DENGAN APENDISTIS
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Ns. Neni Triana, S. Kep, M. Kep
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Apendistis
1. Pengertian
2. Klasifikasi
Klasifikasi apendisitis menurut Nurafif & Kusuma (2013) terbagi menjadi 3
yaitu :
a. Apendisitis akut, radang mendadak di umbai cacing yang memberikan tanda,
disertai maupun tidak disertai rangsangan peritoneum lokal.
b. Apendisitis kronis memiliki semua gejala riwayat nyeri perut kanan bawah lebih
dari dua minggu (sumbatan di lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama
di mukosa), dan keluhan hilang setelah apendiktomi.
3. Etiologi
Sumbatan lumen apendiks merupakan faktor pencetus disamping hyperplasia jaringan
limfe, batu feses, tumor apendiks, dan cacing askaris dapat juga menyebabkan
sumbatan.
LANJUTAN....
4. Patofisiologi
Apendisitis kemungkinan dimulai oleh obstruksi dari lumen yang disebabkan oleh
feses yang terlibat atau fekalit. Sesuai dengan pengamatan epidemiologi bahwa
apendisitis berhubungan dengan asupan makanan yang rendah serat. Pada stadium
awal apendisitis, terlebih dahulu terjadi inflamasi mukosa.
5. Manifestasi Klinis
Menurut Wijaya AN dan Putri (2013), gejala-gejala permulaan pada apendisitis
yaitu nyeri atau perasaan tidak enak sekitar umbilikus diikuti anoreksia, nausea dan
muntah, ini berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari.
6. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada apendisitis menurut Smeltzer dan Bare (2009).
yaitu :
a. Perforasi
b. Peritonitis
LANJUTAN...
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang post operasi apendiktomi menurut Wijaya dan Putri
(2013), yaitu:
a. Laboratorium
b. Data Pemeriksaan Diagnostik
8. Penatalaksanaan
Pada penatalaksanaan post operasi apendiktomi dibagi menjadi tiga (Brunner
& Suddarth, 2010), yaitu:
a. Sebelum operasi
1. Observasi
2. Antibiotik
b. Operasi
c. Setelah operasi
Konsep Asuhan Keperawatan
Klien dengan Apendistis
1. Pengkajian Keperawatan
a. Data demografi
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
2. Riwayat kesehatan sekarang
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Riwayat kesehatan keluarga
c. Pemeriksaan fisik ROS (review of system)
1. Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak menyeringai,
konjungtiva anemis.
2. Sistem kardiovaskuler : ada distensi vena jugularis, pucat, edema, TD
>110/70mmHg; hipertermi.
3. Sistem respirasi : frekuensi nafas normal (16-20x/menit), dada simetris, ada
tidaknya sumbatan jalan nafas, tidak ada gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2,
tidak ada ronchi, whezing, stridor.
LANJUTAN....
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung
aktual maupun potensial (PPNI, 2017).
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan atau intervensi keperawatan adalah perumusan tujuan,
tindakan dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisa
pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi (Nurarif, A. H.,
& Kusuma, 2016).
LANJUTAN...
4. Evaluasi Keperawatan
Menurut (Setiadi, 2012) dalam buku konsep dan penulisan asuhan keperawatan
tahapan penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, Terdapat dua jenis
evaluasi :