Anda di halaman 1dari 58

PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS TANJUNG

KARANG

OLEH
BQ MAHARANI K DEWI, S.FARM.,APT
LATAR BELAKANG
 Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat
 Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
 Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan
Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang
berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang
berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan
Kefarmasian (pharmaceutical care).
PROFIL PUSKESMAS TANJUNG KARANG
Gambaran Umum :
Puskesmas Tanjung Karang adalah Salah satu Puskesmas dari 11 Puskesmas yang ada di
wilayah Kota Mataram, yang letaknya diapit antara Puskesmas Karang Pule dan Puskesmas
Ampenan. Dan terletak di Kecamatan Sekarbela yang berlokasi di Jalan Sultan Salahuddin
Tanjung Karang
Secara Geografis Puskesmas Tanjung Karang dibagi menjadi 6(enam) bagian Wilayah
Kelurahan yaitu :
 1. Wilayah Kelurahan Tanjung Karang

 2. Wilayah Kelurahan Tanjung Karang Permai

 3. Wilayah Kelurahan Kekalik Jaya

 4. Wilayah Kelurahan Taman Sari

 5. Wilayah Kelurahan Banjar

 6. Wilayah Kelurahan Ampenan Selatan

Puskesmas Tanjung Karang berada di Pusat Kota Mataram dan merupakan salah satu
Puskesmas Perawatan yang ada di Kota Mataram.
PROFIL PUSKESMAS TANJUNG KARANG
 Adapun batas wilayah Puskesmas Tanjung Karang adalah sebagai
berikut :
 - Sebelah Timur : Kelurahan Karang Pule

 - Sebelah Barat : Selat Lombok


 - Sebelah Utara : Kelurahan Ampenan
 - Sebelah Selatan : Kelurahan Jempong Baru

Puskesmas Tanjung Meliputi 2 Puskesmas Pembantu yaitu


Puskesmas Pembantu Ampenan Selatan dan Puskesmas Pembantu
Perumnas (Sudah tidak beroperasional) dan 2 Poskesdes, yaitu
Poskesdes Ampenan Selatan dan Poskesdes Kekalik Jaya dengan
wilayah kerja yang meliputi 6 Kelurahan
PROFIL PUSKESMAS TANJUNG KARANG
Terdapat 70 orang karyawan yang bekerja di Puskesmas Tanjung Karang ini namun hanya 41
orang yang telah berstatus sebagai PNS dengan 39 orang lainnya merupakan tenaga kontrak
daerah 5 orang dan kontrak Puskesmas 34 orang
VISI DAN MISI PUSKESMAS TANJUNG KARANG
 VISI
 Terwujudnya Puskesmas Tanjung Karang dengan wilayah kerja yang sehat dan mandiri tahun
2020
 MISI
 Mewujudkan petugas yang sehat dan mandiri melalui upaya peningkatan kompetensi dan
pemberdayaan tenaga berdasarkan pertanggungjawaban wilayah kerja
 Mewujudkan pelayanan yang sehat dan mandiri pada pelaksanaan upaya kesehatan wajib dan
pilihan melalui upaya bimbingan program pengawasan dan pengendalian
 Mewujudkan masyarakat di wilayah kerja menjadi sehat dan mandiri melalui upaya
pemberdayaan optimal UKBM
 Mewujudkan manajemen yang sehat dan mandiri melalui mekanisme perencanaan pencatatan
dan pelaporan serta evaluasi
PROFIL PUSKESMAS TANJUNG KARANG
 MOTTO PELAYANAN
 Dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,
Puskesmas Tanjung Karang memiliki motto
“Melayani dengan H A T I (+)“
 H = Hemat
 A = Aktif
 T I = Tulus Ikhlas
 + = Profesional
PROFIL PUSKESMAS TANJUNG KARANG
 Tata nilai dan budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang
diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota
organisasi (pegawai Puskesmas Tanjung Karang) dalam
melaksanakan peran dan tugasnya masing-masing
 Tata Nilai Puskesmas Tanjung Karang adalah “ SEHATI”
 S = Sopan
 E = Empati
 H = Handal
 A = Akuntabel
 T =Tanggap
 I = Inovatif
STRUKTUR ORGANISASI PKM TANJUNG KARANG
STRUKTUR ORGANISASI PKM TANJUNG KARANG
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM

 Standar Pelayanan Kefarmasian diPuskesmas sesuai dengan


Permenkes No 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
bertujuan untuk :
 1. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas
 2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan
 3. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat
yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien
(Patient safety)
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM

 Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi :


 A. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, dan
 B. Pelayanan Farmasi Klinik

 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis pakai meliputi :


 A. Perencanaan Kebutuhan
 B. Permintaan
 C. Penerimaan
 D. Penyimpanan
 E. Pendistribusian
 F. Pengendalian
 G. Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
 H. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Pelayanan Farmasi Klinik meliputi :
 A. Pengkajian Resep, Penyerahan obat, dan Pemberian Informasi Obat
 B. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 C. Konseling
 D. Ronde/Visite pasien (khusus Puskesmas Rawat Inap)
 E. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat
 F. Pemantauan terapi obat
 G. Evaluasi penggunaan obat

 Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas yang meliputi 2 kegiatan, yang


bersifat manajerial dan pelayanan klinis farmasi harus didukung oleh
sumber daya manusia dan sarana prasarana
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis pakai
 A. Perencanaan Kebutuhan
 Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah
Sediaan Farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas
 Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
 1. perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai yang mendekati kebutuhan;
 2. meningkatkan penggunaan Obat secara rasional; dan
 3. meningkatkan efisiensi penggunaan Obat
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola
konsumsi Sediaan Farmasi periode sebelumnya, atau pola
gabungan. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai juga harus mengacu Formularium
Nasional/Formularium Puskesmas
 Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per tahun
dilakukan secara berjenjang (bottom-up) dengan menggunakan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
 Perencanaan dan pengadaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan dan anggaran
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 SOP Penilaian,Pengendalian, Penyediaan dan
Penggunaan Obat
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 LPLPO Puskesmas

 Kebutuhan = Stok Optimum – Sisa Stok


  Stok Optimum = Rata-rata pemakaian obat + waktu tunggu + Buffer stok
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 SOP Penyediaan Obat yang menjamin
ketersediaan obat
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat
 Jika terjadi obat kosong di IFK (Instalasi Farmasi Kota), maka
tenaga kefarmasian harus merencanakan Pengadaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai/BMHP kepada Kepala
Puskesmas dengan menggunakan anggaran Kapitasi baik
 Pengadaan dengan Pembelian kepada Distributor/PBF ataupun
Apotek
 Adapula Pengadaan yang berasal dari Hibah/Sumbangan dari
Pihak Lain, misnya dari CSR BUMN seperti PLN pada saat
baksos
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 B. Permintaan
 Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai adalah memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan
kebutuhan yang telah dibuat yang telah tercantum dalam LPLPO
 Permintaan diluar LPLPO dilakukan dengan membuat surat
permintaan Pengadaan Sediaan Farmasi dan BMHP kepada
Kepala Puskesmas dengan diketahui oleh Bendahara Barang dan
Kepala Sub Bagian TU
 Permintaan diluar LPLPO disertai dengan Surat Pesanan (SP)
kepada Distributor/PBF
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Permintaan terbagi atas dua yaitu :
 a. Permintaan rutin Dilakukan sesuai dengan jadwal yang
disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi masing – masing puskesmas.
 b. Permintaan khusus Dilakukan diluar jadwal distribusi rutin.
Proses permintaan khusus sama dengan proses permintaan rutin.
 Permintaan khusus dilakukan apabila :
 1) Kebutuhan meningkat
 2) Terjadi kekosongan obat
 3) Ada Kejadian Luar Biasa (KLB/Bencana)
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Pengadaan Mandiri Pengadaan obat secara mandiri oleh Puskesmas
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Puskesmas dapat melakukan pembelian obat ke distributor. Dalam hal
terjadi kekosongan persediaan dan kelangkaan di fasilitas distribusi,
Puskesmas dapat melakukan pembelian obat ke apotek
 Pembelian dapat dilakukan dengan dua mekanisme :
 1) Puskesmas dapat membeli obat hanya untuk memenuhi kebutuhan
obat yang diresepkan dokter.
 2) Jika letak puskesmas jauh dari apotek, puskesmas dapat
menggunakan SP (Surat Pemesanan), dimana obat yang tidak tersedia
di fasilitas distribusi dapat dibeli sebelumnya, sesuai dengan stok yang
dibutuhkan.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Surat Pesanan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
Pemilihan Distributor /PBF dengan cara secara langsung
melakukan pengadaan PBF yang sudah
direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan
C. Penerimaan
 Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis

Pakai adalah suatu kegiatan dalam menerima Sediaan


Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dari Instalasi
Farmasi Kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara
mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Tujuannya adalah agar Sediaan Farmasi yang
diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas, dan
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu
 Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan
terhadap Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah
kemasan/peti, jenis dan jumlah Sediaan Farmasi,
bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan LPLPO
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Alur Penerimaan dan Permintaan Obat di
Puskesmas
Instalasi Farmasi Kepala Pkm
Penerimaan Pkm LPLPO 3
Permintaan
rangkap
LPLPO Dinas Kesehatan
Distribusi
Kota
Instalasi Farmasi
Sub unit Pkm Kota

Pelaporan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 SOP Penyimpanan obat
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
D. Penyimpanan
 Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis

Pakai merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap


Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan
 Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang

tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan


persyaratan yang ditetapkan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
 1. bentuk dan jenis sediaan;
 2. kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan
Sediaan Farmasi, seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan
kelembaban;
 3. mudah atau tidaknya meledak/terbakar;
 4. narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
 5. tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Tata cara penyimpanan dan penyusunan obat :
 1. Berdasarkan efek farmakologis (fungsinya/khasiatnya)
 2. Berdasarkan Alfabetis(abjad)
 3. secara FIFO/FEFO (pertama masuk pertama keluar/ED duluan dikeluarkan)
 4. Berdasarkan Bentuk sediaan
 5. Berdasarkan suhu
 6. Psikotropika dan Narkotika contoh Diazepam 5 mg tab
 7. Berdasarkan High Alert Medicine/HAM (dengan kewaspadaan tinggi yang
dapat menyebabkan KTD/sentinel) contoh Glibenklamide
 8. Berdasarkan Look Like Sound A like/LASA ( Rupa mirip dan kedengaran
mirip) contoh Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg
 9. Obat emergency/life saving
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Kartu Stok
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Fungsi kartu stok:
 1) Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi sediaan
farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau
kadaluwarsa).
 2) Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data
mutasi 1 (satu) jenis sediaan farmasi yang berasal dari 1 (satu)
sumber anggaran.
 3) Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan,
perencanaan, pengadaan, distribusi dan sebagai pembanding
terhadap keadaan fisik sediaan farmasi dalam tempat
penyimpanannya
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 E. Pendistribusian
 Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit
Puskesmas dan jaringannya
 Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan
Farmasi sub unit pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan
waktu yang tepat.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Sub unit di Puskesmas dan jaringannya
 1. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas mis :
IGD, Rawat Inap, Poli GIGI, Apotek, dll
 2. Puskesmas Pembantu Ampenan Selatan
 3. Poskesdes Ampenan Selatan dan Kekalik Jaya
 4. Posbindu mis : Lansia, Remaja
 5. P3K
 Pendistribusian ke sub unit (Apotek) dilakukan dengan cara pemberian
Obat sesuai resep yang diterima (floor stock), sedangkan pendistribusian
ke jaringan Puskesmas dilakukan dengan cara penyerahan Obat sesuai
dengan kebutuhan (floor stock)di LPLPO (Pustu,Poskesdes, dll)
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM

 SOP Penggunaan Obat


PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 F. Pengendalian
 Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Obat
 Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari:
 1. Pengendalian persediaan;
 2. Pengendalian penggunaan; dan
 3. Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 SOP Penanganan obat Rusak atau
Kadaluwarsa
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Tahapan yang dilakukan adalah :
 1. mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kedaluwarsa dan hampir
kadaluwarsa
 2. memisahkan obat rusak atau kadaluwarsa dan disimpan pada tempat
terpisah dari penyimpanan obat lainnya
 3. membuat catatan nama, no batch, jumlah dan tanggal kadaluwarsa
obat yang rusak dan/ atau kadaluwarsa
 4. membuat Berita Acara pengembalian obat rusak/kadaluwarsa kepada
Instalasi Farmasi Kota
 5. melaporkan dan mengirim obat tersebut ke Instalasi Farmasi Kota.
 6. mengeluarkan obat rusak/kadaluwarsa dari stok obat yang ada baik
pada LPLPO
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 G. Pemusnahan
 Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan
cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
 Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai bila:
 1. produk tidak memenuhi persyaratan mutu;
 2. telah kadaluwarsa;
 3. tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan; dan/atau
 4. dicabut izin edarnya.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 H. Administrasi (Pencatatan dan Pelaporan)
 Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di
Puskesmas atau unit pelayanan lainnya
 Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
 1. Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai telah dilakukan;
 2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan
 3. Sumber data untuk pembuatan laporan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Jenis Pelaporan Kefarmasian :
 1. LPLPO bulanan
 2. Penggunaan Obat Rasional (POR) bulanan
 3. Penggunaan Obat Generik triwulan
 4. Pelayanan Kefarmasian triwulan
 5. Kesesuaian dengan Fornas triwulan
 6. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan
Obat (Gema Cermat) triwulan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 I. Pemantauan dan evaluasi
 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai dilakukan secara periodik dengan tujuan
untuk:

 1. mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam


pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
sehingga dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
 2. memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai; dan
 3. memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Monitoring dan Evaluasi
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien
 Pelayanan farmasi klinik bertujuan untuk:
 1. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
 2. Memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas,
keamanan dan efisiensi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
 3. Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan
pasien yang terkait dalam Pelayanan Kefarmasian.
 4. Melaksanakan kebijakan Obat di Puskesmas dalam rangka meningkatkan
penggunaan Obat secara rasional
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 SOP Penerimaan Resep
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Berdasarkan SOP Penerimaan Resep, setelah resep diterima dilakukan
skrining yaitu :
 1. Skrining Administrasi yaitu pemeriksaan kelengkapan dan
keabsahan resep meliputi : tanggal penulisan resep, no register, nama
penulis resep, diagnose, nama pasien, alamat, umur, tanda R/, Jumlah
obat /numero dan berat badan pasien.
 2. Skrining Farmasetis meliputi bentuk dan kekuatan sediaan,dosis
da jumlah obat, stabilitas dan ketersediaan, inkompatibilitas, aturan
dan cara penggunaan
 3. Skirining Klinis meliputi ketepatan indikasi, dosis dan waktu
penggunaan, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi, efek samping
obat, kontraindikasi, dan efek aditif
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat
merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap
menyiapkan/meracik Obat, memberikan label/etiket, menyerahan sediaan
farmasi dengan informasi yang memadai disertai pendokumentasian
 Berdasarkan SOP Peracikan Obat, setelah dilakukan skrining selanjutnya
dilakukan penyiapan obat yang terdiri dari obat non racikan, racikan dan
sirup kering
 Khusus untuk sirup kering, dicampur dengan air matang yang telah
disediakan sesuai takaran
 Untuk sediaan racikan, dipisahkan antara antibiotik dan non antibiotik
 Pemberian Etiket
 Pemeriksaan kembali sebelum diserahkan
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
Apoteker/Tenaga Kefarmasian untuk memberikan informasi
secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya dan

 Kegiatan:
 1. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen
secara pro aktif dan pasif.
 2. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan
melalui telepon, surat atau tatap muka
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 3. Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster,
majalah dinding dan lain-lain.
 4. Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat
jalan dan rawat inap, serta masyarakat.
 5. Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi
tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya
terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
 6. Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan
kegiatan Pelayanan Kefarmasian
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Konseling
 Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan
penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan
penggunaan Obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta
keluarga pasien
 Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan
pemahaman yang benar mengenai Obat kepada
pasien/keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal
pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek samping,
tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan
Obat
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Faktor yang perlu diperhatikan:
 1. Kriteria pasien: a. Pasien rujukan dokter.
 b. Pasien dengan penyakit kronis.
 c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli farmasi.
 d. Pasien geriatrik.
 e. Pasien pediatrik.
 f. Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas.

 2. Sarana dan prasarana:


 a. Ruangan khusus.
 b. Kartu pasien/catatan konseling
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 SOP Pengelolaan Resep
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Berdasarkan SOP Pengelolaan Resep, Resep
dibendel setiap hari berdasarkan tanggal
 Dipisahkan resep yang mengadung psikotropika
 Dipisahkan resep yang mengadung alat kontrasepsi
dan KB
 Dipisahkan berdasarkan kepesertaan yaitu gratis
(putih), bayar(merah) dan BPJS(kuning)
 Dibendel secara berurutan dan berdasarkan bulan
serta tahun
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM
 Pemusnahan Resep Resep yang telah disimpan
melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh
apoteker atau penanggungjawab disaksikan oleh
sekurang-kurangnya petugas kesehatan lain
dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain
yang dibuktikan dengan Berita Acara
Pemusnahan Resep dan selanjutnya dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Kota
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM

 Monitoring Efek Samping Obat (MESO)


 Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang merugikan
atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi fungsi
fisiologis

 Kegiatan:
 1. Menganalisis laporan efek samping Obat.
 2. Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami
efek samping Obat.
 3. Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
 4. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM

 Pemantauan Terapi Obat (PTO)


 Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi
Obat yang efektif, terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan
efek samping
 Kegiatan:
 1. Memilih pasien yang memenuhi kriteria.
 2. Membuat catatan awal.
 3. Memperkenalkan diri pada pasien.
 4. Memberikan penjelasan pada pasien.
 5. Mengambil data yang dibutuhkan.
 6. Melakukan evaluasi.
 7. Memberikan rekomendasi.
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PKM

 Evaluasi Penggunaan Obat


 Merupakan kegiatan untuk mengevaluasi penggunaan Obat secara
terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin Obat yang
digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau (rasional).
 Tujuan:
 1. Mendapatkan gambaran pola penggunaan Obat pada kasus
tertentu.
 2. Melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaan Obat
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
 Kementerian Kesehatan RI, Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 2017
 Anonim, Buku Indikator Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, 2019
 Puskesmas Tanjung Karang, SOP Kefarmasian revisi
2019, 2019
 Kementerian Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 2019
 SEKIAN
&

 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai