Anda di halaman 1dari 34

Etika di Pasar

1 Pasar bebas 5 Pasar Monopolistik

2 Pasar persaingan 6 Monopsoni


sempurna
3 Monopoli 7 Oligopsoni

4 Oligopoli 8 Suap & Tip


1. Pasar bebas
Pasar bebas (free market) adalah kondisi pasar ideal, di mana seluruh
kegiatan perekonomian sepenuhnya berada pada dinamika permintaan
dan penawaran pasar yang akan mempengaruhi keputusan ekonomi dan
pergerakan setiap individu yang berhubungan dengan uang, barang,
dan jasa secara sukarela. (Wikipedia, 2020)

Karakteristik Pasar bebas


 Semua perusahaan membuat keputusan atas apa saja yang akan
mereka produksi dan bagaimana memproduksinya
 Masing-masing perusahaan mempertukarkan barang dengan
perusahaan lain dan pada konsumen dengan harga yang paling
menguntungkan
 Harga berperan mengkoordinasi produksi dengan mendorong
investasi pada industry-industry yang menguntungkan
Keunggulan Moral Pasar Bebas
1) Adanya praktek bisnis yang baik, etis dan fair
2) Menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku
ekonomi  membasmi merkantilistis
3) Adanya aturan yang jelas dan fair. Diberlakukan secara fair, transparan, konsekuen
dan objektif
Merupakan sistem ekonomi pasar yang terbuka
4) Pasar memberi peluang yang optimal, bagi persaingan bebas yang sehat dan fair 
adanya aturan yang jelas dan fair  semua stakeholder
5) Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih
mampu menjamin pertumbuhan ekonomi  lapangan kerja luas
6) Pasar memberi peluang optimal bagi perwujudan kebebasan manusia  penjual
dan pembeli bebas keluar masuk pasar, kegiatan bisnis bersifat bebas dan sukarela
Velasquez (2005) mengatakan bahwa pasar yang kompetitif mendorong penjual
dan pembeli ke arah titik ekuilibrium. Dengan demikian pasar mencapai tiga moral:
1) Pasar mengarahkan penjual dan pembeli untuk melakukan pertukaran dagang
secara adil
2) Pasar memaksimalisasi manfaat yang diperoleh penjual dan pembeli dengan
mengarahkan mereka untuk mengalokasikan, menggunakan, dan
mendistribusikan barang-barang secara efisien
3) Pasar mencapai semua ini dengan tetap menghargai hak penjual dan pembeli
atas kebebasan
PERAN PEMERINTAH
 Syarat utama untuk menjamin sebuah sistem ekonomi pasar yang fair dan adil adalah perlunya
suatu peran pemerintah yang merupakan kombinasi dari prinsip non-intervention dan prinsip
campur tangan khususnya demi menegakkan keadilan
 Apabila prinsip no harm benar-benar ditegakkan maka berdasarkan prinsip non-intervention
pemerintah tidak boleh ikut campur tangan atas kehidupan dan kegiatan apa pun
 Pemerintah perannya dibatasi pada tingkat minimal sekaligus efektif
 Tiga tugas utama pemerintah yaitu
1) melindungi masyarakat dari kekerasan dan invasi dari masyarakat merdeka lainnya
2) melindungi sebisa mungkin, setiap anggota masyarakat dari ketidakadilan atau penindasan
dari setiap anggota lainnya
3) membangun dan mengelola pekerjaan-pekerjaan umum tertentu dan Lembaga-Lembaga
umum tertentu yang tidak bisa dijalankan swasta (pasar) karena tidak menguntungkan,
tetapi berguna bagi kehidupan bersama

Adam Smith : diperlukan pemisahan dan kemandirian antara kekuasaan


legislative, eksekutif dan yudikatif  mencegah kolusi dan manipulasi
2. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
 Produk sama
 Banyak pembeli dan penjual sehingga baik
pembeli maupun penjual tidak dapat
mempengaruhi harga
 Pembeli dan penjual bersifat price takers
 Banyak penjual dan pembeli,
 Produk bersifat identik atau homogen,
 Tidak ada kendala untuk masuk
dan keluar pasar,
 Pembeli dan penjual memiliki
informasi yang sempurna.
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

 Perusahaan adalah penerima harga (price taker),


pengusaha hrs menyesuaikan diri dgn harga pasar yg
telah ada. à Sehingga kurva demand elastis sempurna
(berapapun produksinya harga pasar tdk berubah)
 Komoditi yang diperjual belikan homogen (serupa)
 Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
 Setiap perusahaan bebas keluar/masuk dlm
industri
 Semua unit ekonomi mempunyai pengetahuan yg
sempurna mengenai harga
 Terdapat mobilitas sumber-sumber daya dlm aktivitas
ekonomi sesuai prinsip-prinsip ekonomi
a. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa
produsennya.
b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahun sempurna tentang
harga produk dan input yang dijual.
c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relative Output)
Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun
demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output
seluruh perusahaan dalam industri.
d. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Secara
individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
e. Keleluasaan Masuk – Keluar Pasar (Free Entry and Exit)
Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus
dikelurkan untuk memindahkan factor produksi
3. MONOPOLI
 Hanya ada satu penjual.
 Penjual mengatur harga

 Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana


hanya ada satu atau segelintir perusahaan yg
menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak
ada pengganti yg mirip & ada hambatan
perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk
dalam bidang industri atau bisnis tersebut
 Pasar hanya dikuasai oleh seseorang atau
segelintir perusahaan, pihak lain sulit
masuk dalam persaingan tersebut hampir
tidak ada pesaing
 Monopoli dibagi 2:
1) monopoli alamiah
2) monopoli artifisial
MONOPOLI ALAMIAH

 Pasar bersifat terbuka


 Perusahaan unggul secara alamiah, tanpa bisa
ditandingi perusahaan lain
 Perusahaan lain bebas masuk, tetapi perusahaan
lain tidak mampu menandingi kekuatan
perusahaan penguasa pasar
 Ada produk alternatif, tetapi produk tersebut sulit
menyamai produk unggulan, dan produk tersebut
sudah disenangi konsumen
 Dalam monopoli ini hampir tidak ada
persoalan moral yg serius, karena
monopoli ini dinikmati secara objektif
 Monopoli ini lahir secara fair,
sehingga tanpa pertentangan
 Lahir tanpa dukungan politik apapun,
tetapi lebih karena keunggulan produk,
teknologi dll
 Co: PDAM, Telkom, PLN, Pertamina
(perusahaan pemerintah)
MONOPOLI ARTIFISIAL

 Lahir karena persekongkolan atau kolusi politis


dan ekonomi antara pengusaha dan penguasa
demi melindungi kepentingan kelompok
pengusaha
tersebut
 Lahir karena pertimbangan rasional&irrasional
 Rasional co: karena ingin melindungi perusahaan
dalam negeri
 Irrasional co: alasan pribadi, keluarga, kerabat
dan lain-lain
 Pertimbangan pribadi tidak jadi masalah asal:
pasar tetap terbuka, ada persaingan fair,
pertimbangan rasional & objektif serta tetap
memperhatikan persoalan moral &etika
 Pertimbangan pribadi jadi masalah saat: terjadi
kesewenang-wenangan, bersifat sepihak, tidak rasional,
pasar seolah-olah dikuasai dan tanpa memperhatikan
etika moral di masyarakat
 Permasalahan etis dalam monopoli :
 1 masalah keadilan: ada klp yg diberlakukan secara
istimewa, sehingga kelompok yg lain tdk keadilan, dan
ada kelompok yg dirugikan, karena ada politik diskriminasi
dalam bidang ekonomi
 2 tidak ada prosedur yg fair dan jelas, masyarakat
dirugikan karena dipaksa membeli produk tersebut
 3 ada ketimpangan ekonomi:
▪ Ada pengurasan kekayaan secara bersama demi
kepentingan sendiri
▪ Rakyat miskin dipaksa membeli produk dg harga lebih mahal
▪ Pelaku ekonomi tdk bisa bersaing secara terbuka
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA MONOPOLI

Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)


Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit
bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm)
1) Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus (special
knowledge) yang memungkinkan berproduksi sangat efisien,.
2) Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis
mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun.
3) Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa
SDA, SDM, maupun lokasi produksi.
Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry)
4) Undang – undang dan Hak Paten
5) Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta
- Hanya ada satu produsen
- Listrik yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi
- Perusahaan – perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik
karena ada hambatan
4. OLIGOPOLI

 Terdapat sedikit penjual


 Tidak selalu melakukan kompetisi yang agresif
 Oligopoli : beberapa perusahaan sepakat secara
tersurat maupun tersirat untk menetapkan harga produk
dari industri sejenis pada tingkat yang jauh lebih tinggi
dari harga yg berdasarkan mekanisme murni dalam
pasar
 Kolusi antar pengusaha
 Mirip dengan monopoli namun kalau monopoli adalah
adalah penguasaan industri atas persetujuan
pemerintah, namun oligopoli adlh penguasaan industri
atas dasar kolusi pengusaha
 Secara tersirat yang ingin diperangi oleh
perusahaan dalam oligopoli adalah konsumen,
sebab mereka ingin medapatkan untung yang
sebesar-besarnya dari konsumen Praktek-praktek
 Praktek-praktek oligopoli:
 Merger: penggabungan beberapa perusahaan
 Price-fixing: penentuan harga tertinggi oleh
perusahaan- perusahaan tersebut
 Manipulasi penawaran: menangguhkan produksi
untk menghentikan penawaran sejenak
 Price leadership: kesepakatan diam-diam
beberapa pengusaha untuk
menaikkan/menurunkan harga
 Yang paling dirugikan dalm praktek oligopoli
adalah konsumen, krn konsumen dirugikan dlm
banyak hal & konsumen tidak bebas dalam
menentukan pilihanya
 Dalam praktek oligopoli kekuatan dan kekuasaan
ekonomi tumbuh di luar kendali pemerintah
 Negatif :
 Terlanggarnya keadilan (pihak yang
dirugikan: konsumen & pengusaha lain)
 Praktek tidak fair (curang)
 Ketimpangan ekonomi (penumpukan kekayaan
oleh para pengusaha)
 Positif:
Dapat mempergunakan kekuatan yg dimilikinya demi
kemajuan bangsa dan negara
5. Monopolistic Competition
 Terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang
serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa
aspek
 Produk yang dijual cukup terdiferensiasi
 Masing-masing penjual dapat menetapkan harga
bagi produknya
 Setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki
karakter tersendiri yang membedakannya dengan
produk lainnya
 Contohnya adalah: shampoo, pasta gigi, sepeda
motor, dan lain-lain
6. MONOPSONI
 Monopsoni adalah keadaan pasar dengan jumlah penjual yang
banyak dan pembeli tunggal
 Keadaan pasar di dalam monopsoni berkebalikan dengan pasar
yang bersifat oligopoli dan monopoli
 Penawaran diadakan oleh beberapa produsen atau penjual hanya
kepada satu pembeli atau konsumen
 Keadaan ini akan membuat suatu pasar komoditas akan memiliki
barang atau jasa yang hanya dibeli oleh pembeli tunggal
 Harga komoditas di dalam pasar tersebut dapat dipengaruhi
oleh pembeli tunggal
 Monopsoni dapat memberikan laba secara berlebihan
kepada pihak yang menguasai pasar
 Dampak dari monopsoni adalah terbentuknya persaingan
ekonomi secara tidak sehat dan pemusatan kekuatan
pasar pada satu perusahaan atau pelaku pasar yang
kemudian berakibat pada kerugian ekonomi
bagi masyarakat.
 Adanya persaingan ekonomi yang tidak sehat akibat
monopsoni juga dapar menurunkan produktivitas dalam
pelaksanaan kegiatan ekonomi
7. OLIGOPSONI
 Oligopsoni adalah keadaan suatu pasar yang hanya memiliki
sedikit pembeli
 Produk yang ditawarkan dapat sejenis maupun beragam dengan
adanya persaingan harga dan non harga.
 Pada pasar oligopsoni, informasi tentang produk sangat sedikit
sehingga terjadi ketergantungan satu sama lain antar pedagang.
 Dalam oligopsoni, para konsumen membuat kesepakatan bersama
untuk menguasai pembelian komoditas harganya dapat
dikendalikan
  Produsen tidak punya pilihan lain selain menjual produknya ke
para konsumen ini.
8. SUAP
 Suap mengarah pada praktek monopoli sbb
dengan suap bisa mencegah perusahaan lain untuk masuk ke
dalam pasar & bersaing secara fair
 Perusahaan penyuap mendapatkan hak istimewa di
pasar
 Dengan suap pemerintah dapat mengeluarkan peraturan
untuk melindungi perusahaan penyuap
8. TIP

 Tip adalah pemberian hadiah secara cuma–cuma


yang diberikan kepada pihak sebagai tanda terima
kasih atas bantuan/ pelayanan yg diberikan
kepadanya bantuan/ pelayanan tersebut adalah
bagian dari tugas & tanggung jawabnya
 Pemberian tip tidak menjadi syarat
terpenuhinya bantuan/pelayanan yang
diberikan
 Tip adalah bentuk perilaku penghargaan tulus atas
jasa dari org lain
MASALAH ETIKA DALAM SUAP

 Tidak ada keadilan (fairness)


 Muncul ketidakadilan distributif, co:
pembayaran upah buruh rendah,
penumpukan/konsentrasi kekayaan
 Ekonomi biaya tinggi: pembengkakan biaya
yg tdk perlu
 Etika moral&peraturan pemerintah yg
dilanggar
 Hilangnya profesionalisme
ANTITRUST
“Antitrust” sepadan dengan istilah “Anti monopoli”
sedangkan istilah “dominasi” yang dipakai masyarakat
Eropa sepadan dengan istilah “monopoli” Disamping itu
terdapat istilah yang artinya hampir sama yaitu
“kekuatan pasar”. Dalam praktek keempat kata tersebut,
yaitu istilah “monopoli”, “antitrust”, “kekuatan pasar” dan
istilah “dominasi” saling dipertukarkan pemakaiannya.
Keempat istilah tersebut dipergunakan untuk
menunjukkan suatu keadaan dimana seseorang
menguasai pasar ,dimana dipasar tersebut tidak
tersedia lagi produk subtitusi yang potensial, dan
terdapatnya kemampuan pelaku pasar tersebut untuk
menerapkan harga produk tersebut yang lebih tinggi,
tanpa mengikuti hukum persaingan pasar atau hukum
tentang permintaan dan penawaran pasar.
PENEGAKAN HUKUM ANTITRUST DAN GERAKAN DEREGULASI
 Pelanggaran/Dugaan Pelanggaran Antitrust diatasi dengan cara:
1) Pembubaran dan pelepasan
2) Keputusan
3) Surat keputusan Perjanjian Dissolution and Divestiture
 
 Conscious parallelism, pelaksanaan kebijakan yang sejalan dan seiring oleh
para oligopolis atas dasar saling ketergantungan yang disadari. Predatory
Pricing, perusahaan menggunakan laba perolehan dari satu pasar untuk
menjual suatu produk dibawah biaya variabel rata-ratanya dalam pasar
yang lain untuk menyingkirkan para pesaing atau mencegah masuknya
perusahaan baru.
 Gerakan Deregulasi
Tujuan Utama deregulasi adalah untuk meningkatkan persaingan dan
efisiensi dalam industri, serta untuk menurunkan tingkat harga tanpa
mengorbankan kualitas.
REGULASI PERSAINGAN INTERNASIONAL

Regulasi Persaingan Internasional


1. Import Tariff
2. Import Quota
3. Voluntary Export Restraint-VER
4. Uruguay Round
PERLUNYA UU ANTI MONOPOLI

Tujuan adanya UU anti monopoli:

 Melindungi pasar, mengaktualkan cita-cita pasar


bebas, dimana fairness harus dijaga

 Melindungi konsumen, melarang praktek-praktek


bisnis yg curang & tidak fair

 Melindungi perusahaan kecil &menengah dari


praktek monopoli & oligopoli
 Diharapkan dengan adanya UU anti monopoli, masyarakat
dapat terlindungi serta mendapatkan b a r a n g – b a r a n g dengan
harga yang sesuai
 Selain itu pegusaha kecil&menengah dapat menjalankan
usaha (bisnis) mereka dengan tenang, tanpa ada
kekhawatiran tentang keberlangsungan bisnis mereka

Anda mungkin juga menyukai