DERIVATIF
Istiati Nurul Aini/205020307111039
SLIDESMANIA.C
SLIDESMANIA.C
Derivatif adalah kontrak yang diselesaikan secara bruto melalui penyerahan item pendasar. 3 karakteristik derivatif:
1. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan (underlying).
2.Tidak mensyaratkan investasi awal neto atau investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah yang disyaratkan untuk kontrak jenis lain yang diperkirakan akan menghasilkan dampak serupa sebagai akibat
perubahan faktor pasar.
Entitas mengakui instrumen derivatif di dalam laporan keuangan sebagai aset dan liabilitas dan menyajikannya pada nilai
wajarnya. Apabila ada keuntungan atau kerugian yang berasal dari transaksi spekulasi, entitas melaporkannya langsung di
dalam laporan laba rugi. Namun, apabila keuntungan atau kerugian tersebut berasal dari transaksi lindung nilai (hedge),
maka penyajiannya di dalam laporan keuangan tergantung dari tipe lindung nilai. Berikut ikhtisar akuntansi untuk
instrumen derivatif:
SLIDESMANIA.C
SLIDESMANIA.C
Kas Rp100.000
Harga pasar saham PT Tokyo tanggal 31 Maret 2020 dan 18 April 2020 berturut-turut adalah Rp600 per lembar dan Rp575 per lembar.
Sementara itu berdasarkan apraisal pasar, nilai waktu opsi di kedua tanggal tersebut berturut-turut adalah Rp25.000 dan Rp15.000.
Berdasarkan data tambahan tanggal 31 Maret 2020, harga saham PT Tokyo meningkat menjadi Rp600 per saham. Peningkatan harga
saham ini mengakibatkan kenaikan nilai intrinsik opsi beli menjadi Rp5.000.000. Selain itu, peningkatan tersebut mengakibatkan PT
London mendapatkan keuntungan dari kontrak opsi beli sebesar Rp5.000.000 [(Rp600/saham - Rp500/saham) x 50.000 saham]. PT
London pada 31 Maret 2020 membuat jurnal berikut:
Selain itu, nilai waktu opsi beli tanggal 31 Maret 2020 turun Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi – laba rugi
menjadi Rp25.000. Penurunan nilai waktu ini mencerminkan Rp1.250.000**)
penurunan kemungkinan terjadinya kenaikan harga saham PT
Tokyo selama perioda opsi dan semakin pendeknya waktu Opsi Beli Rp1.250.000**)
menuju jatuh temponya opsi. PT London mencatat perubahan
nilai waktu ini melalui jurnal berikut: **) [(Rp100/saham – Rp75/saham) x 50.000 saham]
Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi – laba rugi Rp75.000*) Jurnal penurunan nilai waktu opsi beli :
Perlu diperhatikan bahwa PT London mencatat penurunan nilai persediaan perhiasan emas dalam keuntungan/kerugian
belum terealisasi – laba rugi.
PT London memasukkan keuntungan/kerugian tersebut sebagai komponen dari laba padahal keuntungan/kerugian
tersebut belum terealisasi karena persediaan perhiasan emas belum terjual.
Hal ini dilakukan agar mekanisma lindung nilai di dalam laporan laba rugi dapat berjalan.
Kenaikan atau penurunan nilai wajar instrumen derivatif dicatat sebagai bagian dari laba.
Apabila PT London memasukkan penurunan nilai wajar persediaan perhiasan emas sebagai bagian dari penghasilan
komprehensif lain, maka akan terjadi mismatch di dalam laporan laba rugi sehingga mekanisma lindung nilai tidak
berjalan.
Dalam contoh ini, PT London di dalam laporan laba rugi untuk perioda yang berakhir 31 Maret 2020 akan menyajikan
kerugian belum terealisasi dari penurunan nilai wajar persediaan sebesar Rp1.500.000.000 dan keuntungan belum
terealisasi dari kenaikan nilai wajar opsi jual sebesar Rp1.500.000.000.
Dengan demikian, di dalam laporan laba rugi untuk perioda yang berakhir 31 Maret 2020, kedua kentungan dan kerugian
belum terealisasi tersebut menjadi saling hapus. Mekanisma lindung nilai bekerja dengan sempurna.
SLIDESMANIA.C
SLIDESMANIA.C
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, PT London menyajikan keuntungan/kerugian belum terealisasi dari kontrak futures ini sebagai
bagian dari penghasilan komprehensif lain. Sementara itu, kontrak futures disajikan sebagai aset lancar di dalam laporan posisi keuangan.
SLIDESMANIA.C
SLIDESMANIA.C
Pada tanggal 1 Juli 2020, PT London membeli 100.000 ton karet Misalkan PT London mengolah karet menjadi ban mobil. Harga
dengan harga Rp13.000.000 per ton dan membuat jurnal berikut: pokok produksi ban mobil keseluruhan adalah
Rp1.450.000.000.000 dan PT London berhasil menjual seluruh
Persediaan Karet Rp1.300.000.000.000 ban pada bulan November 2020 dengan harga jual
Rp1.750.000.000.000. PT London mencatat transaksi penjualan
Kas Rp1.300.000.000.000 ban tersebut berikut ini.
HPP Rp100.000.000.000
SLIDESMANIA.C
SLIDESMANIA.C
Seperti telah disebutkan dalam contoh sebelumnya, entitas menyajikan instrumen derivatif sebagai aset lancar di dalam
laporan posisi keuangan. Instrumen derivatif disajikan sebesar nilai wajarnya. Apabila terdapat keuntungan/kerugian
belum terealisasi sebagai akibat perubahan nilai wajar instrumen derivatif, maka entitas menyajikannya sebagai bagian
dari laba rugi di dalam laporan laba rugi. Namun, apabila instrumen derivatif ditujukan untuk lindung nilai atas arus kas,
entitas menyajikan keuntungan/kerugian belum terealisasi tersebut sebagai bagian dari ekuitas dalam penghasilan
komprehensif lain
Pengungkapan
Di dalam catatan atas laporan keuangan, entitas mengungkapkan tujuan instrumen derivatif, apakah untuk spekulasi atau
lindung nilai atas nilai wajar atau lindung nilai atas arus kas. Entitas tidak boleh menggabungkan, menjumlahkan, atau
mengurangkan nilai wajar instrumen keuangan yang terpisah, sekalipun instrumen tersebut dianggap berhubungan.
Entitas mengungkapkan secara terpisah penghasilan komprehensif lain yang berasal dari keuntungan/kerugian atas
instrumen derivatif untuk tujuan lindung nilai atas arus kas. Gambar 11.2 mengilustrasikan pengungkapan instrumen
derivatif di dalam catatan atas laporan keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak