Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

UJI TRIAKSIAL

Oleh :

Nama : Azriel Hidayatullah

NIM : 191910901021

Kelompok/ Kelas : - /Mekanika Batuan A

LABORATORIUM GEOMEKANIK DAN VENTILASI TAMBANG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. JUDUL
Uji Triaksial

II. TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum Uji Triaksial adalah didapatnya kurva Mohr Coulomb
sehhingga dapat ditentukan:
1. Kurva intrinsik (strength envelope).
2. Kuat geser (shear strength).
3. Sudut geser dalam (ɸ).
4. Kohesi (C).

III. PENDAHULUAN
3.1 Tinjauan Pustaka
Aktivitas yang dilakukan manusia pada batuan seperti pembutan fondasi, pemakaian
batu sebagai bahan bangunan, penggalian batuan bawah permukaan tanah untuk
bangunan sipil, dan penggalian tambang bawah tanah akan berkaitan dengan persoalan
di dalam mekanika batuan.
3.2.1 Uji Triaksial
Uji triaksial digunakan untuk menentukan kekuatan batuan dibawah 3 komponen
tegangan melalui persamaan kriteria keruntuhan. Pengujian ini menggunakan beberapa
contoh batuan yang diberi tekanan pemampatan ( ) berbeda-beda. Kekuatan batuan
pada kondisi tegangan triaksial akan sangat berguna sebagai parameter rancangan
pembuatan lubang bukaan bawah tanah. Kriteria yang sering digunakan adalah kriteria
Mohr-Coulomb yang ditulis dengan persamaan berikut:

Dengan Keterangan:
- Kurva geser ( )
- Kohesi (C)
- Tegangan normal ( )
- Sudut geser dalam (ɸ)
Mohr - Coulomb

Mohr

c 1

Tegangan Geser ()


+ 
Tekanan 
n 3
Uniaksial ta Tekanan
 n

=
Triaksial

Tarikan Uniaksial

c
E 2  2
t A
3 n c B 1
Tarikan Tegangan Normal (n) Tekanan

Gambar 3.1 Grafik Mohr Coulomb dan Grafik Mohr

1. Platen penekan
2. Bola baja
3. Spheical seat
4. Alat bantu transducer
5. Contoh batuan
6. Piston berongga utk tekanan pori
7. Sonic transmitter
8. Sonic receiver
9. Selubung karet
10. Ring pengikat selubung karet
11. Strain gauges
12. Pipa utk tekanan pori
13. Pipa utk kabel transducer
14. Ruang fluida pemampat
15. Dinding sel
16. Lubang masuk fluida pemampat
17. Lubang keluar fluida pemampat
18. Lubang masuk tekanan udara
19. Slide bearing
20. Sliding seal
21. Baut
22. Seal pada plat dasar sel
23. Lubang masuk tekanan pori
24. Lubang keluar tekanan pori
25. Port kable strain gauges
26. Port kable transducer

Gambar 3.2 Bagian-bagian Sel Triaksial


IV. METODOLOGI PERCOBAAN
4.1. Alat dan bahan
4.1.1 Alat
- Dial Gauge
- Jangka Sorong
- Karet Ban
- Mesin Tekan Control
- Sel triaksial
- Stopwatch
4.1.2 Bahan
- Batuan sampel 1
- Batuan sampel 2
- Batuan sampel 3
4.2 Skema Kerja
4.2.1 Melakukan Uji Triaksial

Batuan

- Dimasukkan ke dalam selubung karet kemudian ditutup pada kedua


ujungnya dengan plat, lalu diletakkan ke dalam sel triaksial dan
ditutup. Di dalam sel triaksial ini akan dipompakan oli bertekanan dari
pompa hidraulik untuk memberikan tekanan pengukungan.
- Diletakkan sel triaksial yang berisi contoh batuan di pusat antara plat
atas dan plat bawah mesin tekan. Contoh batuan diletakkan dengan
permukaan bawah menempel pada plat bawah.
- Dipasang dial gauge pada alat mesin tekan guna mengukur deformasi
aksial.
- Dipompakan oli ke dalam sel triaksial dengan menggunakan pompa
hidrolik sampai pada tekanan tertentu (tekanan pengukungan 1 = σ3 x
1). Pada saat yang bersamaan, hidupkan kembali mesin tekan dan
mulai lakukan pembacaan gaya setiap interval 2 kN hingga terjadi
failure.
- Dicatat deformasi aksial pada setiap pembacaan gaya selama proses
pembebanan. Bila contoh batuan hancur (failure) yang ditunjukkan
oleh jarum hitam yang bergerak kembali ke nol, matikan motor dan
catat juga lamanya waktu percobaan.
- Lakukan prosedur yang sama untuk contoh batuan ke-2 dan ke-3,
tetapi dengan tekanan pengukungan yang berbeda (σ3 x 2 dan σ2 x 3).

Hasil
4.3 Prosedur Kerja
4.3.1 Uji Triaksial
Praktikum ini menggunakan sebanyak 3 contoh batuan, dengan komposisi batuan
yang sama. Sebelum dimulai praktikum, dilakukan preparasi pada contoh batuan dan
juga alat, agar pada saat percobaan bisa berjalan lancar. Kemudian contoh batuan
yang sudah dipreparasi dimasukkan ke dalam selubung karet dan ditutup kedua ujung
dengan plat dan diletakkan kedalam sel triaksial. Sel triaksial yang berisi contoh
batuan diletakkan pada mesin tekan dengan bagian bawah menempel pada plat
bawah mesin tekan. Kemudian diletakkan dial guage untuk mengukur deformasi
aksial. Dinyalakan mesin hingga plat atas mesin menyentuh sel triaksial dan atur
jarum dial gauge pada posisi nol. Setelah itu, oli dipompa ke dalam sel triaksial
dengan pompa hidarulik pada tekanan tertentu. Kemudian dicatat hasil pembacaan
dial gauge hingga batuan failure dan catat waktu yang dibutuhkan selama percobaan.
Selanjutnya lakukan perlakuan yang sama pada sampel batuan 2 dan 3.
V. DATA DAN PERHITUNGAN
5.1. Data
5.1.1 Data Uji Triaksial
Tabel 5.1 Data Batuan Sampel 1
Dimensi
Panjang (mm) Diameter (mm)
1 2 3 1 2 3
98.3 98.9 98.3 42.25 45.5 45.6

Rata-rata 98.5 44.45


Dalam Satuan SI
Panjang (m) 0.09850
Jari-jari (m) 0.02223
Luas Selimut Tabung (m^2) 0.01375
Luas Alas Tabung (m^2) 0.00155
Luas Permukaan (m^2) 0.01685

Hasil Pengamatan (sigma 3 = 2,5 MPa)


Force Perubahan Axial Stress
(kN) Panjang (Mpa)
2 0 1.28949
4 0 2.57897
6 1 3.86846
8 2 5.15795
10 4 6.44743
12 7 7.73692
14 11 9.02641
16 14 10.31589
18 18 11.60538
20 20 12.89487
22 22 14.18435
24 25 15.47384
26 27 16.76332
28 29 18.05281
30 32 19.34230
32 34 20.63178
34 35 21.92127
36 36 23.21076
38 39 24.50024
40 40 25.78973
42 41 27.07922
44 42 28.36870
46 44 29.65819
48 46 30.94768
50 47 32.23716
52 49 33.52665
54 50 34.81614
56 51 36.10562
58 53 37.39511
60 55 38.68460
62 56 39.97408
64 58 41.26357
66 59 42.55306
68 60 43.84254
70 61 45.13203
72 63 46.42151
74 65 47.71100
76 66 49.00049
78 67 50.28997
80 69 51.57946
82 70 52.86895
84 72 54.15843
86 74 55.44792
88 75 56.73741
90 77 58.02689
92 79 59.31638
94 81 60.60587
96 83 61.89535
98 85 63.18484
100 86 64.47433
102 88 65.76381
104 90 67.05330
106 92 68.34279
108 94 69.63227
110 95 70.92176
112 97 72.21125
114 99 73.50073
116 101 74.79022
118 103 76.07970
120 105 77.36919
122 107 78.65868
124 109 79.94816
126 112 81.23765
128 115 82.52714
130 117 83.81662
132 124 85.10611
134 128 86.39560
136 132 87.68508
Tabel 5.2 Data Batuan Sampel 2
Dimensi
Panjang (mm) Diameter (mm)
1 2 3 1 2 3
95.5 94.7 94.7 43.05 43.1 43.05

Rata-rata 94.96667 43.06667


Dalam Satuan SI
Panjang (m) 0.09497
Jari-jari (m) 0.02153
Luas Selimut Tabung (m^2) 0.01284
Luas Alas Tabung (m^2) 0.00146
Luas Permukaan (m^2) 0.01575

Hasil Pengamatan (Sigma 3= 5 MPa)


Force Axial Stress
Perubahan Panjang
(kN) (MPa)
2 4 1.37366
4 7 2.74731
6 9 4.12097
8 11 5.49462
10 12 6.86828
12 15 8.24193
14 16 9.61559
16 18 10.98924
18 21 12.36290
20 25 13.73655
22 28 15.11021
24 31 16.48387
26 34 17.85752
28 36 19.23118
30 38 20.60483
32 41 21.97849
34 42 23.35214
36 44 24.72580
38 46 26.09945
40 48 27.47311
42 50 28.84676
44 51 30.22042
46 52 31.59408
48 55 32.96773
50 56 34.34139
52 57 35.71504
54 59 37.08870
56 61 38.46235
58 62 39.83601
60 64 41.20966
62 65 42.58332
64 67 43.95698
66 67 45.33063
68 69 46.70429
70 71 48.07794
72 73 49.45160
74 75 50.82525
76 76 52.19891
78 77 53.57256
80 78 54.94622
82 81 56.31987
84 82 57.69353
86 83 59.06719
88 84 60.44084
90 85 61.81450
92 89 63.18815
94 90 64.56181
96 91 65.93546
98 92 67.30912
100 93 68.68277
102 95 70.05643
104 97 71.43008
106 98 72.80374
108 99 74.17740
110 100 75.55105
112 102 76.92471
114 103 78.29836
116 105 79.67202
118 107 81.04567
120 109 82.41933
122 110 83.79298
124 111 85.16664
126 113 86.54029
128 115 87.91395
130 117 89.28761
132 118 90.66126
134 120 92.03492
136 122 93.40857
138 125 94.78223
140 126 96.15588
142 129 97.52954
144 132 98.90319
146 135 100.27685
148 139 101.65051
150 153 103.02416
152 156 104.39782
Tabel 5.3 Data Batuan Sampel 3
Dimensi
Panjang (mm) Diameter (mm)
1 2 3 1 2 3
101.2 101.2 101.1 45.5 45.4 45.4

Rata-rata 101.1666667 45.43333


Dalam Satuan SI
Panjang (m) 0.10117
Jari-jari (m) 0.02272
Luas Selimut Tabung (m^2) 0.01443
Luas Alas Tabung (m^2) 0.00162
Luas Permukaan (m^2) 0.01767

Hasil Pengamatan (Sigma 3=7,5 MPa)


Force
Perubahan Panjang Axial Stress (Mpa)
(kN)
2 0 1.23427
4 3 2.46855
6 5.5 3.70282
8 7 4.93709
10 9 6.17136
12 10 7.40564
14 12 8.63991
16 14 9.87418
18 16 11.10845
20 18 12.34273
22 20 13.57700
24 22 14.81127
26 26 16.04555
28 29 17.27982
30 32 18.51409
32 34.5 19.74836
34 37 20.98264
36 39.5 22.21691
38 42.5 23.45118
40 44.5 24.68545
42 46.5 25.91973
44 48 27.15400
46 50.5 28.38827
48 52 29.62255
50 54 30.85682
52 56 32.09109
54 57.5 33.32536
56 59 34.55964
58 6.5 35.79391
60 62.5 37.02818
62 64.5 38.26245
64 66 39.49673
66 67 40.73100
68 69 41.96527
70 70 43.19955
72 72 44.43382
74 73.5 45.66809
76 75 46.90236
78 77 48.13664
80 79 49.37091
82 80.5 50.60518
84 82 51.83946
86 83.5 53.07373
88 84.5 54.30800
90 86.5 55.54227
92 88 56.77655
94 89.5 58.01082
96 905 59.24509
98 92 60.47936
100 93.5 61.71364
102 95 62.94791
104 97.5 64.18218
106 98.5 65.41646
108 100 66.65073
110 101.5 67.88500
112 103.5 69.11927
114 105 70.35355
116 107 71.58782
118 109 72.82209
120 111 74.05636
122 112 75.29064
124 114 76.52491
126 115.5 77.75918
128 117 78.99346
130 120 80.22773
132 122 81.46200
134 124 82.69627
136 126.5 83.93055
138 128 85.16482
140 131.5 86.39909
142 134.5 87.63336
144 137 88.86764
146 140 90.10191
148 141.5 91.33618
150 144.5 92.57046
152 144.5 93.80473
154 146.5 95.03900
156 149.5 96.27327
158 152 97.50755
160 155.5 98.74182
162 159 99.97609
164 164 101.21036
5.2 Perhitungan
5.2.1 Perhitungan Uji Triaksial
Tabel 5.4 Perbandingan Uji Triaksial
Sampel Confining Pressure (MPa) Axial Stress (Mpa)
Batuan Sampel 1 2.5 87.68508
Batuan Sampel 2 5 104.39782
Batuan Sampel 3 7.5 101.21036

60.00000
y = 1.0625x + 14.5
50.00000
TRIAXIAL 1
40.00000
Tegangan Geser

TRIAXIAL 2
30.00000

20.00000 TRIAXIAL 3

10.00000 failure

0.00000
0.00000 20.00000 40.00000 60.00000 80.00000 100.00000 120.00000

Tegangan Normal

Gambar 5.1 Perhitungan Kohesi (C) dan Sudut Geser Dalam (ɸ).
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Hasil
6.1.1. Hasil Perhitungan Kohesi (C)
Besar sudut kohesi yang didapat ialah 14.5 MPa
6.1.2. Hasil Perhitungan Sudut Geser Dalam (ɸ)
Besar nilai sudut geser dalam ialah 46.730
6.1.3. Hasil Perhitungan Tegangan Normal ( )

( ) ( )

( ) ( ) ( )

6.1.4. Hasil Perhitungan Kurva Geser ( )

( )

( ) ( )
6.2. Pembahasan
6.2.1. Uji Triaksial
Memvariasikan tekanan pemampatan pada uji triaksial bertujuan untuk
mengetahui seberapa berpengarunya terhadap hasil perhitungan tegangan
aksial. Jika maka hasil yang seharusnya didapat adalah
, karena dengan semakin besarnya nilai pemampatan pada
batuan maka kekuatan batuan akan meningkat dan secara bersamaan
pengembangan rekahan batuann akan terhambat. Berdasarkan kondisi
tersebut, diindikasikan bahwa deformasi batuan akan berkurang. Namun
hasil praktikum menunjukkan hal yag berbeda, yakni .
Hal ini dapat terjadi apabila terdapat kesalahan pada saat preparasi bahan,
dapat berupa komposisi campuran yang tidak sama antar sampel yang lain
atau bahkan kesalahan pada saat pengambilan data. Perhitungan yang
dilakukan menggunakan data dengan lima (5) angka dibelakang koma,
bila perhitungan dilakukan menggunakan data tidak sama dengan lima(5)
angka dibelakang koma maka akan didapat hasil yang berbeda bahkan
dapat merubah susunan grafik/kurva yang berbeda.
VII.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ini, dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Kurva intrinsik didapatkan dari hasil percobaan dengan nilai dari tekanan pemampatan
dan tegangan axial.
2. Kuat geser batuan dari percobaan tersebut adalah MPa.
3. Sudut geser dalam batuan dari percobaan didapatkan setelah menggambar kurva intrinsik
dan besarnya adalah 46.730.
4. Nilai kohesi dari batuan juga didapatkan dari hasil penggambaran kurva intrinsik dan
besar nilai kohesinya adalah 14.5 MPa.
VIII. SARAN
Saran untuk praktikum Uji Triaksial adalah praktikan lebih teliti lagi dalam mencatat data
hasil praktikum dan lebih jeli dalam menganalisa hasil yang didapat. Ketelitian saat
preparasi alat dan bahan ditingkatkan lagi, guna mewujudkan praktikum yang dapat
merepresentasikan kondisi faktual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Jumikis, A. R. 1979. Rock Mechanics. USA: Tranch Tech Publications.
Rai, M.A., Kramadibrata, S., dan Wattimena, R.K. 2010. Mekanika Batuan. Bandung:
Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang Institut Teknologi Bandung.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai