapat saling ber-
demikian banyak menghadapi proble- temu.3))
ma-problema baru yang tidak dapat Untuk menuju ke arah terse but di-
diatasi oleh peraturan-peraturan yang perlukan adanya suatu keIjasama yang
ada. Dengan adanya peraturan-per- erat untuk mempelajari semua ke-
aturan yang kurang efektif dalam me- mungkinan yang akan timbul dan al-
laksankan fungsinya itu dimanfaatkan ternatif-alternatif yang diperlukan di
oleh MNC-MNC terse but untuk men- antara negara-negara Asia Tenggara ka-
dapatkan keuntungan semaksimal rena mereka meskipun sama-sama
mungkin. menghadapi problema di dalilm pasar
dunia, akan tetapi di an tara negara-
. Menghadapi keadaan seperti terse-
. negara itu sendiri mempunyai pennas-
but di atas sangatiah penting bagi ne-
alahan yang berbeda atau bahkan ka-
gara-negara berkembang (terutama ne-
dang-kadang bertentangan. Langkah
gara-negara Asia Tenggara) untuk meng-
yang harus segera dimulai adalah de-
adakan studi yang mendalam baik
ngan mengadakan keIjasama dan saling
mengenai kekuatan maupun kelemah-
membantu di an tara mereka secara
an perusahaan-perusahaan multinasio-
aktif, misalnya dalam bentuk "train -
nal tennasuk juga mengenai sistem
• ing " dan riset dalam segala bidang,
management, organisasi dan struktur-
umpamanya bidang administrasi, tek-
nya. Dengan demikian negara-negara
nik, profesi, pendidikan dan lain se-
berkembang dapat mencari jalan ke
luar yang bennanfaat bagi dirinya. 20) Sunaryati Hartono II, op.cit., hal. 74
(dikutip dari J. Panglaykim , Domestication
Adalah tidak dapat dihindari lagi of Multinational Corporation of South Asia,
bahwa dl)ngan adanya krisis moneter The Indonesian Quarterly, Vol. 1, No. 2, Ja-
internasional dan terbatasnya persedi- nuary 19 73 , p. 36).

Maret 1984
"

126 Hukum dan Pembangunan

bagainya, terutama ditujukan untuk ada di setiap negara ASEAN mengada-


mempelajari semua problema yang ber- kan keIjasama dengan tujuan memben-
kenaan dengan investasi dan perda- tuk suatu perusahaan gabungan ("a
gangan internasional. 21) joint enterprise "). Dalam hal ini yang
SebagainIana dinyatakan di atas dipentingkan bukan institusinya akan
bahwa perusahaan-perusahaan multina- tetapi yang terutama adalah tujuan
sional seringkali memanfaatkan keten- dan kepentingan dari keIjasama itu
tuan yang tidak efektif, maka negara- sendiri.
negara Asia Tenggara juga harus ber- Dengan demikian diharapkan dapat
benah diri untuk mengadakan har- menghadapi MNC-MNC yang berope-
monisasi di bidang hukum , dengan de- rasi di Asia Tenggara yang mempunyai
mikian masing-masing negara Asia kantor pusat di Eropa, Amerlka "Seri-
Tenggara dapat lebih mengerti menge- kat dan Jepang.
nai problema-problema yang sedang Untuk mewujudkan hal terse but di
mereka hadapi bersama. atas adalah tugas para ahli terkemuka
Usaha-usaha yang kiranya dapat di- terutama di bidang-bidang ekonomi,
laksanakan untuk berbenah diri baik di keuangan, sosial dan bidang hukum ,
bidang hukum maupun di bidang eko- untuk mengadakan pertemuan di da-
nomi, yaitU: 22) lam suatu "Research Centre for Study
of International Trade and Invest-
pertama, yaitu dengan mengadakan
ment", guna mencari jalan ke luar dari
kompilasi dan memperbandingkan hu-
problema-problema keuangan dan eko-
kum-hukum kontrak di negara-negara
nomi negara-negara ASEAN. Hasil
ASEAN dengan tujuan untuk men-
yang diperoleh dari para ahli tersebut
dapatkan suatu inti persamaan dari
dapat dimanfaatkan oleh setiap negara-
padanya, sehingga dapat diadakan su-
negara ASEAN, yang penetapannya
atu unifikasi hukum kontrak atau su-
harus berdasar pada kepentingan rak-
atu model hukum kontrak tertentu.
yatnya dan juga harus disesuaikan de-
Hal yang serupa harus dilakukan ter-
ngan keadaan di negaranya masing-ma-
hadap bidang-bidang hukum lainnya,
sing. 23)
misalnya hukum perusahaan, hukum
paj;tk, hukum tanah, hukum pena-
naman modal asing, peraturan-peratur-
Pemindahan Teknologi dati Per-
an mengenai import dan eksport, hu- us$aan-Perusahaan Multinasio-
kum transportasi, dan aspek-aspek hu- nal ke Negara-Negara Berkem-
kum lainnya yang berhubungan de- bang
ngan investasi dan perdagangan inter-
nasional; " Masalah pemindahan teknologi te-
kedua, yaitu mengadakan kerjasama lah ramai dibic~rakan oleh para cen-
"di bidang ekonomi yaitu dengan men- dekiawan, teknokrat, politikus da~
dirikan "ASEAN joint ventures". Un- orang awam sem"enjak beberapa t ahun
tuk tujuan ini tidak diperlukan "suatu terakhir ini. Hal tersebut disebabkan
perusahaan baru akan tetapi perusaha- karena dengan derasnya arus "direct
an baru akan tetapi perusahaan yang investment " melalui perusanaan-per-
"
usahaan multinational di negara-negara
21) Ibid., (bandingkan In temational Le- berkembang. Selain "direct invest -
gal Materials, op.cit., hal. 821, 822) . ment", yang paling banyak dipakai se-

