Anda di halaman 1dari 37

Nama kelompok

Arga Pratama R 201811006


Asih Sri Rahayu 201811007
Mai Bellawati 201811013
M. Fadhli Saputra 201811022
Werdy Astuti 201811032
Dilla Aprilia 201811035
 
Pengertian keluarga
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil
sebagai inti dari suatu system sosial yang ada
dimasyarakat. Sebagai satuan terkecil, keluarga
merupakan miniature dan embrio berbagai unsur
system sosial manusia. Suasana keluarga yang
kondusif akan menghasilkan warga masyarakat yang
baik karena dalam keluargalah seluruh anggota
keluarga belajar berbagai dasar kehidupan
masyarakat. Kata keluarga menimbulkan makna yang
berbeda bagi setiap indi vidu dan kelompok, misalnya
(Kaakinen et al., 2015)
Hukum yaitu melalui hubungan darah, adopsi,
perwakilan, ataupernikahan;
Biologis yaitu hubungan genetic di antara dua
individu;
Sosiologis yaitu sekelompok orang yang tinggal
Bersama dengan atau tanpa ikatan hukum atau
biologis;
Psikologis yaitu kelompok dengan ikatan emosional
yang kuat.
Pengertian hipertensi
Hipertensi secara umum didefinisikan sebagai kondisi di
mana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan
140 mmHg atau tekanan darah diastolic lebih dari atau
sama dengan 90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi
merupakan factor risiko yang kuat dan penting untuk
penyakit-penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal,
seperti penyakit jantung coroner, gagal jantung dan
gagal ginjal. Tekanan darah yang tinggi dapat
dipengaruhi oleh factor genetic, factor lingkungan dan
interaksi antara kedua factor tersebut
Hipertensi sering disebut sebagai salah satupenyakit
degenerative. Umumnya penderita tidak dapat
mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum
memeriksakan tekanan darahnya dan hipertensi
dikenal juga dapat menyerang siapa saja dari berbagai
kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi, tetapi
lebih banyak ditemukan pada lansia (Martha, 2012).
Hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu primer dan
sekunder
Hipertensi Esensial (hipertensi primer)
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai factor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi
primer. Kurang dari 90% penderita hipertensi tergolongkan hipertensi primer, sedangkan
10%-nya tergolong hipertensi sekunder. Beberapa factor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial di antaranya (Ardiansyah,2012):
Genetic
Individu yang mempunyairiwayatkeluargadenganhipertensi,
berisikolebihtinggiuntukmendapatkanpenyakitiniketimbangmereka yang tidak.
Jeniskelamin dan usia
Laki-lakiberusia 35-50 tahun dan wanitapasca menopause
berisikotinggiuntukmengalamihipertensi.
Diet
Konsumsi diet tinggi garam ataukangdungan lemak,
secaralangsungberkaitandenganperkembangannyapenyakithipertensi.
Berat badan/Obesitas
> 25% beratdiatasberat badan ideal juga sering di
kaitkandenganberkembangnyahipertensi.
Gaya hidupmerokok dan konsumsialkohol
Gaya hidupmerokok dan konsumsialkoholdapatmeningkatkantekanandarah
(bilagayahidup yang tidaksehattersebuttetapditerapkan).
HipertensiSekunder
Hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, Adapun hipertensi sekunder pada umumnya disebabkan oleh berbagai
kondisi seperti berbagai factor yang diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial di antaranya:

Penyakit Parenkim dan VaskulerGinjal

Penyakit ini merupakanpenyebab utama hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskuler berhubungan dengan penyempitan
satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah keginjal. Sekitar 90% lesi arteri renal pada klien dengan
hipertensi disebabkan oleh aterosklerosis atau fibrous dysplasia (pertumbuhan abnormal jaringan fibrous). Penyakit
parenkim ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi, serta perubahan struktur serta fungsi ginjal.

PenggunaanKontrasepsi Hormonal (Estrogen)
Oral kontrasepsi yang berisi estrogen dapat menyebabkan hipertensi melalui mekanisme renin-aldosteron-mediate
volume expansion. Dengan penghentian oral kontrasepsi, tekanan darah kembali normal setelah beberapa bulan.

GangguanEndokrin
Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Adrenalin-mediate
hypertension disebabkan kelebihan primer aldosterone, kortisol, dan katekolamin. Pada aldosterone primer kelebihan
aldosterone menyebabkan hipertensi dan hipokalemia. Aldosteonisme primer biasanya timbul dari adenoma korteks
adrenal yang benign (jinak).

Kegemukan (Obesitas) dan gaya hidup yang tidakefektif (malas berolahraga)

Stress
Stress cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu. Jika stress telahberlalu, maka
tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Kehamilan

Luka bakar

Peningkatan Volume Intravascular

Merokok
Nikotin dalam rokok merangsang pelepasan katekolamin. Peningkatan katekolamin ini mengakibatkan iritabilitas
miokardial, peningkatan denyut jantung, serta menyebabkan vasokontriksi yang kemudian meningkatkan tekanan darah.
Tanda & gejala
Hipertensi sering disebut “silent killer” (pembunuh diam-
diam) karena pada umumnya tidak memiliki tanda dan
gejala sehingga barudi ketahui setelah menimbulkan
komplikasi (Siyad,2011). Identifikasi biasanya dilakukan
melalui skrining atau mencari pelayanan kesehatan
setelah merasakan adanya masalah. Hipertensi ini baru
tampak jika sudah memperlihatkan adanya komplikasi
pada organ lain misalnya pada mata, ginjal, otak dan
jantung. Pasien mengeluhkan adanya nyeri kepala
terutama bagian belakang, baik berat maupun ringan,
vertigo, titinus (mendengung atau mendesis dalam
telinga), penglihatan kabur atau bahkan terjadi pingsan
(Marshall et al,2012).
Gejala lain sepertisakit kepala, jantungberdebar, pucat
dan keringat dicurigai adanya pheochromocytoma,
Pheochromocytoma adalah tumor jinak yang
berkembang dalam inti kelenjar adrenal. Kelenjar
adrenal memproduksi berbagai hormone yang
penting bagi tubuh. Pheochromocytoma akan
menyebabkan kelenjar adrenal menghasilkan terlalu
banyak hormone tertentu sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung
Komplikasi hipertensi
Stroke Angka kejadian stroke akibathipertensi di Indonesia cukup tinggi
yaitu mencapai 36% pada lansia diatas 60 tahun. Stroke adalah kondisi
ketika terjadi kematian sel pada suatu area di otak. Hal ini terjadi akibat
terputusnya pasokan darah ke otak yang disebabkan oleh penyumbatan
atau pecahnya pembuluh darah dimana hal tersebut diakibatkan oleh
berbagai hal seperti arterosklerosis dan hipertensi yang tidak
terkontrol. Stroke biasanya terjadi secara mendadak dan menyebabkan
kerusakan otak.
InfarkMiokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis
tidak dapat menyuplai oksigen yang cukup kemiokardium atau apa bila
terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh
darah tersebut. Hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka
kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat terpenuhi dan 24
dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian juga
hipertropi ventrikel dapat menimbulkan perubahan-perubahan waktu
hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga dapat terjadi disritmia,
hipoksiajantung, dan peningkatan resiko pembentukan bekuan.
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat
tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomerolus.
Hipertensi membuat ginjal harus bekerja lebih keras, yang
mengakibatkan sel-sel pada ginjal akan lebih cepat rusak.
Ketidak mampuan Jantung dalam memompa darah yang
kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan
terkumpul di paru, kaki dan jaringan lain sering disebut
edema. Cairan di dalam paru-paru menyebabkan sesak
napas, timbunan cairan ditungkai menyebabkan kaki
bengkak atau sering dikatakan edema. Ensefalopati dapat
terjadi terutama pada hipertensimaligna (hipertensi yang
cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan
peningkatan tekanan dan mendorong kedalam ruang
intertisium di seluruh susunan saraf pusat. Neuron-neuron
disekitarnya kolap dan terjadi koma .
KASUS
Tn. Ajeniskelaminlaki-laki, usia 63 tahun, agama islam, sukusunda, pendidikan tamatan D3
Ekonomi, pekerjaan sebelumnya bekerja di perusahaan swasta dan saat ini telah pensiun. Saat ini
pekerjaanya sebagai penjualpulsa dirumah. Tempattinggal di jalansemangka RT 10 RW 01 No 30
Ciracas, Jakarta Timur. Tn. Amemilikiseorangistriyaitu Ny. I, usia60 tahun, beragamaislam, sukujawa,
pendidikantamatan SMA, iburumahtangga. Tn. Amemiliki1 orang anak, anakpertamaTn. L usia
38tahun, laki-laki,islam, pekerjaandi Bank swasta sudah menikah dan memiliki 3 anak. Tn. L saat ini
sudah tidak tinggal bersama Tn. A, Tn. L sudah memiliki rumah sendiri yang lokasinya tidak terlalu
jauh dengan rumah Tn. A. Pada saat di kaji Tn. A merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Dimana anak pertama (70tahun) dan kedua (64tahun) perempuan. Kedua orang tua Tn. A sudah
meninggal semua. Sedangkan Ny. I merupakan anak pertama dari 2 saudara. Saudara Ny. H adalah
perempuan (55tahun). Kedua orang tuaNy. I sudah meninggal semua.Pengambilan keputusan dalam
keluarga dilakukan dengan cara musyawarah dengan bapak sebagai penentu keputusan. Hubungan
antar keluarga harmonis.Keluarga Tn. A mengikuti kegiatan kemasyarakatan, seperti pengajian,
posyandu lansia (tapi kadang-kadang), arisan RT. Pola defekasi anggota keluarga rata-rata 1x/hari,
BAK 4-5 x/hari. Semua anggota keluarga mandi 2x/hari dengan menggunakan sabun, menggosok
gigi 2x/hari dengan pasta gigi dan keramas 2x/mg dengan menggunakan shampo.Kebiasaan tidur
dalam keluarga yaitu 5-6 jam malam hari dan jarang tidur siang. Rekreasi dilakukan jalan-jalan pagi
ditaman dekat rumah setiap hari mingguUntukmengisiwaktuluangbiasanyakeluargamenonton TV
sambilberbincang-bincang, kadang Ny. I sambil membuat rajutan.Keadaan lingkungan keluarga Tn. A
jenis rumah pribadi, jenis bangunan permanen, luas tanah 100 m 2, dengan bangunan 80 m2, atap
genteng, ventilasiada, selalu dibuka, sinar matahari kurang masuk kedalam rumah, lantai ubin,
penerangan dengan listrik, air menggunakan sumur, pencahayaan baik. Halaman rumah terdapat
beberapa pohon dan tanaman obat. Jarak antar sumber air dengan septic tank lebih dari 10 meter,
keadaan air bersih tidak berwarna dan berbau.
Keadaan sosek Tn. A sebulan pendapatan sekitar1.500.000 rupiah tapi setiap bulan masih
dikasih atau dibantu oleh anaknya untuk tambah pendapatan. Dikeluarga Tn. A tidak ada
anggota keluarga yang mengikuti diluar pendidikan formal, semua anggota keluarga bisa
membaca dan menulis. Hubungan dengan masyarakat berlangsung baik. Interaksi sesama
anggota berlangsung secara terbuka dengan menggunakan bahasa indonesia.Ny. I
mengatakan; kemarin tidak bisa mengikuti senam lansia di Posyandu lansia karena kaki kanan
dan kiri terasa kaku. Baru kali ini merasakan penyakit ini, kegiatan Ny. I hanya lebih banyak di
tempat tidur 2 hari ini, kalo berjalan ke kamar mandi juga pegangan tembok. Kemaren sudah
di periksa asam uratnya sebesar 4 g/dl. Ny. I mengatakan pernah di diagnosa rematik.
Sedangkan bapak sudah 3 hari ini mengeluh pusing, di bagian lehernya terasa agak tegang,
Tn. A sudah punya riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, nyeri dengan skala 3, rasanya
seperti terasa berat di daerah leher, muncul terutama kalo siang hari sehabis
kegiatan.Menurut keluarga : hipertensi adalah darahnya tinggi. Penyebabnya bisa karena
anak kecapaian. Tandanya yaitu pusing, marah-marah. Pencegahan yang bisa dilakukan agar
tidak kena hipertensi jangan terlalu capek, jangan makan garam. Akibatnya bila tidak diatasi
adalah bisa stroke seperti tetangga sebelah. Yang Tn. A lakukan untuk mengatasi hipertensi,
kalau kambuh pusingnya paling tiduran dan minum obat pusing, kadang sembuh sendiri.
Tetapi kalo tidak sembuh baru berobat ke puskesmas. Tapi selama ini Tn. A jarang
memeriksaan tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan/posyandu lansia. Menurut keluarga :
tapi tidak terlalu paham tentang rematik, rematik adalah sakit pada kaki. Penyebabnya makan
kacang-kacagan, melinjo. Tandanya kaku kaku pada persendian. Pencegahan yang bisa
dilakukan jangan jalan jauh-jauh. Akibatnya bila tidak diatasi adalah susah berjalan. Yang
biasa keluarga lakukanadalahtiduran saja dan memberi balsem pada daerah yang sakit. Ny. I
blm memeriksakan diri ke dokter untuk mengatasi masalah ini.
Analisa data
Data Penunjang DiagnosaKeperawatan
Data Subjektif
Tn. A mengatakan Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer pada keluarga Tn. A
- sudah punya riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu khususnya Tn A dengan Hipertensi
- kepalanyasudah 3 hari ini mengeluh pusing, di bagian
lehernya terasa agak tegang dan sepertiberat di daerah
leher, muncul terutama kalo siang hari sehabis kegiatan
nyeri dengan skala 3
- untuk mengatasi hipertensi, kalau kambuh pusingnya
paling tiduran dan minum obat pusing, kadang sembuh
sendiri. Tetapi kalo tidak sembuh baru berobat ke
puskesmas
- jarang memeriksaan tekanan darahnya ke pelayanan
kesehatan/posyandu lansia.
- Menurut keluargahipertensi adalah darahnya tinggi.
Penyebabnya bisa karena anak kecapaian. Tandanya
yaitu pusing, marah-marah. Pencegahan yang bisa
dilakukan agar tidak kena hipertensi jangan terlalu
capek, jangan makan garam. Akibatnya bila tidak
diatasi adalah bisa stroke seperti tetangga sebelah.
Data Objektif
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
S : 37oC
N : 86 x/mnt
RR : 20 x/mnt
BB : 65 kg
TB : 175 cm
- Pasien terkadang memegangi kepala dan leher nya
ketika kambuh
Data Subjektif
Ny. I mengatakan Hambatan mobilitas fisik pada keluarga Tn. A
kemarin tidak bisa mengikuti senam lansia di khususnya Ny. I dengan kaku sendi
Posyandu lansia karena kaki kanan dan kiri
terasa kaku. Baru kali ini merasakan penyakit
ini, kegiatan Ny. I hanya lebih banyak di
tempat tidur 2 hari ini, kalo berjalan ke kamar
mandi juga pegangan tembok.
kemarin sudah di periksa asam uratnya sebesar 4
g/dl. Ny. I mengatakan pernah di diagnosa
rematik
Data Objektif
TTV :
TD : 120/70 mmHg
S : 36,8oC
N : 80 x/mnt
RR : 16 x/mnt
BB : 48 kg
TB : 160 cm
kaki kanan dan kirikesulitan untuk digerakan
dengan baik, ROM terbatas
Diagnosa keperawatan
Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer pada
keluarga Tn. A khususnya Tn A dengan Hipertensi
Hambatan mobilitas fisik pada keluarga Tn. A
khususnya Ny. I dengan kaku sendi
Skoring
Diagnosa 1
 Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer pada keluarga Tn. A khususnya Tn A dengan Hipertensi
NO. Kriteria Nil Skor Pembenaran
ai
1. Sifat masalah : 3/ 1 Sifat masalah adalah actual, karena Tn. A
 Aktual 3x mengatakan sudah punya riwayat hipertensi
1 sejak 1 tahun yang lalu dan mengeluh pusing
dan di bagian lehernya terasa agak tegang
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2/ 2 Kemungkinan masalah dapat di ubah adalah
 Mudah 2x mudah, karena dilihat dari Pendidikan Tn. A
2 adalah lulusan D3 Ekonomi dan mengetahui,
beberapa tanda, gejala, serta akibat dari
hipertensi. Dan fasilitas kesehatan dekat dari
rumah Tn. A
3. Potensial masalah dapat di cegah : 2/ 0,6 Potensial masalah dapat dicegah adalah sedang,
 Sedang 3x 7 karena Tn. A ingin sembuh dari penyakit yang
1 dideritanya tetapi Tn. A jarang memeriksaan
tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan
/posyandu lansia
4. Menonjolnya masalah : 2/ 1 Menonjolnya masalah adalah, Tn. A
 Dirasakan adamasalah kesehatan & 2x mengetahui terdapat masalah kesehatan dan
keluarga ingin segera mengatasinya 1 ingin segera mengatasinya, karena Tn. A
terganggu dengan gejala yang di alaminya
sehingga terhambat dalam aktivitas fisik yang
di lakukan
Total Nilai 4,67
Diagnosa 2
 Hambatan mobilitas fisik pada keluarga Tn. A khususnya Ny. I dengan kaku sendi

NO. Kriteria Nila Sko Pembenaran


i r
1. Sifat masalah : 2/3x 0,67 Sifat masalah adalah resiko, karenaNy. I mengatakan
 Resiko 1 pernah pernah di diagnosa rematik dan mengalami
kaku sendiri dibagian kaki kiri dan kanan

2. Kemungkinanmasalahdapatdiuba 1/2x 1 Kemungkinan masalah dapat diubah Sebagian, karena


h: 2 Ny. I mengetahui beberapa tanda dan gejala rematik
 Sebagian tetapi mengatakan tidak terlalu paham tentang
rematik

3. Potensialmasalahdapatdicegah : 2/3x 0,67 Potensial masalah dapat dicegah adalah sedang, karena
 Sedang 1 gejala penyakit baru dirasakan dua hari yang lalu tetapi
jika gejala muncul Ny. I hanya tiduran dan
mengoleskan balsam

4. Menonjolnyamasalah : 2/2x 1 Menonjol nya masalah adalah, Ny. I mengetahui


 Dirasakanadamasalahkesehat 1 terdapat masalah kesehatan dan ingin segera
an&keluargainginsegeramen mengatasinya, karena Ny. I terganggu dalam
gatasinya beraktifitas karena kaku pada kedua sendi kakinya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan berdasarkan prioritas masalah yaitu
Ketidakefekktifanperfusijaringanperifer pada keluarga Tn. A
khususnya Tn A denganHipertensi.
Hambatanmobilitasfisik pada keluarga Tn. A khususnya Ny.
I dengankakusendi
Rencana keperawatan
DATA DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWA
TAN
Data Subjektif keluarga mampu mengenal Domain 3 perilaku
Ketidakefekk
  masalah Kesehatan dengan Kelas S Pendidikan
Tn. A mengatakan tifan perfusi kriteria hasil Kesehatan
sudah punya riwayat jaringan Domain IV pengetahuan Intervensi : pengajaran :
hipertensi sejak 1 tentang Kesehatan dan perilaku proses penyakit
tahun yang lalu perifer pada Kelas S pengetahuan tentang Kaji tingkat kemampuan
kepalanya sudah 3 hari keluarga Tn. Kesehatan pasien terkait proses
ini mengeluh pusing, Luaran : (1083) pengetahuan : penyakit yang spesifik
di bagian lehernya A khususnya proses penyakit yaitu Jelaskan patofisiologi
terasa agak tegang dan Tn A dengan pemahaman tentang proses penyakit
seperti berat di daerah penyakit tertentu dan Review pengetahuan
leher, muncul Hipertensi komplikasinya meningkat dari 2 pasien mengenai kondisi
terutama kalo siang (terbatas) menjadi 4 (banyak) Jelaskan tanda dan gejala
hari sehabis kegiatan dengan indicator yang umum dari
nyeri dengan skala 3 Factor penyebab dan factor yang penyakit sesuai dengan
untuk mengatasi berkontribusi kebutuhan
hipertensi, kalau Factor resiko Domain 5 keluarga
kambuh pusingnya Tanda dan gejala penyakit Kelas X perawatan
paling tiduran dan Potensial komplikasi penyakit sepanjang hidup
minum obat pusing, intervensi dukungan
kadang sembuh keluarga
Data Dx. NOC NIC
sendiri. Tetapi kalo tidak • Manfaat manajemen perilaku Berikan pengetahuan yang
sembuh baru berobat ke   dibutuhkan bagi keluarga
puskesmas 2. keluarga mampu memutuskan untuk membantu mereka
jarang memeriksaan untuk merawat amggota membuat keputusan terkait
tekanan darahnya ke keluarga yang sakit dengan pasien
pelayanan kriteria hasil Domain 2: fisiologis
kesehatan/posyandu Domain IV pengetahuan tentang kompleks
lansia. Kesehatan dan perilaku Kelas N : Manajemen
Menurut keluarga Kelas R kepercayaan tentang perfusi jaringan
hipertensi adalah Kesehatan Intervensi
darahnya tinggi. Luaran : (1702) kepercayaan Manajemen Hipertensi
Penyebabnya bisa karena mengenai Kesehatan : control Instruksikan untuk
anak kecapaian. yang diterima yaitu keyakinan melakukan aktifitas fisik
Tandanya yaitu pusing, pribadi bahwa seseorang dapat (misalnya Latihan 30-45
marah-marah. mempengaruhi hasil Kesehatan menit per hari)
Pencegahan yang bisa meningkat dari skala 2 (lemah) Bantu pasien dengan
dilakukan agar tidak menjadi skala 4 (kuat) dengan klasifikasi pre hypertensive
kena hipertensi jangan indicator untuk mempraktikan
terlalu capek, jangan Menerima tanggung jawab modifikasi gaya hidup
makan garam. terkait dengan keputusan dalam menurunkan risiko
Akibatnya bila tidak Kesehatan perkembangan hipertensi
diatasi adalah bisa Meminta untuk terlibat dalam dimasa yang akan datang
stroke seperti tetangga keputusan Kesehatan (misalnya peningkatan
sebelah. olahraga, penurunan berat
badan, modifikasi diet,
dapatkan tidur yang cukup)
Data Dx. NOC NIC
Data Objektif • Usaha untuk • Monitor pasien yang berada
TTV : mengumpulkan informasi pada resiko dan gejala dan tanda
TD : 170/100 • Keyakinan bahwa dari krisis hiepertensi (misalnya
mmHg keputusan sendiri yang sakit kepala berat, pusing, mual,
S : 37oC mengontrol hasil atau muntah, pucat, berkeringat,
N : 86 x/mnt Kesehatan kulit dingin, perubahan dalam
RR : 20 x/mnt • Keyakinan bahwa Tindakan pandangan, mimisan, bingung,
BB : 65 kg sendiri yang mengontrol tegang, tidak bisa beristirahat,
TB : 175 cm Kesehatan gangguan visual, perubahan
Pasien terkadang tingkat kesadaran, nyeri dada,
memegangi kepala 3. keluarga mampu merawat kejang-kejang, henti jantung) .
dan lehernya ketika anggota keluarga yang sakit Domain 6 sistem Kesehatan
kambuh dengan kriteria hasil Kelas Y intervensi panduan system
. Domain VI Kesehatan keluarga pelayanan Kesehatan
Kelas X kesejahteraan keluarga Anjurkan pasien mengenai jenis
Luaran : (2605) partisipasi pelayanan yang diharapkan dari
keluarga dalam perawatan setiap jenis pelayanan Kesehatan
professional yaitu kapasitas Informasikan pasien cara
dari sebuah keluarga untuk mengakses layanan emergensi
terlibat dalam pengambilan melalui telepon dan layanan
keputusan, pemberian kendaraan dengan tepat
perawatan, dan evaluasi
perawatan yang diberikan oleh
tenaga Kesehatan meningkat
dari 3 (kadang
Data Dx. NOC NIC
Data Objektif • Usaha untuk • Monitor pasien yang berada
TTV : mengumpulkan informasi pada resiko dan gejala dan tanda
TD : 170/100 • Keyakinan bahwa dari krisis hiepertensi (misalnya
mmHg keputusan sendiri yang sakit kepala berat, pusing, mual,
S : 37oC mengontrol hasil atau muntah, pucat, berkeringat,
N : 86 x/mnt Kesehatan kulit dingin, perubahan dalam
RR : 20 x/mnt • Keyakinan bahwa Tindakan pandangan, mimisan, bingung,
BB : 65 kg sendiri yang mengontrol tegang, tidak bisa beristirahat,
TB : 175 cm Kesehatan gangguan visual, perubahan
Pasien terkadang tingkat kesadaran, nyeri dada,
memegangi kepala 3. keluarga mampu merawat kejang-kejang, henti jantung) .
dan lehernya ketika anggota keluarga yang sakit Domain 6 sistem Kesehatan
kambuh dengan kriteria hasil Kelas Y intervensi panduan system
. Domain VI Kesehatan keluarga pelayanan Kesehatan
Kelas X kesejahteraan keluarga Anjurkan pasien mengenai jenis
Luaran : (2605) partisipasi pelayanan yang diharapkan dari
keluarga dalam perawatan setiap jenis pelayanan Kesehatan
professional yaitu kapasitas Informasikan pasien cara
dari sebuah keluarga untuk mengakses layanan emergensi
terlibat dalam pengambilan melalui telepon dan layanan
keputusan, pemberian kendaraan dengan tepat
perawatan, dan evaluasi
perawatan yang diberikan oleh
tenaga Kesehatan meningkat
dari 3 (kadang
Data Dx. NOC NIC
• menunjukan) menjadi 5 • Dorong keluarga pasien untuk
(secara konsisten bertanya mengenai layanan dan
menunjukan) dengan biaya
indicator
• Berpartisipasi dalam
perencanaan perawatan
• Menyediakan informasi
yang relevan
• Memperoleh informasi
yang diperlukan
 
 
4. keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Domain V: Kondisi Kesehatan
yang dirasakan
Kelas V: Status gejala
Luaran : (2112) Keparahan dari
hipertensi
klien mampu mengatasi
meningkat dari 3 menjadi 5
dengan indicator
Data Dx. NOC NIC
• Pusing
• Kaku kuduk
5. keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan Kesehatan dengan
kriteria hasil
Domain IV pengetahaun
tentang Kesehatan dan
perilaku
Kelas S pengetahuan tentang
Kesehatan
Luaran : (1806) pengetahuan :
sumber-sumber Kesehatan
yaitu tingkat pemahaman yang
disampaikan tentang sumber-
sumber asuhan yang relevan
meningkat dari 3 (sedang)
menjadi 5 (banyak) dengan
indicator
• Sumber perawatan
Kesehatan terkemuka
• Strategi untuk mengakses
layanan Kesehatan
• Tahu kapan untuk
mendapatkan bantuan dari
• seseorang professional
Kesehatan
Implementasi
DiagnosaKeperaw Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi TT
atan D
Ketidak efekktifan Jumat, 30 April TUK 3 S:
perfusi jaringan 2021 - Diskusikan dengan keluarga - Klien mengatakan
perifer pada Pukul 10.00 – 10.30 tentang cara pencegahan setelah dilakukan
keluarga Tn. A WIB dan perawatan hipertensi senam merasa lebih
khususnya Tn A - Beri kesempatan kepada releks
dengan Hipertensi keluarga untuk menanyakan O:
Kembali hal-hal yang - Klien terlihat sangat
kurang dipahami memperhatikan
- Motivasi keluarga untuk senam saat
mengulangi Kembali dijelaskan
penjelasan yang diberikan - Klien sudah mampu
- Berikan penguatan yang melakukan senam
positif dengan cara memuji hipertensi secara
TUK 4 mandiri
- Diskusikan dengan keluarga A : masalah belum
tentang menjaga perilaku teratasi
untuk mencegah hipertensi P : intervensi dilanjutkan
- Praktekkan cara senam
hipertensi
DiagnosaKeperaw Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
atan
- Beri kesempatan pada
keluarga untuk menanyakan
Kembali hal-hal yang
kurang dipahami
- Motivasi keluarga untuk
mengulangi Kembali
praktek dari senam
hipertensi
- Berikan penguatan yang
positif dengan cara memuji
TUK 5
- Informasikan pengobatan
dan Pendidikan Kesehatan
yang dapat diperoleh
keluarga di fasilitas
Kesehatan
- Motivasi keluarga untuk
menyebutkan Kembali hasil
diskusi
- Beri reinforcement positif
atas hasil yang dicapainya
- Motivasi keluarga untuk
membawa anggota
keluarganya yang menderita
hipertensi ke fasilitas
Kesehatan
Pembahasan
Pengkajian
Pengkajian keperawatan Tn. A mengatakan sudah punya riwayat hipertensi sejak 1
tahun yang lalu kepalanya sudah 3 hari ini mengeluh pusing, di bagian lehernya terasa
agak tegang dan seperti berat di daerah leher, muncul terutama kalo siang hari sehabis
kegiatan nyeri dengan skala 3 untuk mengatasi hipertensi, kalau kambuh pusingnya
paling tiduran dan minum obat pusing, kadang sembuh sendiri. Tetapi kalo tidak
sembuh baru berobat ke puskesmas jarang memeriksaan tekanan darahnya ke
pelayanan kesehatan/posyandu lansia. Menurut keluarga hipertensi adalah darahnya
tinggi. Penyebabnya bisa karena anak kecapaian. Tandanya yaitu pusing, marah-
marah. Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak kena hipertensi jangan terlalu
capek, jangan makan garam. Akibatnya bila tidak diatasi adalah bisa stroke seperti
tetangga sebelah dan di dapatkan pemeriksaan TTV : TD : 170/100 mmHg S : 37oC
N : 86 x/mnt RR : 20 x/mnt BB : 65 kg TB : 175 cm Pasien terkadang memegangi
kepala dan lehernya ketika kambuh
Dan pengkajian Ny. I mengatakan kemarin tidak bisa mengikuti senam lansia di
Posyandu lansia karena kaki kanan dan kiri terasa kaku. Baru kali ini merasakan
penyakit ini, kegiatan Ny. I hanya lebih banyak di tempat tidur 2 hari ini, kalo berjalan
ke kamar mandi juga pegangan tembok.kemarin sudah di periksa asam uratnya sebesar
4 g/dl. Ny. I mengatakan pernah di diagnosa rematik dan di dapatkan pemeriksaan fisik
TTV : TD : 120/70 mmHg S : 36,8oC N : 80 x/mnt RR : 16 x/mnt BB : 48 kg TB :
160 cm dan kaki kanan dan kiri kesulitan untuk digerakan dengan baik, ROM terbatas.
Diagnosa keperawatan
Dari penilaian skoring hasil prioritas yang diperoleh yaitu
diagnose 1 ; Ketidakefekktifan perfusi jaringan perifer pada
keluarga Tn. A khususnya Tn A dengan Hipertensi dengan
skor 4,65 dan diagnose 2 Hambatan mobilitas fisik pada
keluarga Tn. A khususnya Ny. I dengan kaku sendi dengan
skor 3,34.
Intervensi keperawatan
Intervensi yang disiapkan pada diagnosa yaitu melakukan
pengajaran kepada keluarga dan pasien terkait proses
penyakit, beri dukungan terhadap keluarga baik dukungan
fisik, dukungan emosional, dukungan spriritual dan bantu
keluarga mengambil keputusan terkait penyakit, mediasi
terkait system pelayanan Kesehatan
Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi
yang telah disusn diantaranya melakukan senam hipertensi
dan Diskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan
dan perawatan hipertensi Beri kesempatan kepada keluarga
untuk menanyakan Kembali hal-hal yang kurang dipahami
Motivasi keluarga untuk mengulangi Kembali penjelasan
yang diberikan dan Berikan penguatan yang positif dengan
cara memuji
Evaluasi keperawatan
Dari implementasi yang di lakukan di keluarga Tn. A
didapatkan hasil evaluasi subjectif yaitu : Klien mengatakan
setelah dilakukan senam merasa lebih releks Klien terlihat
sangat memperhatikan senam saat dijelaskan Klien sudah
mampu melakukan senam hipertensi secara mandiri masalah
belum teratasi intervensi dilanjutkan
Penutup
Kesimpulan
Hipertensi secara umum didefinisikan sebagai kondisi di mana tekanan darah sistolik lebih
dari atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan daras diastolic lebih dari atau sama dengan 90
mmHg. Tekanan darah yang tinggi merupakan factor risiko yang kuat dan penting untuk
penyakit-penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal, seperti penyakit jantung coroner, gagal
jantung dan gagal ginjal. Tekanan darah yang tinggi dapat dipengaruhi oleh factor genetic,
factor lingkungan dan interaksi antara kedua factor tersebut. Berdasarkan penyebabnya
hipertensi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu hipertensi esensial atau hipertensi
primer, yaitu hipertensi dengan penyebab yang belum diketahui dengan jelas dan hipertensi
sekunder, di mana hipertensi terjadi sebagai akibat penyakit lain. Hipertensi merupakan
masalah kesehatan public utama di seluruh dunia dan merupakan faktor risiko penyakit
kardiovaskular tersering, serta belum terkontrol optimal di seluruh dunia. Namun, hipertensi
dapat dicegah dan penanganan dengan efektif dapat menurunkan risiko stroke dan serangan
jantung.
1. Pada tahan pengkajian pelaksanaannya sebagian besar di dapatkan data sesuai dengan teori
2. Setelah di lakukan pengkajian , di dapatkan analisa data terdiri dari 2 komponen yaitu :
 Ketidakefekktifan perfusi jaringan perifer pada keluarga Tn. A khususnya Tn A dengan
Hipertensi.
 Hambatan mobilitas fisik pada keluarga Tn. A khususnya Ny. I dengan kaku sendi
3. Pelaksanaan rencana keperawatan sesuai dengan teori yang ada
4. Pada tahap evaluasi keperawatan masalah teratasi
Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat membantu menambahkan
wawasan dan meningkatkan keterampilan serta mengaplikasikan
secara langsung teori teori didapat dalam makalah ini.
2. Bagi perawat
Diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dalam
memberikan praktik asuhan keperawatan serta pengetahuannya
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang maksimal
khususnya pasien dengan hipertensi

Anda mungkin juga menyukai