Anda di halaman 1dari 24

Pengantar Ekonomi

Pertanian (Pertemuan 2
dan 3)
Oleh : Rima Dewi S.P., M.P.
2

Perkembangan Ekonomi di Sektor Pertanian

Perkembangan ekonomi bertitik tolak dari perubahan- perubahan masyarakat suatu bangsa baik
perubahan dalam cara dan tujuan berproduksi maupun perubahan dari sistem komunikasi.

Apabila dijumpai motif produksi yang subsisten dan sistem komunikasi yang terbelakang, makan
perkembangan ekonomi bangsa akan lambat.

Jika dijumpai motif produksi yang komersial maka perkembangan ekonomi bangsa atau
masyarakat tersebut akan cepat.
3
Kegatan Ekonomi dimulai dari fase kegiatan disektor :

1. Fase pertanian, pertambangan, kehutanan, perikanan adalah termasuk tahap pertama dari
industri (primary industries)
2. Industri pabrik, pengolahan bahan baku menjadi bahan konsumsi termasuk pada tahap kedua
dari industri (secondary industries)
3. Perdagangan, pengangkutan, komunikasi, jasa dan kegiatan pemerintah termasuk pada tahap
ketiga dari industri (tertiary industries).

Pertanian menurut perkembangannya mengalami transformasi yaitu:


1. Tahap pertanian subssisten
2. Tahap pertanian transisi
3. Tahap pertanian modern
4

Tahap pertanian subsisten


Tahap dimana produksi hasil pertanian hanya untuk dikonsumsi oleh keluarga petani. Hanya sedikit atau tidak
ada sama sekali yang dijual di pasar. Umumnya pertanian yang diusahakan adalah komoditi pangan untuk
keperluan keluarga. Teknologi yang digunakan juga sederhana sehingga produktifitasnya rendah.

Tahap transisi
Tahap perpindahan subsiten menjadi modern. Petani mulai mengalihkan sebagian tanaman pangan untuk
keperluan keluarga ke tanaman komersil yang dapat di jual di pasar. Mereka mulai menggunakan modal,
teknologi, informasi pasar. Hal ini dilakukan agar hasil pertaniannya dapat kompetitif mengikuti harga pasar.
Selanjutnya mereka mendapat keuntungan yang tinggi.

Tahap pertanian modern


Seluruh hasil pertanian diperuntukkan untuk dijual ke pasar. Dengan demikian sejak semula petani melakukan
perencanaan strategis usaha taninya, seperti memprediksi tanaman tanaman yang profitable, melihat cash flow,
mengatur sumberdaya agar efketif dan efisien, mencari informasi pasar dan kegiatan lainyang umumnya
dilakukan perusahaan modern.
5

Ada lima peran penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi
antara lain:
Pertama, pertanian merupakan sektor yang menyediakan kebutuhan pangan masyarakat.
Kedua, merupakan penyedia bahan baku bagi sektor industri (agroindustri). 
Ketiga, memberikan kontribusi bagi devisa negara melalui komoditas yang diekspor. 
Keempat, menyediakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja pedesaan. 
kelima, perlu dipertahankan untuk keseimbangan ekosistem (lingkungan).
6

Ciri-ciri pertanian Indonesia


1. Pertanian tropika
• Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat katulistiwa yang berarti merupakan daerah
tropika. Dengan demikian jenis tanaman, hewan, perikanan, dan hutan sangat dipengaruhi oleh iklim
tropis (pertanian tropika). Di samping itu ada pengaruh lain yang menentukan corak pertanian kita yaitu
bentuk negara berkepulauan dan topografinya yang bergunung-gunung.

• Letaknya yang di antara Benua Asia dan Australia serta antara Lautan Hindia dan Pasifik, memberikan
pengaruh pada suhu udara, arah angin yang berakibat adanya perbedaan iklim di Indonesia, sehingga
menimbulkan ciri pertanian Indonesia merupakan kelengkapan ciri-ciri pertanian yang lain.
7

2. Pertanian dataran tinggi dan rendah


• Indonesia merupakan daerah volkano (memiliki banyak gunung), sehingga memungkinkan mempunyai
daerah yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah. Dataran tinggi mempunyai iklim dingin, sehingga
bisa ditanami tanaman beriklim subtropis.

3. Pertanian iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian iklim kering (Indonesia timur).
• Indonesia bagian barat yang (Sumatra, Kalimantan, Jawa, sebagian Sulawesi) mempunyai iklim basah :
banyak hujan, sedangkan bagian Indonesia lain terutama Indonesia bagian timur (NTB, NTT, Maluku)
iklimnya kering.

4. Adanya hutan tropika dan padang rumput.


• Karena iklimnya basah dan berada di daerah tropika maka banyak hujan terbentuk hutan tropika,
sedangkan di daerah kering tumbuh padang rumput.
8

5. Perikanan darat dan laut.


• Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat
dan perairan. Keadaan ini memungkinkan terdapatnya perikanan darat dan laut.

6. Pertanian di Jawa dan Luar Jawa.


• Daerah Jawa dan luar Jawa mempunyai spesifikasi yang berbeda
Jawa umumnya : tanah subur, penduduk padat
Luar Jawa umumnya : tanah kurang subur, penduduk jarang

• Mempengaruhi corak pertanian: pertanian di jawa umumnya merupakan tanaman bahan pangan, berskala
kecil, sedangkan pertanian di luar jawa umumnya perupakan perkebunan, kehutanan, berskala lebih luas.
9

Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian beririgasi/basah, Daratan Indonesia terbagi menjadi :
• tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa,
• lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi, dan
• pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi.

Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah lebak, sawah pasang surut
• Penggolongan ini adalah penggolongan lahan yang ditanami padi. Sawah yang beririgasi bersumberkan
bendung sungai, dam/waduk, mata air, dll.
• Berdasarkan fasilitas teknisnya dibagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana.
• Lahan/sawah tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi sumber airnya berasal dari
air hujan.
• Sawah lebak mendapat air terus menerus sepanjang masa.
• Sawah pasang surut mendapat air dari air sungai yang pasang karena air laut yang sedang pasang,
sering juga terdapat saluran irigasi.
10
Pertanian di Indonesia (jawa)
1 2

3 4
11
Pertanian Luar jawa
5 6

7
8
12

Perikanan darat dan laut


13

Permasalahan Utama dibidang Pertanian :


usaha pertanian di Indonesia sampai saat ini kurang dukungan dari pihak lain sehingga menimbulkan
banyak masalah seperti:
1. Skala pertanian kecil atau lahan yang dimiliki oleh sebagian besar petani relatif sempit.
2. Modal yang dimiliki oleh petani sangat terbatas.
3. Penggunaan tekhnologi yang masih sederhana.
4. Pertanian sangat dipengaruhi oleh musim.
5. Wilayah pasaran hasil pertanian yang sifatnya masih sempit atau lokal.
6. Tekhnologi pasca panen di kalangan petani sangat minim sehingga pada saat panen langsung
dijual padahal jika diolah terlebih dahulu nilai jualnya akan lebih mahal.
7. Pembaruan agraria (konversi lahan pertanian) yang semakin tidak terkendali.
8. Masalah ketersediaan pupuk dan harganya yang mahal .
9. Ketersediaan Bibit unggul yang masih terbatas.
10. Umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi
pertanian (pengangguran tersembunyi).
14
Isu-isu aktual ekonomi pertanian di Indonesia
Konversi lahan
Lahan petani yang sempit makin terfragmentasi akibat kebutuhan perumahan dan lahan industri. Di sisi
lain, daya tarik sektor pertanian yang terus menurun menjadikan petani cenderung melepas
kepemilikan lahannya.

Petani lebih memilih bekerja di sektor informal dibandingkan dengan bertahan di sektor pertanian.
Pelepasan kepemilikan lahan itu cenderung diikuti dengan alih fungsi lahan.

Penyelundupan
Di tengah kerja keras petani, persoalan penyelundupan telah menghancurkan usaha mereka. Tanpa
banyak mengeluarkan anggaran, penuntasan kasus ini akan meningkatkan gairah petani dalam
memproduksi sejumlah komoditas pertanian. Penuntasan kasus ini juga menjadi tolok ukur sejauh
mana penindakan penyelundupan di negeri ini.
15
Produk impor
Isu-isu produk impor sangat sensitif bagi petani. Akan tetapi, melarangnya secara total juga akan mempersulit
diplomasi perdagangan internasional. Serangan balik akan diterima jika tidak berhati-hati dalam melakukan
pelarangan.
Di sisi lain harus disadari oleh semua pihak, beberapa produk pertanian untuk sementara memang harus
diimpor karena keterbatasan kita. Kajian-kajian yang mendalam untuk sejumlah komoditas, seperti impor
sapi, impor gula, impor jagung, impor kedelai, impor buah-buahan, harus dilakukan.

Kekeringan
Isu sensitif lainnya di sektor pertanian adalah kekeringan. Jaminan pasokan pangan perlu dikedepankan
karena sering terjadi isu kekeringan dimanfaatkan oleh spekulan untuk menimbun ataupun mengimpor secara
besar-besaran sejumlah produk pertanian. Di sisi lain, keterbukaan soal kekeringan sedini mungkin akan
menumbuhkan inovasi di kalangan petani. Di banyak daerah sudah terbukti petani secara swadaya akan
berusaha mengurangi dampak kekeringan, seperti mengusahakan pompa dan mempercepat penanaman.
16

Isu bioteknologi
Lebih tepatnya isu produk transgenik, dalam bidang pertanian akan makin muncul ke permukaan.
Pertanyaannya, produk transgenik akan menjadi solusi atau menjadi masalah bagi kita? Kejelasan sikap
pemerintah akan memberi gambaran yang jelas bagi dunia usaha dan peneliti untuk mengembangkan
produk ini.

