Dengan demikian, Jumlah PPh Luar Negeri yang dapat dikreditkan oleh PT
Indologo Tiga terhadap Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri
adalah sebesar Rp 700.000.000 (250.000.000 + 450.000.000). Kerugian dari
negara Z tidak dapat digabungkan dalam menghitung Penghasilan Kena
Pajak
PPh Pasal 24
PPh Pasal 24 yang boleh dikreditkan : PPh Pasal 24 yang boleh dikreditkan :
PPh Pasal 24 yang dipotong di Malaysia = 2.000.000 PPh Pasal 24 yang dipotong di Malaysia = 2.000.000
Pendahuluan
1948 1961
Organization for European Pada tanggal 30 September
Economic Co- operation 1961 , nama OEEC berubah
( selanjutnya disebut dengan menjadi Organization Economic
OEEC) dibentuk pada tahun and Cooperatio Development
1948. Pendiri dari OEEC adalah ( Selanjutnya disebut dengan
prancis , United Kingdom (UK) , OECD) yang memasukkan
dan Austria. Amerika Serikat dan kanada
menjadi negara anggota.
1971
Tugas CFA :
Model P3B yang dihasilkan : P3B Czechslovakia dan Jerman (1921), P3B Jerman dan Italia
(1925)
2. Terbitnya Resolusi Roma (1923)
3. Terbitnya Model P3B 1928 yang dianggap sebagai Model P3B pertama di dunia
(1928)
Model P3B yang dihasilkan : Draf (1927), Model P3B 1928 (1928), Draf 1933, Draf 1935, Draf Meksiko (1940), Draf London (1946).
P3B Lainnya diantaranya yaitu Jerman (21 P3B), Hungaria (14 P3B), Austria (11 P3B), Denmark (9 P3B), Prancis (8 P3B)
sumber - Proses ratifikasi ini dilakukan atas dasar ketentuan hukum perjanjian
• Pasal 32A UU No.7 Tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan (”UU PPh”) telah mengatur secara khusus (lex spesialis) mengenai penghindaran pajak berganda
dan pencegahan pengelakan pajak melalui adanya Penghindaran Pajak Berganda (P3B). P3B ini diperlukan
dalam suatu perangkat hukum yang berlaku khusus untuk mengatur hak-hak pemajakan dari masing-masing
negara guna memberikan kepastian hukum dan menghindarkan pengenaan pajak berganda serta mencegah
pengelakan pajak.
• Berdasarkan Pasal 11 ayat (1) UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, proses ratifikasi P3B
tidak melalui persetujuan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tetapi cukup dilakukan oleh penerbitan
Keputusan Presiden yang kemudian diberitahukan kepada DPR.
• Pengesahan P3B yang tidak melalui persetujuan DPR ini sebenarnya bertentangan dengan Pasal 11 UUD 1945
yang menyatakan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan
perjanjian dengan negara lain.
Ratifikasi P3B di Indonesia
P3B vs UU Domestik
Apabila terdapat benturan antara P3B dan ketentuan pajak domestik terhadap ketentuan yang mengatur hal-hal yang sama, yang
diberlakukan adalah ketentuan yang terdapat dalam P3B. Alasan yang bisa dikemukakan di sini adalah sebagai berikut :
I. P3B adalah perjanjian international yang mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian yang tunduk dengan hukum
perjanjian international. Oleh karena itu, ketentuan – ketentuan yang disepakati bersama dalam P3B harus dilaksanakan
dengan niat baik (good faith)
II. P3B pada dasarnya merupakan rekonsiliasi antara ketentuan pajak domestik masing-masing negara yang mengadakan
perjanjian. Tujuan dari P3B adalah untuk membatasi ketentuan yang terdapat dalam ketentuan pajak domestik masing-
masing negara.
III. P3B adalah bentuk kompromi masing-masing negara yang mengadakan perjanjian.
IV. P3B pada dasarnya merupakan ketentuan yang bersifat lex specialis. lex specialis derogat legi generali
P3B di Negara Lain
Suatu Model P3B , Baik OECD Model atau pun UN Model merupakan acuan atau referensi bagi masing-masing negara
Yang akan melakukan perjanjian dalam rangka penghidaran pajak berganda atau dengan kata lain sebagai “starting point”
Bagi masing- masing negara yang hendak melakukan negosiasi .
Sebagai suatu model P3B , OECD model maupun UN model bukan merupakan instrument yang harus dipergunakan
Dalam negosisasi P3B , jadi tetap bergantung pada masing-masing negara apakah bersedia atau tidak menggunakan
Model yang disusun OECD ataupun UN.
STRUKTUR P3B-OECD
MODEL
Pasal Judul Jenis
1 Personal Scope Scope
2 Taxes Covered Scope
3 General Definitions Definisi
4 Resident Definisi
5 Permanent Establishment Definisi
6 Immovable Property Substansi
7 Business Profits Substansi
8 Shipping Substansi
9 Associated Enterprise Anti-avoidance
10 Dividend Substansi
11 Interest Substansi
12 Royalties Substansi
13 Capital Gain Substansi
14 [Independent Personal Services] Substansi
15 Dependent Personal Services Substansi
28
16 Directors Substansi
STRUKTUR P3B-OECD
MODEL
Pasal Judul Jenis
17 Artistes & Sportsmen Substansi
18 Pensions Substansi
19 Government Services Substansi
20 Students Substansi
21 Other Income Substansi
22 Capital Substansi
23 Elimination of Double Taxation Metode menghilangkan pajak berganda
24 Non Discrimination Lain-Lain
25 Mutual Agreement Procedure Metode menghilangkan pajak berganda
26 Exchange of Information Anti-avoidance
27 Diplomats Lain-Lain
28 Territorial Extension Lain-Lain
29 Entry into Force Scope
30 Termination Scope
P3B Terima
Kasih