Anda di halaman 1dari 36

PEMERIKSAAN

URIN LENGKAP
Dr. Heru Susanto, MMRS
URIN
 Urin adalah salah satu hasil dari sisa metabolisme atau
sampah yang harus keluar dari tubuh.
 Semua zat yang harus dikeluarkan dari tubuh bersama
urin mengandung racun, obat, zat dari makanan serta
minuman.
 Jadi pemeriksaan urin dilakukan untuk mengetahui
kelainan atau kondisi pada sistem kemih.
 Selain itu, tes urin juga diperlukan untuk mengetahui
berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh
gangguan metabolisme.
INDIKASI TES URIN
 Pemeriksaan kesehatan rutin. 
 Diagnosis penyakit atau kondisi medis.
 Memantau perkembangan penyakit
 Memantau respons pasien terhadap suatu
pengobatan
 Tes kehamilan
MENDETEKSI PENGGUNAAN OBAT
 Amphetamine. 
 Methamphetamine. 
 Kokain.
 Ganja.
 Barbiturate. 
 Benzodiazepine. 
 Opium.
 Phencyclidine. 
PERSIAPAN TES URIN
 Sebelum tes urine, terlebih dahulu beri tahu dokter
terkait obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
 Beberapa obat-obatan dan suplemen dapat
memengaruhi kondisi urin, sehingga hasil tes ini
menjadi tidak akurat.
 Untuk tes urin, sebetulnya tidak diperlukan puasa,
namun tes urin terkadang dilakukan bersama
dengan pemeriksaan lain yang memerlukan puasa.
PERSIAPAN TES URIN

 Bagi yang sudah menikah, hindari


berhubungan seksual 12 jam sebelum tes
urine, karena dikhawatirkan dapat
mempengaruhi hasil, walaupun hal ini masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut.
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL URIN
 Metode yang umumnya digunakan untuk pengambilan
sampel urine adalah metode clean-catch.
 Pasien harus membersihkan area kemaluannya
menggunakan tisu steril, agar bakteri dan sel di sekitar
kemaluan tidak ikut terbawa ke dalam sampel.
 Pasien perempuan harus membersihkan area kemaluannya
menggunakan tisu steril dari depan ke belakang.
 Jangan lupa membersihkan cairan sekresi vagina dan darah
menstruasi jika ada, untuk menghindari kontaminasi pada
sampel urine.
PROSEDUR PENGAMBILAN
SAMPEL URIN
 Keluarkan urine terlebih dahulu sekitar 1-2 detik
 Setelah itu, baru masukkan urine selanjutnya (yang belum
dikeluarkan) ke dalam wadah sampel hingga setinggi 3 – 6
cm dari dasar wadah.
 Kemudian tutup rapat dan bersihkan bagian luar wadah
urine menggunakan tisu steril.
 Sampel harus segera dibawa ke laboratorium untuk
dianalisis.
 Jika tidak memungkinkan untuk segera dianalisis, petugas
laboratorium akan memasukkan sampel urine terlebih
dahulu ke dalam lemari pendingin.
PROSEDUR PENGAMBILAN
SAMPEL URIN
 Pada pasien yang tidak dapat melakukan
pengambilan sampel urine secara mandiri,
dapat dibantu menggunakan kateter.
 Sampel urine yang diambil pada pasien
pengguna kateter harus langsung dari selang
kateternya, tidak boleh dari kantung
penampungan urine kateter, untuk
menghindari kontaminasi.
TES URIN STRIP
 Tes urin strip adalah salah satu jenis tes urin yang dilakukan
dengan cepat.
 Strip khusus yang digunakan dalam tes akan dicelupkan ke
dalam sampel urin selama beberapa detik.
 Hasil warna indikator yang berbeda akan bisa dilihat dari
perubahan.
 Semua jenis tes ini bisa dilakukan dengan mudah dan
pengambilan sampel urin juga harus dilakukan dengan benar.
 Tes urin ini bisa dilakukan di rumah, rumah sakit, klinik, dan
laboratorium.
TES URIN STRIP
FUNGSI TES URIN CEPAT
a. Untuk mengetahui salah satu kondisi yang
menggambarkan penyakit pada bagian bawah perut.
b. Untuk mengetahui kondisi atau penyakit yang
menyerang pada bagian punggung.
c. Untuk mengetahui kondisi penyakit pada saluran
kemih.
d. Melihat kondisi kesehatan urin jika mengandung
darah.
e. Untuk mengetahui kadar gula dalam urin (khusus
untuk penderita diabetes)
PENILAIAN NILAI RUJUKAN
 Nilai pH : 5-7
 Gula : negatif
 Nitrit : negatif
 Keton : negatif
 Bilirubin : negatif
 Urobilinogen : negatif
 Sel darah putih : negatif
 Sel darah merah : negatif
ARTI NILAI POSITIF
 Penyakit batu kemih – Jika dalam pengujian menunjukkan
hasil kurang dari 5 atau lebih dari 7. Nilai dibawah 5
berarti ada infeksi yang terjadi pada bagian saluran kemih
dan membutuhkan perawatan yang lebih khusus.
 Peradangan ginjal – Jika tingkat protein yang ditemukan
dalam tes urin cepat terlalu tinggi (positif).
 Diabates –  Jika hasil tes menunjukkan adanya keton yang
berarti urin mengandung gula.
 Infeksi bakteri dalam darah – Jika hasil tes menunjukkan
adanya sel darah putih dan nitrit.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI SUSUNAN URIN

 Vitamin C, memberikan hasil positif palsu


pada pemeriksaan glukosa
 Vitamin B2 (riboflavin), pyridium dll, memberi
warna pada urin, mengganggu pemeriksaan
urobilin, urobilinogen dan bilirubin.
 Pada tes kehamilan sebaiknya tidak banyak
minum, agar urin lebih pekat.
PEMERIKSAAN URIN

VOLUME, WARNA,
MAKROSKOPIS KEJERNIHAN, BERAT JENIS,
BAU, pH
PEMERIKSAAN
URIN EPITEL, LEKOSIT,
ERITROSIT, SILINDER,
MIKROSKOPIS BAKTERI, PARASIT,
SPERMA, POTONGAN
JARINGAN
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
 Yang diperiksa adalah volume, warna, kejernihan,
berat jenis, bau dan pH urin.
 Pengukuran volume urin berguna untuk menafsirkan
hasil pemeriksaan kuantitatif atau semi kuantitatif
suatu zat dalam urin, dan untuk menentukan
kelainan dalam keseimbangan cairan badan.
 Pengukuran volume urin yang dikerjakan bersama
dengan berat jenis urin bermanfaat untuk
menentukan gangguan faal ginjal.
VOLUME URIN
 Banyak sekali faktor yang mempengaruhi volume urin seperti
umur, berat badan, jenis kelamin, makanan dan minuman,
suhu badan, iklim dan aktivitas orang yang bersangkutan.
 Rata-rata didaerah tropik volume urin dalam 24 jam antara
800--1300 ml untuk orang dewasa.
 Bila didapatkan volume urin selama 24 jam lebih dari 2000
ml maka keadaan itu disebut poliuri.
 Bila volume urin selama 24 jam 300--750 ml maka keadaan
ini dikatakan oliguri.
WARNA URIN
 Pemeriksaan terhadap warna urin mempunyai
makna karena kadang-kadang dapat
menunjukkan kelainan klinik.
 Warna urin dinyatakan dengan tidak berwarna,
kuning muda, kuning, kuning tua, kuning
bercampur merah, merah, coklat, hijau, putih
susu dan sebagainya.
 Warna urin dipengaruhi oleh kepekatan urin,
obat yang dimakan maupun makanan
BERAT JENIS URIN
 Pemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan
faal pemekatan ginjal, dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu dengan memakai falling
drop, gravimetri, menggunakan pikno meter,
refraktometer dan reagens 'pita'.
 Berat jenis urin sewaktu pada orang normal
antara 1,003 -- 1,030.
BAU URIN
 Untuk menilai bau urin dipakai urin segar, yang perlu
diperhatikan adalah bau yang abnormal.
 Bau urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah
menguap.
 Bau yang berlainan dapat disebabkan oleh makanan seperti
jengkol, petai, obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan
seperti pada ketonuria.
 Bau amoniak disebabkan perombakan ureum oleh bakteri dan
biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa pengawet.
 Adanya urin yang berbau busuk dari semula dapat berasal dari
perombakan protein dalam saluran kemih umpamanya pada
karsinoma saluran kemih.
pH URIN
 pH urin normal berkisar antar 4,5 -- 8,0.
 Penetapan pH pada infeksi saluran kemih dapat memberi
petunjuk ke arah etiologi.
 Pada infeksi oleh Escherichia coli biasanya urin bereaksi
asam, sedangkan pada infeksi dengan kuman Proteus yang
dapat merombak ureum menjadi atnoniak akan
menyebabkan urin bersifat basa.
 Dalam pengobatan batu karbonat atau kalsium fosfat urin
dipertahankan asam, sedangkan untuk mencegah
terbentuknya batu urat atau oksalat pH urin sebaiknya
dipertahankan basa.
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
 Unsur organik berasal dari sesuatu organ atau
jaringan antara lain : epitel, eritrosit, leukosit,
silinder, potongan jaringan, sperma, bakteri,
parasit
 Unsur tak organik tidak berasal dari sesuatu
organ atau jaringan : urat amorf dan kristal.
ERITROSIT DAN LEKOSIT
 Eritrosit atau leukosit di dalam sedimen urin
mungkin terdapat dalam urin wanita yang haid
atau berasal dari saluran kernih.
 Dalam keadaan normal tidak dijumpai eritrosit
dalam sedimen urin, sedangkan leukosit hanya
terdapat 0 - 5/LPK dan pada wanita dapat pula
karena kontaminasi dari genitalia.
ERITROSIT DAN LEKOSIT
 Adanya eritrosit dalam urin disebut hematuria.
Hematuria dapat disebabkan oleh perdarahan
dalam saluran kemih, seperti infark ginjal,
nephrolithiasis, infeksi saluran kemih dan pada
penyakit dengan diatesa hemoragik.
 Terdapatnya leukosit dalam jumlah banyak di urin
disebut piuria.
 Keadaan ini sering dijumpai pada infeksi saluran
kemih atau kontaminasi dengan sekret vagina pada
penderita dengan fluor albus.
SILINDER
 Silinder adalah endapan protein yang
terbentuk di dalam tubulus ginjal, mempunyai
matrix berupa glikoprotein (protein Tamm
Horsfall) dan kadang-kadang dipermukaannya
terdapat leukosit, eritrosit dan epitel.
 Pembentukan silinder dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain osmolalitas,
volume, pH dan adanya glikoprotein yang
disekresi oleh tubuli ginjal.
KRISTAL
 Kristal dalam urin tidak ada hubungan langsung dengan batu di
dalam saluran kemih.
 Kristal asam urat, kalsium oksalat, triple fosfat dan bahan
amorf merupakan kristal yang sering ditemukan dalam
sedimen dan tidak mempunyai arti, karena kristal-kristal itu
merupakan hasil metabolisme yang normal.
 Terdapatnya unsur tersebut tergantung dari jenis makanan,
banyak makanan, kecepatan metabolisme dan kepekatan urin.
 Di samping itu mungkin didapatkan kristal lain yang berasal
dari obat-obatan atau kristal-kristal lain seperti kristal tirosin,
kristal leucin.
EPITEL
 Merupakan unsur sedimen organik yang dalam keadaan
normal didapatkan dalam sedimen urin.
 Dalam keadaan patologis jumlah epitel ini dapat
meningkat, seperti pada infeksi, radang dan batu dalam
saluran kemih.
 Pada sindroma nefrotik di dalam sedimen urin mungkin
didapatkan oval fat bodies.
 Ini merupakan epitel tubuli ginjal yang telah mengalami
degenerasi lemak, dapat dilihat dengan memakai zat
warna Sudan III/IV atau diperiksa dengan menggunakan
mikroskop polarisasi.
PEMERIKSAAN
KIMIA URIN

1. Glukosa
2. Benda-benda keton: aseton, asam
asetoasetat dan asam 13-hidroksi butirat
3. Bilirubin
4. Urobilinogen
PEMERIKSAAN BILIRUBIN URIN
 Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urin akan
memberikan basil positif dan keadaan ini
menunjukkan kelainan hati atau saluran empedu.
 Hasil positif palsu dapat terjadi bila dalam urin
terdapat mefenamic acid, chlorpromazine
dengan kadar yang tinggi
 Negatif palsu dapat terjadi bila urin mengandung
metabolit pyridium atau serenium.
PEMERIKSAAN UROBILINOGEN URIN

 Dalam keadaan normal kadar urobilinogen


berkisar antara 0,1 - 1,0 Ehrlich unit per dl urin
 Peningkatan ekskresi urobilinogen urin
mungkin disebabkan oleh kelainan hati,
saluran empedu atau proses hemolisa yang
berlebihan di dalam tubuh.
PEMERIKSAAN NITRIT URIN
 Tes akan berhasil positif bila terdapat lebih dari 105
mikroorganisme per ml urin.
 Perlu diperhatikan bahwa urin yang diperiksa
hendaklah urin yang telah berada dalam buli-buli
minimal 4 jam, sehingga telah terjadi perubahan
nitrat menjadi nitrit oleh bakteri.
 Urin yang terkumpul dalam buli-buli kurang dari 4
jam akan memberikan basil positif pada 40% kasus.
HASIL PEMERIKSAAN URIN
HASIL PEMERIKSAAN URIN
TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai