MPDN Dina Ok
MPDN Dina Ok
DALAM APLIKASI
MPDN • Ed 25/04/2021
Maternal Perinatal Death Notification (MPDN)
merupakan notifikasi secara digital dari Audit
Maternal Perinatal - Surveilans & Respons (AMP-SR).
Dengan MPDN pelaporan kematian maternal &
perinatal dilakukan secara cepat dan terstruktur, dengan
memanfaatkan teknologi informatika terkini.
• Ed 25/04/2021
MAKSUD
• Maternal Death Notification (MPDN) adalah aplikasi pelaporan
kematian maternal yang cepat dan terstruktur, dengan memanfaatkan
teknologi informatika terkini.
terstruktur karena
personalia yang
cepat karena data dapat berperan terdaftar
segera mencapai dan terbatas, selain
pengampu kebijakan itu data yang
internet, WiFi,
tingkat daerah sampai diperoleh
3G/4G dan SMS
pusat segera setelah mengalami proses
data terkirim melalui regionalisasi,
MPDN kategorisasi dan
verifikasi.
Latar belakang
Kematian ibu dan kematian bayi baru lahir masih
merupakan prioritas pembangunan kesehatan
di tingkat global dan nasional
Sumber: https://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/index.php/Statistics_- 4
_Maternal_Mortality
Kontribusi dalam meningkatkan kualitas Surveilans
• Pelaporan dini dan akurasi data
• Kemudahan analisis
• Kecepatan pengambilan keputusan
bersumber data
• Operasional mudah dan murah
Akurat
Proses triangulasi untuk menghindari duplikasi data
Update data setiap 10 menit
Kemudahan analisis
Sudah disediakan Jumlah, Distribusi, Tren, Pola
6
Menggunakan web browser (safari, internet explorer, opera,
google chrome, mozilla firefox, dll) menuju:
http://mpdn.kemkes.go.id
7
Laporan Kematian Ibu di Indonesia
Mekanisme pelaporan sampai tahun 2017
Dinkes Propinsi, Kemenkes
PKM RS Dinkes Kab/Kota Manual
IK DK RK Proses lama
3 hari 1 1 Relatif mahal
bulan bulan Info terbatas
?
Daftar Kematian
9
Mazami Enterise ©
2010
MPDN Maternal Perinatal
Death Notification
Tahapan
1. Pelapor yang mengetahui adanya kejadian kematian maternal/ perinatal
melaporkan menggunakan telepon cerdas yang sudah terpasang Aplikasi
MPDN atau melalui jejaring
2. Aplikasi MPDN dalam telepon cerdas merubah isian formulir menjadi data
digital dan dikirimkan kepada Pusat Data di sever Pusdatin Kementerian
Kesehatan RI. Bila gagal kirim, data disimpan di memori gatwai sampai
dapat koneksi pada kesempatan pertama
3. Data dilakukan proses Regionalisasi, Kategorisasi dan Verifikasi.
4. Verifikator mempelajari data yang diterima, melakukan Verifikasi. Apabila
tidak ada informasi yang dapat dirubah/ditambahkan, verifikator
melakukan Finalisasi. Sehingga terdapat 3 jenis data: Diterima, Diverifikasi
dan Final
10
Mazami Enterise © 2010
MPDN Maternal Perinatal
Death Notification
Tahapan
5. Laporan Kematian yang disajikan dalam 3 bentuk: Layar Utama
(Dashboard), Daftar Kematian & Rekapitulasi Kematian
6. Laporan Kematian kemudian dikirimkan kepada Penerima & Pelapor yang
sesuai hak aksesnya
7. Aplikasi MPDN dalam telepon cerdas (Penerima & Pelapor) menampilkan
laporan dalam versi tampilan telepon cerdas
8. Penerima melakukan analisis terhadap laporan yang masuk guna
mengambil kebijakan strategis berbasis data
9. Untuk daerah dengan jangkauan internet yang lancar, proses pelaporan
dan penerimaan laporan dapat dilakukan melalui jejaring internet
11
Mazami Enterise © 2010
Pengguna Peran
Penerima Pelapor
Melaporkan melalui aplikasi telepon
Melihat informasi sesuai regional
dan web,
dan aksesnya, melalui aplikasi telepon
dan web Melihat laporan yang dikirimnya dan
dari pelapor dalam Kabupaten/Kota
Pejabat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota
Pengurus POGI/ IDAI/ IBI Dinkes Kabupaten/Kota, Dokter/Bidan
(RS/Puskesmas), Bidan Desa
Anggota POGI/ IDAI/ IBI
Administrator Verifikator
Tambah, Edit, Hapus pengguna dan Kasi KIA Dinkes
hak aksesnya Kabupaten/Kota
Pengelola KIA Pusat, Propinsi, Tambah & Edit data yang diterima
Kabupaten/Kota pusat data dalam Kabupaten/ Kota
Sekretariat Pengurus POGI/ IDAI/ IBI
Tidak bisa menghapus data
12
penerima
Pilihan Jabatan mempengaruhi hak akses pelapor
13
penerima
Pilihan Jabatan mempengaruhi hak akses pelapor
Hak akses sebagai Penerima
Jabatan Bupati/ Walikota/ Gubernur/ Kementerian Kesehatan
hanya memerlukan data resume (agregat) untuk penyusunan
kebijakan, tidak memerlukan data detail personal.
14
penerima
Pilihan Jabatan mempengaruhi hak akses pelapor
Hak akses sebagai Pelapor
Dokter umum & Bidan dari Rumah Sakit/ Klinik/ Praktik swasta
hanya bisa melaporkan kematian yang terjadi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit/Klinik tersebut) atau dalam
perjalanan menuju/ keluar dari Rumah Sakit tersebut
15
Otopsi Verbal (OV) digunakan untuk mengumpulkan data dari
selain fasyankes
Ringkasan Medik (RM) digunakan untuk mengumpulkan data dari
fasyankes tempat kematian terjadi
Ringkasan Medik Perantara (RMP) digunakan untuk
mengumpulkan data dari fasyankes yang dilalui dalam proses
penatalaksanaan kasus
Fasyankes berdasarkan PP 47/2016 terdiri dari
Konsep Wilayah 1. Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan
Kerja Puskesmas
2. Klinik
Faskes tempat 3. Rumah Sakit
kematian @MPDN
4. Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Apotek
6. Unit Transfusi Darah
7. Laboratorium Kesehatan
8. Optikal
16
Pelapor Kematian
Rumah Sakit/ Puskesmas (sebagai fasyankes) untuk
kematian yang terjadi:
1. di dalam fasyankes tersebut atau
2. selama perjalanan rujukan dari fasyankes tersebut,
sebelum serah terima dengan fasyankes penerima
rujukan
Pelapor kematian di Rumah Sakit dapat dilakukan oleh:
1. Bagian Kebidanan
2. Bagian Anak
3. Bagian Rekam Medik
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Manajemen (direktur, komite, kepala instalasi)
Puskesmas
Verifikator Dinkes Kabupaten/Kota
17
Mazami Enterprise © 2021
Pelapor RS dapat dilakukan oleh 5 petugas
1. Bagian Kebidanan
2. Bagian Anak
3. Bagian Catatan Medik
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Manajemen (direktur, komite, ka instalasi)
Apabila Pelapor RS tidak bisa, maka pelaporan dapat
dilakukan oleh
1. Puskesmas yang wilayah kerjanya mencakup alamat
Rumah Sakit
2. Verifikator Dinkes Kabupaten/Kota
18
Mazami Enterprise © 2021
Pelapor Kematian
Rumah Sakit/ Puskesmas (sebagai fasyankes)
19
Mazami Enterprise © 2021
Pencatatan Pelaporan
Tempat Meninggal Dinkes Provinsi Rujukan
Dinkes Provinsi Domisili
Dinkes Provinsi NIK@KTP
Dinkes Provinsi
Tempat meninggal Rujukan Domisili Sesuai KTP
Notifikasi
Hasil Koordinasi Permintaan data Laporan
Dinkes Kab/Kota Dinkes Kab/Kota Dinkes Kab/Kota Dinkes Kab/Kota
Tempat meninggal Rujukan Domisili Sesuai KTP
Identifikasi RS/ Faskes RMP RS/ Faskes RMP RS/ Faskes RMP Otomatis
Perantara Perantara Perantara tercatat
Kematian di RS/ Faskes
Analisis
Notifikasi awal IK
Meminta laporan RM/RMP/OV
Melaporkan
Koordinasi RM/RMP/OV
Hasil koordinasi
Pelaporan RM P RM P RM P RM
OV OV OV OV OV OV OV O
V 21
Batas waktu pencatatan
PROSES Identifikasi Verifikasi Kodifikasi Pelaporan
Tanggal mati 3 hari 7 hari 7 hari 7 hari
DATA Diterima Terverifikasi Final RM-RMP OV
FORUM Audit Medik Lokakarya Pengkaji
Setiap 3 bulan
Pelapor mengisi MPDN
Verifikator menerima data
Data diterima tercatat dalam MPDN
Verifikator memeriksa data
Verifikator memastikan data benar, dilengkapi
Data terverifikasi siap digunakan sebagai Notifikasi
DPJP memeriksa data
DPJP memastikan diagnosis, menuliskan SMPK
Data final siap digunakan untuk Laporan Kematian (RM-RMP)
Tim manajemen meminta laporan
RM-RMP-OV terkumpul
Data siap digunakan untuk Lokakarya
SMPK Sertifikat Medik Penyebab Kematian
RM Ringkasan Medik
RMP Ringkasan Medik Perantara
OV Otopsi Verbal
Audit Medik Audit Maternal Perinatal
RS/ Puskesmas Dinkes Kabupaten/ Kota
22
1. Pengelola Data terdiri dari: Penerima, Pelapor, Verifikator
2. Pengelola Pengguna terdiri dari: Administrator & Fasilitator
3. Nomor HP android yang bisa digunakan adalah yang sesuai
dengan profil pengguna di pusat data
4. Pengubahan nomor HP dimungkinkan dengan cara
mengubah profil pengguna melalui jejaring internet
23
Informasi Kematian dilakukan oleh RS/ Puskesmas/ Dinkes
tempat kematian terjadi
24
Mazami Enterprise © 2021
1. Pelapor dapat melakukan: pelaporan melalui jejaring
internet, pelaporan melalui android, ubah data dan anulir
data
2. Data yang masuk ke MPDN tidak dihapus
3. Data yang di ANULIR tetap berada dalam database MPDN,
hanya tidak ditampilkan di dashboard dan detail kematian
25
Terima Kasih
26