Tetanus
• Masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia terutama
pada daerah risiko tinggi dengan
cakupan imunisasi DPT
• Insidens
rendah
di seluruh dunia : 700.000 – 1 juta kasus/tahun
– Mortalitas 6 – 60%
• Tetanus neonatorum
50% seluruh kematian perinatal
20 % angka kematian bayi
Etiologi...
Clostridium tetani :
Batang
Gram-positif
Spora pada ujungnya
Obligat anaerob
Flagella
Menghasilkan eksotoksin
Membentuk spora spore) : tahan
(terminal
thd suhu tinggi, kekeringan dan desinfektan
Terdapat di…
port d’ entree :
4. Tetanus Neonatorum
Terjadi pada neonates
◦ Akibat penggunaan alat-alat terkontaminasi untuk memotok tali
pusat pada ibu yang belum di imunasi
◦ Masa inkusibasi 3-10 hari
◦ Gejala : rewel, sulit minum ASI, mulut mencucu, spasme berast
◦ Mortalitas 70%
Trismus & kekakuan
khas
Rhisus Sardonicus
Tetanus Neonatorum
Opistotonus
Skoring Tetanus
Klasifikasi Ablett
Grade 1 (ringan)
Trismus ringan, spastitas menyeluruh, tidak ada yang membahayakan
respirasi, tidak ada spasme, tidak ada disfagia
Grade 2 (sedang)
Trismus sedang, rigidatas, spasme singkat, disfagia ringan,
keterlibatan resprasi sedang frekuensi pernafasan > 30
Grade 3 (berat)
Trismus berat, rigidas menyeluruh, spasme memanjang, disfagia berat,
serangan apnue, denyut nadi > 120, frekuensi nafas > 40
Grade 4 (sangat berat)
Grade 3 dengan ketidakstabilan otonom berat
Phillips Score
Penilaian
1. Kurang dari 9, derajat ringan
Perawatan bisa di ruang biasa
Pemeriksaan Laboratorium
Tes Spatula
Penyentuhan dinding posterior faring dengan
spatula lidah
Refleks muntah & mencoba mengeluarkan
spatula hasil tes negatif
Tetanus (-) refleks spasme dari otot
masetter & menggigit spatula lidah
hasil tes positif
Diagnosis...
Anamnesa :
• pintu masuk luka :
– Apakah dijumpai luka tusuk, luka
kecelakaan/patah tulang terbuka, luka
dengan nanah atau gigitan binatang ?
– Apakah pernah keluar nanah dari telinga ?
– Apakah pernah menderita gigi berlubang ?
• Riwayat Imunisasi
• pemeriksaan fisik :
Trismus
”Karper mond”
Rhisus
sardonikus
Opistothonus kaku seperti papan
Otot dinding
perut rangsang (awal) s /d status konvulsius
Kejang
Gangguan Pernafasan
Gejala saraf autonom
Tes Spatula (+)
Diagnosa Banding...
Eritromisin
Klindamisin
Tetrasiklin
Vankomisin
Perbedaan metronidazol dan penisilin
Penisilin Metronidazol
• Spektrum luas, bakteri
gram (+), anaerob • Spektrum sempit,
• Mekanisme : menghambat obligat anaerob
sintesis dinding sel • Mekanisme menghambat
•
• Tidak stabil sintesis DNA
• Sering reaksi alergi • Stabil
• Sering resistensi
• Jarang reaksi alergi
Strukturnya menyerupai
• • Jarang resistensi
GABA : induksi spasme
• Penetrasi ke abses baik
• Penetrasi ke abses
rendah • Akses : oral, rektal, iv
Akses : IM
• Anti Tetanus Serum
(ATS) 100.000 IU
– 50.000 IU im
– 50.000 IU iv
• Tetanus neonatorum
dosis 0,1-0,2 mg/kg iv
Anti Spasme untk spasme akut,
diikuti infus tetesan
tetap 15-40 mg/kg/hari.
Setelah 5-7 hari dosis
diturunkan bertahap 5-
10 mg/hari
• Dosis maksimal 40
mg/kg/hari
• Bebaskan jalan nafas
• Cegah aspirasi suction
berkala & mobilisasi
Pemberian oksigen
• Stimulasi minimal
• Cairan & nutrisi adekuat
Tatalaksana
umum trismus berat sonde
nasogastrik
• Bantuan nafas
• Monitoring kejang &
tanda penyulit
•
Tetanus neonatorum :
sepsis, meningitis, dehidrasi / karena trauma lahir
• Aspirasi,laringospasme/obstruksi,spasme
diafragma, pneumonia, gagal jantung, gagal ginjal,
perdarahan saluran cerna, dll
Prognosis...
• Indikasi :
Pencegahan tetanus baru mengalami luka
terkontaminasi spora tetanus & tidak
menerima vaksinasi dalam 10 tahun terakhir /
riwayat vaksinasi terdahulu belum lengkap /
tidak diketahui
ProgramWorld Health Association
( WHO)