Anda di halaman 1dari 19

Beneish

M-Score
NAMA KELOMPOK

Dini 3201905
Nadia Herlina .P 3201905
Norma Jumitasari 3201905
Susan Laila 3201905
Viranti Hani .N 3201905244
Yogi Pratama 3201905
F Fraud adalah tindakan penipuan kriminal yang bermaksud
untuk memberi manfaat keuangan kepada penipu dan
R merupakan salah satu tindak pidana. Fraud dapat diistilahkan
sebagai kecurangan yang mengandung makna suatu
A penyimpangan dan perbuatan melangar hukum (illegal act),
U yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu misalnya
;;W2223333333333333333333333333
menipu atau memberikan gambaran keliru (mislead) kepada
D pihak-pihak lain, yang dilakukan oleh orang-orang baik dari
dalam maupun dari luar organisasi. Kecurangan dirancang untuk
memanfaatkan peluang-peluang secara tidak jujur, yang secara
langsung maupun tidak langsung merugikan pihak lain.
Kecurangan dalam laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara
melakukan penghilangan pencatatan secara sengaja untuk mengelabui
F para pengguna. Fraud merupakan perlakuan melanggar hukum yang
bermaksud untuk memperoleh keuntungan pribadi dan kelompok
R sehingga merugikan pihak lain. Hermansyah (2015) menyatakan
bahwa model Beneish M-score merupakan metode untuk
A mengungkapkan adanya kemungkinan perusahaan melakukan fraud
terhadap pendapatan yang dicatat dalam laporan keuangan.
U Christy,et.al. (2015 ), menyatakan bahwa penganalisaan atau penilaian
terhadap posisi keadaan keuangan dan perkembangannya pada suatu
D perusahaan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak yang ada
dalam perusahaan (internal) dan pihak di luar perusahaan(eksternal).
Kemungkinan adanya laporan keuangan yang tidak asli atau adanya
praktik kecurangan karena sudah diolah sedemikian rupa sehingga
kelihatan baik.
Banyaknya skandal akuntansi yang terjadi merupakan salah satu
alasan penting untuk dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan

F untuk meminimalisir tindak kecurangan laporan keuangan serta dapat


mendeteksi sejak dini adanya aktivitas kecurangan sebelum menjadi
R kasus besar yang dapat merugikan negara. Salah satu alat yang
digunakan untuk mengetahui adanya manipulasi adalah dengan
A menggunakan benesih ratio index yang dipopulerkan oleh Beneish
(1999). Pada penelitian yang dilakukan oleh Beneish digunakan rasio-
U rasio yang terdapat pada laporan keuangan. Rasio-rasio Beneish M-
Score yang digunakan untuk menggambarkan adanya manipulasi
D laporan keuangan adalah Days Sales in Receivable Index (DSRI), Gross
Margin Index (GMI), Asset Quality Index (AQI), Sales Growth Index
(SGI), Depreciation Index (DEPI), Sales General and Administrative
Expenses Index (SGAI), Leverage Index (LVGI) dan Total Accrual To Total
Assets Index (TATA).
Menurut Cressey (1953) terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab
terjadinya fraud yaitu:

1. Tekanan (Pressure) Lediastuti dan Subandijo (2014) menjelaskan bahwa


untuk melakukan fraud lebih banyak tergantung pada kondisi individu seperti
F masalah keuangan maupun tekanan non finansial. Kondisi yang mendesak
menjadikan seseorang memiliki tekanan untuk mengatasi permasalahan
R tersebut dengan cara melakukan tindakan fraud.

A 2. Peluang (Opportunity) Menurut Zulkarnain (2013), Opportunity adalah


peluang yang memungkinkan fraud terjadi biasanya dikarenakan lemahnya
U sistem pengendalian internal yang ada dalam organisasi, kurangnya
pengawasan, dan penyalahgunaan wewenang.
D
3. Pembenaran (Rationalization) Pembenaran adalah pemikiran yang
menyatakan bahwa tindakannya dalam melakukan tindakan fraud merupakan
hal yang sah-sah saja dan dapat diterima dalam masyarakat. Hal ini terjadi
karena pelaku tindak fraud merasa bahwa mereka layak mendapatkan
keuntungan lebih atas apa yang telah mereka kerjakan. Selain itu, hal tersebut
juga dilakukan untuk menenangkan perasaan pelaku sehingga jika dilakukan
dapat mengurangi Fraud pada umumnya dipicu oleh motivasi dan kesempatan
B
E Beneish M-Score dikembangkan oleh Profesor Messod Beneish.
N Variabel yang diukur menggunakan data dari tahun yang ditentukan (t)
E dan menggunakan data tahun sebelumnya (t-1). Beneish M-Score
I diperoleh dari hasil perhitungan yang robust. Keterbatasan Beneish
S MScore adalah model ini merupakan model probabilistik sehingga
H tidak dapat mendeteksi fraud dengan ketepatan 100%. Selain itu,
model ini hanya dapat mengestimasikan informasi keuangan
M perusahaan publik. Artinya model ini tidak bisa digunakan untuk
- perusahaan private atau non-publik. Keterbatasan lain adalah
S manipulasi pendapatan hanya dapat terdeteksi pada kelebihan saji
C daripada kekurangan saji. Jadi model ini tidak dapat digunakan untuk
O mempelajari perusahaan yang beroperasi dalam keadaan yang
R kondusif untuk penurunan laba (Beneish, 1999). Beneish M-Score
E adalah sebuah metoda untuk membantu mengungkap perusahaan
yang kemungkinan melakukan fraud terhadap pendapatan yang
dicatat dalam dalam laporan keuangan (Beneish, 2012).
B
E Model Beneish adalah model statistik yang menggunakan
N rasio keuangan yang dihitung dengan data akuntansi perusahaan
E tertentu untuk memeriksa apakah kemungkinan besar
I (probabilitas tinggi) bahwa laba yang dilaporkan perusahaan
S telah dimanipulasi.
H
Beneish M-score adalah model probabilistik, sehingga tidak
M
dapat mendeteksi perusahaan yang memanipulasi
-
S pendapatannya dengan akurasi 100%.
C
O Lembaga keuangan dikeluarkan dari sampel di kertas
R Beneish saat menghitung M-score. Artinya M-score untuk
E pendeteksian kecurangan tidak dapat diterapkan di antara
perusahaan keuangan (bank, asuransi).
B Beneish Ratio Index adalah suatu teknik yang digunakan untuk
E menganalisis laporan keuangan dalam mendeteksi ada atau tidaknya
N kecurangan laporan keuangan. Hal tersebut dibuktikan oleh Beneish
E (1999) yang telah melakukan penelitian perbedaan kuantitatif antara
I perusahaan yang terindentifikasi melakukan manipulasi laba dan yang
S tidak melakukan manipulasi laba. Beneish melakukan analisis dengan
H menggunakan data keuangan lalu menghitung rasio keuangan. Hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi
M manipulasi terhadap laporan keuangan atau tidak. Beneish (1999)
- mengungkapkan bahwa pada umumnya manipulasi laba ditunjukkan
S dengan peningkatan atas pendapatan/penurunan atas beban
C perusahaan secara signifikan dari satu tahun (t) ke tahun sebelumnya
O (t-1) Beneish M-Score diukur dengan menggunakan lima rasio dan
R telah dimodifikasi oleh beberapa peneliti. Hanya lima rasio model
E score yang menghasilkan hasil yang signifikan. Dalam penelitian
sebelumnya, Roxas (2011) menegaskan bahwa model score, dengan
lima rasio, dapat mengidentifikasi manipulasi laba lebih akurat
daripada delapan rasio (Abbas, 2017).
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  1. Days Sales in Receivable Index (DSRI)
E
I
Variabel ini adalah rasio penjualan harian dalam piutang pada
S
tahun pertama dimana manipulasi laba ditemukan (tahun t)
H
dengan ukuran yang sesuai pada tahun t-1. DSRI mengukur apakah
piutang dan pendapatan sudah berada pada keseimbangan antara
M
dua tahun berturut-turut. Jumlah yang besar dalam days sales in
-
receivables dapat berarti akibat dari perubahan kebijakan kredit
S
untuk memacu penjualan dalam menghadapi persaingan yang
C
meningkat, tetapi peningkatan yang tidak proporsional dalam
O
piutang juga dapat dipengaruhi oleh inflasi.
R
E
Rumus:
DSRI
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  2. Gross Margin Index (GMI)
E
I
S GMI adalah rasio marjin laba kotor pada tahun sebelum (t-1)
H ke margin laba pada tahun berjalan (t). Jika GMI lebih besar
dari 1, ini mengindikasikan sinyal yang negatif bagi prospek
M perusahaan (Lev dan Thiagarajan, 1993). Jika perusahaan
- memiliki prospek negatif, maka perusahaan lebih rentan
S untuk memanipulasi laba.
C
O Rumus:
R
E
GMI =
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  3. Asset Quality Index (AQI)
E
I
S Rasio ini membandingkan aktiva tidak lancar yang dimiliki
H oleh perusahaan selain aktiva tetap dengan total aktiva
perusahaan pada suatu tahun (t) dan tahun sebelumnya (t -1).
M
- Rumus:
S
C AQI =
O
R
E
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  4. Sales Growth Index (SGI)
E
I
S Variabel ini mengukur tingkat pertumbuhan penjualan
H perusahaan. Hasil yang lebih besar dari 1 mengindikasikan
bahwa penjualan meningkat dari tahun sebelumnya. SGI
M bukan merupakan indikasi manipulasi pendapatan, tetapi
- perusahaan yang mengalami pertumbuhan penjualan lebih
S cenderung untuk melakukan manipulasi pendapatan.
C
O Rumus:
R
E
SGI =
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  5. Depreciation Index (DEPI)
E
I
S Rasio ini membandingkan beban depresiasi terhadap aktiva
H tetap sebelum depresiasi pada uatu tahun (t) dan tahun
sebelumnya (t -1).
M
- Rumus:
S
C DEPI =
O
R
E
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  6. Sales and General Administration Expenses Index (SGAI)
E
I
S Rasio ini membandingkan beban penjualan, umum, dan
H administrasi terhadap penjualan pada suatu tahun (t) dan
tahunsebelumnya (t -1).
M
- Rumus:
S
C SGAI =
O
R
E
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  7. Leverage Index (LVGI)
E
I
S Rasio ini membandingkan jumlah hutang terhadap total
H aktiva pada suatu tahun (t) dan tahun sebelumnya (t – 1).
Rasio ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat
M hutang yang dimiliki perusahaan terhadap total aktivanya
- dari tahun ke tahun.
S
C Rumus:
O
R
LVGI =
E
B Delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score Model:
E
N  8. Total Accrual (TATA)
E
I
S Total Accrual merupakan rasio untuk menjelaskan
H keuntungan akuntansi yang tidak diperoleh dari keuntungan
kas.
M
- Rumus:
S
C TATA =
O
R
E
B
E
N
Rumus untuk menghitung M-score
E
I M-Score =
S -4.84 + 0.920 DSRI + 0.528 GMI + 0.404 AQI + 0.892 SGI + 0.115 DEPI –
H 0.172 SGAI – 0.327 LVGI + 4.697 TATA
M
- Ket:
S 0 = nilai Beneish M-Score < -2.22, perusahaan tidak terindikasi fraud.
C 1 = nilai Beneish M-Score > -2.22, perusahaan terindikasi fraud.
O
R
E
Thank you

Anda mungkin juga menyukai