Anda di halaman 1dari 16

Keperawatan Paliatif dan

Menjelang Ajal

Euis Nur Faridah (1926010029)


Dita Cahayani Septiriana (1926010008)
Redita Islamia 1926010020)

Keperawatan VA Indah Putri Rahayu


Dwi Soraya Indah Rd
(1926010038)
(1926010012)
Nindia Elisya (1926010011)
Komunikasi
• Komunikasi merupakan landasan dalam
pelayanan medis  Memberikan informasi
secara terbuka pasien  mengembangkan
keterampilan komunikasi seperti halnya
keterampilan yang lain dalam keperawatan
(Lawton & Carrol, 2005; Bradley & Brasel,
2008).
Komunikasi merupakan alat sentral dalam pelayanan
kesehatan (Owen & Jeffery, 2008):
•menerima hal buruk,
•mengendalikan emosi,
•memahami dan mengingat informasi, prognosis kesehatan,
•Mengatasi dan mengendalikan ketidakpastian disaat
mempertahankan harapan,
•Membangun kepercayaan untuk keberlangsungan
hubungan jangka panjang secara klinis
•Membuat keputusan mengenai pengobatan
•Menerima perilaku mengenai promosi kesehatan.
Komunikasi
dalam Perawatan Paliatif
• Komunikasi  hal yang kompleks
(O’Connor, Lee & Aranda, 2012)
• Komunikasi  berita/pesan dalam bentuk
lisan maupun tulisan berbagai cara
penyampaian dan penerima informasi
memiliki kewajiban untuk
menginterpretasikan pesan tersebut
(Yodang, 2018).
Model Komunikasi

Memahami keinginan pasien 


menghargai harkat dan martabat serta
otonomi pasien (Candrian, 2015):
1.An Interpersonal Approach
2.A Social Construction Approach
3.A Critical Cultural Approach
4.A Multi-Method Approach
An Interpersonal Approach

• Perspektif mengenai dimensi perawatan yang


terkoordinasi pada kondisi menjelang akhir
hayat (memberikan pemahaman tentang
kehidupan dan kematian).
• Pasien (sender) petugas kesehatan
(receiver)  mediasi
• Memberikan kesempatan untuk memilih 
interaksi secara interpersonal
A Social Construction Approach

• Isu akhir hayat  kesadaran pentingnya dan


menariknya proses komunikasi saat ini.
• Tidak ada kata, aksi, perilaku atau kejadian
yang terjadi tanpa adanya makna  kondisi
menjelang ajal dan kematian (perspektif
sejarah dan budaya yang didasari oleh
pengalaman – pengalaman masa lalu).
A Critical Cultural Approach

• Faktor ekonomi, materi dan sejarah membentuk


budaya untuk merespon dan konsep tentang
kesehatan , sakit dan keputusan melakukan
pengobatan.
• Pemahaman budaya  pelayanan paliatif
(pemahaman bahasa dalam bentuk tulisan dan
lisan).
• Petugas kesehatan perlu mempertimbangkan
perbedaan budaya.
A Multi-Method Approach

• Memaknai arti sebuah kesehatan dan penyakit


terminal.
• Menstimulasi dengan pandangan berbeda
menjadikan proses interaksi sebagai sesuatu
hal yang tiada henti.
• Pendekatan dialogis : mengeksplorasi berbagai
cara membentuk argument atau alasan yang
rasional  kematian dan menjelang ajal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses komunikasi
Kesulitan dalam berkomunikasi kemungkinan dapat
diakibatkan oleh berbagai faktor seperti (Matzo,
Sherman, Seehan, Ferrel & Penn, 2003):
•Masalah sistem keluarga,
•Finansial, Pendidikan, Masalah fisik dan keterbatasan
•Tingkatan koping dan kondisi berduka yang dialami.
•Perubahan kondisi pasien dan lingkungan kerja
(O’Connor, Lee & Arand, 2012).
Keterampilan Komunikasi dalam
setting paliatif care
1. Keterampilan dasar dalam berkomunikasi
CLASS (Emanuel & Librach, 2011):
• C (Context atau setting)
• Listening Skills
• Acknowledge
• Strategy Management
• Summary
2. Menyampaikan Berita Buruk menurut (Buckman,
2005):
2. Menyampaikan Berita Buruk menurut (O’Connor,
Lee & Arand, 2012):
3. Barier dalam menyampaikan berita buruk (Jevon,
2010):

• Situasi yang kurang nyaman atau kondusif


(takut/tidak nyaman)
• Kemampuan koping dalam merespon
kedukaan
• Ketidakmampuan untuk merespon
pertanyaan.
4. Komunikasi pada pasien dengan Demensia
(O’Connor, Lee & Arand, 2012):

• Mempertahankan kontak mata


• Memberikan perhatian lebih pd pasien
(membelai & mengelus tangan pasien,
menyisir rambut)
• Mendengarkan secara aktif dan reflektif

Anda mungkin juga menyukai