Isu lainnya
Persoalan harga dasar gabah
Kelangkaan pupuk
Banjir
Kurangnya ketertarikan tenaga kerja muda di sektor pertanian
17

Agribisnis adalah bisnis yang berbasis usaha di bidang pertanian dan bidang lainnya yang mendukung
baik di sektor hulu dan hilir. Ini merupakan cara pandang dalam segi ekonomi melalui pengolahan
budidaya, penyediaan bahan baku, pasca panen, dan proses pengolahan hingga ke tahap pemasaran.

Pengembangan sektor agribisnis di masa depan


Khususnya menghadapi era globalisasi, akan menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber
dari tuntutan pembangunan ekonomi domestik, perubahan lingkungan ekonomi Interansional, baik karena
pengaruh lieberalisasi ekonomi maupun karena perubahan-perubahan fundamental dalam pasar produk
agribisnis internasional.
18

Struktur agribisnis, untuk hampir semua komoditi, dewasa ini masih tersekat-sekat.

Pertama, agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri atas beberapa
subsistem, yaitu
(a) subsistem pertanian hulu, menurut Maulidah (2012), sarana produksi pertanian mulai dari benih, bibit,
pakan ternak, pupuk, obat untuk memberantas organisme pengganggu tanaman, lembaga kredit, bahan
bakar, alat-alat pertanian, mesin, serta peralatan produksi pertanian.
(b) subsistem budidaya pertanian, pembibitan, pemasaran
(c) subsistem pengolahan hasil pertanian, inovasi, diversifikasi
(d) subsistem pemasaran hasil pertanian, produsen sampai konsumen
(e) subsistem jasa penunjang pertanian, jasa modal (perbankan), kebijakan pemerintah, penyuluh,
pembiayaan
19

Subsistem kedua, sebagian dari subsistem pertama, dan subsistem ketiga merupakan on-farm agribisnis,
sedangkan subsistem lainnya merupakan off-farm agribisnis. 

Kedua, agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan
utuh yang komprehensif, sekaligus sebagai suatu konsep untuk dapat menelaah dan menjawab berbagai
permasalahan, tantangan, dan kendala yang dihadapi pembangunan pertanian.
Agribisnis juga dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai keberhasilan pembangunan pertanian serta
pengembangan terhadap pembangunan nasional secara lebih tepat.
20

Dari berbagai definisi dan batasan konsep agribisnis di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
penting dan harus ada dalam proses pembangunan agribisnis adalah sebagai barikut :
(a) agribisnis merupakan suatu sistem, sehingga semua kegiatan yang terdapat dalam sistem tersebut
harus saling terkait dan tidak berdiri sendiri,
(b) agribisnis merupakan alternatif bagi pengembangan strategi pembangunan ekonomi, dan
(c) agribisnis berorientasi pasar dan perolehan nilai tambah dari suatu komoditas.
THANK YOU
Perkembangan ekonomi di sektor pertanian di masa pandemi 22

Outlook Ekonomi Pertanian 2021


(hasil kajian)
Geliat sektor pertanian global di tahun 2021 akan dihadapkan dengan sejumlah peluang dan
tantangan.
Peluang dan tantangan tersebut antara lain :

gelombang pandemi lanjutan di Stimulus fiskal dan moneter


sejumlah negara (bantuan subsidi, percepatan
program kartu pra kerja)
perubahan perilaku konsumsi
dari restoran dan tempat kebutuhan transformasi sistem
sejenis ke rumah tangga pangan

Perubahan kebijakan
disrupsi teknologi finansial perdagangan internasional
dan teknologi tatap muka

Era disrupsi adalah era terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh adanya inovasi yang mengubah sistem dan tatanan bisnis ke
taraf yang lebih baru.
23
Peluang dan tantangan
tingkat nasional
Anomali iklim : memilih varietas Penanganan kerawanan pangan
tahan iklim tertentu, atau hama
penyakit tertentu, menyiasati waktu
kelembagaan
penanaman
Penerapan teknologi : Pembiayaan
Green house
Pengairan menggunakan pompa kenaikan upah riil buruh tani
Bonus demografi: populasi
masyarakat didominasi usia alih fungsi lahan
produktif, 15-64 tahun. Titik ini peluang dan tantangan logistic :
menjadi peluang besar sebuah penyaluran tepat sasaran,
negara meningkatkan performa produsen ke konsumen
ekonomi industri
Diversifikasi pangan: produk olahan
Regenerasi sumber daya
pangan
manusia
(Produk olahan Ubi kayu diolah
menjadi keripik berbagai rasa)
Masukan serta
rekomendasi

1. Penguatan litbang (menambah kesempatan


bagi akademisi untuk mengikuti inotek, riset
penelitian tingkat internasional)
2. Keterlibatan perguruan tinggi
3. Optimalisasi penyuluhan (mengaktifkan
kembali lembaga dan penyuluhan)
4. Penguatan agroindustry (memperluas tanaman
industry, pinus, sawit)
5. Inovasi perikanan tangkap dan kesejahteraan
petani

Anda mungkin juga menyukai