KOPLING CAKAR
(TETAP)
PENGERTIAN KOPLING
Secara umum kopling dapat dibedakan atas dua, yaitu
kopling tetap dan kopling tak tetap. Perbedaan antara
keduanya adalah bahwa pada kopling tetap kedua poros
selalu dalam keadaaan terhubung, sedangkan pada
kopling tak tetap kedua poros dapat dihubungkan dan
dilepaskan pada saat diam ataupun bekerja sesuai dengan
kebutuhan.
KOPLING CAKAR (TETAP)
Kopling cakar termasuk jenis kopling tidak tetap. Kopling
tidak tetap sendiri didefinisikan sebagai penghubung
antara poros yang bergerak dengan poros yang
digerakkan dengan putaran yang sama dalam
meneruskan daya, serta dapat melepaskam hubungan
kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun
berputar. Kopling cakar meneruskan kontak postitf (tidak
dengan gesekan) sehingga tidak terjadi selip dan tidak
menimbulkan panas tetapi pemakaiannya terbatas pada
torsi yang kecil dan kecepatan rendah. Dalam
perancangan ini mengambil tema kopling cakar persegi,
yaitu dapat meneruskan momen dalam dua arah
putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam kondisi
berputar, dengan data daya 5 kW, dan putaran 500 rpm.
Mulai
Perancangan poros
Perancangan pasak
Selesai
Perhitungan Poros
Mulai
A
B
Data awal adalah
daya, kecepatan
putaran, dan diameter Standar faktor koreksi
Dari perhitungan diatas didapatkan hasil sebagai berikut :
poros rencana tumbukan
1. Material poros : S45C
Menghitung daya
2. Diameter
rencanaporos
(Pd) : 30mm
Menghitung diameter
minimal poros ds (mm)
3. Ukuran alur pasak b=10mm; h=8mm
Tabel faktor koreksi
Tidak Diameter <
Diameter
rencana
Menghitung tegangan
puntir ijin Ya
Menentukan kedalaman
alur pasak pada poros
Tabel faktor koreksi dan bantalan
Tabel standar pasak
Standar kekuatan
Dan tabel ukuran bantalan
materiala
Menentukan diameter
Menghitung tegangan poros
geser izin a
Selesai
B A
Perhitungan Pasak
Mulai
Ya
Selesai
Perhitungan Kopling
Mulai
H F
Data awal adalah
diameter poros, ukuran
pasak, dan ukuran karet
Menentukan jumlah cakar n
Menentukan dimensi kopling
cakar
D2=46mm
H=23mm