22)Ibid. , hal. 75. 23) Ibid., hal. 76, 77_
Pemindahan Teknologi 127

bagai cara pemindahan teknologi ke (b) "licensing and foreign investment",


negara-negara berkembang yaitu de- artinya bahwa pemindahan teknologi me-
ngan cara "licensing agreement ". Seba- reka melalui cara "licensing agreement" an-
gaimana dapat dinyatakan bahwa suatu tara perusahaan-perusahaan yang mandiri
maupun antara perusahaan-perusahaan in-
kontrak: 1» duk dengan perusahaan-perusahaan yang
". .... under which the licensee is grant- mendapat investasi luar negeri. Pemindahan
ed certain rights to manufacture and sell teknologi dengan cara "licensing" dan "for-
products utilizing inventions, processes, eign investment" pernah dipraktekkan oleh
techniques and other industrial property Amerika Serikat terhadap negara-negara Pe-
rights of the licensor". rancis, Jerman, Italia, J epang dan Inggeris.
(c) "the industrial patterns", artinya pe-
Sebelum pembahasan melangkah le-
mindahan teknologi teIjadi di antara penlSa-
bih jauh, ada baiknya dibahas terlebih haan-perusahaan yang berteknologi tinggi
dahulu mengenai masalah pemindahan baik sebagai supplier" maupun sebagai "con-
teknologi di kalangan negara-negara sumer",
OECD (Organization for Economic (d) "personal mobility and personal con-
Co-operation and Development). 25) tracts ", yaitu menekankan peranan personal
Adalah perlu diketahui sifat-sifat atau ahli yang dapat mengevaluasi segala
pemindahan teknologi di an tara nega- yang tersirat maupun yang tersurat di dalarn
ra-negara OECD antara lain yaitu: 26) peralatan yang ada. J adi peranan mobilitas
para ilmiawan maupun para ahli baik de-
(a) "trade in producers' good", maksud- ngan cara mengadakan kontak personal
nya proporsi teknologi terdapat pada pro- maupun melalui "licensing agreement" atau
duser barang-barang khususnya produk-pro- "foreign investment" di antara perusahaan-
duk kirnia, mekanik dan lain sebagainya. Di perusahaan multinasional.
dalam bidang ini banyak diketemukan pro-
duk-produk modern dan perdagangan inter- Hal yang penting setelah kita me-
nasional merupakan suatu alat pengantar ngetahui sifat pemindahan teknologi
pemindahan teknologi secara internasional. terse but di atas, perlu diketahui pula
Cara pemindahan teknologi ini maju dengan efek .dari pemindahan teknologi di an-
pesatnya an tara negara-negara di Eropa Ba- tara negara-negara OECD antara lain
rat di satu pihak dan negara-negara Amerika y aitu: 27)
Serikat, Canada, J epang di pihak lain. (a) "e conomic growth ", ·dengan pe-
24) mindahan teknologi itu perekonomian
Fekada S. Haregewoin, op.cit., hal.
52.
negara-negara OECD tumbuh dengan
suburny a. Jadi eks,Ploitasi teknologi
25) Negara-negara yang termasuk OECD modern yang dikerjakan secara efektif
yaitu : The Governments of the Republic of mempunyai peranan yang penting un-
Australia, The Kingdom of Belgium, Cana-
da, The Kingdom of Denmark, The French tuk menambah pertumbuhan ekonomi
Republic, The Federal Republic of Gemzany, negara-negara tersebut .
The Kingdom of Greece, The Republic of (b) " trade p·attern ", penemuan dan
Iceland, Ireland, The Italian Republic, The penyebaran teknologi mempunyai pe-
Grand Duchy of Luxembuourg, The King-
dom of the Netherlands, The Kingdom of ngaruh yang penting terhadap perda-
Norway, The Portuguese Republic, Spain, gangan · di negara-negara industri ter-
The Kingdom of Sweden, The Swiss Confe- utama di beberapa sektor teknologi
deration, The Turkish Republic, The United tinggi. Menurut data yang ada bahwa
Kingdom of Great Britain and Northern Ire-
land, and The United States of America (di- terdapat korelasi an tara penemuan tek-
kutip dari OECD Convention and Protocols) . nologi di suatu negara dengan pemasar-
26)Joh n H. Dunning, op.cit., hal. 65-71 . 27hbid., hal. 71- 81.

Maret 1984
128 Hukum dan Pembangunan

an bidang industri terse but di pasar Canada dan Inggeris memperoleh suk-
internasional. Dengan demikian nega- ses karen a disebabkan beberapa hal
ra-negara pengeksport teknologi baik yaitu, pertama, karen a perusahaan
melalui "licensing" maupun "direct Amerika Serikat mengadakan investasi
foreign investment" menunjukkan ke- dalam jangka waktu yang lama di ke-
cenderungan pengurangan eksportnya dua negara terse but sehingga aktifi-
terhadap negara-negara industri yang tasnya disesuaikan dengan perkem-
sedang berkembang. Keadaan yang de- bangan produksi masa kini; kedua, ka-
mikian ini pernah dial ami oleh Ame- rena kedua negara terse but mengada-
rika Serikat 15 tahun yang lalu di kan komunikasi yang intensif dan
mana produksi teknologi tinggi yang terus-menerus dengan Amerika Seri-
semula dihasilkan oleh Amerika Seri- kat.
kat sendiri kemudian diproduksi oleh Dengan demikian jelaslah bahwa ak-
MNE-nya yang beroperasi di negara- tifitas MNE yang beroperasi transna-
riegara Eropa. Se bagai akibat lebih sional dan proses pemindahan tekno-
lanjut Amerika Serikat terpaksa harus logi mempunyai pengaruh yang sangat
mengimpor produksi tersebut. Sebab penting terhadap kapabilitas teknologi
ekspor dari negara-negara Eropa masuk nasional.
ke Amerika Serikat antara lain dise- . Dari pengalaman negara-negara yang
babkan karena perusahaan-perusahaan tergabung dalam OECD dapatlah dita-
di Eropa · mempunyai kapasitas kreasi rik kesimpulan bahwa MNE meski-
dan menerapkan teknologi yang diper- pun bukan merupakan peran tunggal
oleh dari Amerika Serikat di pasaran di dalam pemindahan teknologi, akan
sehingga mendapat kesuksesan di bi- tetapi ia mempunyai posisi yangcu-
dang perdagangan. Sebab yang kedua, kup penting di dalam bidang perkem-
karena perusahaan-perusahaan di Eropa bangan ekonomi dari negara-negara
memproduksi barang-barangnya lebih tersebut. Selain itu, perusahaan-perusa-
baik sehingga mendapat pasaran yang haan yang menerima teknologi itu di-
lebih baik. Sebab yang lain yaitu mas- tuntut adanya kecakapan dan kapasi-
aIah faktor biaya produksi yang me- tas kreasi yang tinggi sehingga dapat
megang peranan di dalam mengada- menerapkan teknologi yang diperoleh
kan kompetisi. Contoh lain yaitu hu- untuk kepentingan perekonomian ne-
bungan antara Amerika Serikat dan gara terse but. Suatu hal yang perlu
Jepang dalam bidang elektronika. Se- disadari yaitu bahwa mereka negara-
karang Amerika Serikat harus mengim- negara yang tergabung dalam OECD
por dari Jepang, sedang dulunya Je- itu rata-rata mempunyai kapasitas tek-
pang mengimpor teknologi tersebut nologi dan ilmu pengetahuan yang
dari Amerika Serikat. memadai dengan mudah me-
(c) "national technological capabili- nerima pemindahan teknologi baru
ties", yang dimaksud adalah kecakap- yang datang dari luar negaranya.
an untuk memecahkan problema ilmu Dengan kata lain, dapat dinyatakan
pengetahuan dan teknologi serta per- bahwa di antara negara-negara OECD
kembangannya. Kecakapan inilah yang proses pemindahan teknologi berlang-
merupakan dasar kekuatan yang essen- sung dalam dua arah. Berarti bahwa
sial di dalam negara-negara industri posisi tukar ("bargaining position")
baik dalam masalah kompetisi, perta- adalah hampir sarna kuat, pemindahan
hanan, komunikasi maupun dalam bi- berlangsung secara setaraf ("equitable ")
. dang prestasi. Beberapa perusahaan di dan didukung oleh kemampuan dan
Pemindahan Tekn%gi 129

kapasitas ilmiah dan teknologi yang dengan pihak asing yang memiliki mo-
hampir sarna kuat. dal dan tekno1ogi tersebut. Kurang-
Hal yang demikian itu bermanfaat nya pengetahuan dan pengalaman da-
untuk dibuat bahan pertimbangan un- lam berbagai bidang terIllasuk pemin-
tuk diterapkan bagi negara-rtegara ber- dahan teknologi merugikan negara-ne-
kern bang, walaupun harus selalu sadar gara berkembang (negara tuan rumah).
bahwa keadaan yang menyertainya Menurut laporan PBB , mengungkap-
adalah berbeda. Perlu mendapat perha- kan betapa besarnya "foreign exchan-
tian di dalam proses teknologi antara ge loss" dan "capital outf/ow" yang
. lain berupa mencari jalan ke luar dari diderita negara-negara berkem bang. 2~
problema-problema yang dihadapi, se- Syarat-syarat dan kondisi yang ketat
hingga hasilnya dapat menopang terca- . dan sangat merugikan sering dipaksa-
painya tujuan yang diharapkan. kan oleh MNE (licensor) kepada per-
Dalam pembahasan ini akaa dipa- usahaan-perusahaan dalam negeri. Sya-
parkan beberapa permasalahan yang rat dan kondisi demikian dikenal de-
kemudian akan dicoba memberi pe- ngan sebutan "restrictive business
nyelesaian yang mungkin dapat berfae- practises" disingkat (R.B .P.)29)
.
dah untuk direnungkan. Dari sudut Pemerintah, kurangnya pe-
Teknologi industri tenll asuk juga ngetahuan dan pengalaman menyebab-
paten dan lisensi sebagian besar dipu- kan tidak adanya suatu kebijaksanaan
nyai oleh MNE, sedang di pihak lain yang mantap di bidang pemindahan
perusahaan-perusahaan di negara-ne-
teknologi. 3~ Hal terse but yang sangat
gara berkembang mempunyai kapasitas
merugikan baik bagi "licensee" mau-
finansial yang sangat lemah untuk
pun kepentingan nasional pada umum-
membeli teknologi dan juga mempu-
nyai daya saing yang sangat terbatas 28) Report by UNCTAD Secretariat,
dalam kompetisi

di pasar internasio- Transfer of Technology, 13 April 1972.
nal. Begitu pula dengan kno w-how"
29) R estrictive business practices, meli-
dan keahlian di bidang teknis .
puti:
• Masalah yang paling dirasakan berat
(a) limitasi ekspor perusahaan afiliasi multi-
yaitu kuxangnya personil yang cakap
national ;
dan kualifaid di negara-negara berkem-
(b ) alokasi produksi dan pasaran;
bang sehingga personil MNE yang me-
ngerjakan pengelolaan dan pengawasan (c) penggunaan teknologi;
itu tentunya tidak lepas dari melin- (d) praktek-praktek yang anti impetitif se-
dungi kepentingannya sendiri. perti gejala oligopoli dan monopoli atau
merger-mer, amalgamasi-amalgamasi in-
Pemindahan teknologi yang sangat te masional ;
mahal itu akan menimbulkan pro-
(e) soal-soal paten internasional, pelbagai
belama di negara-negara berkembang "restricsi licensing".
di dalam pembayarannya dan juga
Dikutip dari Hilman Surawiguna, Beberapa
akan mengakibatkan harga barang-ba- Masalah Pokok Perusahaan-perusahaan Mul-
rang yang diproduksi naik. Hal terse- tinasional, Majalah Management dan Usaha-
but akan menimpa kepentingan konsu- wan Indonesia, edisi September-Oktober
mer dalam negeri dan pemerintah sen- 1982, hal. 42.
diri. 30) Dikutip dari Laporan Penelitian yang
Selain itu negara pengimpor modal dilaksanakan oleh Pusat Studi Hukum dan
dan teknologi, kedudukannya sering Ekonomi F.H. U.l. bekerjasama dengan
kurang menguntungkan dibandingkan BKPM, op.cit., hal. 5.

Mare t 1984
130 . Hukum dan Pembangunan

nya. Sebagairnana dinyatakan bah- tent and transfer of know-how licen-


31
wa: ) ses" yang merupakan bagian dari per-
"Group of 77 proposed that transfer of janjian atau kontrak penanaman mo-
technology arrangements should not in- dal. Lisensi ini tidak hanya berakhir
clude clauses or practices which imposed pada tahun-tahun pertama selama
restrictions having adverse effects on na- "know-how" dan teknologi itu sedang
tional economy of the recipient coun- ditransfer, akan tetapi diperpanjang
tru ". . sampai produksi barang dari paten itu
Negara-negara berkembang yang terga- berakhir. 34)
bung dalam kelompok 77 yang merasa Menghadapi pemindahan teknologi
sangat berkepentingan dalam usaha yang berupa "outdated technologies"
menghilangkan praktek-praktek RBP dari negara-negara maju, hal tersebut
ini memperinci tidak kurang dari 40 mempunyai akibat bahwa industri ma-
cara atau praktek-praktek yang dijum- nufaktur negara-negara berkembang
pai dalam pezjanjian lisensi yang tergo- masih tetap tergantung kepada pro-
long RBP.3~ duk-produk MNE seperti barang po-
Adanya kontrak tentang "export kok, "spare parts" dan lain-lain. Tek-
restrictions" di bidang industri, ini ber- nologi terse but akan bermanfaat bagi
arti bahwa perusahaan-perusahaan do- negara-negara berkem bang asalkan ne-

mestik harus membatasi produksinya. gara-negara terse but dapat menyesuai-
Keadaan ini mempunyai pengaruh kan dan memperbaharui teknologi itu
yang negatip terhadap usaha pening- schingga sesuai dan tepat untuk ke-
katan produksi dan ekspor dari suatu adaan di negara-negara berkembang.
negara tertentu, misalnya pernah ter- Dalam hal ini negara-negara berkem-
jadi di negara-negara Peru, Ecuador, bang pada permasalahan kecakapan
Colombia, Chili, Philipina, India, Afga- untuk memilih teknologi yang paling
nistan dan negara-negara Amerika La- tepat ("the most appropriate•
techno-
tin. 33) logy") dan kecakapan mengadakan
Masalah lain yaitu mengenai "pa- inovasi terhadap teknologi tersebut.
Berkenaan dengan ini, kesemuanya ter-
31)Perhatikan Article tentang The UNC· gantung kepada kemampuan intelek-
TAD Code of Conduct for the International tual, "know-how" dan ilmu pengeta-
Transfer of Technology: Problem and Pro-
spects, hal. 238-239. (Bandingkan dengan
huan yang betul-betul dibutuhkan
Revised Text of Draft Outline of an Inter- serta kecakapan dalam memecahkan
national Code of Conduct on Transfer of masalah-masalah yang terdapat dalam
Technology, Chapter IV, Submitted on be- 35
masyarakat itu sendiri. )
half of the experts from the Group of 77)
dan Report by UNCTAD Secretariat, An Untuk mencari jalan ke luar dari
International Code of Conduct on Transfer problema pemindahan teknologi yang
of Technology, U.N. New York, 1975 Chap- disebut belakangan ini, kiranya perlu
ter V dan VI).
mengetahui terlebih dahulu ide dari
. 32hihat Konsep International Code of teknologi tepat guna ("appropriate
Conduct on Transfer of Technology, disu-
sun oleh para ahli Kelompok 77, Geneva, 34) Sunaryati Hartono II, op.cit., hal. 86.
5-16 Mei 1976.
35)Ibid., (dikutip dari R. Solo: The Ca-
33)UNCTAD: Major Issue Arising from pacity to Assimilate an Advanced Techno-
Transfer of Technology to Developing Coun- logy (1966) in M. Rosenberg (Ed.) The Eco-
tries, TD/B/AC., 11/1 O/Rev. 2 U.N., 1975, nomics of Technological Change, London,
hal. 19. 1971, p. 486).
Pemindahan Teknologi 131

technology"), yaitu mengembangkan ting adalah sampai seberapa jauh suatu


cara bagaimana mengeIjakan suatu ba- masyarakat mampu untuk menyerap
rang dan metode produksi yang pan- dan m engontroi teknologi dan juga
tas dan cocok untuk suatu keadaan dalam proses pemindahan teknoiogi
36
sosio-ekonomi tertentu. ) itu sendiri.
Pemindahan teknologi madya, yang Sebagai bahan perbandingan ada
cocok dengan keadaan setempat, maka b aiknya kalau mengetahui pengala-
mungkin akan baik untuk sementara m an-pengalaman dari Jepang dan Uni
waktu bagi negara-negara berkembang. Soviet untuk dijadikan cennin bagi
3
Karena mereka dikejutkan secara tiba- negara-negara di dunia ketiga. 1) Di ke-
tiba dengan adanya teknologi modern dua negara ini pada mulanya di Jepang
yang tidak saja menggoyahkan masya-. p ada penghabisan abad ke-19 dan Uni
rakat tradisional negara-negara ber- Soviet pada permulaan abad ke-20, te-
kern bang, tetapi ada kalanya meng- lah teIj adi pemindahan teknologi dari
hancurkan sendi-sendi ke buday aan asli. negara-negara Barat yang lebih maju
Dikatakan bahwa teknologi madya industrinya. Namun demikian, ter-
mungkin cocok untuk sementara di n e- nyata bahwa di kedua negara tersebut
gara-negara berkem bang karena pada mereka m ampu mengadakan seleksi
suatu saat apa yang cocok dengan k et at mengen ai teknologi apa yang pa-
kondisi lokal itu akan mencapai titik ling dibu tuhkan . Juga mereka mam-
kejenuhannya, sedangkan pada pihak pu mengadakan penemuan dan inova-
lain teknologi berkem bang terus. Hal si-inovasi baru dari teknologi yang
ini disebabkan karena hasil dari pro- telah ditransfer tersebut. Teknologi
duksi teknologi madya akan meme- y ang mereka ambil at au pindahkan
nuhi pasaran dalam negeri, sehingga tidak h anya terbatas pada teknologi
surplusnya harus dipasarkan di luar mady a, tetapi juga pada teknologi
negeri. Mengingat pasar internasional y ang padat modal.
penuh dengan daya saing dari berba- Di Uni Soviet, terutama pada waktu
gai produsen , maka tak ayal lagi ne- permulaan gaya pembangunan industri
gara-negara yang mempergunakan tek- kapit alis dilancarkan, dan sewaktu ne-
nologi tinggi (modern) biasanya me- . gara bany ak mengam bil alih masalah
nang dalam persaingan terse but. ekonomi, maka dukungan negara ter-
Dengan demikian dalam perlomba- hadap industri juga sangat besar. Hal
an internasional dengan sendirinya me- y ang serup a teIjadi pula di Jepang
ngejar devisa sebanyak mungkin, nega- pada wak tu periode Meiji.
ra-negara berkembang harus pandai Kita masih sering cenderung untuk
mengkombinasikan hasil produksi tek- mencap b ahwa kemajuan teknologi Je-
nologi madya, juga sekaligus hasil pang disebabkan karen a teknologi imi-
produksi teknoiogi modern . tasi,3 9) k arena it ulah yang paling se-
Sebenarnya dua corak pemiridahan
teknologi, baik itu modern maupun lindu ngan Patent dan Transfer of Technolo-
gy, PSHE, F.H. U.I. 1978, h al. 5.
teknologi madya, kedua-duanya dapat
diterapkan bersamaan. 3 ,) Yang pen- 38) S uto m o Roesnadi, Dilema Ketergan-
tungan, Pengalihan Te k nologi dan Disiplin
36)Jonny Havianto, Problematika Alih N asional Dunia Ke tiga, Majalah Prisma, No.
Teknologk, sk. Kampus ITB, N o.1, tahun 5 tahun ke-VIII, M ei 1 979, hal. 37-38.
ke· VIII, Januari 1982.
39) Sekuensi Jepang da lam soal telena-
37) Bandingkan dengan Ita Gambiro, Per· logi adalah: (a) pengoperan teknologi. (b)

Maret 1984
132 Hukum dan Perhbangunan

derhana dan cepat dapat dilakukan



an, maka koordinasi yang lebih man-
oleh negara-negara berkembang. Na- tap dari berbagai Pusat Penelitian dan
mun seringkali kita lupa; bahwa bukan Pengembangan yang ada itu hendak-
slija J epang, tetapijuga Uni Soviet yaitu nya dilakukan, sehingga dana yang ke-
meminjam dan melakukan imitasi tek- cil dari suatu negara dapat dikumpul-
nologi dari negara-negara Eropa. Tetapi kan dengan negara-negara berkembang
Jepang dan Uni Soviet kemudian mam- lainnya, yang diharapkan dapat meng-
pu mengadakan penemuan-penemuan

hasilkan hasil penelitian dan pengem-
dan inovasi-inovasi sendiri, sehingga bangan teknologi yang memadahi. Ha-

alchirnya teknologi hasil pemindahan sil yang diperoleh dapat diterapkan


itu tidak semakin menjadi statis, ma- untuk masing-masing negara tersebut.
lahan semakin menjadi maju. Dengan demikian para ahli dan teknisi
Di sini nampak bagaimana besarnya yang mempunyai dedikasi dan kuali-
peranan Pusat Penelitian dan Pengem- faid dari berbagai disiplin dapat be-
bangan (Research and Development, kerjasama untuk mencari penyelesaian
yang selanjutnya disingkat R&D) dari permasalahan yang ada. ,
suatu negara, jika negara terse but tidak Mengingat keadaan negara-negara
ingin ketinggalan dalam kemajuan tek- berkembang pada umumnya sudah ter-
nologinya. Akan tetapi untuk melak- lib at dalam putaran teknologi intern a-
sanakan penelitian dan pengembang- sional, maka apa yang harus mereka
an itu dibutuhkan biaya yang sangat lakukan hendaknya harus maju ke de-
besar dan tidak jarang sebelum suatu pan, yaitu dengan syarat bahwa semua
penemuan atau inovasi dapat dikete- bentuk teknologi baik modern atau
mukan, maka mungkin biaya yahg be- madya sarna-sarna dikembangkan asal-
sar telah habis dipergunakan. Dalam kan kesemuanya itu mendapat temp at
hubungan ini hanya negara-negara in- yang wajar dan tidak merugikan aspek
dustri majulah yang berbuat kehidupan lainnya di dalam masyara-
demikian, sedangkan suatu negara ber- kat. Akan tetapi harus dipikirkan lebih
kern bang tetap belum mampu menge- lanjut terhadap problema yang me-
jar ketinggalan dalam R&D itu. nyertainya yaitu an tara lain:
Untuk menghadapi hal terse but di (a) bahwa perubahan sosial dan kul-
atas, di antara negara-negara di Asia tur dari suatu negara tidak dapat ber-
Tenggara, berbagai Pusat Penelitian langsung dengan cepat;
dan . Pengembangan telah ada, dan (b) bahwa belum diketemukan co-
sementara ada yang sudah dikoordinasi rak atau model dari teknologi tepat
satu terhadap lainnya, terutama dalam guna terse but ;
rangka kerjasama ASEAN, tetapi ma- (c) metode apa yang paling baik
sih belum memperiihatkan hasil yang dan efektif untuk menyebar-luaskan
memadahi. Sudah menjadi kewajiban •
teknologi tepat guna terse but ?
negara-negara berkembang yang tidak (d) bagaimana seharusnya peranan
dapat dielakkan lagi, bahwa demi un- Pemerintah Pusat, Lembaga Perguruan
tuk mellgejar ketinggalan dalam tekno- Tinggi dan Lembaga-lembaga Nasional
logi dan menyingkirkan ketergantung- dan Regional yang lain dapat menye-
barkan teknologi dan sekaligus mene-
liSensi. teknologi, (c) joint ventures, (d) cara-
cara lain, yang an tara lain dapat menimbul- mukannya?
kan kehebohan seperti Kasus Hitachi & Mit-
o 0
(e) dalam hal apa dan bagaimana
subishi Versus IBM dan Federal Bureau of investasi maupun bantuan luar negeri
investigatidn(FBI). dapat memainkan peranan dalam me-
, o


Pemindahan Teknologi 133

nunjang terlaksananya proses pengem- Kesimpulan


bangan teknologi itu ? Apa yang dapat penulis simpulkan
Dalam mencari jalan ke luar dari dari pem bahasan di atas adalah, bahwa:
p ennasalahan terse bu t sam bil ditopang 1. MNE-MNE dengan kemampuan-
dengan keIjasama regional dan dengan nya, baik dalam bidang kapital,
mempergunakan "approach" yang se- teknologi, ketrampilan maupun
suai, maka akan dapat membantu ne- management, merekii dengan
gara-negara berkem bang di dalam mudah mengadakan operasinya
mengatasi masalah-masalah sosial dan di luar batas negaranya, hal ini
ekonomi mereka. merupakan suatu gejala baru da-
Sehubungan dengan masalah pelak- .. •
lam tat a kehidupan internasio-
sanaan dan sistem "patent licensing nal. MNE merupakan suatu per-

and transfer of know-how agreement",
usahaan yang dinamis, dengan
penulis sependapat dengan pendapat kekuatan yang dipunyainya su-
Dr. Sunaryati Hartono, S.H., yanE me- kar ditandingi dan akan merajai
nyarankan langkah perbaikannya an- sebagian aktivitas perekonomian
tara lain menyatakan:4~ dunia.
" . . . . . that instead of the traditional 2. Untuk menghadapi problema
conditions set by the patent-owner or terutama dalam bidang politik,
foreign investor, the license should only
hukum dan ekonomi yang dise-
last for as long as the particular tech-
nique or process is being transfered (say
babkan oleh kehadiran MNC-
for instance 2 to 5 years, depending on MNC di negaranya masing-ma-
the partIcular kind of the technique) sing, maka dibentuklah UNCTAD
for which the royalties shall consist or a dengan harapan segera menangani
lum sum, instead of the royalty per pro- masalah-masalah yang timbul.
duct sold. After which the licensee should Akan tetapi harapan itu masih
be free to use the acquired know-how to merupakan harapan saja karena
produce the products with his own trade peranan UNCT AD itu masih
mark". overlap dengan organ-organ PBB
Untuk tercapainya konsep ini, kira- yang lain.
nya dibutuhkan kesadaran yang tinggi 3. Kehadiran MNE di negara-negara
dari negara-negara maju untuk ikut berkembang di samping telah
serta membangun perekonomian nega- mem berikan kontribusi yang ber-
ra-negara berkem bang. harga bagi perkem bangan pereko-
nomian negara-negara terse but.
40) Suflaryati Hartono (II), op.cit., hal. juga kehadirannya cukup meng-
90 (dikutip dari Laporan yang dipersiapkan
bersama-sama oleh The U.N. Department of
khawatirkan dan menim bulk an
Economic and Social Affairs, The UNCTAD banyak pelIllasalahan yang sa-
Secretariat and- the International Bureau of

