S Suction Penyedot lendir, ludah, dan lain-lain dari saluran napas pasien
A-B-
C-D
Airway
● Pastikan jalan napas sudah paten
● Inspeksi dan evakuasi benda asing
● Identifikasi fraktur pada wajah
● Suction bila perlu
● Triple airway maneuver
● Pertimbangkan pemasangan
definitive airway (OPA, ETT)
A-B-
C-D
Breathing & Ventilation
● paru-paru,
Pemeriksaan
dinding dada, dan diafragma
yang dilakukan mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi,
dan
auskultasi (IPPA)
● Berikan bantuan oksigenasi dengan menggunakan alat bantu napas, seperti NK
/ NRM / RM
● Gunakan alat untuk monitor kadar oksigen dalam tubuh, yaitu pulse oximetry
A-B-
C-D
Circulation & Hemorrhage Control
SECONDARY
SURVEY
ANAMNESIS
● Identitas: usia, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, alamat
● Keluhan utama dan Riwayat Penyakit Sekarang: onset, lokasi, kronologi, kualitas,
kuantitas, gejala atau keluhan penyerta, faktor yang memperberat atau memperingan
○ Nyeri
○ Penurunan kesadaran
○ Kejang
○ Trauma
● Riwayat:
○ Riwayat penggunaan alkohol atau narkotika
○ Gejala peningkatan TIK: nyeri kepala, muntah proyektil, papilledema (funduskopi)
○ Gangguan motorik, sensorik, dan otonom
ANAMNESIS
● Riwayat Penyakit Dahulu:
○ Keluhan serupa
○ Keganasan
○ Infeksi
○ Komorbiditas lain
Penilaian GCS
Pemeriksaan nervus kranial
Membuka-menutup kelopak mata, gerakan bola mata, senyum lebar, menjulurkan lidah,
dan menaikan pundak
Sensoris
Perabaan / tekanan ringan dan sensasi tajam → nilai tinggi lesi
Motorik
Tonus otot, kekuatan motorik, perhatikan limitasi oleh karena nyeri
Refleks
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
OLFAKTO
RI
Normosmia Normal
Interpretasi:
Normal: kontraksi +
Kelainan: kontraksi –
Interpretasi:
Normal: simetris
Kelainan: asimetris (kelemahan bahu yang sakit)
PEMERIKSAAN NERVUS
KRANIALIS
HIPOGLOSUS
Inervasi m. styloglossus, hyoglossus, dan
genioglossus longitudinalis inferior dan superior
Lesi unilateral → disartria
Lesi bilateral → disartria dan disfagia
Pemeriksaan:
Inspeksi lidah saat istirahat dan saat
dijulurkan
Pemeriksaan artikulasi kata → “ular
loreng lari lurus di lorong”
Interpretasi:
Normal → deviasi –
Kelainan → deviasi +
PEMERIKSAAN SENSORIK
● Rasa raba
○ Hilangnya rasa raba : ANESTESIA
○ Berkurangnya rasa raba : HIPESTESIA
○ Berlebihnya rasa raba : HIPERESTESIA
● Rasa nyeri
○ Hilangnya rasa nyeri : ANALGESIA
○ Berkurangnya rasa nyeri : HYPOALGESIA
○ Berlebihnya rasa nyeri : HYPERALGESIA
● Rasa suhu
○ Hilangnya rasa suhu :
THERMOANESTHESIA
○ Berkurangnya rasa suhu : THERMO HYPESTHESIA
○ Berlebihnya rasa suhu : THERMO
HYPERESTHESIA
● Kesemutan: : PARESTHESIA
PEMERIKSAAN MOTORIK
PEMERIKSAAN MOTORIK
PEMERIKSAAN MOTORIC
(TONUS)
Tonus → tarikan / tahanan antara otot fleksor dan ekstensor saat sendi
digerakkan
Hipotonus → tidak dapat menahan tahanan
Hipertonus → tahanan berlebihan
PEMERIKSAAN REFLEX
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEX
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEX
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEX
PATOLOGIS
(+)
(-)