Anda di halaman 1dari 20

ELEMEN MESIN II

Hasan Hariri

Email : hasan.hariri@univpancasila.ac.id

17/02/22 Program Studi Teknik Mesin FTUP 1


PELUMAS DAN
PELUMASAN
02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 2
DAFTAR ISI

1. ISTILAH GESEKAN

2. JENIS GESEKAN

3. MEKANISME KEAUSAN

4. FUNGSI PELUMASAN

5. JENIS DAN GUNA GREASE

6. CARA PELUMASAN

7. MANAJEMEN PELUMASAN

8. PENGECHECKAN KONDISI

9.KONTROL PELUMASAN

10.JENIS PELUMAS

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 3


1. Istilah Gesekan
I. ISTILAH GESEKAN
Gesekan : Daya Resistan (tahanan) diantara dua benda

Berat

W
Gaya Tarik P Gaya Gesekan Max F

C C’

 Sudut Gesekan

Gambar 1.1 : Gaya Gesekan permukaan dua benda

Rumus satuan gesekan pada benda diam :

Dimana :  = Koefisien gesekan pada benda diam


 =
F
W = Berat benda
W = Gaya gesekan max pada benda diam
F
02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 4
2. Jenis Gesekan

Rumus satuan gesekan pada benda bergerak :

Dimana : ' = Satuan gesekan pada benda bergerak


' =
F’
W = Berat benda
W = Gaya gesekan maximal pada benda bergerak
F’

2. JENIS GESEKAN

Jenis-jenis gesekan :
1. Gesekan tanpa pelumasan
2. Gesekan dengan sedikit pelumasan
3. Gesekan dengan cukup pelumasan

W
W
W

Gesekan tanpa Gesekan dengan Gesekan dengan


pelumasan sedikit pelumasan cukup pelumasan

Gambar 1.2. Jenis-jenis Gesekan

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 5


2. Jenis Gesekan

2.1. Gesekan Tanpa Pelumasan

Pada kondisi ini benda bergesekan secara langsung dan oleh karenanya terjadi keausan
Tingkat kehalusan permukaan benda maximal : 0.1 m = 1 mm
1000
Makin halus permukaan benda tingkat gesekannya makin besar

2.2. Gesekan dengan Sedikit Pelumasan

Disebut juga gesekan permukaan. Gesekan ini terjadi pada saat benda mulai berjalan dan
pada saat benda akan berhenti

2.3. Gesekan dengan Cukup Pelumasan

Disebut juga pelumasan dengan cairan. Permukaan kedua benda tidak bersentuhan karena
dilapisi oleh oli/grease. Daya gesek tergantung pada kekentalan pelumas, bahan atau material
benda dan sifat dari pelumas.

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 6


3. Mekanisma Keausan

a. Bearing kondisi diam b. Bearing kondisi saat akan bergerak Sedikit Pelumasan Pelumasan Cukup

Daya Gesek
c
c. Bearing Bergerak belum optimald. Bearing kondisi bergerak optimal
B Titik kritis

n/
P P rata-rata
= Tekanan Bearing
n = Jumlah putaran
h = Kekentalan oli
3. MEKANISMA KEAUSAN

Normal Awal
Normal
Aus
Aus Abrasi (Gesekan)

Abnormal Aus Adhesive (Menempel)

Aus Fatique (Kelelahan)

Aus Fretting

Aus Korosi (Karat)


02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 7
3. Mekanisma Keausan

3.1. Keausan Normal

Keausan Normal
Awal Keausan Normal
Tingkat Keaus

Penurunan drastis
tingkat keausan

Waktu
Gambar 3.1. Diagram Keausan Normal

3.2. Keausan Abrasive ( Gesekan )

Berat Berat
Arah Kikisan W W
Gaya Tarik
Bagian Yang mengikis P
Bagian Yang Terkikis

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 8


3. Mekanisma Keausan

3.3. Keausan Adhesive ( menempel )

a a. Terjadi gesekan antara dua permukaan

b benda

b. Permukaan yang menonjol akan pecah


c
c. Pecahan tadi menempel pada salah satu
3.4. Keausan Fatique ( Lelah )
benda (yang bawah)
Berat

,
,

Bila bearing berputar ada tekanan dari atas dan tertumpu pada satu titik dimana titik tadi lama-lama

mencapai batas lelah (Fatique) sehingga bisa menyebabkan crack atau pecah

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 9


3. Mekanisma Keausan

3.5. Keausan Fretting ( Mengeras )

3.6. Keausan Corrosion ( Karat )


Pada kondisi ini keausan terjadi disebabkan karena lingkungan yang bisa menimbulkan karat
(lingkungan yang tingkat keasamannya tinggi)

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 10


4. Fungsi Pelumasan

Fungsi utama dari pelumasan adalah :

1. Mengurangi Gesekan
2. Menurunkan Suhu
3. Menyebarkan Tekanan

P
P

Lapisan Pelumas

R
R

4. Menutup lubang udara diantara piston dan dinding cylinder


5. Mencegah Corrosi (karat)
6. Mencegah masuknya debu

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 11


5. Jenis dan Penggunaan Grease

Ada beberapa macam jenis grease dan penggunaanya :


1. Grease Cup
Grease Cup ciri Rasa licin, anti air tetapi fungsi mekanisnya kurang bagus
2. Grease untuk Gear
Warna dari Grease ini hitam, digunakan untuk pelumasan gear yang terbuka. Tetapi sekarang ini
grease gear ini digantikan oleh Grease Compounds gear yang kekentalan dan daya lumasnya lebih
bagus dari grease gear.
3. Grease Natrium
Grease ini disebut juga Grease Magnet atau Grease Fiber. Temperatur bisa mencapai 120 oCC, anti
tekanan, dan daya lumasnya bagus
4. Grease Litium
Grease jenis ini merupakan grease yang multi fungsi, temperatur 150 oC , anti air, anti panas bisa
dipakai (motor, pembangkit listrik, Turbo Blower, Peralatan Mesin).
5. Grease Anti Tekanan
Grease ini dicampur dengan bahan yang anti tekanan, jenis grease ini ada dua macam yaitu:
a. Umum
Merupakan campuran antara Grease Calcium dengan PBO 2
b.Grease anti tekanan Litium
Campuran antara detergen dan PBO2 kelebihannya,kestabilan mekanis,anti panas ,anti air ,biasa di gunakan di bearing

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 12


5. Jenis dan Penggunaan Grease

6. Grease MoS2

Grease untuk mencegah tertempelnya dua permukaan benda. Grease ini merupakan pelumas

yang penting untuk perbaikan sehari-hari.

7. Grease Graphite

Grease yang menambahkan graphite, anti tempelnya bagus.

8. Grease Anti Panas

Titik Cair dari grease ini lebih besar 230 oC, batas temperatur penggunaannya sampai 200 oC

9. Grease Silicon

Grease yang licin dan berwarna putih dengan komposisi detergen litium dan silicon, titik cair

200 oC, bisa digunakan di sushu panas tetapi tekanannya kurang bagus tidak boleh digunakan

untuk mesin yang bertekanan besar.

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 13


6. Cara Pelumasan
Cara
Pelumasan
Nama Penggunaan
Pelumasan Cara Pelumasan

Pelumasan manual Pelumasan pada mesin yang jarang dipakai biasanya Mesin tekanan kecil, lambat, dan
pelumasannya terlupakan jarang dipakai
Pelumasan Diteteskan Pelumasan dilakukan dengan meneteskan pelumas Untuk mesin yang kecepatannya
memakai jarum/pipa ke dalam lubang pengisian 4~5 m/s, dengan tekanan kecil
Jika terlalu banyak pelumas akan menimbulkan panas Bearing yang sambil berputar juga
Bearing tertutup
bergerak maju
Pelumasan dengan Jika pelumas terlalu banyak akan menimbulkan panas
pad
Pelumasan dengan Pengisian dilakukan dengan pemutaran shaft Untuk bearing dengan kecepatan 6~7
bentuk ring m/s dan Diameter shaft 50 mm
Pelumasan dengan Oli disuply dengan mengunakan alat yang dibuat Bearing yang berukran kecil dan
Sistem ulir seperti ulir sehingga pelumas akan masuk melalui ulir putarannya cepat
Pelumasan dengan Tempat suplai di buat lebih tinggi dari tempat suplai Mesin yang kecepatannya menengah
Grapitasi dan dalirkan dengan memakai valve dan tinggi antara 10~15 m/s
Pelumasan dengan Pelumas diteteskan pada bagian yang berputar, cara Gear dan Crank Case
Meneteskan ini digunakan pada bagian yang tertutup
Pelumasan dengan Pelumas dimasukan dengan memakai pompa. efek Untuk mesin yang kecepatan dan
Paksa pendinginan dan pelumasan yang bagus tekanan tinggi (milling drill kendaraan)
Pelumasan dengan Dengan menggunakan tekanan udara pelumas Bearing yang berputar dengan
Menyemprot disemprotkan, effisiensi pendinginannya bagus kecepatan tinggi, tekanan kecil

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 14


7. Manajemen Pelumasan

7.1. Tujuan manajemen Pelumasan

1. Meminimalkan Keausan dan Kerusakan

2. Meningkatkan keadalan Mesin

3. Effisiensi jumlah pemakaian Pelumas

7.2. Manajemen Penanganan Pelumas

1. Penyimpanan dan Pemindahan Pelumas:

a.Sebaiknya pelumas di tempatkan pada tempat yang teduh ,jangan sampai terbuka

b.Drum Grease di simpan pada posisi tidur

c.Supaya tidak goyang drum grease di ganjal

d.Alat pengambil pelumas diberi warna yang berbeda

e.Alat pemindah pelumas harus tertutup

2.Perawatan tempat suplai pelumas,cara suplai pelumas tepat pada lubang pengisian pelumas

3.Periksa kebocoran

4.Waktu penggantian pelumas ( oli ) harus sesuai dengan standart penggantian

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 15


8. Pengecekan Kondisi Pelumas

Cara pengecekan pelumas


1. Level Pelumas (oli)
2. Kondisi Pelumas (Warna, Bau, Kotoran, Kekentalan)
3. Kondisi Mesin (Suara, Getaran)

Tabel Alat Pengecekan Pelumas

Nama Alat Penggunaan

Microscope Untuk mengecek kondisi debu di dalam Pelumas (oli)

Crayon Untuk mengukur suhu pelumas

Magnet Untuk mengecek serbuk logam di dalam pelumas

Alat ukur bunyi Untuk mengukur bunyi aneh

ASTM Color Untuk mengecek warna pelumas

Filter, Milipore Memeriksa kondisi kebersihan pelumas

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 16


8. Pengecekan Kondisi Pelumas

Standar Pemeriksaan Pelumas

No Standar Pemeriksaan Ukuran Tempat yang diperiksa


1 Apakah level pelumas cukup Quantity Level Penujuk, Jumlah, Tumpukan

2 Apakah alat penunjuk level oli terlihat Quantity Perubahan warna dan kuantitas

3 Bagaimana kondisi pelumas Quality Kemurnian, kondisi busa, bau, kotoran

4 Apakah oli bercampur dengan air Kotoran Pengeluaran dan oiller (tempat pengisian oli)

5 Apakah air dan debu mudah masuk Kotoran Tutup oli tidak pas, lubang angin terlalu besar

6 Apakah petunjuk operasi mesin normal Quantity Signal oli, barometer, alat penunjuk level oli

7 Apakah suhu bearing normal Quantity Temperatur cairan, rasakan denga tangan

8 Apakah ring oli normal Quantity Bergeser, terlepas

9 Apakah lubang aliran angin dan level penunjuk tersumbat Quantity Lubang pengeluaran

10 Apakah tekanan cooling water lebih besar dari oli cooler Kotoran Barometer

11 Apakah katup pembagi dan transformer normal Quantity Check operasi

12 Apakah terjadi kerusakan Kotoran Check tersumbat atau tidak

13 Apakah sudah menyusun tindakan pencegahan karat Kotoran Harus tertutup, suply gas secara tertutup

14 Apakah pipa sirkulasi berkarat Kotoran Keberadaan karat pada saat level oli berkurang

15 Apakah ada masalah pada sistem pendingin Kotoran Kebersihan, tersumbat, kuantitas cooler
Apakah sesuai antara kondisi sebenarnya dengan alat
16 Quantity Periksa
penunjuk level oli
Apakah rancangan shield untuk mencegah kebocoran
17 Quantity Memperbaiki rancangan shield (packing, gasket)
oli bagus

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 17


8. Pengecekan Kondisi Pelumas

Hal yang harus diperbaiki pada saat pelumasan

No Hal yang harus diperhatikan Ukuran Cara Pengecekan


Pemberian pelumas harus dilakukan oleh orang yang
1 berpengalamn Quantity

2 Pemberian pelumas harus sesuai dengan ukuran Quantity Tidak boleh melebihi batas

3 Periksa jenis pelumas sebelum disuplai ke mesin Quality

4 Cara penyupalian pelumas Kotoran Harus sesuai (suply harus kondisi mesin stop, atau berjalan

5 Penentuan alat penyuplaian Kotoran

6 Pemeriksaan Level penunjuk jumlah pelumas Quantity

7 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyuplaian oli Quantity Kondisi kelicinan lantai
Mengecek kondisi pelumas pada saat start mesin bila
8 Quantity Periksa sambungan pipa dan tangki oli
mesin cukup lama berhenti
9 Periksa air pendingin pada mesin Quantity Periksa campuran air dengan kotoran

10 Periksa kebersihan pelumas Kotoran Membersihkan alat pengisi oli dan tangki pelumas

11 Membuang pelumas yang bekas dipakai Quantity

12 Periksa kembali jumlah pelumas yang diisikan Kotoran Membiasakan pemeriksaan

13 Periksa penutup lubang pengisian Kotoran Pemeriksaan keberadaan penutup

14 Membuang pelumas yang kotor dan sudah lama Kotoran Menyimpan oli dan tempat pengisian di tempat tertentu

15 Memberi label (warna) untuk setiap jenis oli Kotoran

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 18


9. Kontrol Pencemaran Pelumas (oli)

9.1. Perubahan Sifat Pelumas yang sudah Dipakai

Akibat selalu bersentuhan dengan logam, suhu panas, sinar matahari, dan bereaksi hidrogen dan oksigen bisa

mengakibatkan perubahan sifat fisikal dan kimia. Mengakibatkan warnanya menjadi hitam dan kekentalannya berubah

akhirnya mempunyai sifat yang berbeda.Gejala ini terjadi pada saat kondisi pelumas yang tidak stabil bereaksi dengan

oksigen yang ada di mengakibatkan benda teroksidasi, reaksi kimia tersebut lebih cepat lagi pada kondisi temperatur

tinggi dan kelembabannya tinggi. Bahan bahan yang bisa mengakibatkan cepatnya perubahan sifat dari pelumas Cu,

Fe, Pb dan lain-lain.

Adapun bahan-bahan yang bisa mengakibatkan perubahan sifat darimpelumas dibagi sebagai

berikut :
1.Logam
Jika pecahan logam masuk ke dalam pelumas oksidasi menjadi lebih cepat,antara bahan logam dengan oksigen
2.Air
Jika ada sisi oksidasi dan karbonisasi atau pecahan logam akan terjadi emulsi yang di sebabkan oleh air
Kandungan KOH (mg/g)

8
2 3 1. Tanpa air
6
2. Air dan oli bercampur (larut)
4 3. Oli dan air belum bercampur (larut)
2
1
50 50 100 150 200 250 300 350 400
Waktu
02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 19
9. Kontrol Pencemaran Pelumas (oli)

3. Sinar matahari

Pelumas mudah teroksidasi pada suhu panas,jika suhunya naik 10oC kecepatan reaksinya naik 2 kali lipat

sama seperti panas, jika kena sinar matahari yang cukup lama warna dan sifatnya berubah yang di sebabkan

oleh siar ultra violet dan sinar intfra merah

4. Debu (kotoran)

Debu yang berukuran 1~2mikron mengakibatkan kecepatan perubahan sifat pelumas ,juga merusak permukaan bearing

dan dinding piston cylinder

02/17/22 Program Studi Teknik Mesin 20

Anda mungkin juga menyukai