Anda di halaman 1dari 30

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perancangan Konsep


Pada sebuah proses perancangan mesin las Flash Butt Micro menggunakan metode
Pahl & Beitz ini membutuhkan tahapan-tahapan perancangan. Perancangan konsep
berguna untuk memberikan beberapa solusi alternatif terhadap produk, selanjutnya
dievaluai berdasarkan persyaratan teknis, ekonomis, dan lain-lain.
Tahapan ini diawali dengan mengetahui kebutuhan produk yang dihasilkan sesuai
keinginan konsumen, selanjutnya mengenal dan menganalisa spesifikasi produk. Hasil
analisa spesifikasi produk dilanjutkan dengan memetakan struktur fungsi komponen
sehingga dapat disimpulkan beberapa varian solusi pemecahan masalah konsep produk.

4.1.1. Penjelasan dan Perencanaan Produk


Tahap ini meliputi pengumpulan informasi permasalahan dan kendala yang
dihadapi serta dilanjutkan dengan persyaratan mengenai sifat dan performa tuntutan
produk mesin las Flash Butt Micro yang harus dimiliki untuk mendapatkan solusi.
Pada mesin las Flash Butt Micro untuk keperluan Laboratoriam, pengoperasian
dilakukan cara sederhana secara manual. Terutama dalam tenaga operasi yang
masih menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak utamanya.
a. Identifikasi Kebutuhan
Indetifikasi kebutuhan dalam perancangan mesin las Flash Butt Micro yang
berskala laboratorium menggunakan metode survei. Survei dilakukan dengan
cara kuisioner, kuisioner telah dibuat oleh penulis sebagaimana diperlihatkan
tabel 4.1 dan selanjutnya disebarkan ke konsumen atau pemakai sebagai
responden. Jumlah responden yang dipilih berjumlah 25 orang. Kuisioner
berisi pertanyaan dan akan dijawab oleh responden. Dari hasil kuisioner yang
telah di jawab oleh responden diharapkan diketahui kebutuhan yang diinginkan
oleh responden. Form kuisioner ini juga terdapat pada lampiran termasuk hasil
jawaban responden. Hasil rancangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dalam skala laboratorium, yaitu untuk menyambung dua material logam
lembaran dengan parameter proses terukur sehingga dapat di monitor
parameter proses mana yang memberi sambungan yang terbaik dan kuat.
Tabel 4.1 Form Kuisioner

Dari hasil kuisioner penulis dapat menyimpulkan kebutuhan dari


perancangan mesin las Flash Butt Micro yang berskala laboratorium seperti table
4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Tingkat Kepentingan perancangan Mesin Las Flash Butt Micro

No. Kebutuhan Tingkat Kepentingan


Mesin las berfungsi dengan
1 baik

Mesin las aman saat

2 digunakan

Ukuran mesin las kecil


3

Konstruksi Mesin Las harus

4 kuat menahan beban


Tabel 4.2 Tingkat Kepentingan perancangan Mesin Las Flash Butt Micro (lanjutan)

5 Perawatannya mudah

6 Mudah digunakan

Keterangan :

= Sangat Diperlukan

= Diperlukan

= Perlu
b. Daftar Persyaratan (demand and wishes)
Sesudah mendapatkan kebutuhan yang prioritas (tingkat kepentingan) dari
konsumen dari ringkasan kuisioner seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.2
maka selanjutnya menyiapkan daftar spesifikasi dengan membedakan persyaratan
keharusan (demand) atau keinginan (wishes).
Keharusan (Demand) adalah salah satu persyaratan dalam produksi, yang jika
tidak terpenuhi maka produk akan gagal. Dan untuk Keinginan (wishes) adalah
persyaratan yang diinginkan apabila dimungkinkan persyaratan tersebut dilakukan
dan menjadi pertimbangan. Demand (D) dan Wishes (W) berdasarkan tuntutan
perancangan pada mesin las Flash Butt Micro sesuai metode Pahl & Beitz
diperlihatkan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Tuntutan Perancangan Mesin Flash Butt Micro

Tuntutan Tingkat
No Persyaratan
Perancangan kebutuhan
Energi 1. Digerakan dengan manual oleh D
tangan W
1
2. Tenga pengerak menggunakan listrik
dari PLN
2 Kinematik 1. Gerakan operasi sederhana W
2.Gerakan bagian atas dapat naik dan D
turun

Tabel 4.3 Tuntutan Perancangan Mesin Flash Butt Micro (Lanjutan)

Material 1.Tahan terhadap korosi W


2.Memiliki umur yang panjang W
3
3.Mudah dapat dipasaran D
4. Mudah untuk di machining D
Geometri 1.Ukuran rangka panjang 600 mm, D
lebar 300 mm, tinggi 500 mm
4 2.Bentuk dan kontruksi yang kokoh D
3.Maksimal dari tegangan 220 V W
4.Ukuran lebih kecil D
Kekuatan 1.Mampu menahan benda kerja & D
5
peralatan yang terpasang
Ergonomi 1.Assembling mudah dan cepat D
2. Sederhana W
6 3. Nyaman dioperasi W
4.Mudah dioperasikan dan tidak perlu D
skill khusus
Sinyal 1.Terpasang alat ukur Voltase dan kuat D
7 arus
2.Pengoperasian mudah dimengerti W
Keselamatan 1.Aman dalam pengoperasian D
8
2.Mudah dalam perawatan D
Produksi 1.Kerataan pelat sesuai W
2.Komponen standard D
3.Penggunaan komponen yang W
9
sederhana
4.Bentuk komponen yang sederhana W
dan tidak membutuhkan produk
10 Perawatan 1.Biaya perawatan murah W
2.Dapat di bersihkan dengan mudah W
3.Komponen dapat diperbaiki atau D
diganti
Transportasi 1.Mudah untuk dipindahkan W
11
2.Tidak memerlukan alat angkut W
Keterangan :

D : Demand (Keharusan)
W : Wishes (Keinginan)
Table 4.3 merupakan persyaratan yang dapat digunakan untuk perancangan mesin
las Flash Butt Micro akan dibuat.
4.1.2. Konsep Perancangan Produk
a. Fungsi keseluruhan
Setelah mendapat menentukan indentifikasi kebutuhan selanjutnya adalah
perencanaan produk yang pertama adalah menentukan blok fungsi dan diagram
fungsi yang akan digunakan dalam proses perancangan mesin las Flash Butt
Micro.
1. Blok Fungsi
Dalam perancangan sudah pasti diperlukan blok fungsi agar
mendapatkan input and output yang berupa aliran dalam pembuatan
perancangan. Agar proses perancangan dapat bekerja dengan benar dan
maksimal.

Ei Eo

Perancangan Mesin Las


Mi Mo
Flash Butt Micro

Si So

Gambar 4.1 Blok Fungsi Perancangan Mesin Las Flash Butt Micro

Keterangan:

= Energi Input dan Output


= Material In dan Out

= Sinyal In dan Out

= Batas Sistem

= Fungsi

2. Sub Fungsi Keseluruhan


Kemudian setelah mendapatkan blok fungsi, tahap selanjutnya menjelaskan
atau diulaikan sub fungsi keseluruhan. Yang menjelaskan tentang sub fungsi
keseluruhan pada perancangan Mesin Las Flash Butt Micro. Setiap blok
fungsi dikembangkan oleh beberapa kosep atau beberapa solusi agar dapat
menyelesaikan permasalahan.

Gambar 4.2 Sub Fungsi Keseluruhan perancangan Mesin Las Flash Butt
Micro

Keterangan :

Eii = Energi dari penggerak

Si = Sinyal Masuk (cekam )

So = Sinyal Keluar
4.1.3. Perancangan Bentuk Produk
Dalam speksifikasi sebuah proses perancangan di sesuai kan dengan kebutuhan,
dan dicarilah beberapa konsep produk yang dapat memenuhi persyaratan-
persyaratan dalam speksifikasi tersebut. Konsep produk tersebut merupakan solusi
dari masalah perancangan yang harus dipecahkan, maka tahapan selanjutnya yaitu
adanya perancangan bentuk meliputi pembahasan marphologi chart, pemilihan
desain, dan pohon keputusan.
a) Marphologi Chart
Tabel 4.4 Marphologi Chart Kontruksi Mesin Las Flash Butt Micro

No Sub Fungsi Varian 1 Varian 2

1 Rangka

Besi Siku Besi Kotak


Hollow

Penghubung
2
bagian atas

Pillow Bearing

3 Poros

Poros Silinder Poros Ulir

4 Meja Kerja
Papan
Plat

5 Tuas

Tuas hand wheel Tuas Putar


Alat pentransfer
6 Energi
Elektrik Motor
Travo

7 Clamp

Clamp tidak Clamp langsung


langsung

8 Pengukur Voltage

Voltmeter Analog Volmeter Digital

9 Pengukur Arus
Ampermeter
Ampermeter Analog Digital

Dari hasil kombinasi prinsip terdapat pada Tabel 4.4 yang didapatkan varian-varian
yang di laskan di bawah ini:

Keterangan:

: Varian 1
: Varian 2

Berdasarkan Tabel 4.4 marphologi chart diatas didapat varian 2 bentuk Mesin
Las Flash Butt Micro. Setiap varian ini akan disatukan. Dalam pembuatan tiap
konsep varian harus memperhatikan segi teknik dan ekonominya.
a. Varian 1 :
Dari konsep pertama ini didapatkan hasil varian dengan kombinasi dari
berbagai komponen-komponen yang ditunjukan oleh panah berwarna merah.
Berikut hasil dari kombinasi dari varian 1 Mesin Las Flash Butt Micro.

Gambar 4.3 Varian 1


b. Varian 2 :
Dari konsep pertama ini didapatkan hasil varian dengan kombinasi dari
berbagai komponen-komponen yang ditunjukan oleh panah berwarna merah.
Berikut hasil dari kombinasi dari varian 2 Mesin Las Flash Butt Micro.

Gambar 4.4 Varian 2


b) Pemilihan Desain
Sesudah dilakukannya pemilihan desain yang sudah dibuat selanjutnya akan
diseleksi yang dilihat dari kriteria guna lebih menyempurnakan hasil ada sesuai
dengan kebutuhan demain and wishes berikut ini adalah parameter yang
digunakan.
1. Skala Penelitian
Skala penelitian adalah sebuah patokan digunakan untuk menentukan
sebuah nilai dari pembobotan penilaian yang mencakup besar dan kecilnya
suatu kajian.
Tabel 4.5 Skala Penilaian

Skala Nilai

Angka Arti
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat Baik

2. Kriteria Produk Memiliki Kwalitas


Kriteria Produk Memiliki Kwalitas adalah yang bertujuan untuk evaluasi
dari setiap varian yang akan dinilai berdasarkan sebuah pembobotan, Seperti
Table 4.6
Tabel 4.6 Kriteria Produk Memiliki Kualitas

No. Kriteria Produk Berkualitas


1 Fungsi
2 Aman
3 Material
4 Biaya

3. Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah besarnya bobot serta jenis klasifikasi dilandasi dari
Demands requirements lists yang dijabarkan di atas pada nomor (4.1.1 point
b) yang telah di buat sebelumnya, yang dimana demain lebih diutamakan
daripada wishes.

Gambar 4.5 Pohon Keputusan

a) Pembobotan
Setelah menentukan suatu pohon keputusan yang sesuai dengan pemilihan dari
desain yang diinginkan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pembobotan
dari ke 2 varian yang sudah ada.
Pembobotan diperlihatkan pada tabel 4.7 adalah untuk varian ke 1 dengan
keterangan pembobotan adalah:
B = Bobot
A = Arti Analisis
P = Poin kriteria
HB = Hasil Bobot
Dari tabel 4.7 diperoleh nilai kriteria hasil pembobotan pada varian 1 adalah
sebesar 2,83. Dari tersebut di dapat perkalian antara nilai kriteria dan nilai
bobot yang di dapat dari pohon keputusan.
Tabel 4.7 Pembobotan Varian 1

Tabel 4.8 Pembobotan Varian 2


Pada tabel 4.8 adalah pembobotan pada varian 2 yaitu sebesar 3,37.
b) Pemilihan Varian
Penetuan pemilihan varian didasarkan atas perhitungan varian digunakan untuk
menentukan nilai final dari kedua varian yang sudah ada yang dimana akhir
dari ketiga varian konsep (determining overall weighting value atau OVM).
Hasil dari perhitungan yang tertinggi yang akan mejadi desain terpilih yang
akan masuk terhadap berikutnya yaitu desain detail. Untuk melakukan
perhitungan varian maka digunakan persamaan sebagai berikut [12]:

(4.1)

Varian 1 :

Diperoleh OWV = 2,83

2,75
Sehingga, varian 1 = WR1 = = 0,176
2× 8

Varian 2 :

Diperoleh OWV = 3,37


3,37
Sehingga, varian 2 = WR1 = = 0,210
2× 8

Setelah diperhitungan didapat kesimppulan bawah varian dengan nilai akhir


tertinggi dari varian 1 dan 2 yaitu varian 2. Sehingga varian 2 menjadi varian
terpilih untuk tahapan selanjutnya.

4.1.4. Perancangan Detail


4.1.4. 1 Konstruksi Dan Peralatan
Desain konstruksi merupakan hasil dari desain varian yang sudah terpilih pada
Perancangan Mesin Las Flash Butt Micro dengan peralatan peralatan yang terdapat
diperlihatkan pada gambar 4.6 :

Gambar 4.6 Gambar Umum Mesin Las Flash Butt Micro dan Komponennya
Keterangan Gambar 4.6:
1. Meja & Rangka
2. Hand Clamp
3. Tuas Hand Wheel
4. Clamp
5. Poros Ulir Bawah
6. Rel
7. Kontrol Panel
8. Transformator
9. Hex Nut
10. Bearing
11. Penyangga Rel
12. Baut
13. Kipas
14. Rubber
15. Poros Ulir
16. Clamp Atas

4.1.4.2 Daftar Material (Bill Of Material, BOM) Komponen


Adapun daftar material yang digunakan pada komponen komponen mesin Las
Flash Butt Micro diperlihatkan pada tabel 4.8.
Tabel 4.9 Daftar Rencana Material Komponen mesin Las Flash Butt Micro
No Nama Komponen Spesifikasi Berat (kg)
Panjang = 600 mm
Lebar = 300 mm
Tinggi = 500 mm
1 Meja & Rangka 30
Profil kaki = Carbon Steel
Pelat ukuran =
= 600mmx300mmx5mm
2 Hand Clamp Panjang = 210 mm 5
Lebar = 50 mm
Tinggi = 210 mm
Profil Hand Clamp =Carbon
Steel
3 Tuas Hand wheel Diameter dalam= 10mm 1
Diameter luar = 63mm
4 Clamp Bawah Panjang = 158 mm 1
Lebar = 48 mm
Tinggi = 25 mm
Profil Clamp = Brass
5 Poros Ulir Bawah Panjang = 300 mm 1
Diameter= 10 mm
Profil = Carbon Steel
6 Rel Panjang = 300 mm 1,3
Lebar = 40 mm
Tinggi = 50 mm
Diameter Poros = 10 mm
Profil = Stainless Steel
7 Kontrol Panel Voltage range = 0-220V 3
Ampere range = 0-5A
8 Travo Voltase = 220 V 0,5
Ampere = 5 A
9 Hex Nut Hex Nut M 10 0,1
Profil= Stainless Steel
10 Bearing Diameter Dalam= 10 mm 0,3
Profil= Stainless Steel
11 Penyangga Rel Panjang= 61 mm 0,5
Diameter = 38 mm
Profil= Carbon Steel
12 Baut Baut M8x15mm 0,1
13 Kipas Panjang = 50mm 0,4
Lebar = 14 mm
Tinggi = 50 mm
Profil = Plastik
14 Rubber Panjang = 160mm 0,4
Lebar = 50 mm
Tinggi = 5 mm
Profil = Rubber
15 Poros Ulir Atas Panjang = 150 mm 1
Diameter= 10 mm
Profil = Carbon Steel
16 Clamp Atas Panjang = 158 mm 1
Lebar = 48 mm
Tinggi = 25 mm
Profil Clamp = Brass
Total Berat 46,6
Penjelasan untuk komponen komponen utama :
a) Clamp
Clamp adalah alat pekakas yang digunakan untuk menjepit atau menekan
sebuah objek agar tidak mudah bergerak. Yang dipasang dengan tempat yang
horizontal, terdapat 2 clamp satu dipasang kaku atau tidak dapat digerakan
dan yang lainnya dipasang dapat bergerak. Dengan ukuran panjang 158 mm,
lebar 48 mm, tinggi 25 mm. Kedua clamps terbuat dari bahan konduktor
(seperti paduan Cu kuningan) dan dihubungkan ke sekunder transformator.

Gambar 4.7 Clamp


b) Rel dan Poros
Rel dan poros adalah bagian stasioner yang berbentuk penampang bulat yang
berfungsi untuk meneruskan tenaga. Dengan ukuran panjang 300 mm, lebar
40 mm, tinggi 50 mm diameter poros 10 mm. Yang digunakan pada jalur rel
dan pada pemutar clamp agar dapat bergerak. Poros ini berbahan stainless
steel
Gambar 4.8 Rel dan Poros
c) Rangka
Rangka adalah suatu objek sebagai penyokong bagian-bagian pada suatu
objek. Dengan ukuran panjang 600 mm, lebar 300 mm, tinggi 500 mm.Dalam
sebuah rangka mesin flash butt welding meggunakan besi hollow yang
berbahan alloy steel ASTM A36.

Gambar 4.9 Rangka


a) Lengan Clamp
Lengan clamp adalah sebuah bagian mesin yang berguna untuk menaruh
clamp yang berjumlah 2 yang satu kaku atau tidak dapat digerakan dan yang
lainnya dipasang dapat bergerak. Dengan ukuran panjang 210 mm, lebar 50
mm, tinggi 210 mm.Terbuat dari bahan alloy steel
Gambar 4.10 Lengan Clamp

b) Tuas Hand Wheel


Tuas Hand wheel adalah alat tuas putar yang paling sederhana dan digerakan
dengan tenaga tangan. Dengan ukuran diameter 63 mm. Yang berguna untuk
menggerakan suatu objek. Yang berbahan rubber silicon.

Gambar 4.11 Tuas Hand Wheel

h) Rubber
Rubber yang berfungsi untuk alas sebuah clamp agar aliran listrik tidak
menyebar ke bagian komponen lainnya. Dengan ukuran panjang 160 mm,
lebar 50 mm, tinggi 5 mm.

Ga
Gambar 4.12 Rubber

i) Transformator
Transformator atau trafo adalah komponen listrik yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC atau tegangan bolak balik.
Dengan ukuran panjang 300 mm, lebar 200 mm, tinggi 175 mm.Untuk mesin
FBW, trafo digunakan untuk menyediakan arus untuk pemanasan (Heat).
Spesifikasi transformer yaitu…… Volt dan …….Arus

Gambar 4.13 Transformator


j) Bearing
Bearing adalah Sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk mengurangi
gesekan antara komponen yang berputar, spesifikasi bearing adalah SKF…..

Gambar 4.14 Bearing

4.2. Operasi Mesin Las Flash Butt Micro


MUGI!!!! AGAR JELASKAN CARA OPERASI MESIN LAS INI
berdasarkan gambar 4.6 (penjelasan berdasarkan gambar 4.6 komponen
komponen mana yang digunakan),contoh kalimat agar dilanjuti:
Operasi mesin las flash butt micro adalah:
a. Benda kerja yang akan disambung di cepit di clamp tetap dan clamp bergerak.
b. Clamp bergerak didorong oleh poros daya membawa benda kerja yang akan
disambung mendekati benda kerja yang diclamp tetap diperkirakan jarak
0,1mm, sebelum bersentuh transformator (travo) dihidupkan terjadi percikan
(flash) antara benda kerja yang akan disambung.
c. …………………………….
d. …………………………..
Lihat Bab 2
4.3 Perhitungan Dan Analisis Hasilnya
4.3.1 Bagian Mekanikal
4.3.1.1 Kekuatan rangka
a) Penempatan Beban Pada Rangka
Beban maksimum yang harus dipikul oleh rangka mesin las flash butt micro
sesuai dengan tabel 4.9 adalah sebesar 46,6 kg atau 457 N. Berat beban ini
diasumsi bekerja merata pada rangka. Pada gambar 4.15 diperlihatkan posisi
beban pada rangka.

Gambar 4.15 Posisi Beban Pada Rangka


b) Analisis Simulasi
Analisis simulasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui sebuah nilai
von misses stress, displacement static-strain dan kekuatan rangkanya dalam
menahan sebuah beban pada suatu alat pada akhirnya dapat menemukan nilai
faktor keamanan atau biasa di sebut juga dengan Safety Factors. Pada mesin Las
Flash Butt Micro yang analisis adalah rangka meja menggunakan software
solidworks 2018 yang menghasilkan sebut output berupa data yang menyatakan
kekuatan rangka menahan beban dan pemilihan bahan yang digunakan.
Langkah analisis pada rangka mesin Las Flash Butt Micro adalah :
1) Pertama, melakukan pilihan bahan atau material yang digunakan pada
rangka mesin Las Flash Butt Micro yaitu material ASTM A 36 merupakan
Plain Carbon Steel.

Gambar 4.16 Pemilihan Bahan Mesin Las Flash Butt Micro


2) Setelah memilih material rangka selanjutnya dapat di tampilkan table
properties plain carbon steel dimana acuannya adalah yield stress-nya
adalah 220594000N/m2.

Tabel 4.10 Tabel Properties Plain Carbon Steel


3) Menempatkan Gaya atau beban pada permukaan bagian bagian rangka,
beban sejumlah 457 N.

Mugi agar
diperbaiki

Gambar 4.17 Pemberian Force Pada Rangka mesin Las Flash Butt Micro.
4) Setelah memberikan beban selanjutnya adalah memberikan fixed geometri
pada permukaan rangka mesin Las Flash Butt Micro untuk memastikan
kekuatan pada rangka.

Mugi agar
diperbaiki

Gambar 4.18 Pemberian Fixed Geometry Pada Analisis.

5) Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis pada rangka setelah


memberikan Fixed Geometry dan Force, jika analisis dilakukan pada
parameter von misses stress, displacement, dan static strain.
a. Von Misses Stress
Kekuatan rangka ditinjau dari Von Misses Stress setelah diberi beban
457N diperlihatkan pada gambar 4.19

Mugi agar
diperbaiki
hasilnya

Gambar 4.19 Von Misses Stress Pada Rangka mesin Las Flash Butt
Micro.
Dapat dilihat dari gambar 4.19 bahwa nilai yield stress minimal
3.847x 101N/m2 dan maksimal 3.868x104 N/m2 dan jika diamati dari
komponen dikenai beban terlihat berwarna biru kehijauan sehingga
dapat disimpulkan kontruksi rangka dengan material A36 aman
menahan beban 457N. Jika ditinjau dari faktor keamanan sesuai
dengan rumus (2.21) Bab 2 :
n = Yield stress tabel 4.10 : Yield stress maksimum perhitungan
n = 220594000 (N/m2) : 3.868x104 (N/m2) = 5,7,aman
b. Displacement
Displacement rangka setelah diberi beban 457N diperlihatkan pada
gambar 4.20

Mugi agar
diperbaiki
hasilnya
Gambar 4.20 Analisis Displacement Pada Rangka mesin Las Flash
Butt Micro.
Dari gambar 4.20, terlihat kontruksi rangka dikenai beban warnanya
didominasi biru dan hijau untuk displacement, ini artinya konstruksi
rangka aman. Nilai displacement maksimal dengan angka 1.358x 10-4
mm dan minimal 1.000x10-30 mm adalah sangat kecil sekali.
c. Static Strain
Static strain rangka setelah diberi beban 457N diperlihatkan pada
gambar 4.19

