Anda di halaman 1dari 38

Case Report Session

Penyakit Jantung
Tiroid
Intan Nurwida Hayati Yasrial
2140312067

Preseptor :
Dr. dr. Arina Widya Murni, Sp.PD-K.Psi
01

Pendahuluan
Thyroid Heart Disease adalah suatu
keadaan kelainan pada jantung akibat
pengaruh kelenjar tiroid. Pengaruh
biokimiawi hormon tiroid pada jantung
terjadi terutama pada hipertirodisme.
Epidemiologi
0,4/
1000 Insiden

6:1 Wanita : Pria

Dapat mengenai
30 – 50
tahun seluruh usia, terutama
usia 30 – 50 tahun
● Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang dan
dapat dipastikan dengan
pemeriksaan kadar hormon tiroid
bebas yang tinggi dan TSH yang
sangat rendah.
● Penatalaksanaan dilakukan
secepatnya dengan pemberian
obat antitiroid dan menangani
manifestasi kardiovaskular.
Penyakit Jantung Tiroid

Batasan Masalah Tujuan Penulisan


01 Membahas definisi hingga 02 Mengetahui dan memahami
prognosis. mengenai definisi hingga
prognosis.

Manfaat Penulisan Metode Penulisan


03 Memberikan wawasan dan 04 Metode studi pustaka dengan
informasi mengenai definisi, merujuk ke berbagai literatur
hingga prognosis. dan text-book.
02

Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 41 Tahun
Tanggal lahir : 15 Juli 1980
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Suku etnik : Minang
Keluhan Utama
Sesak yang memberat sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Sesak napas memberat sejak 2 hari SMRS, sesak tidak menciut. Sesak
sudah dirasakan sejak 4 hari SMRS. Sesak awalnya hilang timbul, mucul
saat beraktifitas dan hilang dengan istirahat. Sejak 2 hari terakhir, sesak
diarasakan terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Sesak
tidak dipengaruhi oleh emosi, cuaca dan makanan.
• Mudah berkeringat banyak dan tidak tahan terhadap cuaca panas.
• Lemah dan letih (+), aktivitas harian yang biasa dilakukan terganggu.
• Dada berdebar – debar dirasakan sejak 2 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Tangan gemetar (+)
• Batuk (+) berdahak yang hilang timbul sejak 1 minggu SMRS.
• Demam (+), riwayat demam 3 hari SMRS, demam naik turun dan tidak
menggigil.
• Bengkak pada kedua kaki sejak 3 hari SMRS.
• Nafsu makan berkurang, berat badan turun tapi tidak diketahui
jumlahnya.
• Nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-).
• BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat diabetes mellitus (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat keganasan (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat penyakit tiroid (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat penyakit diabetes mellitus (-)
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat keganasan (-)
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
• Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga.
• Riwayat merokok tidak ada.
• Riwayat paparan radiasi disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis kooperatif
Tekanan darah : 108/60 mmHg
Nadi : 142 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 37,9° C
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 165 cm
IMT : 16, 6 kg/cm2 (underweight)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal, simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, eksoftalmus (-/-),
mobius sign (-/-), stellwags (-/-), von graefe,s (-/-), joffroy (-/-),
rosenbach’s (-), lid retraction (-/-)
Leher : JVP : 5+3 cmH2O
Trakea :Tidak terdapat deviasi trakea
Tiroid : Struma (+) grade 2, konsistensi kenyal, tidak bernodul,
mobile (+), nyeri tekan (-)
KGB : Tidak terdapat pembesaran tiroid
Jantung : Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 2 jari lateral LMCS RIC VI
Perkusi : batas jantung atas RIC II
batas jantung kanan 1 jari lateral linea sternalis dextra
batas jantung kiri 2 jari lateral LMCS RIC VI
Auskultasi: S1/S2 IRreguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Inspeksi : normochest, pergerakan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus kanan = kiri, meningkat setinggi RIC 2-5
Perkusi : redup, setinggi RIC 2 -5
Auskultasi: SN bronkovesikuler, wh -/-, rh +/+

Abdomen : Inspeksi: distensi (-), hiperpigmentasi (-), venektasi (-)


Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani
Auskultasi: bising usus (+), normal
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
- Akral hangat
- CRT <2s
- Udem +/+
- Refleks fisiologis +/+,
- Refleks patologis -/-

Genitalia
- Tidak dilakukan pemeriksaan
Indeks Wayne
• Dispneu +1
• Palpitasi +2
• Kelemahan +2
• Suka dingin +2
• Keringat lebih +3
• Makan kurang -3
• Berat turun +3
• Gondok +3
• Tremor tangan +1
• Tangan keringat +1
• Fibrilasi atrium +4
• Nadi >90 +3
Total Skor : 25
Kesimpulan : Hipertiroid
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologi Lengkap Kimia klinik
• Hb : 12,6 • GDS : 145
• Leukosit • SGOT/SGPT: 32 / 17
: 18.500
Elektrolit
• Trombosit : 388.000
• Na/K/Cl : 140/5,2/100
• Hematokrit : 40
Imunoserologi
• Hitung Jenis : 1/4/3/76/10/6 • Tsh : 0,65

Kesan : leukositosis, hiperkalemi


neutrofilia, eosinofilia, limfositopenia.
RONTGEN TORAKS
Rontgen thorax di RSUD M. Zein Painan 20/10/2021
Interpretasi
• Inspirasi cukup
• Densitas sedang
• Sudut kostofrenikus lancip
• CTR 79 %
• Tampak infiltrat di kedua lapangan paru
Kesan : Kardiomegali dan Pneumonia
EKG
EKG
Irama : Atrial Fibrilasi
Heart Rate : 150 x/menit
Regularitas : Irreguler
Interval PR : Tidak dapat dinilai
Aksis : RAD
Gelombang P : Tidak dapat dinilai
Kompleks QRS : 0,04
Segmen ST: normal
Gelombang T : T inverted di II,III AVF, V2,V3
RVH :+
LVH :-
Kesan : Atrial Fibrilasi RVR, iskemik miokard
Diagnosis

• CHF NYHA II Atrial Fibrilasi RVR LVH RVH ec Thyroid Heart


Disease
• Struma Difusa Toksik dd Struma Nodular Toksik
• Pneumonia
• Malnutrisi
TATALAKSANA
• ML, diet jantung
• IVFD NaCl 0,9% 10 tpm
• O2 2 lpm
• Inj lasix 2 amp  drip 1,5 cc/jam
• Inj ranitidin 2 x 1 amp
• Inj meropenem 2 x 1 amp
• Inj dexametason 3 x 1 amp
• Inj digoksin 1 amp
• CPG 1 x 75 mg
• Simvastatin 1 x 20 mg
• Dulcolax 1 x 1 tab
• Tirozol 1 x 10 mg
• Ambroxol 3 x 1 tab
03

DISKUSI
• Seorang pasien perempuan berumur 41 tahun datang ke RSUD M.
Zein Painan dengan keluhan utama sesak. Pasien juga merasakan badan
menjadi lemah dan mudah letih, berkeringat banyak dan tidak suka suhu
panas, dada rasa berdebar – debar, batuk demam, penurunan nafsu
makan , penurunan berat.
• Pemeriksaan fisik : pembesaran kelenjar tiroid, denyut nadi142 x/menit,
frekuensi napas 26 x/menit dan udem pada tungkai. Pada pemeriksaan
jantung, didapatkan S1-S2 reguler dan batas jantung yang melebar,
pemeriksaan paru dengan perkusi redup dan terdapat ronki.
Dapat terjadi pada usia Biasanya penderita Riwayat keluarga
muda, pertengahan, dan kebanyakan wanita, terjadi pada 45%
usia tua. dengan rasio 6:1. kasus dengan faktor
kehamilan, infeksi.
Etiologi

Hipertiroidisme
Penyakit Graves, goiter multinodular,
adenoma toksik dan proses keganasan
kelenjar tiroid

Hipotiroidisme
Tiroiditis Hashimoto, tiroiditis de
Quervain's, hipotiroid primer dan
akibat defisiensi yodium.
• Sesak nafas disebabkan oleh peningkatan metabolisme tubuh total
akibat adanya peninggkatan hormon tiroid. Hal ini secara tidak langsung
akan meningkatkan konsumsi oksigen.
• Peningkatan metabolisme jaringan kemudian mempengaruhi
vasodilatasi perifer dan arteriovenous shunt. Vasodilatas perifer yang
terjadi akan meningkatkan penguapan sehingga pengeluaran keringat
bertambah.
• Pada pasien hipertiroid secara fisik mengalami penurunan berat badan.
Hal ini disebabkan peningkatan meabolisme jaringan dimana simpanan
glukosa beserta glukosa yang baru diabsorbsi digunakan untuk
menghasilkan energi yang akibatnya terjadi penguangan massa otot.
Simpanan lemak juga akan dimetabolisme untuk menghasilkan energi.
Bila simpanan glukosa dan lemak ini berkurang maka tubuh akan
memetabolisme protein yang tersimpan di dalam otot sehingga massa
otot akan semakin berkurang dan menimbulkan kelemahan dan
kelelahan.
DIAGNOSIS
Tes Hipertiroidisme Hipotiroidisme

Ambilan radioisotop iodium (RAI) Meningkat Menurun

T4 serum Meningkat Menurun

Ambilan T3 resin Meningkat Menurun

Serum TSH Menurun Meningkat


• Berdasarkan anamesis, pemeriksaan fisik tersebut dan dengan total skor
indeks diagnosis wayne yaitu 25, pasien ini dapat ditegakkan diagnosis
hipertiroid. Dengan adanya menifestasi kardiovaskular, dapat ditegakkan
penyakit jantung tiroid, yaitu suatu kelainaan fungsi atau struktur jantung
yang murni disebabkan oleh hormon tiroid.
• Dalam kasus ini, sebaiknya dilakukan pemeriksaan hormon tiroid (T3 dan
T4)
• Tatalaksana meliputi penatalaksanaan untuk Penyakit Jantung Tiroidnya
dan untuk keadaan hipertiroid atau hipotiroid yang mendasarinya. Pada
kasus ini, pasien diberikan Tirozol sebagai pengobatan hipertiroid untuk
menghambat produksi hormon tiroid. Tatalaksana umum untuk kelainan
jantungnya diberikan digoxin sebagai pengobatan untuk Atrial Fibrilasi,
CPG, simvastatis dan ranitidin. Selain itu, pasien juga terdapat batuk dan
diberikan ambroxol untuk meredakan batuk.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai