Anda di halaman 1dari 12

2.

Konsep Pengambilan
Keputusan Bisnis
• Keputusan merupakan hasil pemecahan dari suatu
masalah yang harus dihadapi dengan tegas.
• Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai
pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan
atas kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif
atau lebih karena tidak ada satupun keputusan yang
diambil apabila hanya ada satu alternatif.
Inti dari Pengambilan Keputusan
- berarti memilih alternatif, yg jelas harus alternatif yg
terbaik (the best alternative)
- terletak dlm perumusan berbagai alternatif tindakan
sesuai dg yg sedang dlm perhatian & dlm pemilihan
alternatif yg tepat, setelah suatu evaluasi/penilaian
mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yg
dikehendaki pengambil keputusan
Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
1. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi lebih
bersifat subjektif dan mudah terkena pengaruh luar.
Pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang
singkat akan tetapi sulit diukur kebenarannya karena
kesulitan mencari pembandingnya (hanya diambil
dari satu pihak, hal lain sering diabaikan).
2. Pengalaman
Keputusan yang diambil berdasarkan pengalaman
digunakan untuk memperkirakan apa yang menjadi
latar belakang masalah dan bagaimana arah
penyelesaiannya sangat membantu dalam
3. Fakta
Keputusan yang diambil berdasarkan sejumlah fakta,
data, atau, informasi yang cukup itu memang
merupakan keputusan yang baik dan solid namun
untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sulit.
4. Wewenang
Keputusan yang diambil berdasarkan wewenang
dapat diasosiasikan dengan praktik kediktatoran.
Kadangkala pembuat keputusan sering melewati
permasalahan yang seharusnya dipecahkan justru
menjadi kurang jelas.
5. Rasional
Berkaitan dengan daya guna. Keputusan bersifat
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
1. Faktor budaya, yang meliputi peran budaya, sub
budaya, dan kelas sosial
2. Faktor sosial, yang meliputi kelompok acuan,
keluarga, peran, dan status.
3. Faktor pribadi, yang termasuk usia dan tahap siklus
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri.
4. Faktor psikologis, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan, keyakinan, dan pendirian.
Tipe Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang
sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah
dikembangkan secara tertentu untuk
mengendalikannya atau diprogram. Keputusan
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada
manjemen tingkat bawah. Contoh keputusan
pemesanan barang, penagihan piutang.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang
diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Informasi untuk pengambilan keputusan tidak
terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak
mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan
luar. Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat
penting didalam pengambilan keputusan tidak
terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan
perusahaan lain merupakan contoh keputusan tidak
terprogram.
Perbandingan Tipe Keputusan
Perbandingan Terprogram Tidak Terprogram
Karakteristik Rutinitas, Berulang- Baru, Tidak
ulang berulang, jarang
Korelasi Antar Terlihat jelas Sulit dicari
Variabel hubungan
Teknik Pengambilan Kebiasaan, tradisi, Kreativitas, inovasi,
Keputusan rutinitas intuisi
Asumsi Lingkungan Relatif stabil, statis Sangat dinamis,
bergejolak
Asumsi Manusia Perfectly rational Bounded rationality
man man
Tingkat Risiko Rendah Tinggi
Sifat Peristiwa Mudah diramalkan Sulit diramalkan
Pandangan yang Cenderung rasional Cenderung bounded
Model Pengambilan Keputusan
- Model adalah percontohan yang mengandung unsure
yang bersifat penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika
perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan
suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan
model secara cepat dan benar.
- Model merupakan alat penyederhanaan dan
penganalisisan situasi atau system yang kompleks. Jadi
dengan model, situasi atau sistem yang kompleks itu
dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal
yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman.
Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan
kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya model dalam suatu pengambilan keputusan,
antara lain:
a. Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat
tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap
masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
b. Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai
hubungan signifikan diantara unsurunsur itu.
c. Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat
hubungan-hubungan antar variabel. Hubungan ini
biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika.
d. Untuk memberikan pengelolaan terhadap
pengambilan keputusan
1. Model Fisik
Serangkaian keputusan dalam program pembangunan
dan pengembangan yang cukup kompleks. Misalnya
model dalam rangka pembuatan bangunan dan tata kota.
2. Model Matematika
Menggunakan teknik seperti misalnya linear
programming, teori jaringan kerja, dan sebagainya. dapat
digunakan komputer atau kalkulator sebagai alat
perhitungan saja bukan sebagai simulator.
3. Model Skematik
Model yang dinyatakan dalam bentuk skematik, diagram,
grafik atau gambar dari suatu obyek. Model ini lebih
simpel dan mudah dilakukan penyesuaian jika perlu
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai