Anda di halaman 1dari 37

PEMERIKSAAN FISIK ANDRE WILLIAM -

BEDAH SARAF 2065050155


PRIMARY
SURVEY
Time management = sangat krusial karena
mempengaruhi outcome terutama untuk pasien
IGD sehingga memerlukan analisa yang sistematis
PERSIAPAN
 Tempat untuk melakukan resusitasi
 Mempersiapkan alat untuk manipulasi
airway
 STATICS
 Cairan kristaloid yang telah
dihangatkan
 Persiapan alat pemeriksaan penunjang
 Laboratorium
 Radiologi (USG, X-Ray, CT-
Scan)
Tenaga kesehatan telah
STATICS
Stetoscope: untuk mendengarkan suara jantung dan paru-paru
S Scope Laringoscope: pilih blade yang sesuai dengan usia pasien,
pastikan lampu cukup terang

T Tubes Pipa trakea: pilih ukuran sesuai pasien

A Airways OPA, NPA: untuk menahan posisi lidah pasien

T Tapes Plester untuk fiksasi pipa trakea

Mandrin / stilet dari kawat yang dibungkus plastik / kabel yang


I Introducer mudah dibengkokkan untuk memandu agar pipa trakea mudah
masuk

C Connector Penyambung antara pipa dan alat-alat anestesi

S Suction Penyedot lendir, ludah, dan lain-lain dari saluran napas pasien
A-B-
C-D
Airway
● Pastikan jalan napas sudah paten
● Inspeksi dan evakuasi benda asing
● Identifikasi fraktur pada wajah
● Suction bila perlu
● Triple airway maneuver
● Pertimbangkan pemasangan
definitive airway (OPA, ETT)
A-B-
C-D
Breathing & Ventilation

● Memastikan oksigenasi dan CO2 → lakukan pemeriksaan


pertukaran

● paru-paru,
Pemeriksaan
dinding dada, dan diafragma
yang dilakukan mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi,
dan
auskultasi (IPPA)
● Berikan bantuan oksigenasi dengan menggunakan alat bantu napas, seperti NK
/ NRM / RM
● Gunakan alat untuk monitor kadar oksigen dalam tubuh, yaitu pulse oximetry
A-B-
C-D
Circulation & Hemorrhage Control

 Identifikasi tanda gangguan sirkulasi, yaitu:


 Gangguan kesadaran
 Perfusi kulit menurun
 Nadi cepat / lambat dan semakin lemah
 Jika terdapat perdarahan → cari dan dapatkan akses IV di 2 tempat → resusitasi cairan
A-B-
C-D
Dissability (Neurologic)
● Glasgow Coma Scale (GCS)
○ Pertahankan GCS pasien
● Jika terdapat penurunan kesadaran → suspek traumatic brain injury
(TBI)
○ dd/ intoksikasi zat, hipoglikemia
● Jika TBI dapat ditegakkan → konsul Sp. BS
● Focused Neurologic Examination:
○ Pemeriksaan pupil: ukuran, bentuk, dan refleks cahaya
○ Defisit neurologis fokal
○ Dilatasi pupil (+), refleks cahaya (-) → tanda awal herniasi lobus temporal (herniasi
uncal)
02

SECONDARY
SURVEY
ANAMNESIS
● Identitas: usia, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, alamat
● Keluhan utama dan Riwayat Penyakit Sekarang: onset, lokasi, kronologi, kualitas,
kuantitas, gejala atau keluhan penyerta, faktor yang memperberat atau memperingan
○ Nyeri
○ Penurunan kesadaran
○ Kejang
○ Trauma
● Riwayat:
○ Riwayat penggunaan alkohol atau narkotika
○ Gejala peningkatan TIK: nyeri kepala, muntah proyektil, papilledema (funduskopi)
○ Gangguan motorik, sensorik, dan otonom
ANAMNESIS
● Riwayat Penyakit Dahulu:
○ Keluhan serupa
○ Keganasan
○ Infeksi
○ Komorbiditas lain

● Riwayat sosial dan kebiasaan:


○ Pola makan
○ Konsumsi zat adiktif
○ Olahraga
○ Lingkungan
ANAMNESIS (AMPLE)
● Allergies
● Medication
● Past Illnesses / Pregnancy
● Last meal
● Events / Environment related to the injury
PEMERIKSAAN KEPALA
Pemeriksaan SCALP dan kepala:
Laserasi, hematoma, dan kontusio, Fraktur
Basis cranii:
 Ekimosis periorbital (brill hematoma)
 Ekimosis post auricular (battle sign)
 Rhinorrhea
 Otorrhea
 Perdarahan di membrane timpani
 laserasi kanalis auditorius
Fraktur skull:
 Lefort I, II, III
BRILL HEMATOMA BATTLE SIGN
LEFFORT
FRACTURE
PEMERIKSAAN LEHER DAN
SERVIKAL
 Inspeksi, palpasi, dan
auskultasi
 Nyeri tekan, emfisema
subkutan, deviasi trakea,
dan fraktur laring
 Seat belt sign dan paralysis
ekstremitas atas yang
terisolasi → curiga cedera
servikal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
 Pemeriksaan pupil
Ukuran, bentuk, dan respon cahaya

 Penilaian GCS
 Pemeriksaan nervus kranial
Membuka-menutup kelopak mata, gerakan bola mata, senyum lebar, menjulurkan lidah,
dan menaikan pundak

 Sensoris
Perabaan / tekanan ringan dan sensasi tajam → nilai tinggi lesi

 Motorik
Tonus otot, kekuatan motorik, perhatikan limitasi oleh karena nyeri

 Refleks
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
OLFAKTO
RI
Normosmia Normal

Hiposmia Kemampuan menghidu menurun

Hiperosmia Kemampuan menghidu meningkat

Parosmia Salah menghidu

Kakosmia Mempersepsi adanya bau busuk


PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
OPTIK, OKULOMOTOR,
TROKLEAR, DAN ABDUCENS
 Pemeriksaan pupil
 N. oculomotorius:
 M. rectus medialis
 M. rectus superior
 M. rectus inferior
 M. obliquus inferior
 M. konstriktor pupil
 N. trochlearis: m. obliquus superior
 N. abducens: m. rectus lateralis
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
TRIGEMINUS
Merapatkan gigi, membuka mulut,
dan menarik dagu Sensorik sesuai
dermatom
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
FASIAL
Motorik
● Mengerutkan dahi dengan cara melihat
ke atas (m. frontalis)
● Menutup mata lalu pemeriksa mencoba
memaksa membuka (m. orbicularis
oculi)
● Mengunci bibir dan menggembungkan
pipi (m. buccinator)
● Tersenyum dan memperlihatkan gigi
(m. orbicularis oris)
Sensorik (2/3 anterior lidah)
● Menjulurkan lidah, keringkan, dan
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
VESTIBULOKOKLEAR
 Tanda gangguan:
 Vertigo
 Nistagmus
 Hilang keseimbangan
 Tes fungsi pendengaran:
 Rinne, Weber, dan Schwabach
 Tes keseimbangan:
 Romberg (jatuh ke arah
labirin yang rusak)
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
VESTIBULOKOKLEAR
 Fungsi:
 Menelan
 Sekresi liur yang berasal dari
glandula parotis
 Pengecapan (1/3 belakang lidah)
 Refleks muntah
 Baroreseptor pada sinus karotikus
 Kemoreseptor pada glomus
karotikus
 Biasanya bersamaan N. X dan N.
XI (vagal system)
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
VAGUS
 Komponen utama persarafan parasimpatis
 Fungsi:
 Menelan → otot-otot faring dan palatum mole
 Bersuara → konstriktor faring dan pita suara
 Sensoris → kulit telinga bag. posterior, MAE
 Sensasi dari faring danlaring
 Refleks batuk
 Cardiac depressor, bronchoconstrictor,
motilitas dan sekresi GI
 Baroreseptor dan kemoreseptor pada bulbus dan sinus
aorta
 Gangguan klinis:
 Gangguan menelan (disfagia) → paralisis N. IX dan
N. X
 Suara serak / lemah → kerusakan N. X
unilateral
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
AKSESORIUS
 Pemeriksaan fungsi m. sternocleidomastoideus
 Pasien memutar kepala ke sisi yg sehat
 Pemeriksa meraba m. sternocleidomastoideus sisi kontralateral

 Interpretasi:

 Normal: kontraksi +

 Kelainan: kontraksi –

 Pemeriksaan fungsi m. trapezius


 Saat istirahat

 Saat bahu digerakkan

 Interpretasi:

 Normal: simetris
 Kelainan: asimetris (kelemahan bahu yang sakit)
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
HIPOGLOSUS
 Inervasi m. styloglossus, hyoglossus, dan
genioglossus longitudinalis inferior dan superior
 Lesi unilateral → disartria
 Lesi bilateral → disartria dan disfagia
 Pemeriksaan:
 Inspeksi lidah saat istirahat dan saat
dijulurkan
 Pemeriksaan artikulasi kata → “ular
loreng lari lurus di lorong”
 Interpretasi:
 Normal → deviasi –
 Kelainan → deviasi +
PEMERIKSAAN SENSORIK
● Rasa raba
○ Hilangnya rasa raba : ANESTESIA
○ Berkurangnya rasa raba : HIPESTESIA
○ Berlebihnya rasa raba : HIPERESTESIA

● Rasa nyeri
○ Hilangnya rasa nyeri : ANALGESIA
○ Berkurangnya rasa nyeri : HYPOALGESIA
○ Berlebihnya rasa nyeri : HYPERALGESIA

● Rasa suhu
○ Hilangnya rasa suhu :
THERMOANESTHESIA
○ Berkurangnya rasa suhu : THERMO HYPESTHESIA
○ Berlebihnya rasa suhu : THERMO
HYPERESTHESIA

● Rasa abormal dipermukaan tubuh

● Kesemutan: : PARESTHESIA
PEMERIKSAAN MOTORIK
PEMERIKSAAN MOTORIK
PEMERIKSAAN MOTORIC
(TONUS)
 Tonus → tarikan / tahanan antara otot fleksor dan ekstensor saat sendi
digerakkan
 Hipotonus → tidak dapat menahan tahanan
 Hipertonus → tahanan berlebihan
PEMERIKSAAN REFLEX
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEX
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEX
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEX
PATOLOGIS

Babinski Hoffman dan Tromner Klonus


Chaddock Oppenheim Schaefer
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Polos CT-Scan MRI

(+)

● Cepat, murah, dan mudah ● Lebih spesifik ● Memiliki spesifisitas


diakses ● Dapat melihat fraktur dan tertinggi dalam
● Dapat melihat tanda fragmennya mendiagnosis
fraktur dan fragmennya ● Dapat menilai bleeding,
● Dapat melihat struktur infeksi, tumor, kelainan
tulang belakang spine
● Penunjang utama pada
kelainan kepala dan
vertebra

(-)

● Tidak spesifik dalam ● Kurang spesifik dalam ● Membutuhkan waktu yang


menilai perdarahan, menilai penyebab yang lama
infeksi, dan tumor minimal ● Mahal
● Tidak bisa dijadikan ● Terbatas
sebagai pemeriksaan
penunjang utama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai