KEPERAWATAN
Gagal Ginjal Kronik
Kelompok 2
IRMAWATI 04215041
1. Anamnesa:
● Biodata: laki-laki sering memiliki risiko lebih tinggi terkait dengan pekerjaan dan pola hidup sehat.
● Keluhan utama: bisa berupa urin output yang menurun dari oliguria-anuria, penurunan kesadaran
karena komplikasi pada sistem sirkulasi ventilasi, anoreksia, mual, muntah dll.
● Riwayat kesehatan: seperti anoreksia, mual, kenaikan berat badan, edema, penurunan output urin, dll.
● Riwayat penyakit dahulu: seperti penyakit ISK, diabetes melitus, hipertensi, batu saluran kemih.
● Riwayat kesehatan keluarga: gagal ginjal kronis bukan penyakit menular dan menurun, sehingga silsilah
keluarga tidak terlalu berdampak pada penyakit ini.
● Riwayat psikososial: tidak selalu ada gangguan jika klien memiliki koping yang baik. Hanya terjadi
waktu klien mengalami perubahan struktur fungsi tubuh dan menjalani proses dialisa.
● Keadaan umum dan TTV: biasanya lemah, tingkat kesadaran bergantung pada tingkat toksisitas. Pada
TTV didapatkan RR meningkat, hipertensi/ hipotensi sesuai dengan kondisi.
Pengkajian Keperawatan
● Sistem pernafasan: adanya bau urea pada nafas dan pola nafas akan semakin cepat.
● Sistem hematologi: ditemukan adanya friction rub pada kondisi uremia berat. Semakin parah jika zat sisa
metabolisme semakin tinggi dalam tubuh karena tidak efektif dalam ekskresinya.
● Sistem neuromuskular: penurunan kesadaran terjadi jika telah mengalami hiperkarbik dan sirkulasi
cerebral tergangggu.
● Sistem kardiovaskuler: penyakit yang berhubungan langsung dengan kejadian gagal ginjal kronis salah
satunya adalah hipertensi.
● Sistem endokrin: klien dengan gagal ginjal kronis akan mengalami disfungsi seksualitas karena penurunan
hormon reproduksi.
● Sistem perkemihan: secara kompleks maka manifestasi yang paling menonjol adalah penurunan urin
output bahkan sampai pada anuria.
● Sistem pencernaan: dikarenakan efek dari stress effect sering ditemukan anoreksia, mual, muntah, dan
diare.
● Sistem muskuloskeletal: berdampak pada proses demineralisasi tulang, sehingga risiko terjadinya
osteoporosis tinggi.
Pengkajian Keperawatan
Tanda vital: tekanan darah meningkat, suhu meningkat, nadi lemah, disritmia, pernafasan kusmaul, tidak
teratur.
Kepala: mata merah, rambut mudah rontok, pernafasan cuping hidung, peradangna gusi.
Leher: pembesaran vena leher.
Dada dan toraks: penggunaan otot bantu nafas, nafas dangkal, pneumonitis, edema pulmoner, dll.
Abdomen: nyeri area pinggang dan asites.
Genital: atropi testikuler dan amenore.
Ekstremitas: kuku rapuh dan kusam, kelemahan pada tungkai, rasa panas pada telapak kaki, dll.
Ecimosis: kulit kering, bersisik, warna kulit abu-abu, mengkilat, gatal, memar, edema.
Derajat edema:
Derajat I: Kedalamannya 1-3 mm dengan waktu kembali 3 detik.
Derajat II: Kedalamannya 3-5 mm dengan waktu kembali 5detik.
Derajat III: Kedalamannya 5-7 mm dengan waktu kembali 7detik.
Derajat IV: Kedalamannya 7 mm dengan waktu kembali 7detik.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada penyakit gagal ginjal kronis menurut NANDA (2015-2017)
yaitu :