Produk AIS (Automatic Identification System)

Automatic Identification System (AIS) adalah standar teknis maritim yang dikembangkan oleh
International Maritime Organization (IMO).

Produk Design :
1. Reverse Engineering (ATM) & Innovation / ATM-I
2. Riset dan Pengembangan (dari modul-modul yang sudah ada di pasaran)
3. Kombinasi produk dari produk eksis dan produk pengembangan/riset

1. Reverse Engineering (ATM) 7 Innovation / ATM-I

ATM-I dapat dikembangkan dari produk yang ada (Produk SAAB R40) seperti yang dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1 : SAAB R40

Dianalisa dengan baik secara komponen maupun fungsi yang dijabarkan dibawah ini :

Gambar 2 : Modul-modul dalam Black Box SAAB R40

 Dengan uraian masing-masing modul :
I. Modul I dengan fungsi sebagai Interfacing I data dari Transponder

Gambar 3: Modul I dan table komponen

Modul I yang terdiri dari beberapa komponen seperti yang dapat dilihat pada gambar,
dimana komponen-komponen tersebut ada dipasaran. Untuk ATM-I dapat dikembangkan
dengan baik dengan alasan ketersediaan komponen-komponen dipasaran. Hanya saja
terdapat Microcontroller, dimana sudah pasti terdapat programming untuk menjalankan
fungsi microcontroller dan secara tidak langsung fungsi Interfacing tersebut. Biasanya
programming tersebut bersifat rahasia dan hanya dapat diperoleh dari
1. copy program secara langsung dari microcontroller jika tidak di “protect”
2. membuat program baru dengan mengetahui fungsi dari Interfacing tersebut

II. Modul II dengan fungsi sebagai Interfacing II data dari Transponder

Demikian juga dengan Modul II yang terdiri dari beberapa komponen seperti yang dapat
dilihat pada gambar berikut ini, dimana komponen-komponen tersebut ada dipasaran,
termasuk terdapat Microcontroller. Untuk ATM-I dapat dikembangkan dengan syarat seperti
penjabaran point I, bahwa programming microcontroller sudah siap atau harus
dikembangkan (perlu waktu lama).
 Gambar 4: Modul II dan table komponen

III. Modul III merupakan peralatan Transponder

Gambar 5: Modul III, Transponder

Modul III sudah dibuka tetapi tidak dilanjutkan “bongkar” secara detail untuk kegiatan analisa
komponen secara rinci dan dianggap sayang untuk dibongkar secara rinci dengan alasan bisa
menunggu barang rusak atau yang pernah dibongkar (barang jika dibongkar terdapat kabel pita
dimana jika terjadi pembongkaran, tidak dapat begitu saja dipasang kembali melainkan harus
melalui uji alat terkait pemasangan kabel pita yang sensitif terhadap fungsi barang).
2. Riset dan Pengembangan (dari modul-modul yang sudah ada di pasaran)
Dengan riset dan pengembangan dari modul-modul yang tersedia dipasaran (Demonstration
Board) maka pekerjaan penciptaan produk dapat diakselerasi (dipercepat) mengingat dengan cara
ATM-I diperlukan langkah-langkah programming microcontroller diluar program yang bersifat
eksternal (PC) aplikasi program, selain itu modul-modul atau board seperti ini sangat murah
harganya. Modul atau Board yang ada dipasaran dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 6 : Demonstration Board AIS

Demonstration Board ini juga yang digunakan oleh pihak peneliti di KKP (Wakatobi) untuk
mengembangkan produk AIS. Dengan modul-modul seperti ini secara fungsi kegiatan
pengembangan dapat dilakukan dan langsung dapat di upgrade, setelah cara kerja dan fungsi
dipahami utuh. Pengembangan ini sudah pasti akan menghasilkan produk yang murah.
3. Kombinasi produk dari produk eksis dan produk pengembangan/riset
Kombinasi pengembangan dapat dilakukan untuk akselerasi dan upgrade produk dari
kegiatan pengembangan sehingga produk pengembangan dapat dinyatakan lebih unggul atau
paling tidak sama dengan produk-produk impor.
Kesimpulan :
1. Kegiatan ATM-I dapat terus dilakukan dengan waktu yang lama karena terdapat
programming Microcontroller pada produk eksis
2. Kegiatan pengembangan dapat meng-akselerasi produk dengan biaya murah, modul-
modul tersedia dipasaran dapat dikombinasi setelah mengetahui fungsi kerja peralatan
elektronik AIS secara utuh
3. Kombinasi kegiatan 1 dan 2 dapat membuat produk lebih unggul