M9T Merged
M9T Merged
❑ Diameter sleeve / muff coupling (D) : Selanjutnya apakah pasak memenuhi syarat dengan mencek terhadap shear and chrusing stress?
𝑑
D = 2d + 13 ( mm ) o T = l x w x 𝜏𝑠 x
2
D = 2x50 + 13 = 113 mm → diameter sleeve ( D) diambil = 120 mm ( ukuran poros standar) 50
716,5 x 103 = 75 x 16 x 𝜏𝑠 x
2
L = 3,5 d panjang sleeve = 3,5 x 50 = 150 mm
o 𝜏𝑠 = 23,88 N/mm2 → memenuhi karena di bawah 𝝉𝒔 = 40 N/mm2 √
Selanjutnya dicek, apakah muff coupling memenuhi syarat ?
𝑡 𝑑
π 𝐷4 −𝑑 4 ❖ T = l x x 𝑐𝑠 x
T= 2 2
16 𝑐 𝐷 10 50
716,5 x 103 = 75 x x 𝑐𝑠 x
2 2
𝜋 1204 − 504 ❖ 𝜏𝑠 = 76,42 N/mm2 → memenuhi karena di bawah 𝒄𝒔 = 80 N/mm2
716 500 = 𝜏𝑐
16 120
c = 2,18 N/mm2 → Memenuhi, karena nilainya lebih kecil dari permissible shear stress ijin,
yaitu 15 N/mm2
𝑡𝑓 = 0,5 d 𝑡𝑓 = 0,5 d
𝐷 =2d 𝑡𝑝 = 0,25 d 𝑡𝑓 = 1Τ3 d
𝐷1 = 3 d 𝐷 =2d 𝐷1 = 1,6 d
𝐷2 = 4 d 𝐷1 = 3 d 𝐷2 = 2,2 d
L = 1,5 d 𝐷2 = 4 d
L = 1,5 d
LATIHAN SOAL - 01 1. Rancangan untuk hub: JAWAB Cek kekuatan shear stress hub terbuat dari material besi tuang dengan mengingat
bahwa hub dianggap poros hollow :
Rancang sebuah flens kopling jenis protective dari bahan besi Diameter poros (d) :
𝜋 𝐷4 − 𝑑4 3,14 704 − 354
tuang untuk meneruskan daya 15 kW dengan putaran 900 r.p.m 𝑇= 16
𝑥 𝜏𝑐 𝐷
→ 214 974 = 16 𝑐
𝜏 70
dengan Service Factor (SF) 1,35 dan permissible stress yang 𝑷𝒙𝟔𝟎 𝟏𝟓 𝟎𝟎𝟎𝒙𝟔𝟎
𝑻= = = 159,24 N-m
digunakan untuk sistem ini adalah: 𝟐𝒙𝝅𝒙𝑵 𝟐𝒙𝟑,𝟏𝟒𝒙𝟗𝟎𝟎 214 974
𝜏𝑐 = = 3,406 N/mm2 8 N/mm2 → Memenuhi √
• Shear stress material poros, pasak dan baut 40 MPa. 63 107
• Crushing stress material pasak dan baut 80 MPa. Karena Service Factor 1,3, maka :
2. Rancangan Pasak :
• Shear stress material besi tuang 8 MPa. Dari tabel pasak, dapat diketahui ukuran pasak adalah lebar (w) 10 mm dan
Tmax = 1,35 x 159,24 = 214,974 N-m = 214 974 N-mm
tebal (t) 8 mm, sedangkan panjang pasak (l) 42,5 mm.
SOLUSI
sehingga diameter poros (d) : Cek kekuatan shear stress dan crushing stress pasak:
Diketahui:
𝑑
P = 15 kW = 15 x 103 W
= 30,04 mm → diambil d = 35 mm √
3 16 𝑥 𝑇 3 16 𝑥 214 974 𝑇𝑚𝑎𝑥 = 𝑙 𝑥 𝑤 𝑥 𝜏𝑘 𝑥 → 214 974 = 42,5 x 10 x 𝜏𝑘 x 17,5
N = 900 r.p.m 𝑑= = 2
Ditanyakan : 𝜋 𝑥 𝜏𝑠 𝜋 𝑥 40
SF = 1,35 214 974
• d poros ? 𝜏𝑘 = = 28,24 N/mm2 40 N/mm2 → Memenuhi √
s = b = k = 40 MPa = 40 N/mm2 • D ? Diameter hub (D) :
7 612,5
Dicari nilai diameter nominal baut (𝑑1 ) dan jumlah baut (n) untuk poros dipilih
3. Rancangan Flange /Flens : 4 buah.
Soal 1 Solusi
Jawab :
Sebuah sistem penggerak belt dan Diketahui :
pulley (lihat gambar) jenis in-line Jawab :
1. Dimana ada selip (Slip) 2%
digerakkan motor listrik berjalan N1 = 2 880
pada 2 880 r.p.m. pada puli 1 360 r.p.m. 1. Dimana tidak ada selip (Slip) 𝑁4 𝑑1 𝑥 𝑑3 𝑠1 𝑠2
mm menggerakkan puli 2 880 d1 = 360 mm = 1− 1−
𝑁1 𝑑2 𝑥 𝑑4 100 100
mm. Puli 2 menggerakkan shaft (in- d2 = 880 mm d1 N1 = d2 N2 → N2 = ( 360 x 2 880 ) / 880
line shaft) dengan puli 3 450 mm. d3 = 450 mm N2 = 1 178,18 r.p.m 𝑁4
=
360 𝑥 450
1−
2
1−
2
Dengan belt puli 3 menggerakkan d4 = 750 mm 2 880 880 𝑥 750 100 100
puli 4 750 mm. Tentukan s1 & s 2 =2% Karena sistem in-line, maka :
N3 = N2 = 1 178, 18 r.p.m N4 = 2 880 x 0,245 x 0,9604 = 678,915 r.p.m
kecepatan poros mesin (puli 4)?
SOLUSI
Sebuah kompresor membutuhkan daya (P) Latihan – 1 Untuk jenis open belt drive yang ditunjukkan pada gambar soal :
90 kW, bekerja pada putaran (N2) 250 r.p.m. Diketahui : P = 90 kW = 90 × 103 a = 375 mm2 = 375 × 10– 6
Penggeraknya menggunakan V-belt dari m2 𝑂2 𝑥 𝑀 𝑟2 − 𝑟1 0,5 − 0,1667
W Sin = = = = 0,190
motor listrik dengan putaran (N1) 750 r.p.m. N2 = 250 r.p.m. ρ = 1000 kg /m3 𝑂1 𝑥 𝑂2 𝑥 1,75
Diameter puli pada poros kompresor N1 = 750 r.p.m. σ = 2.5 MPa = 2.5 N/mm2 = 12,20 o
tidak boleh lebih dari 1 meter sedangkan d2 = 1 m → r2 = 0,5 m 2β = 35° or β = 17.5°
jarak pusat antar puli (x) dibatasi 1750 mm. x = 1 750 mm = 1.75 m μ = 0.25 Dan sudut putar pada puli yang lebih kecil (yaitu puli pada poros motor)
Kecepatan sabuk tidak boleh melebihi (v) v = 1600 m/min = 26.67
1600 m/menit. m/s
1. Tentukan jumlah V-belt yang = 180 o - 2 = 180 o – 2 x 12,20 o = 156,6 o
Ditanyakan : 1. Jumlah belt ?
diperlukan untuk mentransmisikan 2. Panjang belt ? = 156,6 o x ( / 180 ) = 2,733 rad
daya jika setiap sabuk memiliki luas
penampang (a) 375 mm2, densitas () Juga diketahui massa dari belt per meter Panjang :
1000 kg / m3 dan tegangan tarik yang Djawab : a. Mencari diameter puli motor d1
diijinkan (σ) 2,5 MPa. Sudut alur (2)
m = Area × length × density = 375 × 10–6 × 1 × 1000 = 0.375 kg/m
puli adalah 35°. Koefisien gesekan (µ) Diketahui persamaan
antara sabuk dan katrol adalah 0,25.
d1 x N1 = d2 x N2 → d1 x 750 = 1 x 250 Centrifugal tension (TC) :
2. Hitung panjang yang dibutuhkan
masing-masing belt. d1 = 0, 333 m TC = m x v2 = 0.375 x 26,672 = 266,7 N
Tension posisi tight side (T1) pada belt : P = (T1 – T2) x v = (670.8 – 68.96) 26.67 = 16 051 W = 16,051 kW
Dirancang sebuah sistem untuk meneruskan daya dengan roda
T1 = T – TC = 937,5 - 266,7 = 670,8 N gigi lurus dengan rincian berikut:
Maka jumlah belt adalah : Rasio roda gigi = 10 : 1; Jarak antara pusat roda gigi 660 mm;
Tension posisi slack side (T2) pada belt :
Total power transmitted 𝟗𝟎 Pinion mentransmisikan daya 500 kW pada 1800 r.p.m.; Jenis
2,3 log
𝑇1
= 𝜇 𝑥 𝜃 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛽 = 0,25 x 2,733 x cosec 17,5o
=
Power transmitted per belt = 𝟏𝟔,𝟎𝟓𝟏 = 5,6 → 6 belt gigi involute dengan proporsi standar (adendum = m) dengan
𝑇2 sudut tekan 22,5°; Tekanan normal yang diizinkan antara gigi =
𝑇1 0,25 x 2,733 x 3,326 𝑇1 175 N per mm lebar.
log = = 0,988 → = 9,727 2. Panjang setiap belts :
𝑇2 2,3 𝑇2
Tentukan :
Telah diketahui panjang setiap belt adalah :
T2 = ( T1 / 9,727 )
1. Modul standar terdekat agar tidak terjadi interferensi
T2 = ( 670,8 / 9,727 ) = 68,96 N 𝑟2 −𝑟1 2
L = . ( r1 + r2 ) + 2x + 2. Jumlah gigi pada setiap roda
𝑥
L = 3,14 ( 0,165 + 0,5 ) + 2 x 1,75 + ( 0,3352 / 1,75 ) = 5,653 m 3. Lebar pinion yang diperlukan
4. Beban pada bantalan roda akibat daya yang ditransmisikan.
Dan diketahui :
Diketahui, jumlah minimum gigi pada pinion untuk menghindari DP = m. TP
gangguan (interference): 𝐷𝑃 120
Diketahui : m = = = 8,6 mm → modul (m) yang diambil 8 mm
𝑇𝑃 14
𝟐𝑨𝒘
G = TG / TP = DG / DP = 10 𝑻𝒑 = → Aw = 1
𝟏 𝟏
𝑮 𝟏+𝑮 𝑮+𝟐 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝝓 −𝟏
L = 660 mm 2. Jumlah gigi pada setiap roda :
P = 500 kW = 500 x 103 W
2𝑥1 𝟐 𝐷𝑃 120
NP = 1800 r.p.m. 𝑇𝑝 = = = 13,3 14 (gigi) Jumlah gigi pada pinion → TP =
𝑚
=
8
= 15
𝟎,𝟏𝟓
= 22.5° 10
1 1
1+10 10+2 𝑠𝑖𝑛2 22,5𝑜 −1
WN = 175 N/mm width Jumlah gigi pada gear → TG = G x TP = 10 x 15 = 150
TG = G x TP = 10 x 14 = 140 (gigi)
Jawaban : 3. Lebar pinion yang diperlukan
𝐷𝐺 𝐷𝑃 10𝐷𝑃 𝐷𝑃 𝐷𝐺
Dan → L = + = + = 5,5 DP → = 10
1. Modul standar terdekat jika tidak ada gangguan yang terjadi : 2 2 2 2 𝐷𝑃 𝑃 𝑥 60 500 𝑥 103 𝑥60
Torsi yang bekerja pada pinion → 𝑇 = = = 2 652 Nm
2 𝜋 𝑁𝑃 2 𝜋 𝑥 1800
Ditanyakan : 660 = 5,5 DP → DP = 120 mm
m = Required module, 𝑇 2 652
Beban tangensial → 𝑊𝑇 = = = 44 220 N → = DP
TP = Number of teeth on the pinion 𝐷𝑃 Τ2 0,120Τ2
TG = Number of teeth on the gear satuan m
DP = Pitch circle diameter of the pinion
𝑊𝑇 44 220
DG = Pitch circle diameter of the gear. Beban normal pada gigi → 𝑊𝑁 = = = 47 840 N
cos cos 22,5°
Karena tekanan normal antara gigi adalah 175 N per mm lebar, Latihan Soal 1 Jawaban :
oleh karena itu diperlukan lebar pinion adalah : Sepasang roda gigi heliks akan mentransmisikan daya (P) 15 kW. Sudut tekan () 20°
dalam bidang diametral dan memiliki sudut heliks () 45 °. Putaran pinion 10 000 r.p.m.
Karena pinion dan roda gigi terbuat dari bahan yang sama (yaitu baja tuang), maka pinion
dengan diameter pitch (DP) 80 mm dan roda gigi berdiameter pitch (DG) 320 mm. Jika roda lebih lemah. Dengan demikian desain akan didasarkan pada pinion.
𝑊𝑁 47 840 gigi terbuat dari baja tuang yang memiliki kekuatan statis yang diizinkan (σOP/σOG) sebesar Diketahui bahwa torsi yang ditransmisikan oleh pinion :
𝑏 = = = 273,4 mm 100 Mpa. Tentukan modul dan lebar muka yang sesuai dari pertimbangan kekuatan statis
175 175
dan periksa roda gigi dari keausan, dengan σes = 618 MPa. Modulus Young untuk Pinion 60 𝑃 60 .𝑥 15 000
𝑇= = = 14,33 N-m
dan Gears (EP / EG) adalah 200 kN/mm2. 2 𝜋𝑁𝑃 2 𝑥 3,14 𝑥 10 000
Faktor bentuk gigi untuk pinion untuk gigi rintisan ( ) 20° : Memecahkan persamaan diatas dengan metode hit and trial, dan didapatkan : Karena kedua roda gigi terbuat dari bahan yang sama (yaitu baja tuang), maka
0,841 0,841 nilai modulus Young diambil EP = EG = 200 kN/mm2 = 200 × 103 N/mm2
𝑦′𝑃 = 0,175 − = 0,175 − = 0,175 - 0,0037 m m = 2.3 → diambil m = 2.5 mm
𝑇𝐸 226,27Τ𝑚
Kecepatan periferal (v) : Dan lebar muka maksimum (b) : Load stress factor :
𝑣=
𝜋 𝑥 𝐷𝑃 𝑥 𝑁𝑃
= ( 3,14 x 0,08 x 10 000 ) / 60 = 41,86 m/s → nilai v P 20 m/s b = 12.5 m = 12.5 × 2.5 = 31.25 → 32 mm 𝐾=
𝜎𝑒𝑠 2 𝑠𝑖𝑛 𝛷𝑁 1
+
1
60 1,4 𝐸𝑃 𝐸𝐺
Velocity factor (CV) yang digunakan : Checking the gears for wear 6182 𝑠𝑖𝑛 14,4 1 1
= + = 0,678 N/mm2
0,75 1,4 200 000 200 000
𝐶𝑉 = = 0,75 / ( 0,75 x 41,862 ) = 0,104 Telah diketahui bahwa rasio kecepatan ( VR ) :
0,75 + 𝑣
𝐷𝐺 Kita tahu bahwa beban maksimum atau pembatas untuk keausan :
𝑉. 𝑅 = = 320 / 80 = 4
maka, lebar muka maksimum (b) untuk roda gigi heliks dapat diambil diantara nilai 𝐷𝑃
𝐷𝑃 𝑥 𝑏 𝑥 𝑄 𝑥𝐾 80 𝑥 32 𝑥 1,6 𝑥 0,678
12,5m hingga 20m, yang mana m adalah modul, asumsi diambil (b) = 12,5m. 𝑊𝑊 = = = 5 554,2 N
Ratio factor,. 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 𝑐𝑜𝑠 2 45𝑜
2 𝑥 𝑉.𝑅.
Kita tahu bahwa beban tangensial gigi (WT) : 𝑄= = 8 / 5 = 1,6
𝑉.𝑅+1
Karena beban maksimum untuk keausan (WW) = 5 554,2 N jauh lebih besar
WT = (σOP . Cv ) b.π m.y’P Tjuga telah diketahui : daripada beban tangensial pada gigi (WT) 358,25 N, oleh karena itu desainnya
358,25 = ( 100 x 0,104 ) 12,5m x 3,14m x ( 0,175 - 0,0037m ) tan N = tan cos α = tan 20° × cos 45° = 0.2573 memenuhi dari pertimbangan keausan.
N = 14,4o
Sekarang perhatikan bagian dari pegas tekan seperti yang ditunjukkan Diketahui bahwa tegangan geser langsung akibat beban W,
A. Stresses in Helical Springs of Circular Wire pada Gambar 1 (b). Beban W cenderung memutar kawat karena 𝑊 4𝑊
momen puntir ( T ) yang terjadi pada kawat. Jadi tegangan geser puntir 𝜏2 = = ……………………………………………….(ii)
0,25 𝜋 𝑥 𝑑 2 𝜋 𝑥 𝑑2
Pertimbangkan pegas tekan heliks yang terbuat dari kawat melingkar dan dikenai beban aksial W, diinduksi dalam kawat. Sedikit pertimbangan menunjukkan bahwa
seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1(a). bagian pegas, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2 (b), berada
dalam kesetimbangan di bawah aksi dua gaya W dan momen puntir T. Diagram tegangan geser langsung ditunjukkan pada Gambar 2 (b) dan diagram resultan
Diketahui bahwa momen puntir : tegangan geser torsional dan tegangan geser langsung ditunjukkan pada Gambar 2 (c)
D = Diameter lilitan pegas,
d = Diameter kawat pegas, 𝐷 𝜋
𝑇=𝑊𝑥 = 𝑥 𝜏1 𝑥 𝑑 3
n = Jumlah lilitan aktif, 2 16
G = Modulus kekakuan bahan pegas 8𝑊𝐷
𝜏1 = ……………………………………………….(i) Gambar 2. Superposition of
W = Beban aksial pada pegas, 𝜋 𝑑3
stresses in a helical spring
= Tegangan geser maksimum kawat, Diagram tegangan geser torsional ditunjukkan pada Gambar 2
C = Indeks pegas = D/d,
p = Pitch kumparan,
(a).Selain tegangan geser torsional (τ1) yang diinduksi pada kawat,
= Lendutan pegas akibat beban aksial tegangan berikut juga bekerja pada kawat:
Selain tegangan geser torsional (τ1) yang diinduksi pada kawat,
tegangan berikut juga bekerja pada kawat:
1.. Tegangan geser langsung akibat beban W
2. Tegangan karena kelengkungan kawat
Gambar 1. beban aksial dan FBD Gambar 2. Superposition of stresses in a helical spring
Ditanyakan: 𝐶3 80 𝑥 85
= = 28,33 = 1 015,2 MPa
1. D = diameter lilitan pegas 𝑑 240
2. C = Spring index = D/d
3. Maximum shear stress ? C3 = 28,33 x 4 → C = 4,83
D = C x d = 4,83 x 4 = 19,32 mm
Jawaban
Latihan 1 Solusi 1. Diameter rata2 lilitan pegas (D)
Rancang pegas heliks untuk katup pengaman berbeban pegas (Ramsbottom safety valve) Karena katup pengaman adalah jenis katup pengaman Ramsbottom maka, pegas akan berada di bawah tekanan.
untuk kondisi berikut: Diketahui : Ditanyakan : Diketahui bahwa gaya tarik awal yang bekerjapada pegas (yaitu sebelum katup terangkat).
Diameter dudukan katup (D1) = 65 mm, tekanan operasi (p1) = 0,7 N/mm2, tekanan D1 = 65 mm 𝜋 2 𝜋
D = Diameter rata2 lilitan pegas 𝑊1 = 𝐷1 𝑝1 = 652 0,7 = 2 322,8 N
maksimum saat katup terbuka bebas (p2) = 0,75 N/mm2, Gaya angkat maksimum katup p1 = 0.7 N/mm2
4 4
saat ( ) tekanan naik dari 0,7 menjadi 0,75 N/mm2 = 3,5 mm, tegangan ijin maksimum d = Diameter kawat pegas
( ) = 550 Mpa, modulus kekakuan (G) = 84 kN/mm2, Indeks pegas (C) = 6. p2 = 0.75 N/mm2 dan gaya tarik maksimum yang bekerja pada pegas (yaitu ketika katup terbuka penuh ),
Dari Tabel 23.2, kita akan mengambil kawat standar ukuran SWG 2/0 Untuk pegas Tarik jenis loop on both ends, total jumlah lilitan :