Anda di halaman 1dari 19

BAB III

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Menurut Borg dan Gall (dalam Moh.Ainin 2013:103), dalam


mengembangkan produk ada sepuluh langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. melakukan penelitian dan pengumpulan informasi meliputi
pengamatan kelas dan kajian pustaka.
2. Melakukan planning untuk menentukan tujuan, keterampilan,
urutan pembelajaran dan uji coba dengan skala kecil.
3. Melakukan pengembangan bentuk produk awal seperti
penyiapan materi pembelajaran, handbook dan instrument
evaluasi
4. Melakukan uji lapang pertama. Dilaksanakan untuk
menyempurnakan suatu produk dengan melihat masalah pada
5. Revisi produk.
6. Melakukan uji lapang utama.
7. Revisi terhadap produk operasional. Dilaksanakan untuk
menyempurnakan suatu produk dengan melihat masalah pada
uji lapang utama
8. Melakukan uji lapang operasional.
9. Revisi produk akhir. Dilaksanakan untuk menyempurnakan
suatu produk dengan melihat masalah pada uji lapang
operasional.
10. Melakukan diseminasi dan implementasi produk. Dengan cara
pelaporan, menyebarluaskan produk dengan melalui pertemuan
dan jurnal.

17
18

Dari kesepuluh tahapan pengembangan dikemukakan oleh Borg dan


Gall (dalam Moh.Ainin 2013:103) tersebut bisa diilutrasikan sebagai berikut :

Pengumpulan informasi Perencanaan Bentuk produk awal

Uji lapang utama Revisi terhadap produk Uji lapang tahap awal
awal

Revisi produk operasional Uji lapang operasional Revisi produk ahkir

Diseminasi dan Implementasi

Gambar 3. 1Diagram Penelitian R&D


(sumber : dokumen pribadi )
Prosedur dalam penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh
Borg dan Gall (1983) dan Soenarti (2006) (dalam Moh. Ainin, 2013:104)
disederhanakan menjadi 5 langkah berikut:
1. Analisis produk yang akan dikembangkan
2. Mengembangkan produk awal
3. Validasi ahli dan revisi
4. Uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk
5. Uji coba lapangan dengan skala besar dan produk akhir
Dari pernyataan tahapan pengembangan R&D (research and
development) yang dikemukakan para ahli tersebut. Maka penulis membuat
kesimpulan yang diungkapkan oleh Soenarto (2006) dalam Moh. Ainin
(2013:104). Kesimpulan tersebut nantinya digunakan dalam melakukan
pengembangan pembuatan produk. Kesimpulan tersebut sebagai berikut :
A. Melakukan analisis dan mengumpulkan informasi
B. Membanding produk
C. Pembuatan produk
D. Uji coba awal dan revisi
E. Uji coba ahkir dan revisi
19

Menganalisa dan
mengumpulkan informasi

Membandingkan produk Pembuatan produk

Uji coba awal Uji coba ahkir

revisi

Gambar 3.2Diagram Kesimpulan alur penelitian R&D


(sumber : dokumen pribadi )

1. Melakukan Analisis dan Mengumpulkan Informasi

Gambar 3.3 Bangunan Tampak Depan ASTRA DAIHATSU INTERNASIONAL

(Sumber : Dokumen Pribadi )


Hal ini dimaksudkan bahwa mencari dan menemukan masalah yang
sedang dialami. Setelah itu menemukan solusi terbaik untuk memecahkan
masalah tersebut bisa berupa produk maupun metode, Hal ini dapat
disebut melakukan survey. Survey dilakukan saat melakukan praktik
industri di Balikpapan tepatnya di Astra Daihatsu International
20

Balikapapan. Penulis melakukan survey alat disertai melakukan praktik


industri ditempat tersebut dan melakukan tanya jawab tentang kendala
yang sering dihadapi mekanik. Dari tanya jawab tersebut, penulis
menemukan masalah yaitu mekanik masih kesulitan membaca alat ukur
tekanan bahan bakar dikarenakan alatnya masih berupa analog / manual.
2. Membandingkan Produk
Pada tahap ini adalah tahap dimana penulis mengembangkan solusi
dari masalah tersebut sampai menjadi sebuah produk dengan merancang
konsep kerja produk, menganalisasi kekurangan dan kelebihan, dan
membandingkan produk terbaru dengan produk terdahulu.
a.Konsep kerja
Sebelum penulis membeli alat dan bahan, terlebih dahulu menyusun
konsep kerja alat tersebut. Konsep berfungsi agar alat sesuai tujuan
dibuatnya alat tersebut. Konsep kerja dari alat tersebut sebagai
berikut :
TEKANAN BAHAN BAKAR

PEMBACAAN TEKANAN PADA


SENSOR

ARDUINO MENGOLAH DATA


DARI SENSOR DAN MENGIRIM
NYA MELALUI BLUETOOTH

TAMPILAN HASIL ARDUINO


MELALUI ANDROID

Gambar 3.4Diagram Konsep Kerja Alat


(sumber : dokumen pribadi)
b. Kelebihan dan kekurangan produk
Ada bebarapa kemungkinan kekukarangan dan kelebihan dari alat
bila selesai dibuat yang akan dijabarkan sebagai berikut:
21

(Sumber : Dokumen Pribadi)


Gambar 3.5 Tampilan Alat Pressure gauge Analog

Kelebihan :
1) Pembacaan dari tekanan bahan bakar akan langsung muncul
tanpa perlu dihitung
2) Mempermudah mekanik dalam setiap pembacaan tekanan
bahan bakar
3) Alat yang fleksibel yang berarti tidak mempersulit pengguna
saat menggunakan dan bisa dibawa kemana saja
4) Mempercepat waktu pembacaan tekanan bahan bakar
Kekurangan :
1) Tidak bisa terlalu jauh dengan android / layar pembaca
2) Masih terdapat bug / kesalahan sistem pada aplikasi pembaca
hasil
3) Membutuhkan catu daya dari aki untuk menggunakannya
4) Membutuhkan aplikasi dan android sebagai pembaca hasil/
media untuk menampilkan hasil pembacaan
c. Perbandingan produk terbaru dan terdahulu
Alat yang dibuat ini sangat berbeda jauh alat sebelumnya. Maka
penulis akan menjabarkannya sebagai berikut :

1) Pressure Gauge (analog)


a) Pembacaan masih berupa analog / manual menggunakan
garis – garis
b) Pembacaan masih menggunakan jarum penunjuk
c) Tidak menggunakan daya untuk pengoperasian
d) Tidak fleksibel, karena rawan pecah pada gaugenya
22

2) Pressure Gauge (digital)


a) Pembacaan berupa hasil digital
b) Pembacaan bisa menggunakan menggunakan media android
atau komputer yang sudah diinstall aplikasi pembaca
c) Hasil pembacaan langsung muncul dimedia pembaca tanpa
perlu dihitung
d) Menggunakan daya untuk pengoperasiannya
e) Fleksibel dan mudah digunakan
f) Tidak mudah rusak
3. Pembuatan alat
Dalam tahap ini sebelum pembuatan wiring diagram, pembelian alat dan
bahan, proses pemprograman, dan proses perangkaian terlebih dahulu
membaca jurnal-jurnal dan literatur yang sudah dikemukakan para ahli
ditambah dengan penelitian terdahulu yang mungkin saja hampir mirip
dengan produk yang akan dibuat.
a. Pembuatan Wiring Diagram
1) Penentuan nama nama terminal pada alat yang akan digunakan
2) Pembuatan wiring diagram pada aplikasi
3) Penentuan warna kabel sebagai tanda agar lebih mudah
merangkai komponen alat keseluruhan

Gambar 3.6 Wiring Diagram Pressure gauge Digital


23

b. Pembelian alat dan bahan


1) Perencanaan alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan
2) Perhitungan biaya dan ongkos kirim alat dan bahan
3) Pembelian alat dan bahan

Berikut adalah daftar alat dan bahannya :


Tabel 3.1Alat dan Bahan

No Komponen Quantity
1 Napel Fuel pressure gauge 1
Pressure Transmitter Transducer DC 5V ( 0 -
2 1
1,2Mpa)
3 Arduino UNO R3 ATMega328P DIP 2
HC-05 Bluetooth Wireless RF Tranciever
4 2
Module
5 USB Programmer Downloader 1
6 Breadbroad MB-102 1
7 Jumper Cable Duppont 10cm 40
8 Resistor (800ῼ dan 4K7ῼ) 2
9 Acrylic Case Arduino 1
10 Baterry Clip 2
11 Akrilik Case 1
12 Lem 1
13 Cat Semprot 1
14 Gunting 1
15 Solasi 1
16 Korek 1
24

17 Jepit Buaya 1
18 Seal Tape 1
19 Baut 1
20 Obeng 1
21 Amplas 1
22 Timah 1
23 Gerinda 1

c. Pemograman
1) Program Arduino UNO R3 ATMega328P DIP dan HC-05
Bluetooth Wireless RF Tranciever Module menggunakan
aplikasi Arduino IDE supaya dapat aktif dan siap digunakan
2) Program Pressure Transmitter Transducer DC 5V ( 0 - 1,2Mpa)
untuk dapat mengubah data - data analog yang terbaca menjadi
data digital diaplikasi nantinya
3) Pencarian aplikasi yang cocok dan dapat terhubung dengan alat
di Google Play
25

#include <SoftwareSerial.h>
SoftwareSerial BTserial(10, 11);
int sensorPin = A1;
int sensorValue = 0;
void setup () {
BTserial.begin(9600); }
void loop() {
float voltage = (sensorVal*5.0)/1024.0;
float pressure_pascal=(3.0*((float)voltage-0.50))*1000000.0;
float pressure_bar = pressure_pascal/10e5;
BTserial.print(pressure_bar);
BTserial.println(" bar");
delay(1000);
Gambar 3. 7Pemprograman Alat Pada Aplikasi Arduino ITE
(Sumber : Dokumen Pribadi)

}
Penjelasan codding dari gambar 3.7 adalah sebagai berikut:
1)#include <SoftwareSerial.h>
Merupakan software eksternal atau internal yang akan digunakan
dalam pengcoddingan.
2)SoftwareSerial BTserial(10, 11);
Merupakan pendetailan nama software yang akan digunakan.
dikarenakan menggunakan media bluetooth maka penamaannya
dapat menggunakan kode BTserial atau BT. Sedangkan angka 10, 11
merupakan RX dan TX yang merupakan jalur komunikasi UART
yang digunakan bluetooth dengan arduino.
3)int sensorPin = A1;
Kode berikut merupakan pin jalur ADC yang digunakan pada sensor
yang berada di arduino.
4)int sensorValue = 0;
26

Kode ini merupakan isyarat pembacaan yang dilakukan sensor harus


dimulai dari angka nol. kode ini dapat dikatakan sebagai kalibrasi
otomatis.
5)BTserial.begin(9600); }
Kode BTserial begin merupakan fungsi baudrate/freukensi
komunikasi antara bluetooth dengan arduino.
6)void loop() {
int sensorVal=analogRead(A1);
kode ini menandakan bahwa sesorVal adalah analogread atau
pembacaan dari sensor yang masih berupa data analog yang masuk
ke arduino melalui jalur pin A1
7)float voltage = (sensorVal*5.0)/1024.0;
Kode ini merupakan kode mengkonversi data analog dari sensor
dirubah menjadi data digital. Kode rumus ini digunakan agar
pembacaan sensor lebih stabil dan akurat saat dikonversi ke satuan
bar. kode 5.0 menandakan tegangan maksimal yang digunakan oleh
sensor, sedangkan kode 1024.0 merupakan maksimal data analog
yang dibaca.
8)float pressure_pascal=(3.0*((float)voltage-0.50))*1000000.0;
Kode ini digunakan untuk mengubah data digital menjadi satuan
pascal. Kode 3.0 merupakan jumlah tegangan yang digunakan oleh
sensor. Rumus kode diatas menjelaskan bahwa float voltage
dikurangi dengan offset, 0.50 merupakan jumlah offset yang
digunakan. Kode 1000000.0 merupakan perkalian konversi data
digital menjadi pascal.
9)float pressure_bar=pressure_pascal/10e5;
Kode ini digunakan untuk mengkonversi pascal menjadi satuan bar.
hasil dari satuan pascal dibagi 10e5 (sesuai panduan tangga konversi
satuan tekanan).
10)BTserial.print(pressure_bar);
27

Kode ini akan menampilkan hasil dari pressure bar menuju layar
pembaca yang dijembatani oleh bluetooth.
11)BTserial.println(" bar");
Penggunaan kode ini adalah untuk menampilkan satuan dari hasil
dari pressure bar dilayar pembaca
12)delay(1000);
Berfungsi untuk mengupdate pembacaan dari sensor selama 1000
milisecond dilayar pembaca
Setelah selesai mengupload program untuk arduino seperti gambar
diatas, selanjutnya arduino membutuhkan layar pembaca untuk
menampilkan hasil dari pengolahan data arduino yang didapat dari
sensor. Disarankan menggunakan aplikasi yang bernama BlueCore Tech
Serial Monitor yang berada di google playstore

Gambar 3.8TampilanAplikasi Pembaca Sensor

(Sumber : Dokumen Pribadi)

d. Simulasi alat
Setelah wiring dan program alat siap, langkah selanjutnya adalah
melakukan simulasi pada rangkaian tersebut. Sebelum melakukan
simulasidianjurkan untuk mengganti rangkaian terlebih dahulu
pada bagian bluetooth dengan virtual terminal, gunanya agardapat
28

mengetahui hasilnya secara langsung tanpa terkoneksi ke


bluetooth. Setelah selesai, wiring dapat dikembalikan keadaan
semula. Simulasi tersebut dilakukan sebagai berikut :
1) Verifikasi codding yang ada pada aplikasi arduino IDE
2) Pada bagian console di aplikasi arduino IDE, mencari tulisan
“C:\\Users\\MY-COM~1\\AppData\\Local\\Temp\\
arduino_build_68869/perbaikan.ino.hex”
3) Menggandakan tulisan tersebut
4) membuka aplikasi proteus 8
5) Mengklik kanan pada komponen arduino lalu pilih edit
propeties
6) Pada program file, meletakkan tulisan yang digandakan ke
dalamnya lalu klik OK
7) Menekan “run the simulator” yang berada dipojok kiri bawah
aplikasi proteus
8) Untuk melihat perubahan hasil sensor yang ditampilkan dapat
menekan tanda + atau – pada komponen sensor yang berada di
aplikasi proteus.
Simulasi ini berfungsi untuk melihat apakah wiring dan program
alat bekerja sebagaimana mestinya dan juga untuk acuan data
yang didapat dari virtual dengan data yang didapat dilapangan.
Hal ini bertujuan agar melihat apakah alat yang dibuat sudah
sesuai dengan simulasi virtual yang dibuat.
29

Gambar 3. 9 Tampilan Saat Melakukan Simulasi

e. Perangkain komponen

Gambar 3.10Perangkaian Alat

(Sumber: Dokumen Pribadi)


1) Memotong kabel sesuai warna dan kebutuhan.
2) Merangkai sementara pada board sebagai uji coba.
3) Merangkai seluruh komponen menggunakan kabel jumper
sesuai wiring yang telah dibuat pada aplikasi sebelumnya
4) menyolder sambungan yang kurang rata.
5) Memasang Pressure Transmitter Transducer DC 5V ( 0 -
1,2Mpa) pada napel Fuel Pressure Gauge dengan
menggunakan Seal Tape agar tidak terjadi kebocoran bahan
bakar.
6) Memasang alat Pressure Transmitter Transducer DC 5V ( 0 -
1,2Mpa) yang sudah dirangkai tadi dengan komponen
Arduino UNO R3 ATMega328P DIP
30

4. Uji coba awal dan revisi produk

Gambar 3.11 Skema Pemasangan Alat Pada Kendaraan


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pemasangan alat dilakukan sesuai dengan gambar 3.11. yang dimana
alat bisa ditempatkan sesudah atau sebelum pompa. Tetapi hal tersebut
mengubah pembacaan pada alat ini, bila diletakan alat sebelum pompa
maka hasil yang akan didapat yang berawalan minus dan bila diletakkan
disesudah pompa maka pembacaan yang didapat adalah plus. Maka
penulis melakukan percobaan dengan meletakkan alat pada sesudah pompa
agar mendapat hasil yang mudah dimengerti.
a. Uji coba awal
1) Mempersiapkan komponen yang sudah selesai dirakit
2) Membuka kap mesin kendaraan yang berada dibagian depan
kendaraan atau pada bawah kursi pada kendaraan yang memiliki
mesin yang berada dibawah kemudi
3) Melepas selang dari Fuel Pump menuju injektor
4) Memasang selang pada naple pada sela-sela selang yang menuju
injektor dan selang keluaran dari Fuel Pump
5) Memasang alat yang sudah dirancangkan dengan aki mobil
31

6) menempelkan Arduino UNO R3 ATMega328P DIP pada tutup


kap mobil
7) mengaktifkan koneksi dengan aplikasi yang sudah install lewat
Google Play
8) Menaikkan gas pada mesin kendaraan
9) mengamati kenaikan tekanan secara perlahan

b. Revisi produk
Revisi dilakukan saat pembacaan alat pada aliran tidak sesuai dengan
batas yang ditentukan dan juga pembacaan berbanding jauh dengan
alat sebelumnya atau terjadi masalah pada perangkaian alat sehingga
mempengaruhi kinerja alat tersebut.

Gambar 3.12Desain Awal Produk


(Sumber : Dokumen Pribadi)

c. Uji coba ahkir dan revisi produk

Uji coba ahkir dilakukan sama dengan uji coba tahap awal dan
melakukan pengambilan data. Pada tahap ini produk sudah melalui
serangkaian tes uji coba skala kecil maupun besar dan bila hasilnya
sesuai dengan apa yang diharapkan, maka ditahap ini produk
32

memasuki tahap pengemasan bisa bertujuan untuk melindungi produk


saat terjadi benturan.

d. Mendesain penampilan pelindung


Pada tahap ini penulis akan mendesain bagaimanakah tampilan dari
pelindung produk tersebut dengan menggunakan software inventor.
Sebelum melakukan desain penulis akan mengukur setiap panjang dan
lebar produk agar pelindung pas saat digunakan dan juga tidak lupa
mengukur komponen yang terdapat pada produk agar sesuai dan tidak
menyusahkan saat terjadi kendala pada produk.

Gambar 3.13 Desain Casing Tampak Depan

(Sumber : Dokumen Pribadi)


e. Mencari bahan/ tempat pembuatan pelindung
Pada tahap selanjutnya setelah penulis selesai melakukan desain dan
pengukuran terdahap pelindung produk langkah selanjutnya mencari
bahan/ tempat yang bisa membuat pelindung. Penulis memilih bahan
acrylic sebagai bahan dari pembuatan pelindung / case dari produk
tersebut. Hal ini bertujuan karena bahan acrylic mudah dibentuk dan
kuat bila terjadi benturan sedang dan hal tersebut sesuai dengan tujuan
penulis untuk membuat pelindung dari produk tersebut.
33

Gambar 3.14 Tempat Pembuatan Casing Produk Beserta Alat Pembuatnya

(Sumber Dokumen Pribadi)


f. Pemasangan pelindung
Setelah pelindung produk selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah
memasang pelindung tersebut pada alat. Pada tahap ini adalah tahap
ahkir dimana alat sudah siap digunakan dan selesai diuji coba.

Gambar 3.16 Pemasangan Casing Pada Produk

(Sumber : Dokumen Pribadi)

B. Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian ini menggunakan tabel yang berisikan hasil
pengukuran yang dilakukan sebanyak 3 kali per-RPM dan terdapat kolom rata-
rata dari banyaknya percobaan per-RPM. Tabel instrument penelitian dan
pengembangan alat ukur tekanan bahan bakar dapat dilihat lampiran 10.
34

C. Analisis Data
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan analisis data Independent
Sample T Test. Independent Sample T Test digunakan untuk menguji signifikansi
beda rata-rata dua kelompok. Kelompok yang terdapat dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah, 1) pengujian tekanan bahan bakar menggunakan
pressure gauge analog 2)pengujian tekanan bahan bakar menggunakan pressure
gauge digital. Penelitian dan pengembangan Pengembangan Digital Fuel
Pressure Gauge Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno R3 Dengan Layar
Smartphoneini menggunakan aplikasi analisis SPSS 24 For Windows.
35

Anda mungkin juga menyukai