Lusi Latifah
Nurhalisah Putrianingsih H
Putri Salbina Aulia
Rusvita Ramadhani Putri
Asuhan Kebidanan
TENTANG
Peran perempuan selanjutnya sebagai seorang koki. perempuan berperan menghidangkan makanan yang enak
dan sehat untuk keluarga setiap hari. perempuan yang harus memilihkan makanan yang cocok untuk
keluarganya. perempuan ibaratnya sebagai seorang koki atau chef yang harus bisa sekreatif mungkin ketika
sedang memasak di dapur. Peran perempuan sebagai pelindung. perempuan sebagai pelindung baik secara fisik
maupun mental dan emosional. perempuan sebagai pelindung mental dan emosi siap mendengarkan cerita
kehidupan tiap anggota keluarganya dan memberikan masukan positif yang selalu berisi dukungan dan nasehat.
perempuan selalu melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anak merasa aman dan
terlindungi. Peran perempuan yang lain adalah sebagai panutan. perempuan merupakan sosok panutan yang
selalu kuat. perempuan juga menanamkan nilai-nilai keagamaan dan nilai kemanusiaan pada anak. Sosok
perempuan yang baik memberikan panutan yang positif pada anak untuk meniru perbuatan baik tersebut. Peran
sebagai dokter keluarga, perempuan selalu mengetahui tanda-tanda anggota keluarganya yang akan sakit.
perempuan akan memberikan obat yang terbaik untuk anggota keluarganya.
Kajian Masalah Peran dan status perempuan dalam
kehidupan keluarga , masyarakat , negara dan membangun
peradaban manusia
Peran Perempuan dalam Masyarakat
Pada umumnya masyarakat di Indonesia, pembagian kerja antara lelaki dan perempuan menggambarkan peran
perempuan. Basis awal dari pembagian kerja menurut jenis kelamin ini tidak diragukan lagi terkait dengan
kebedaan peran lelaki dan perempuan dalam fungsi reproduksi. Dalam masyarakat mempresentasikan peran
yang ditampilkan oleh seorang perempuan. Analisis peran perempuan dapat dilakukan dari perspektif posisi
mereka dalam berurusan dengan pekerjaan produktif tidak langsung (domestik) dan pekerjaan produktif
langsung (publik), yaitu sebagai berikut;
1. Peran Tradisi menempatkan perempuan dalam fungsi reproduksi (mengurus rumahtangga, melahirkan dan
mengasuh anak, serta mengayomi suami). Hidupnya 100% untuk keluarga. Pembagian kerja sangat jelas,
yaitu perempuan di rumah dan lelaki di luar
Kajian Masalah Peran dan status perempuan dalam
kehidupan keluarga , masyarakat , negara dan membangun
peradaban manusia
2. Peran transisi mempolakan peran tradisi lebih utama dari peran yang lain. Pembagian tugas mengikuti
aspirasi gender, tetapi eksistensi mempertahankan keharmonisan dan urusan rumahtangga tetap
tanggungjawab perempuan
3. Dwiperan memposisikan perempuan dalam kehidupan dua dunia, yaitu menempatkan peran domestik dan
publik dalam posisi sama penting. Dukungan moral suami pemicu ketegaran atau sebaliknya keengganan
suami akan memicu keresahan atau bahkan menimbulkan konflik terbuka atau terpendam
4. Peran egalitarian menyita waktu dan perhatian perempuan untuk kegiatan di luar. Dukungan moral dan
tingkat kepedulian lelaki sangat hakiki untuk menghindari konflik kepentingan pemilahan dan
pendistrperempuansian peranan.
5. Peran kontemporer adalah dampak pilihan perempuan untuk mandiri dalam kesendirian. Jumlahnya belum
banyak. Akan tetapi benturan demi benturan dari dominasi lelaki atas perempuan yang belum terlalu peduli
pada kepentingan perempuan mungkin akan meningkatkan populasinya
Kajian Masalah Peran dan status perempuan dalam kehidupan
keluarga , masyarakat , negara dan membangun peradaban
manusia
Peran Perempuan dalam Negara dan Membangun Peradaban Manusia
Terkait dengan peran strategis perempuan sebagai arsitek peradaban bangsa, maka kita perlu mengetahui
terlebih dahulu seberapa maju perempuan-perempuan di Indonesia. Setidaknya ada tiga indikator yang dapat
kita lihat terkait dengan kemajuan perempuan di Indonesia:
1. Aspek ekonomi Masih banyak perempuan Indonesia yang berada dalam garis kemiskinan. Rendahnya
pendapatan dan kurangnya akses dalam perekonomian membuat kaum perempuan Indonesia semakin
terpuruk. Saat ini 4,7 juta perempuan di Indonesia masih menganggur. Masih kuatnya budaya patriarki juga
menyebabkan ketimpangan sosial. Sehingga, kaum perempuan sulit mengakses pekerjaan, pendidikan dan
aktualisasi diri.
Kajian Masalah Peran dan status perempuan dalam kehidupan
keluarga , masyarakat , negara dan membangun peradaban
manusia
2. Aspek pendidikan Dari jumlah perempuan pekerja di Indonesia sekitar 81,15 juta orang dan 56 persen atau
45,4 juta orang di antaranya hanya berpendidikan SD. Hanya 4,7 persen atau 3,8 juta yang berpendidikan
akademi atau sarjana, data BPS tersebut juga menunjukkan bahwa banyak kasus anak perempuan terpaksa
tidak bersekolah untuk mengurangi biaya pendidikan yang ditanggung keluarganya dan terpaksa masuk ke
angkatan kerja mencari nafkah bagi keluarganya, dan lebih banyak anak perempuan usia sekolah yang
bekerja dibandingkan anak laki-laki.
3. 3.Aspek kesehatan Derajat kesehatan kaum perempuan juga sangat memprihatinkan. Walaupun Angka
Kematian perempuan (AKI) di Indonesia sudah menurun, namun ternyata masih cukup tinggi
dibandingkan dengan negaranegara di ASEAN. Melihat jumlah perempuan yang begitu banyak, maka
pada dasarnya perempuan sangat pantas bila disebut sebagai komponen bagi pembangunan peradaban
bangsa
Kajian Masalah Peran dan status perempuan dalam kehidupan
keluarga , masyarakat , negara dan membangun peradaban
manusia
Jumlah yang banyak ini, apabila diberikan pendidikan yang layak, diberikan hak yang setara dengan lakilaki
dalam ruang publik, maka pada dasarnya sangat berpotensi bagi majunya bangsa ini. Pemberian pendidikan yang
memadahi bagi perempuan ini haruslah diimbangi juga dengan memperhatikan kebutuhannya akan kesehatan dan
akses publik lainnya guna pengembangan dirinya.
Perempuan memiliki pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan. Perempuan-perempuan yang berkualitas dengan
berbekal pendidikan yang memadahi akan menjadi seorang arsitek peradaban yang visioner. Ia akan dapat
membuat rancangan yang jelas dan berfikir progresif bagaimana agar perannya dapat membawa kemanfaatan
yang besar bagi orang lain, terutama bagi bangsa ini melalui serangkaian kegiatankegiatan positif yang bisa ia
lakukan. Perempuan sebagai arsitek peradaban bangsa haruslah menjadi perempuan-perempuan yang cerdas
dalam berbagai hal, baik secara akademik, spiritual, emosional dan berkepribadian yang dapat menjadi uswatun
hasanah baik bagi putraputrinya, bagi keluarganya, maupun bagi orang lain.
Kajian Masalah Peran dan status perempuan dalam
kehidupan keluarga , masyarakat , negara dan membangun
peradaban manusia
Kemajuan suatu bangsa hanya bisa terjadi apabila semua elemen bangsa diberi akses yang adil untuk
berkembang dan berkontrperempuansi tanpa terkecuali. Akses yang adil bagi perempuan terhadap pendidikan,
pekerjaan, dan ranah-ranah publik lainnya akan membuka kesempatan bagi perempuan untuk lebih berdaya
dan berkontrperempuansi pada kemajuan sebuah bangsa. Salah satu langkah untuk mewujudkan perempuan
yang berdaya adalah memberikan layanan pendidikan yang setara bagai para perempuan. Selain itu peran
perempuan sebagai perempuan juga sangatlah besar, yang akan mendidik dan mengarahkan generasi penerus
bangsa (anak) menjadi insan-insan yang membawa kemajuan bagi bangsa ini. Secara tidak langsung, masa
depan bangsa ini juga tidak lepas dari kontrperempuansi nyata perempuan dalam menyiapkan generasi-genrasi
emas. Perempuan turut serta dalam merancang, mengonsep, dan membangun kualitas putra-putrinya yang akan
menjadi generasi penerus bangsa ini agar siap dalam membangun peradaban bangsa.