Anda di halaman 1dari 35

Adjektiva dan Adverbia Dalam

Bahasa Indonesia

Kelompok 2
 ELYA MARISTIA PUTRI (2019E0B034)
 ESTU WIDIANTI (2019E0B010)
 HANIPATUSSOLIHA (2019E0B035)
 FIFI RAHMATIKA (2019E0B011)
Pengertian Adjektiva

Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan


tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina. Keterangan
itu dapat mengungkapkan kualitas tertentu dari nomina
yang diterangkan, misalnya kualitas yang berhubungan
dengan warna, seperti merah, kuning, dan biru; ukuran,
seperti berat, besar, dan sempit, serta jarak, seperti jauh,
dekat dan renggang. Contoh: lampu merah, kartu kuning,
langit biru, kelas berat, untung besar rumah sempit,
tetangga dekat, saudara jauh, hubungan renggang.
Fungsi Adjektiva

1. Fungsi atributif
Fungsi atributif adjektiva merupakan bagian dari frasa
nominal. Adjektiva yang berfungsi atributif ini terletak di
sebelah kanan nomina.
Contoh :
- Baju merah itu merupakan baju kesayangannya.
- Gadis kecil itu biasa bermain di kebun di belakang
rumahnya.
- Saya sering mendengar suara lembutnya lewat radio.
- Ibu saya menyukal mawar putih.
2. Fungsi Predikatif
Fungsi predikatif adjektiva terlihat pada adjektiva atau frasa adjektival
yang merupakan predikat atau pelengkap dalam kalimat.
Contoh adjektiva sebagai predikat:
- Gedung yang baru itu sangat megah.
- Rumah di kompleks yang sedang dibangun itu harganya mahal.
- Hatinya tidak akan tenang sebelum suaminya kembali.
Contoh adjektiva sebagai pelengkap:
- Kabar itu membuat mereka gembira.
- Perbuatannya saya anggap sangat membanggakan.
- Disangkanya saya ini kaya betul.
3. Fungsi Adverbial atau Keterangan
Adjektiva berfungsi sebagai adverbial atau keterangan jika
adjektiva itu mewatasi verba yang berfungsi sebagai predikat.
Selain itu, adjektiva dengan fungsi adverbial tersebut juga
digunakan sebagai pewatas kalimat. Adjektiva yang berfungsi
adverbial
d itu memperlihatkan pola sebagai berikut:
- adjektiva
- adjektiva ulang
- dengan + adjektiva
- se- + adjektiva + -nya
- se- + adjektiva ulang + -nya
-dengan + se- + adjektiva ulang + -nya
Lanjutan…

Pola frasa adjektiva dengan fungsi adverbial itu pada


umumnya digunakan setelah predikat. Namun, ada pula yang
digunakan sebelum predikat, bahkan sebelum subjek.
Contoh :
- Kami tulus mengucapkan terima kasih.
- Dengan tulus kami mengucapkan terima kasih
- Kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya.
- Kami mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya.
- Mereka telah melaksanakan tugas dengan baik.
- Sebaik-baiknya mereka telah melaksanakan tugas.
- Dengan sebaik-baiknya mereka telah melaksanakan tugas
Ciri-ciri Adjektiva

• Dapat didahului dengan kata sangat, agak, terlalu, paling,


dan amat.
• Dapat memberikan sifat suatu benda.
• Dapat diulang dengan member imbuhan se-nya.
• Dapat diikuti oleh kata-kata sekali dan benar.
Jenis-jenis Adjektiva

 Kata sifat berbentuk kata dasar


manis, marah, cantik
 Kata sifat berbentuk kata majemuk
keras kepala, lemah lembut
 Kata sifat berbentuk kata ulang
compang-camping
 Kata sifat berimbuhan
sehati, rupawan
Adjektiva bertaraf dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis,
yaitu:
1. adjektiva pemeri sifat
2. adjektiva ukuran
3. adjektiva warna
4. adjektiva bentuk
5. adjektiva waktu
6. adjektiva jarak
7. adjektiva sikap batin, dan
8. adjektiva serapan.
1. Adjektiva Pemeri Sifat
Adjektiva pemeri sifat adalah adjektiva yang memerikan
kualitas atau intensitas, baik yang bercorak fisik maupun
mental.
Contoh : boros, ganas, kaya, kikir, miskin, rindu, sedih, sehat,
sengsara
2. Adjektiva Ukuran
Adjektiva ukuran adalah adjektiva yang mengacu pada kualitas
yang sifatnya dapat ditentukan secara kuantitatif.
Contoh : berat, besar, kecil, lapang, longgar, luas, Panjang,
pendek, rendah, ringan, sempit, tinggi.

d
3. Adjektiva warna
Adjektiva warna adalah adjektiva yang berhubungan dengan atau
mengacu pada berbagai warna. Contoh : biru, hijau, jingga, kuning,
putih, lembayung, hitam, merah, ungu.
Nama warna lain banyak yang diambil dari nama buah atau
tumbuhan, seperti cokelat, sawo (matang) kopi (susu). Di samping
itu, ada beberapa unsur serapan dari bahasa asing, seperti oranye
dan krem. Corak warna merah, kuning, hijau, hitam, dan putih
dinyatakan sebagai berikut. Contoh : merah bata, merah dadu,
merah darah, merah delima, merah hati, merah jambu, merah
lembayung, merah masak, merah menyala, merah merang, merah
padam, merah saga, merah tua.
Lanjutan…

Di samping itu, jika warna akan diberi nuansa, secara umum dapat
dipakai pewatas seperti muda dan tua di sebelah kanan adjektiva
warna. Ada pula pewatas semu yang dipakai di kiri adjektiva. Dalam
frasa adjektival itu muda bermakna pucat' atau 'kurang gelap, tua
bermakna agak kehitam-hitaman' atau sangat', sedangkan semu
bermakna 'agak' atau 'sedikit'.
Contoh :
biru muda, merah muda, kuning muda
hijau tua, merah tua, biru tua
semu merah, semu kuning
4. Adjektiva bentuk
Adjektiva bentuk adalah adjektiva yang merujuk pada bentuk suatu
benda, baik yang didasarkan pada ukuran dua dimensi maupun tiga
dimensi. Contoh : cembung, cekung, datar, rata, bulat, bundar, lonjong,
persegi
Adjektiva bentuk ini dapat juga digunakan untuk manusia atau makhluk
hidup yang lain. Perbedaannya ialah bahwa adjektiva bentuk yang
merujuk pada benda memiliki ciri yang objektif, sedangkan yang
merujuk pada manusia atau makhluk hidup lain tidak sepenuhnya
objektif karena dapat dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian yang
agak subjektif. Faktor kesubjektifan adjektiva bentuk ini memperlihatkan
ciri yang hampir sama dengan adjektiva ukuran atau dengan kesan
penglihatan yang merupakan bagian adjektiva cerapan. Contoh : kurus,
gemuk, tinggi, pendek
5. Adjektiva waktu
Adjektiva waktu adalah adjektiva yang mengacu pada masa
atau waktu tertentu yang berkaitan dengan terjadinya atau
berlangsungnya suatu proses, perbuatan, atau keadaan.
Contoh : lama, cepat, larut, suntuk, lambat, singkat,
perlahan, mendadak
6. Adjektiva jarak
Adjektiva jarak adalah adjektiva yang mengacu pada ruang
di antara dua benda, tempat, atau maujud.
Contoh : jauh, dekat, lebar, rapat, renggang, akrab
7. Adjektiva sikap batin
Adjektiva sikap batin adalah adjektiva yang menggambarkan
suasana hati atau perasaan.
Contoh : bahagia, bangga, benci, berani, bosan, cemas, gembira,
heran, ragu-ragu, iba, jemu, kagum, kesal, ngeri, rindu, risau, sayang,
sedih, segan, pilu, takut
8. Adjektiva cerapan
Adjektiva cerapan adalah adjektiva yang berdasarkan arti dasarnya
bertaiian dengan pancaindra, yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman atau penghiduan, perabaan, dan pencitarasaan.
Contoh :
penglihatan: cantik, buruk, tampan, gagah indah
pendengaran: bising, garau, jelas, merdu, nyaring, serak
penciuman: anyir, busuk, hancing, haruniy semerbak, tengik, wangi
perabaan: basah, halus, kasar, keras, lembab, lembut, licin, tajam
pencitarasaan: asin, enak, kelat, lezat, manis, pahit, payau, sedap,
Frasa Adjektival

Frasa adjektival adalah frasa yang intinya adjektiva dan


pewatasnya adverbia. Pewatas yang berasal dari kelas kata
adverbia itu berupa :
1) pemarkah negasi
2) pemarkah keaspekan
3) pemarkah modalitas
4) pemarkah kualitas, dan
5) pemarkah pembandingan.
1. Farasa Adjektival dengan Pemarkah Negasi
Pemarkah negasi tidak atau tak pada frasa adjektival mendahului adjektiva.
Contoh :
● Anak gadis itu tidak pandai, tetapi tekun sehingga dia berhasii menyelesaikan
kuliahnya.
● Dalam kegiatan tersebut perlu dianggarkan biaya tak terduga.
● Menurut teman-teman di kantornya, cara dia berbicara tidak lugas
Kata tidak atau tak menegasikan atau menafikan adjektiva atau frasa
adjektival yang mengikutinya.
● Contoh :
● Anak itu cerdas. —> Anak itu tidak cerdas
● Anak itu sangat cerdas. —> Anak itu tidak sangat cerdas.
● Anak itu terlalu cerdas. —> Anak itu tidak terlalu cerdas.
d
2. Frasa Adjektival dengan Pemarkah Keaspekan
Pada frasa adjektival pemarkah keaspekan seperti akauy
sudah, telah, sedang, dan belum digunakan sebelum
adjektiva.
Contoh :
- Kami akan senang sekali jika mereka juga bisa hadir.
- Hidupnya sekarang sudah bahagia karena semua
anaknya telah bekerja.
- Ketenarannya telah pudar karena setahun yang laiu dia
terlibat penipuan.
3. Frasa Adjektival dengan Pemarkali Modalitas
Sama halnya dengan pemarkah negasi dan pemarkah
keaspekan, pemarkah modalitas, seperti ingin^ tnaUi harus^ dan
mesti dalam konstruksi frasa adjektival juga mendahului
adjektiva yang menjadi intinya.
Contoh :
- Setiap orang pasti ingin selamat di dunia dan akhirat.
- Jika Anda mau aman dalam perjalanan, mobil hams diservis
dulu
- Dalam era kesejagatan, kita harus berani menghadapi berbagai
tantangan
4. Frasa Adjektival dengan Pemarkah Kualitas
Pemarkah kualitas ada yang mendahului adjektiva, seperti agak, sangat,
cukup dan terlalu, dan ada yang mengikutinya, seperti sekali dan benar.
Contoh :
- anak itu sangat kuat.
- Agak jauh juga rumahnya.
- Meskipun tidak menjadi juara kelas, anak itu cukup gembira dengan basil
belajarnya selama ini.
5. Frasa Adjektival dengan Pemarkali Pembandingan
Kata seperti lebih, kurangy dan paling merupakan pemarkah
pembandingan yang posisinya pada frasa adjektival mendahului
adjektiva.
Contoh :
- saya lebih senang di sini daripada di sana.
- Partai oposisi itu kurang puas dengan basil kerja pemerintah selama tiga
tahun terakhir ini.
Pengertian Adverbia
Adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina
predikatif atau kalimat. Hal itu berarti bahwa adverbia digunakan sebagai
pewatas, baik pewatas verba, pewatas adjektiva maupun pewatas adverbia.
Contoh :
1) Dia baru datang setengah jam yang lalu.
Keluarganya segera menyusul.
2) Mobil itu harganya selalu mahal.
Lalu lintas di Jakarta lebih padat daripada di Bandung.
3) Dia ingin sekali berlibur ke Palembang.
Meskipun rumahnya jauh, dia sangat jarang datang terlambat.
ADVERBIA DARI SEGI PERILAKU
SEMANTISNYA

1. Adverbia Kualitatif
Adverbia kualitatif adalah adverbia yang menyatakan makna
yang berhubungan dengan tingkat, derajat, atau mutu. Yang termasuk
adverbia ini, antara lain, adalah paling, sangat, lebih, agak, dan
kurang.
Contoh :
a. Saya paling suka masakan Sunda.
b. Senyumnya sangat menggemaskan.
2. Adverbia Kuantitatif
Adverbia kuantitatif adalah adverbia yang menyatakan makna yang berhubungan
dengan jumlah. Yang termasuk adverbia ini, antara lain, adalah banyak, sedikit, kira-
kira, dan cukup.
Contoh :
a. Lukanya banyak mengeluarkan darah.
b. Penghasilannya sekarang sedikit berkurang jika dibandlngkan dengan sebelumnya.
3. Adverbia Limitatif
Adverbia limitatif adalah adverbia yang menyatakan makna yang berhubungan dengan
pembatasan. Yang termasuk adverbia ini, antara lain, adalah hanya, saja, dan sekadar.
Contoh :
c. Obat itu hanya menghambat pertumbuhan penyakit.
d. Kami di rumah saja selama liburan ini.
4. Adverbia Frekuentatif

Adverbia frekuentatif adalah adverbia yang menyatakan makna yang berhubungan


dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan oleh adverbia itu. Yang
termasuk adverbia ini, antara lain, adalah selalu, sering, jarang, dan kadang-kadang.

Contoh :

a. Kami selalu makan malam bersama-sama.

b. Mereka sering mengabaikan tanggung jawabnya.

d
5. Adverbia Kewaktuan
Adverbia kewaktuan adalah adverbia yang menyatakan makna yang ber hubungan dengan
saat terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbia. Yang termasuk adverbia ini,
antara lain, adalah baru, segera, langsung, dan lekas.
Contoh :
a. Ayah barn diberhentikan dari jabatannya.
b. Kami berlima akan segera membicarakan masalah itu.
6. Adverbia Kecaraan
Adverbia kecaraan adalah adverbia yang menyatakan makna yang berhubungan dengan
cara terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbia. Yang termasuk adverbia ini,
antara Iain, adalah diam-diam, secepatnya, dan pelanpelan.
Contoh :
c. Ikuti dia diam-diam dari belakang!
d. Kami akan menyelesaikan tugas itu secepatnya.
7. Adverbia Kontrastif
Adverbia kontrastif adalah adverbia yang menyatakan pertentangan
dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya. Yang
termasuk adverbia kontrastif ini, antara lain, adalah bahkan, malahan,
dsinjustru.
Contoh :
a. Saya tidak pernah ke rumahnya, bahkan sampai sekarang
alamatnya pun saya tidak tahu.
b. Jangankan saya diberi ongkos pulang, dia malahan mau pinjam
uang dari saya.
8. Adverbia Keniscayaan

Adverbia keniscayaan adalah adverbia yang menyatakan makna yang


berhubungan dengan kepastian tentang keberlangsungan atau terjadinya hal
atau peristiwa yang diterangkan adverbia. Yang termasuk adverbia ini, antara
lain, adalah niscaya, pasti, dan tentu.

Contoh :

a. Niscaya manusia akan hancur jika mengabaikan hal itu.

b. Kami pasti akan menemukannya nanti.


d
ADVERBI DARI SEGI PERILAKU SINTAKTISNYA
Perilaku sintaktis adverbial dapat dilihat berdasarkan posisinya posisinya terhadap kata atau
bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia yang bersangkutan. Atas dasar itu, dapat
dibedakan enam macam posisi adverbia sebagai berikut:
Adverbia Sebelum Kata yang Diterangkan
Dalam struktur kalimat, adverbia ini digunakan sebelum, atau mendahului, kata yang
diterangkan.
Contoh (1) : Baru lulus
Contoh (2) : la lebih tinggi daripada adiknya.
Adverbia Sesudah Kata yang Diterangkan
Dalam struktur kalimat, adverbia ini digunakan setelah, atau mengikuti, kata yang
diterangkan.
Contoh (1) : Cantik benar
Contoh (2) : Tampan nian teman barumu.
Adverbia Sebelum atau Sesudah Kata yang Diterangkan
Adverbia jenis ini dapat digunakan sebelum ataupun sesudah kata yang
diterangkan.
Contoh (1) : Anak baik
Contoh (2) : Kini barang-barang elektronik amat mahal harganya.
Mahal amat harga barang-barang itu.
Adverbia Sebelum dan Sesudah Kata yang Diterangkan
Telah dikemukakan bahwa ada jenis adverbia yang dapat digunakan sebelum
atau sesudah kata yang diterangkan. Sementara itu, ada adverbia yang terdiri
atas dua kata yang digunakan sebelum dan sesudah kata yang diterangkan.
Dengan demikian, jenis adverbia yang dimaksudkan tergolong adverbia
gabungan yang tidak berdampingan.
Contoh (1) : Bukan … saja
Contoh (2) : Saya yakin bukan dia saja yang pandai.
Adverbia Pembuka Wacana
Adverbia jenis ini digunakan untuk mengawali suatu wacana atau paragraf.
Penggunaannya didasarkan pada makna yang terkandung pada paragraf
sebelumnya. Dalam bahasa Indonesia perlu dibedakan antara adverbia pembuka
wacana yang masih sering dipakai (a) dan adverbia pembuka wacana yang
umumnya hanya terdapat pada naskah sastra lama (b).
Contoh (1) : Adapun
Contoh (2) : Adapun permasalahannya sekarang ialah apakah memang sudah ada
tokoh dari generasi muda yang benar-benar sudah layak diajukan sebagai capres
pada pemilu 2014.

d
Adverbia Intraklausal dan Ekstraklausal
Seperti telah dikemukakan pada awal bab ini, ciri utama adverbia
ialah fungsinya sebagai pewatas, balk sebagai pewatas verba, pewatas
adjektiva maupun pewatas kalimat.
Contoh (1) : Dia sudah makan di rumah temannya.
contoh (2) : Seharusnya dia datang sebelum pukul delapan.
Dia seharusnya datang sebelum pukul delapan.
BENTUK ADVERBIAL
Dalam konteks kalimat, adverbial dapat berupa nomina atau frasa nominal, verba
atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjectival, atau preposisional.
- Nomina sebagai Adverbial
Contoh : Sekarang paman saya tlnggal di Bandung.
Hari ini dia tidak masuk kantor.
- Adjektiva sebagai Adverbial
Contoh : Angin bertiup kencang.
Dia berjuang keras untuk mencapai cita-citanya.
- Frasa Preposisional sebagai Adverbial
Contoh : Kami sekeluarga berlibur di Puncak.
Dia membawa hadiah untuk teman-temannya.
d
ADVERBIA DAN KELAS KATA LAIN
Selain dasar yang berkategori adverbial (misalnya hampir menjadi hampir-hampir),
bentuk dasar adverbia tunggal dapat pula berupa verba, adjektiva, nomina, dan
numeralia. Berdasarkan kategori bentuk dasarnya itu, adverbia tunggal dapat berupa
adverbia deverbal, adverbia deadjektival, adverbia denominal, dan adverbia
denumeral.
Adverbia Deverbal
Adverbia deverbal adalah adverbia yang dibentuk dari dasar yang berkategori verba.
Pada contoh berikut adverbia kira-kira, sekiranya, terlalu, dan tahutahu masing-
masing diiurunkan dari verba kira, lalu, dan tahu.
Contoh : la akan datang kira-kira pukul sepuluh.
Adverbia Deadjektival
Adverbia deadjektival adalah adverbia yang dibentuk dari adjektiva, baik
melalui reduplikasi maupun afiksasi. Adverbia diam-diam, sebaiknya,
sebenamya, dan setinggi-tingginya masing-masing diturunkan dari dasar
diam, baik, benar, dan tinggi yang berkategori adjektiva.
Contoh : Komplotan itu diam-diam menyelundupkan barang haram lewat
pelabuhan.
KESIMPULAN

● Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan tentang sesuatu


yang dinyatakan oleh nomina. Keterangan itu dapat mengungkapkan
kualitas tertentu dari nomina yang diterangkan, misalnya kualitas yang
berhubunga dengan warna, seperti merah, kuning, dan biru, ukuran,
seperti berat, besar dan sempit, serta jarak, seperti jauh, dekat, dan
renggang.
● Adverbia yang lazim disebut kata keterangan adalah kata yang
menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Hal itu berarti bahwa
adverbia digunakan sebagai pewatas, baik pewatas verba, pewatas
adjektiva maupun pewatas adverbia. Jenis-jenis adverbia ada
berdasarkan dari segi perilaku sistematisnya, adverbia dari segi perilaku
sintaktisnya, dan adverbia dari segi bentuknya.
d

Anda mungkin juga menyukai