Anda di halaman 1dari 23

UJIAN DOKTER GIGI

DEPARTEMEN RADIOLOGI

Fadhilah Nur Amalina


1406574863

Penguji:
Prof. Dr. drg. Hanna H. Bachtiar, Sp. RKG (K)
drg. Bramma Kiswanjaya, PhD
GIGI 46
INFORMASI DIAGNOSTIK
Pasien wanita usia 30 tahun (kemungkinan metabolisme seimbang) datang dengan keluhan
gigi kanan bawah belakang terasa sakit (kemungkinan inflamasi telah mencapai pulpa)
terutama jika digunakan untuk mengunyah makanan (kemungkinan inflamasi berasal dari
pulpoperiapikal). Sekitar beberapa bulan yang lalu gigi tersebut sering suka berdenyut dan
juga ada riwayat pembengkakan pada gusi daerah gigi tersebut (kemungkinan terjadi
inflamasi periapikal kronis). Pasien mengaku terkadang berdarah apabila sikat gigi
(kemungkinan inflamasi berasal dari periodontal). Gigi sudah berlubang sejak 2 tahun
(kemungkinan inflamasi berasal dari pulpoperiapikal). Pasien mengaku tidak memiliki
penyakit lain dan tidak ada alergi obat.

Pemeriksaan Objektif :
- Perkusi : + (kemungkinan terdapat inflamasi akut di periapikal)
- Palpasi : - (kemungkinan tidak ada pembengkakan)
- Vitalitas : - (kemungkinan gigi sudah nekrosis)
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

1. D/ Abses apikalis kronis eksaserbasi akut e.c. nekrosis pulpa


disertai severe chronic adult marginal localized periodontitis
e.c. retensi makanan diperberat TFO dan unfavorable condition
2. DD/ Granuloma terinfeksi e.c. nekrosis pulpa disertai severe
chronic adult marginal localized periodontitis e.c. retensi
makanan diperberat TFO dan unfavorable condition
1. JELASKAN ALASAN
PEMILIHAN DIAGNOSIS DAN
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
ALASAN D/
Abses apikalis kronis karena dari informasi diagnostik diketahui pasien terdapat keluhan
terasa sakit saat mengunyah makanan (kemungkinan inflamasi berasal dari
pulpoperiapikal), Sekitar beberapa bulan yang lalu gigi tersebut sering suka berdenyut
dan juga ada riwayat pembengkakan pada gusi daerah gigi tersebut (kemungkinan terjadi
inflamasi periapikal kronis). Pada pemeriksaan objektif diketahui perkusi (+)
(kemungkinan inflamasi akut di periapikal), palpasi (-) (kemungkinan tidak ada
pembengkakan), Vitalitas : - (kemungkinan gigi sudah nekrosis). Pada pemeriksaan
radiografis, tampak adanya gambaran radiolusensi berkabut membulat dengan diameter
3mm pada apikal akar mesial dan 4 mm pada apikal akar distal, dan batas tepi lesi
diffuse.

Eksaserbasi akut, karena pada pemeriksaan klinis didapatkan perkusi (+) yang
menandakan kemungkinan terdapat inflamasi akut di periapikal

Et causa nekrosis pulpa karena dari pemeriksaan klinis didapatkan hasil tes vitalitas (-)
(kemungkinan gigi sudah nekrosis).

Disertai, karena lesi berasal dari dua kelainan berbeda yang tidak saling berhubungan
dengan tingkat keparahan yang berbeda., yaitu pulpoperiapikal disertai periodontal
Alasan D/
Severe ditunjukkan dengan terjadinya kerusakan tulang yang sudah melebihi setengah
panjang akar dan adanya keterlibatan furkasi.
Kronik karena pola kerusakan tulang sudah berlangsung lama
Adult karena pasien berusia 30 tahun.
Marginal karena kerusakannya berada di jaringan periodonsium marginal, ditandai
dengan hilangnya tulang kortikal.
Localized karena terlokalisasi pada gigi 46 dan pada kasus ini tidak terdapat foto lain
untuk mendiagnosa regio lainnya
Periodontitis karena terdapat kerusakan jaringan periodontal, secara radiografis
didukung oleh adanya penurunan tulang alveolar
Et causa retensi makanan karena adanya titik kontak yang buruk, pada kasus ini
tidak didapatkan informasi diagnostik mengenai kondisi oral hygiene pasien.
Diperberat TFO karena garis oklusi tidak sebidang dan diperberat unfavorable
condition karena bentuk akar mesial yang runcing.
ALASAN DD/
Granuloma terinfeksi karena berdasarkan pemeriksaan terdapat
keluhan terasa sakit saat mengunyah makanan (kemungkinan
inflamasi berasal dari pulpoperiapikal), Sekitar beberapa bulan yang
lalu gigi tersebut sering suka berdenyut dan juga ada riwayat
pembengkakan pada gusi daerah gigi tersebut (kemungkinan terjadi
inflamasi periapikal kronis). Pada pemeriksaan objektif diketahui
perkusi (+) (kemungkinan inflamasi akut di periapikal), palpasi (-)
(kemungkinan tidak ada pembengkakan), Vitalitas : - (kemungkinan
gigi sudah nekrosis). Pada pemeriksaan radiografis, tampak lesi
radiolusen berbentuk oval dengan diameter lesi di 1/3 apikal akar
kurang dari 10 mm, dan terdapat peningkatan densitas di sekitar
lesi sebagai bentuk pertahanan tubuh.
2. Bagaimana menentukan akar
mana yang digunakan untuk
diagnosis dan membedakan antara
D & DD
• Pada gigi dengan akar ganda untuk menegakkan diagnosis dapat dilihat antara tingkat
keparahan akar pada kedua sisi mesial dan distal dipadukan dengan informasi diagnostik
yang ada (Pasien wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan gigi kanan bawah belakang
terasa sakit terutama jika digunakan untuk mengunyah makanan. Sekitar beberapa bulan
yang lalu gigi tersebut sering suka berdenyut dan juga ada riwayat pembengkakan pada
gusi daerah gigi tersebut)
• Pada kasus kelainan periapikal dilihat dari radiodensitas lesi, lokasi, perluasan, bentuk dan
ukuran, batas tepi, struktur interna, dan efek terhadap jaringan sekitar. Untuk melihat
zona IKIS (infeksi, kontaminasi, iritasi, stimulasi). Sisi akar yang zona stimulasinya lebih
baik (terjadi peningkatan densitas disekitarnya), artinya daerah tersebut tidak
menimbulkan keluhan karena lesi telah terlokalisir.
• Pada kasus, diagnosis ditentukan sesuai pada akar distal yaitu abses karena tepi dari
lesinya diffuse. Dimana pada bagian distal lesi telah terlokalisir sehingga keluhan yang
dialami pasien bukan berasal dari akar mesial
3. Kapan seorang dokter gigi perlu
melakukan pemeriksaan
Radiografi?
• Dokter gigi perlu melakukan pemeriksaan radiografi saat
informasi diagnostik yang tersedia tidak cukup untuk
menentukan tatalaksana kasus seperti diagnosis, rencana
perawatan, prognosis, dan observasi
4. Sebagai Dokter Gigi apabila
melihat ada kemungkinan
Temporomandibular Joint Disease
dari foto panoramik apa yang akan
dilakukan? dan jelaskan!
• Merujuk pasien untuk ronsen foto sendi khusus proyeksi
yang dipilih transfaringeal

Transfaringeal
• Indikasi
– Disfungsi nyeri TMJ
– Menginvestigasi penyakit sendi terutama osteoarthritis dan
rheumatoid arthritis
– Investigasi keadaan patologis pada kepala kondil (kista/
tumor)
– Fraktur leher dan kepala kondil
• Informasi diagnostik yang didapat
– Gambaran lateral kepala kondil, artikularis eminensia,
ruang sendi dan leher kondil
– Perbandingan kepala kondil kanan dan kiri
5. Jelaskan salah satu proyeksi
untuk melihat fraktur Le Fort II?
Jika ingin merujuk dengan proyeksi
apa? Dan jelaskan Le Fort II apa?
• Fraktur Le Fort II (Pyramidal Fracture)  Fraktur maksila pada Le Fort II
melibatkan sebagian besar tulang nasal, tulang maksila, tulang palatine ,
dua per tiga bawah nasal septum, dentoalveolus, dan pterygoid plates.
• Proyeksi yang digunakan untuk melihat fraktur Le Fort II yaitu
Occipitomental 00 (water’s view)
• Pada OM 0° memberikan gambaran mengenai tulang wajah dan sinus
maksilaris dan menghindari superimposisi dari tulang yang padat di
dasar tengkorak.
• Indikasinya untuk investigasi sinus maksilaris, sinus frontal dan sinus
ethmoidal, deteksi fraktur 1/3 tengah wajah (Le Fort I / II / III, kompleks
zigomatik, nasoethmoidal, dan orbital blow out) serta fraktur koronoid.
GAMBARAN PROYEKSI OCCIPITOMENTAL 0°
6. Bagaimana memprakirakan
osteoporosis dari radiograf
panoramik pada pasien berisiko?
• Perubahan ketebalan dan densitas korteks Inferior border mandibula. Korteks inferior
border mandibula menipis curiga osteoporosis (penurunan densitas tulang secara
menyeluruh).
• Korteks tepi bawah mandibula→ ada tepi bawah mandibula, evaluasi tulang
korteksnya, yang dievaluasi adalah ada/tidak, kontinuitas, lebar dan ketebalan, serta
densitas tulang.
• Perempuan pada usia menopause, evaluasi simfisis, korpus kanan-kiri mandibula, serta
angulus mandibula. Selain itu, evaluasi tepinya, apakah terjadi erosi untuk melihat
apakah ada tanda osteoporosis
7.Bedanya Overexposed dan
Overdeveloped?
Overdeveloper
menyebabkan film lebih gelap karena Agbr yang tidak terekspos juga berubah menjadi black
metallic silver  jadi filmnya foggy (berupa kabut radiolusen), detail ketajaman buruk, bagian
tdk berobjek tdk sehitam karbon karena terlalu lama di developer, cairan terlalu panas atau
pekat
Overexposed
Gelap tapi kontras lebih baik dari overdeveloped karena sinar x yang masuk lebih dari normal
jadi pada objek yang padat kelihatan lebih putih, dan bagian tipis akan terbakar

Overdeveloped Overexposed
1. Film gelap 1. Film gelap
2. Kontras dan detail 2. Kontras dan detail baik
bermasalah/buruk
REFERENSI

• White S.C, Pharoah M.J. Oral Radiology Principles and Interpretation


7th ed. 2014. Mosby: Missouri
• Whaites E. Essentials of Dental Radiography and Radiology 3rd ed.
2003. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai