Keperawatan
Syadeta
Hasil
Proses
peralatan, organisasi, kep sudah ss berupa kondisi
kebijakan, prosedur, standar. pasien
standar, SOP dan • restrospektif, • SDM, atau indikator
RM, Standar dan concurrent, atau mutu (BOR, ALOS,
indikator diukur peer review( feed TOI, Angka infeksi
dengan back). nosokomial (NI),
menggunakan cek angka dekubitus
list. dsb.
PENERIMAAN PASIEN
BARU
Tujuan
atau prosedur yang dilakukan dan keluarga
Definisi
oleh perawat ketika ada Pasien bisa langsung
pasien baru datang ke sebuah menempati ruang perawatan
ruangan rawat inap.
Mengetahui kondisi dan
keadaan klien secara umum
Menurunkan tingkat
kecemasan pasien saat MRS
Alur penerimaan pasien baru
Discharge Planning
Perkiraan lama rawat : □ Sudah bisa diterapkan :……….. Hari ; □ Rencana Tanggal/ pulang
□ Mobilisasi :
□ Latihan fisik :
□ Perawatan Luka :
□ Transportasi :
□ Lain-lain :
Hand OVER
Manfaat
Bagi Perawat
Meningkatkan kemampuan komunikasi
Tujuan antar perawat.
Menjalin hubungan kerjasama dan
Menyampaikan kondisi
bertanggung jawab antarperawat.
dan keadaan pasien (data Pelaksanaan asuhan keperawatan
Timbang terima pasien harus
dilakukan seefektif mungkin
fokus). terhadap pasien yang berkesinambungan.
dengan menjelaskan secara Menyampaikan hal yang Perawat dapat mengikuti perkembangan
singkat, jelas, dan lengkap sudah/belum dilakukan pasien secara paripurna.
Timbang terima pasien
(operan) merupakan teknik tentang tindakan mandiri dalam asuhan keperawatan Bagi Pasien
perawat, tindakan kolaboratif kepada pasien. Pasien dapat menyampaikan masalah
atau cara untuk
yang sudah dilakukan/belum, Menyampaikan hal yang secara langsung bila ada yang belum
menyampaikan dan
dan perkembangan pasien saat terungkap.
menerima sesuatu penting yang harus
(laporan) yang berkaitan itu. ditindaklanjuti oleh perawat
dengan keadaan pasien dinas
berikutnya. Menyusun
rencana kerja untuk dinas
berikutnya.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
S: Subjek
O: Objke
A: assessment SBAR
P: Planning S : Situasion
B: Background
A: Asessment
R: recomendation
• DEFINISI
• TUJUAN
Langkah-langkah kegiatan ronde
Keperawatan
Pra Ronde
• Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka).
• Menentukan tim ronde.
• Mencari sumber atau literatur.
• Membuat proposal.
• Mempersiapkan pasien: imformed consent dan pengkajian.
• Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
Pelaksanaan Ronde
• Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
• Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.
• Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
Pascaronde
• Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
• Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi keperawatan selanjutnya
Peran anggota Tim
• Memberikan justifikasi.
• Memberikan reinforcement.
Peran Perawat Konselor • Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
dan Tenaga Kesehatan
rasional tindakan.
Lainnya
• Mengarahkan dan koreksi.
• Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.
Alur ronde keperawatan
PRE dan POST CONFRENCE
CONFRENCE
Diskusi kelp ttg aspek klinik n keg konsultasi sblm n
sesudah melak ASKEP
Tujuan :
Identifikasi masalah ps, Memberikan kesempatan
merencnakan n evaluasi asuhan mendiskusikan penyelesaian masalah
Mempersiapkan hal2 pasien Dan membandingkan masalah yang
Diskusi keadaan pasien dijumpai
Syarat pelaksanaan Pedoman pelak Konfrence
• Sebelum dimulai, tujuan
• Pre conference • Conference harus dijelaskan
• dilaksanakan sebelum • Diskusi sebagai
• pemberian ASKEP • proses dan dinamika
• Post conference kelompok
• dilakukan sesudah • Pemimpin berperan tnpa
pemberian ASKEP mendominasi n memberi
• waktu efektif 10 at15mnt umpan balik
• Topik : keadaan • Ciptakan suasana
pasien,perencanaan tindakan mendukung, mengambil
dan data-data yang perlu tanggung jawab,
ditambahkan. pendekatan n pendapat
• Terlibat : yang berbeda
kepala ruangan,ketua tim da • Ruangan ditata
n anggota • Kesimpulan hasil conference
tim dilaporan ke pimpinan.
Supervisi
Dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Proses kerja sama yang demokratis antara
01 04
supervisor dan perawat pelaksana.
Memerlukan pengetahuan dasar manajemen Merupakan visi, misi, falsafah, tujuan, dan rencana
02 05
menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan. yang spesifik.
Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, Menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi
03 06
terorganisir melalui petunjuk, peraturan, efektif, kreativitas, dan motivasi.
uraian
tugas, dan standar.
.
Langkah supervisi
Pra supervisi
• Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
• Supervisor menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dinilai.
Pelaksanaan Supervisi
• Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
• Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
• Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
• Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data sekunder.
• Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
• Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
Pasca supervisi
• Supervisor memberikan penilaian supervisi
• Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi (sesuai hasil laporan supervisi).
• Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
Teknik supervisi
Proses supervisi
• mengacu pada standar asuhan keperawatan
• fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian;
• tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan .
Area supervisi.
• Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan kepada klien. b. Keterampilan yang
dilakukan disesuaikan dengan standar. kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
kepada klien; pendokumentasian ASKEP; c. penerimaan pasien baru; d. PENKES melalui perencanaan
pulang; e. pengelolaan logistik dan obat; f. penerapan metode ronde keperawatan; g. pelaksanaan
timbang terima.
Cara supervisi.
• Langsung
• Tidak langsung
Sentralisasi Obat
Tujuan
sepenuhnya oleh perawat bijaksana dan
yang diberikan kepada menghindarkan
pasien. pemborosan, sehingga
kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat
terpenuhi
Diagram Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat
Pelaksanaan Sentralisasi Obat
Lembar kontrol pemberian obat
Indikator mutu umum
Efisiensi ruang rawat BOR,ALOS dan TOI
TOI
BOR
ALOS
rate adalah Length of Stay (TOI) adalah rata-
prosentase (ALOS) adalah rata hari tempat
pemakaian rata-rata lama tidur tidak
tempat tidur rawat seorang ditempati dari
pada satu satuan pasien. saat diisi ke saat
waktu tertentu terisi berikutnya
Penghitungan BOR,ALOS dan TOI
Rumus penghitungan BOR sbb: (60-85% DEPKES2005) Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali jumlah
hari dalam satu satuan waktu
Rumus =Jumlah hari perawatan x 100% Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan, maka jumlahnya 28 - 31
Jumlah TT x jumlah hari persatuan waktu hari, tergantung jumlah hari dalam satu bulan tersebut .
Rumus penghitungan ALOS sbb: (6-9 HARI) Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari
perawatan pasien keluar hidup atau mati dalam satu periode
RUMUS = Jumlah hari perawatan pasien keluar
waktu.
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) Jumlah pasien keluar (hidup atau mati) : jumlah pasien yang
pulang atau meninggal dalam satu periode waktu.
Strength (S), situasi atau kondisi yang Weakness (W), adalah situasi atau
merupakan kekuatan dari organisasi kondisi yang merupakan kelemahan
atau program pada saat ini. dari organisasi atau program pada
saat ini
Opportunity (O), adalah situasi atau Threat (T), adalah situasi yang
kondisi yang merupakan peluang merupakan ancaman bagi organisasi
diluar organisasi dan memberikan yang datang dari luar organisasi dan
peluang berkembang bagi organisasi dapat mengancam eksistensi
dimasa depan organisasi dimasa depan.
• Internal factors) meliputi aspek Weakneses dan Strength
IFAS
• Bobot masing-masing faktor mulai 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor
tersebut.
Bobot
• Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang/poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut. Data rating didapatkan berdasarkan hasil pengukuran baik secara observasi, wawancara,
Rating pengukuran langsung
Faktor Strength dan Opportunity menggambarkan nilai kinerja positif, sebaliknya faktor Weakneses dan Threatened.
menggambarkan nilai kinerja yang negatif.
Kalikan Bobot dengan rating untuk mendapatkan nilai masing-masing faktor
Diagram Layang
Analisa SWOT Sebagai Alat Perumusan Strategi