Anda di halaman 1dari 20

PELAKSANAAN AUDIT MATERNAL PERINATAL (AMP)DAN

KOMITMEN PENGGUNAN MPDN DALAM NOTIFIKASI


PELAPORAN KEMATIAN MATERNAL PERINATAL DI KOTA
KUPANG

DRG RETNOWATI.,M.KES
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG

DISAMPAIKAN PADA
ORIENTASI MPDN
SWISSBELL , 2021
AUDIT MATERNAL
PERINATAL
Audit Maternal Perinatal (AMP)
Serangkaian kegiatan penelusuran sebab
kematian atau kesakitan ibu, perinatal, dan
neonatal guna mencegah kesakitan atau
kematian serupa di masa yang akan datang.
Latar belakang
Kematian ibu dan kematian bayi baru lahir masih
merupakan prioritas pembangunan kesehatan
di tingkat global dan nasional

Sumber: https://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/index.php/Statistics_- 4
_Maternal_Mortality
Kontribusi dalam meningkatkan kualitas Surveilans
• Pelaporan dini dan akurasi data
• Kemudahan analisis
• Kecepatan pengambilan keputusan
bersumber data
• Operasional mudah dan murah
Akurat
Proses triangulasi untuk menghindari duplikasi data
Update data setiap 10 menit
Kemudahan analisis
Sudah disediakan Jumlah, Distribusi, Tren, Pola

Pengambilan keputusan strategis


Tersedia data agregat berbagai wilayah sebagai pembanding
Operasional mudah dan murah
Dapat dilakukan menggunakan Smartphone
Tidak memerlukan biaya cetak dan kurir
5
Gagasan
Perkemban
gan
2017-2020 2020 dst

• POGI (HOGSI) berinovasi untuk melakukan digitalisasi proses


Pelaporan Kematian Maternal, ditambahkan komponen Notifikasi
dinamakan Maternal Death Notification
• Integrasi laporan kematian Maternal & Perinatal

• Merupakan fase Notifikasi dari Proses Audit Maternal Perinatal


Surveilans & Respons (AMP-SR)

6
LATAR BELAKANG

MASIH TINGGINYA
ANGKA KEMATIAN IBU
DAN BAYI DI KOTA
KUPANG

Data 3 tahun terakhir


Data kematian
Penyebab
Kematian Ibu
Tempat Kejadian
Kematian Ibu
PENYEBAB
KEMATIAN BAYI
Tempat Terjadinya kematian bayi
PELAKSANAAN AMP DI KOTA KUPANG
• Tahun 2011 kegiatan AMP dimulai dengan kegiatan sosialisasi dan pelatihan
tenaga kesehatan berkaitan pengisian format dan proses amp dengan dana dari
AIPMNH.
• Tahun 2012 proses kegiatan amp secara lengkap mulai dilakukan dengan adanya
SK team AMP yang ditanda tangani walikota saat itu bapak Danial Adoe.
• Tahun 2013 ada perubahan tim AMP dengan sk walikota Bapak Jonas Salean
• Dari tahun 2011 sampai dengan 2013 kegiatan AMP Kota Kupang dibiayai oleh
AIPMNH.
• Tahun 2014 sampai tahun 2019 kegiatan AMP sudah dibiayai dari dana APD Kota
Kupang.
• Sudah Dilakukan juga Sosialisasi Pedoman Amp Yg Telah Direvisi
• Tahun 2020 dan 2021 semua dana untuk kegiatan AMP di Refokusing
• Setiap Kasus Kematian Sdh Dilakukan Proses Amp Dari Awal Sampai Dengan
Tahapan Desiminasi Rekomendasi Pada Lokakarya Amp Sosial Meskipun Belum
Berjalan Secara Optimal
• Kegiatan hari ini dibiayai oleh anggaran kerja sama pemerintah kota kupang
dengan MOMENTUM USAID NTT.
Kendala
• Kegiatan AMP Di Kab/Kota Belum Semua
Memenuhi Alur AMP ( Sudah Dilakukan OVP,
OVM, RMM/RMP Sampai Pengkajian Namun
Belum Ada Tindak Lanjut Hasil Pengkajian dari
lintas sektor )
• Kesulitan Mendapatkan Rekam Medik Maternal
Dan Perinatal Dari RS.
• Penganggaran Terbatas Untuk Memfasilitasi
Amp Kab/Kota Ke Provinsi.(Setahun Hanya 1 Kali
Kegiatan)
• Aspek Tindak lanjut rekomendasi belum
dilaksanakan terutama lintas sektor
Harapan
• adanya peningkatan kapasitas tim dalam pelaksanaan
AMP-SR di kota kupang
• Penelusuran sebab-sebab kematian ibu dan bayi
melalui AMP dapat dilakukan dengan lebih baik
sehingga menjadi pembelajaran agar kematian ibu
mau pun perinatal yang bisa dicegah bisa dihindarai
• Adanya Penganggaran Yg Cukup Untuk Pelaksanaan
Kegiatan Amp(minimal 3 Kali Setahun)
• Adanya Komitmen Kuat Lintas Program Dan Lintas
Sektor Dalam Menindaklanjuti Rekomendasi Amp.
• Pelaksanaan amp yang lebih berkualitas ke depannya
dengan adanya revitalisasi tim amp menjadi AMP-SR
Setiap RS di wilayah kerja kota kupang tempat terjadi kasus
kematian ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir
(usia 0-28 hari) wajib melaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kota Kupang

Setiap RS di wilayah kerja kota kupang tempat terjadi kasus


kematian ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir
(usia 0-28 hari) wajib terlibat secara aktif dalam
pelaksanaan Audit Maternal Perinatal – Surveilans Respons
KOMITMEN (AMP-SR), dengan mengisi dan mengirimkan ringkasan
medik maternal dan perinatal.

Setiap RS di wilayah kerja kota kupang wajib menggunakan


aplikasi Maternal Perinatal Death Notification (MPDN)
untuk melakukan notifikasi dan pelaporankasus kematian
ibuhamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir (usia 0-28
hari) di masing-masing rumah sakit.
Setiap RS di wilayah kerja kota kupang wajib menunjuk salah satu
staf di Rumah Sakit masing-masing untuk bertugas sebagai
operator MPDN dalam melakukan notifikasi dan pelaporan kasus
kematian ibu hamil, bersalin, dan nifas serta bayi barulahir (usia
0-28 hari) dimasing-masing Rumah Sakit.

KOMITMEN

Setiap RS di wilayah kerja kota kupang wajib melakukan perbaikan


sistem pelayanan di rumah sakit masing-masing sesuai dengan
hasil rekomendasi timpengkaji AMPSR
KOMITMEN
• Setiap RS di wilayah kerja kota kupang tempat terjadi kasus kematian ibu hamil,
bersalin dan nifas serta bayi baru lahir (usia 0-28 hari) wajib melaporkan kepada
Dinas Kesehatan Kota Kupang
• Setiap RS di wilayah kerja kota kupang tempat terjadi kasus kematian ibu hamil,
bersalin dan nifas serta bayi baru lahir (usia 0-28 hari) wajib terlibat secara aktif
dalam pelaksanaan Audit Maternal Perinatal – Surveilans Respons (AMP-SR),
dengan mengisi dan mengirimkan ringkasan medik maternal dan perinatal.
• Setiap RS di wilayah kerja kota kupang wajib menggunakan aplikasi Maternal
Perinatal Death Notification (MPDN) untuk melakukan notifikasi dan
pelaporankasus kematian ibuhamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir (usia 0-
28 hari) di masing-masing rumah sakit.
• Setiap RS di wilayah kerja kota kupang wajib menunjuk salah satu staf di Rumah
Sakit masing-masing untuk bertugas sebagai operator MPDN dalam melakukan
notifikasi dan pelaporan kasus kematian ibu hamil, bersalin, dan nifas serta bayi
barulahir (usia 0-28 hari) dimasing-masing Rumah Sakit.
• Setiap RS di wilayah kerja kota kupang wajib melakukan perbaikan sistem
pelayanan di rumah sakit masing-masing sesuai dengan hasil rekomendasi
timpengkaji AMPSR.
STOP !!!! Mati adalah Hal Biasa STOP !!!!
Atau
Mati karena Keinginan Kita
Atau
Mati adalah Takdir
Atau
STOP !!!! STOP !!!!
Kehendak yang Maha Kuasa

Anda mungkin juga menyukai