ngat dirasakan akibatnya.
the World Intellectual Property Organiza- 4. Telah tiba waktunya untuk me-
tion yang disampaikan dalam The U.N. Con-
federence on Trade and Development, Ge- ninjau organisasi, kekuatan dan
neva, July 1974. kegiatan MNE-MNE dengan sek-
Lihat Report on the role of the Patent Sys- sarna sebelum negara-negara ber-
tem in Transfer of Technology to Develop- kern bang terlanjur oleh suatu ke-
ing ' Countries, U.N. Conference on Trade
and Development, Geneva, July 1974, Chap-
lalaian yang terlampau meng-
ter on the Impact of the Patent System on izinkan MNE-MNE itu beraktivi-
the Developing Countries). tas luas tanpa mengetahui sifat-

Maret 1984

• •

I
134 Hukum dan Pembangunan


sifatnya. Dengan diketemukan ahli terkemuka dari berbagai di-
cara yang paling tepat untuk siplin yang mempunyai dedikasi
menghadapi MNE-MNE asingitu , dan kualifaid dalam bidangnya
maka akan tercapai suatu perte- untuk mengadakan pertemuan
muan yang serasi antara kepen- guna mencari jalan ke -luar dari
tingan kedua belah pihak. problema-problema sosial, eko-
5. Langkah yang perlu dia~bil un- nomi, keuangan dan lain-lain
tuk menghadapi MNE-MNE yang dari negara-negara berkem bang
mempunyai sifat transnasional (khususnya ASEAN).
itu, negara-negara berkem bang Hasil yang diperoleh dari para
sebaiknya mengadakan perim - ahli tersebut dapat dimanfaatkan
bangan ( "counter balance ") yang oleh setiap negara-negara ASEAN ,
berupa tindakan-tindakan "trans- yang penerapannya harus berda-
nasional" pula, -yaitu dengan sar pada kepentingan rakyatnya
mengadakan kerjasama yang erat dan juga harus disesuaikan de-
untuk mempelajari kemungkinan ngan keadaan di negaranya rna!
yang akan timbul dan alternatif- sing-masing.
alternatif yang diperlukan di an- 8. Mengenai hak paten yang telah
tara negara-negara berkem bang banyak dihasilkan dan dikem-
(dalam hal ini terutamaASEAN). bangkan oleh negara-negara in-
Kerjasama tersebut mencakup dustri maju, maka untuk meng-
bidang-bidang ekonomi, hukum, hindari penyalahgunaan dari pe-
penanaman modal asing dan se- laksanaan hak itu disarankan un-
gala aspek yang berkenaan de- tuk diadaka:n perbaikan sistem
ngan perdagangan internasional. terse but baik . nasional maupun
6. Mengingat keadaan negara-ne- internasional tennasuk juga me-
gara berkembang yang sudah ter- ngenai pelaksanaan lisensi paten
libat dalam putaran teknologi in- i tu sendiri.
ternasional, maka apa yang harus 9. Karena modal, teknologi dan
mereka kerjakan hendaknya ha- management MNE itu bukan tan-
rus maju yaitu dengan syarat dingan negara-negara berkem-
bahwa semua bentuk teknologi bang, perlu kiranya adanya peng-
sarna-sarna dikembangkan asal- aturan-pengaturan yang lebih sek-
kan kesemuanya itu mendapat sarna, yang berorientasi pada ke-
temp at yang wajar dan tidak me- pentingan negara-negara berkem-
rugikan aspek kehidupan lainnya bang.
di dalam masyarakat. Sedangkan Dalam hal ini, pemerintah harus
mengenai teknologi tepat guna mengambil kebijaksanaan yang
masih memerlukan pemikiran mantap dalam bidang pemindah-
lebih lanjut. an teknologi, teru tama dalam
Sehubungan dengan itu , diperlu- usaha menghilangkan praktek c
kan peranan Pusat Penelitian dan praktek RBP, atau paling tidak
Pengem bangan yang sangat be- memperkecil terse but, baik dari
sar, baik nasional maupun regio- segi kualitas maupun kuantitas-
nal. nya.
7. Untuk mewujudkan semua hal Langkah pelaksanaan usaha ini
terse but di atas adalah tugas para dapat dilakukan baik secara na-
Pemindahan Teknologi 135

sional maupun regional.

Table I
Multinational corporations of selected developed market economies:
parent corporations and affiliate networks by home country, 1968-1969

Home country a) Affdiated


affiliates in
Num· Per· 1 2- 9 10-19 over Minimum b ) Per-
ber cent· coun- cou n- coun- 20 number cent-
age try tries tries coun- age
tries
I
United States 2,468 33.9 1,228 949 216 75 9 ,691 35.S
United Kingdom 1 ,692 23.3 _725 . 809 108 50 7 ,116 26. 1
Federal Republic of Germany 954 13.1 448 452 43 111 2,916 10.7
France . . . . . . . . . . .. 538 7.4 211 275 42 10 2,023 7.4
Switzerland . . . . . . . . . 447 6.1 21 3 202 26 6 1,456 5.3
Netherlands . . . . . . . .. 268 3.7 92 149 20 7 1,118 4.1
Sweden. . . . . . . . . . . . 255 3.5 93 129 24 9 1, 159 4.2
Belgium . . . . . . . . . . . 235 3.2 137 88 8 2 594 2.2
Denmark . . . . . . . . . . . 128 1.8 54 69 4 2 354 1.3
Italy . . . . . . . . . . .. . 120 1. 7 57 54 3 6 459 1.7
Norway .. . . . . . . . . . . 94 1.4 54 36 4 - 220 0.8
Austria. . . . . . . . . . . . 39 0.5 21 16 2 - 105 0 .4
Luxembourg . . . . . . . . . 18 0.2 10 7 1 - 55 0.2
Spain. . . . . . . . . . . . . 15 0.2 11 4 - - 26 0.1
Portugal . . . . . . . . .. . 5 0.1 3 2 - 8 -
TOTAL. .. .. .. . 7,276 100.0 3,357 3,241 501 177 27,300 100.0

Source: Centre for Development Planning, Projections and Policies of the Department of
Economic and Social Affairs of the United Nations Secretariat, Base on Yearbook
of In ternational Organisations, 13th ed. , 1970- 1971.
a) Countries are arranged in descending order of number of parent corporations.
b) "Minimum number of affiliates " refers t o the number of "links ' between parent corpora-
rations and bost countries. Two or more affiliates of a particular corporation in a given
foreign country are counted as one "link".
Lihat Fekade S. Haregewoin, op.cit., hal. 1 34.

Table II
United States multinational corporations, average size a)
of foreign affiliates by sector and area, 1966
(Thousands of dollars)

Sector W 0 rid Developing Developed


tot a I market
• countries b) •
economies
Mining and smelting . . . . 8 ,330 7 ,668 8 ,906 •

Petroleum . . . . . . . . . . 8 ,746 8,981 8,486


Manufacturing . . . . . . . . 2,361 1,399 2 ,761
Public utililities . . . . . . . 2 ,165 2,646 1,397
Trade. . . . . . . . . . . . . 1,114 1,219 1,070
Other. . . . . . . . . . . . . 818 477 1,044
TOTAL, all sectors . . . 2,240 2,140 2 ,440

Maret 1984

136 Hukum dan Pembangunan

Source: Centre for Development Planning, Projections and Policies of the Department of
Economic and Social Affairs of the United Nations Secretariat , base on United .-
Department of Commerce, Survey of Current Business, Octob e r 1968; and United
States Direct Investments Abroad, 1966, Part I: Balance of Payment Data, (Wa ·
shington D.C. 1970). .
a) Book value divided by number of affiliates.
b) Includes international shipping.
Lihat, Fekade S. Haregewoin, ibid., hal. 135.

Table III
a
Average size ) of United States and United Kingdom foreign
affiliates by area, in selected years
(Thousands of dollars)


Area United States United Kingdom
1950 1957 1966 1965 1968

Developed market economies 1,221 2 ,299 2,413 1,822 2 ,105


Canada. . .. . . . . . . 1,825 3 ,171 3 ,172 2,903 3,282

Western Europe . . . . . 769 1,564 1,885 920 1,063
European Economic
Community . . . • • 651 1,371 1,867 925 1,172
United Kingdom • • 1,219 2,342 2,449 - -
Japan . . . . . . . . . . • 333 1,350 1,424 551 771
Southern hemisphere. • 1,019 1,846 1,657 2,429 2 ,879
United States . . . • • • - - - 3,001 3,867
Unallocated . . . . . . . • • 5,372 3,954
li
Developing countries ). • • 2,083 2,548 2 ,096 1,600 1,575

Africa. . . . . . . .. • • 840 1,344 2,158 1,479 1,412
Asia . . . . . . . . . . • • 1,956 2,615 2 ,037 1,506 1 ,424
Western hemisphere . • • 2 ,220 2 ,639 2 , 106 2 ,027 2 ,299
Unallocated . . . . • • • • • 8,748 4,710 467 5,298
TOTAL . . . . • • 1,589 2,472 2 ,350 1,742 1,919

Source: Centre for Development Planning, Projections and Policies of the Departm ent o f
Economic and Social Affairs of the United Nations Secretariat, based on United
States Department of Commerce, United States Direct Investments Abroad, 1966,
Part I; Balance of Paymehts Data, (Washington, D.C. 1970) and Survey of Current
Business, various issues; United Kingdom Department of Trade and Industry,
Trade and Industry, Various issues. -
• a) Book value of foreign direct investment divided by number of affiliates .
b) The developing countries comprise the countries and territories of Africa (other than
South Africa), Asia and the Pacific (other than Australia, China, the Democratic People 's
Republic of Korea , the Democratic Republic of Vietnam, Japan, Mongolia , New Zealand
and Turkey) and Central and South America and the Caribbean (other than Puerto Rico
and the United States Virgin Island).
Lihat, Fekade S. Haregewoin, ibid., hal. 136.

Pemindahan Teknologi 137

Table IV
United States multinational corporations: number of foreign
affiliates by area , 1950, 1957 and 1966
Area 1 950 1 957 Average an- 1 966
•Number Per- ., aU
nual

rate of •

Number Per- Number Per-


growth
cent- cent- cent-
age (percentage)
age age
distri- distri- distri- 1950- 1957-
bu- bu- bu- 1957 1966
tion tion tion

Developed market

econ o mIes . .. • • • • • 4 ,657 62.8 6 , 105 59.4 15 , 128 65.0 3.9 10.6
Canada . . • • • • • • 1,961 26.4 2,765 26 . 9 4,360 18. 7 2.9 5.2
Western Europe. • • 2,236 30. 1 2,654 25.8 8,611 37.0 2.5 14.0
European
Economic
Community • • • 1,003:a ) 13.5 1,225 11.9 4 ,063 17.5 2.9 14. 3
United Kingdom 695 9 ,4 842 8.2 2,310 9.9 2.8 11.9
Israel . • • • • • • • • 44 0.6 44 0.4 103 0.4 - 9.9
Japan . . . • • • • • • 57 0.8 137 1.3 531 2 . 3 13.3 16.2
Southern hemi-
sphere • • • • • • 359 4.8 505 4 .9 1, 523 6.5 5.0 13.0
Developing countries . • 2,760 37.2 4,048 39.4 7,718 33.2 5.6 7.4
Africa . . • • • • • • • 175 2.4 270 2.6 683 2.9 6.4 10.9
Asia b ) • • • • • • • • 524 7.1 727 7.1 1 ,599 6.9 4.8 9.2
Western hemisphere 2,061 27.8 3,051 29.7 5,436 23.4 5.8 6.6
Unallo cated • • • • • • • • • • • • • 119 1.2 436 1.9 • • • 15.5
TOT AL. . . . 7,417 100.0 10 ,272 100 .0 23 ,282 100.0 4.8 9.5

Source: Centre for Development Planning, Projections and Policies of the Department of
Economic and Sosial Affairs o f the United Nations Secretariat, based on United
States Department of Commerce, United States Direct Investments Abroad 1966,
Part I ; Balance of Payments Data (Washington, D.C., 1970).
a) Excluding Luxembourg.
b) Including Turkey and Oceania (other than Australia and New Zealand).
Lihat Fekade S. Haregewoin , ibid., hal. 137.

Table V
Multinational corporations of selected developed market economies:
number of affiliates and distribu tion by area 1968 or 1969
, ,
Home c 6untries a ) Mini- Distribution of affiliates by area
mum
World Developing countries
number
(percentages)
of affl- . c)
liated b ) Develop- Develop- Africa Western As 13

ed mark- mg coun- hemi-
et econo- tries sphere

mles

United States . . . . . . . . 9,691 74.7 25.3 8. 3 72.8 18.8


United Kingdom . . . . . . 7,116 68.2 31.8 40.0 28.5 31.5
Federal Republic of Germany 2,916 82.2 . 17.8 21.8 49.9 28.?

Maret 1984

138 Hukum dan Pembangunan

France • • • • • • • • • • • • 2,023 59.7 40.3 66.6 24.1 9.2


Switzerland • • • • • • • • • 1,456 85.7 14.4 15.8 60.3 23.9
Sweden. • • • • • • • • • • • 1,155 83.4 16.6 10.4 66.7 22.9
Netherlands . • • • • • • • • 1,1l8 72.6 27.4 27.8 44.4 24.8
Belgium • • •• • • • • • • • • 594 69.7 30.3 69.4 21.7 8.9
Italy • • • • • • • • • • • • • 459 67.3 32.7 30.0 56.0 24.0
Denmark. • • • • • • • • • • 354 84.8 15.2 27.8 35.2 37.0
Norway. • • • • • • • • • • • 220 84.6 15.5 47. I 26.5 26.5
Austria. • • • • • • • • • • • 105 81.0 19.0 5.0 50.0 45.0
Luxembourg. • • • • • • • • 55 85.5 14. 5 37.5 62.5
Spain. • • • • • • • • • • • • 26 73.1 26.9 14.3 85.7 -
Portugal • • • • • • • • • • • 8 50.0 50.0 75.0 25.0
TOTAL. • • • • • 27,300 73.6 26.4 29.3 47.9 22.8

Source: See table I.


a) Countries are arranged in descending orde of minimum number of affiliates.
b) This column reports only the number of "links" from parent corporations to host coun-
tries.' Two or more affiliates of a particular corporation in a given foreign country are
counted as one "link ".
c) Including Oceania (other than Australia and New Zealand), Turkey, Cyprus.
Lihat Fekade S. Haregewoin , ibid., hal. 138.

DAFTARBACAAN

1. Dunning, John E. The Multinational Enterprice, George Allen & Vnwin, London,
1971.
2. Haregewoin, Fekade H., HUNCTAD Regulations of Mu!tinationals Problems and Pro-
spects, 1 )80.
3. Ita Gambiro, Perlindungan Patent dan Transfer of Technology, PSHE, Fakultas Hu-
kum V.I ., 1978.
4. Moh. O. Masduki, Mencari suatu Peraturan yang mengatur Perlindungan dan Pemin-
dahan Teknologi, PSHE., Fakultas Hukum V.I. , 1978.
5. Sunaryati Hartono, Beberapa Masalah Transnasional dalam Penanaman Modal Asing
di Indonesia, (diss.), Binacipta Bandung, cet. I, 1972.
6. ------, In Search of New Legal Principles, Binacipta, Bandung, 1979.
7. Tindall, Robert E. , Multinational Enterprise, Oceane Publication, Dobbs Ferry , Sijt-
hoff Leiden, 1975.
8. Vegelaar, Multinational Corporations and International Law, Netherlands Interna-
tional Law Review , VoL XXVII , Issue 1, 1980, Sijthoff, The Netherlands.
9. International Legal Materials, Volume XIII, Number 4, July , 1974.
10. Dialog Utara - Selatan Program untuk Kelangsungan Hiaup, Laporan The Indepen-
dent Commission on International Development Issue pirnpinan Willy Brand , Lep-
penas, 1980.
11. Laporan Penelitian yang disusun oleh Pusat Studi Hukum dan Ekonomi (PSHE) F .H.
V .I. bekerjasama dengan BKPM tentang Pemindahan Teknologi dalam rangka Pe-
nanaman Modal Asing, Nopember 1979.
12. Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis Peraturan Perundang-undangan tentang
Segi-segi Hukum Pelimpahan Teknologi disusun oleh Team Kerja di bawah pirn-
Pemindahan Teknologi 139

pinan M. Daud Silalahi, Proyek Pusat Perencanaan Hukum dan Kodifikasi BPHN
Departemen Kehakiman 1981 - 1982, Jakarta, 1982.
13. Report by UNCTAD Secretariat, Transfer of Technology , 13 April 1972.
14. The UNCT AD Code of Conduct for The International Transfer of Technology: Pro-
blem and Prospects (Article).
15. Revised Text of Draft Outline of an International Code of Conduct on Transfer of
Technology, submitted on behalf on the Experts from the Group of 77, Geneva,
5- 16 May 1978.
16. Report by The UNCTAD Secretariat, An International Code of Conduct on Transfer
of Technology, U.N., New York, 1975.
17. UNCT AD: Major Issue Ariving from Transfer of Technology to Developing Countries,
TD/B/AC. 1I/10/Rev. 2 U.N., 1978.
18. Case Studies in the Transfer of Technology : Policies for Transfer and Development
of Technology in prewar Japan (1868 - 1973) Study by unctad Secretariat, U.N.
1978.

19. American Business Abroad, Yale University, New Heaven, 1968.



20. Majalah Management dan Usahawan Indonesia, edisi September - Oktober 1982.
21. Berita llmu Pengetahuan dan Tekno1ogi, Tahun ke-20, No.1., 1976.
22. Majalah Prisma No.5, bulan Agustus 1972 dan No.5, bulan Mei 1979.
23. S.K. Kampus CITB) No.1 Tahun ke-VIII , Januari 198 2.

Seluruh staf pengurus "Hukum dan Pembangunan" dengan ini


mengucapkan selamat atas diangkatnya:

Bpk. MARDJONO REKSODIPUTRO , S.H., M.A.

dengan diangkatnya betiau sebagai Dekan Fakultas Hukum -


Universitas Indonesia, menggantikan Ny. SJ. Hanifa, S.H. yang
telah habis masa jabatannya.
Semoga selalu sukses dalam menjalankan tugas-tugasnya di hari-
hari mendatang .

Maret 1984

Anda mungkin juga menyukai