Mugi agar
diperbaiki
hasilnya

Gambar 4.21 Analisis Static strain


Nilai strain plan carbon steel berdasarkan tabel 4.10 dihitunglah :
Tensile stress 399826000
ε= = =0,0019
Elastis modulus 2,1 e+11
Jika dilihat dari gambar 4.21, nilai static strain maksimal 1.292x10 -7
dan nilai minimul 1.371x10-10. Sehingga disimpulkan rangka dalam
keadaan aman. Dari warna juga aman karena didominasi warna biru
dan hijau.
4.3.1.2 Poros Daya
Poros daya berupa poros berulir (No.5 Gambar 4.6) yang berfungsi untuk
menggerakan secara horisontal clamp (no.4 gambar 4.6) yang menjepit benda
kerja agar berkontak dengan clamp yang lain (posisi tetap) yang juga menjepit
benda kerja yang lain untuk disambung. Data teknis poros daya adalah :
 Poros daya berulir berbahan : Baja khrom nikel SNC2
 Panjang (L) = 300 mm
 Major diameter (do) = 10 mm
 Minor diameter(dc) = 6,5 mm (Tabel. 2.2 Bab 2)
 Pitch(p) = 3 mm
 Diameter rata-rata (d) = do–(p/2) = 10 – (3/2) =8,5 mm
 Kisar = tunggal
 Tebal ulir (t) = pitch / 2 = 3 / 2 = 1,5 mm (rumus 2.25)
 Tinggi/panjang mur h = 15 mm
 Ulir aktif (n) = h / p = 15 / 3 = 5 ulir aktif (rumus 2.24)
 Koef ulir trapezium (ϕ1) = μ = 0,12

mur
do
Hand wheel Pt

Gambar 2.22 Ilustrasi Gaya pada pros daya saat mendorong Clamp

a. Perhitungan gaya Dorong pada poros daya


Poros daya bergerak berdasarkan putaran hand wheel (HW), jika HW berputar
serah jarum jam maka poros daya bergerak mendorong clamp dan sebaliknya
HW berputar berlawanan arah jarum jam maka poros daya menarik clamp.
Berat beban Clamp (Wc) adalah gabungan berat peralatan yang terdapat diatas
clamp yaitu berat clamp bawah di tambah berat hand wheel, sekerup, dll
diperkirakan = 2 kg, jadi berat beban clamp (Wc)
Wc =2 (kg).9,81 = 19,62N
Gaya geser (Pg) akibat saat poros daya menarik atau mendorong clamp
dihitung dengan rumus :
Pg = μ.Wc
μ :koefisiens gesek antara clamp dan rel ( = 0,9 dipilih)
Pg = 0,9.19,62 ≈ 18 N
Gaya dorong pada poros daya (Pt) merupakan gaya yang digunakan
mendorong atau menarik poros daya dipengaruhi gaya gesek Pg dan adanya
berat poros daya, sehingga diasumsi gaya dorong (Pt) adalah :
Pt = 1,1 x Pg = 1,1x18 ≈ 20 N
b. Perhitungan Gaya aksial (W) pada poros daya
Gaya aksial (W) pada porors daya dihitung dengan rumus (2.16) bab 2 :
Pt =P = W tan (α + φ1)

(
tan α+tan φ1
P = W 1−tan α .tan φ 1
)
p
tan α=
πd
3
tan α=
3,14 x 6,5
tan α = 0,146

20 = W ( 0,146+ 0,12
1−( 0,146 x 0,12 ) )
W ≈ 75 N

c. Tegangan geser akibat Torsi


Torsi yang terjadi pada mur dengan Panjang h = 15 mm= 0,015 m adalah :
T = Pt x h = 20.15 = 300 Nmm
Tegangan geser akibat torsi dihitung dengan rumus (2.21) bab 2:
16 T 16.300 N
τ= 3
= 3
=5,566 =5,566 MPa
π d c π 6,5 mm 2
d. Tegangan geser akibat beban aksial
 Tegangan geser pada ulir
Tegangan geser pada ulir poros daya dihitung dengan rumus(2.22) bab 2:
W 70
τ b= =
π . n . d c. t π .5 .6,5 .1,5
τb = 0,457 N/mm2 = 0,457 MPa
 Tegangan geser pada Mur
Tegangan geser pada Mur dihitung dengan rumus(2.23) bab 2:

W 70
τ n= = =0,297 N/mm2 =0,297 MPa
π . n . d o . t π .5 .10.1,5
Tegangan geser yang terbesar dipiliha adalah 0,457 MPa

e. Tegangan tekan akibat gaya aksial


Tegangan tekan akibat gaya aksial saat poros daya mendorong clamp dihitung
dengan rumus (2.18) bab 2:

W
σc = Ac
( )
Ac =
(4 )
π
(dc)2 = 0,785 x 6,52 = 33,16625 mm2
70
σ c=
33,16625
σc =2,11 N/mm2 = 2,11 MPa
f. Tegangan geser maksimum
Tegangan geser maksimum dihitung dengan rumus (2.26) bab 2 :
1 2
√ σ c + 4 τ =0,5 √2,11 + 4.0,457
2 2 2
τ max=
2

τmax = 2,299 MPa


g. Faktor Keamanan
Untuk Poros daya aman terhadap beban maka faktor keamanan harus lebih
besar dari 1. Faktor kemanan dihitung berdasarkan rumus:
SF = τijin / τmax
Tegangan geser ijin (τijin) dipilih =0,5 σall
Tegangan Tarik yang diijinkan, σall = σ/SF
Tegangan Tarik σ untuk Baja khrom nikel SNC2 adalah (dari tabel 2.3bab 2)
σ = 85 kg/mm2 = 833,85 N/mm2 (MPa)
SF dipilih = 4, sehingga σall = 833,85/4= 208,46 MPa
τijin = 0,5 x 208,46 = 104,23 MPa
Sehingga SF = 104,23/2,299 = 45,33, sangat aman.
4.3.2 Bagian Elektrik
4.3.2.1 Kapasitas Transformer
Untuk menghitung besar kapasitas transformer yang digunakan untuk pengelasan
dengan mesin las flash butt micro dibutuhkan data data :
• Material benda kerja yang dilas diambil yang terkuat (panas spesifik, tinggi
temperature lebur, dll) adalah Baja lunak
• Panas spesifik baja lunak , S = 490 J/kg.K
• Massa jenis baja lunak, m = 7800kg/m3
• Spesific resistance baja lunak, S = 1,18x10-7 Ω.m
• Volume benda kerja maksimum dilas, V= 20 mm3 = 20 x10-9 m3
• Temperatur cair baja lunak, T = 1225oC-1440oC (1498K-1713K)
 Panas yang dihasilkan untuk melebur benda kerja material baja lunak:
H = S.T.m.V
T = 1250K (dipilih)
H = 490 (J/kg.K).1440(K).7800(kg/m3).20 x10-9(m3) = 110,1 J
 Kuat arus yang dibutuhkan untuk melebur benda kerja material baja lunak
Dari rumus (2.7) bab 2 dapat dihitung kuat arus (I) :
H = I2.R.t.K
t = 20 s (waktu dibutuhkan pencairan)
K = 0,5 J (asumsi)
R = 3 Ω (dipilih untuk keamanan)
Sehingga

I=
√ H
R.t . K
=
√ 110,1
3 . 2 0 .0,5
=1,915A

Dipilih I = 5 A
 Daya transformer
Daya transformer dihitung dengan Rumus (2.5) Bab 2 :
S = √3.V.I
Dimana :
V : voltage (= 120 V, dipilh)
Sehingga S = √3.120.5 = 1039 Va ≈ 2 kVa
4.3.2.2 Peralatan Kontrol Utama
a. Volt meter
………………………………………………………………………………….
(spesifikasi dan foto), sambungannya kemana supaya bisa berfungsi?
b. Ampere Meter
………………………………………………………………………………….
(spesifikasi dan foto), sambungannya kemana supaya bisa berfungsi?
# SELESAI#

Anda mungkin juga menyukai