Anda di halaman 1dari 23

SISTEM RESPIRASI

Jessica Juan Pramudita


Sistem Respirasi
SISTEM RESPIRASI

- Sistem Pernafasan atau Respirasi :


Sistem pada manusia yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar
dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.

- Mekanisme pernapasan dibedakan dua macam : pernapasan dada dan


pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
PERNAFASAN DADA
Pernapasan dada : pernafasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.

Mekanismenya dibedakan sebagai berikut :


1. Fase inspirasi
        Fase berkontraksinya otot antar tulang rusuk → rongga dada membesar → tekanan dalam
rongga dada lebih kecil daripada tekanan di luar → udara luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi
        Fase relaksasi (kembalinya) otot antara tulang rusuk ke posisi semula, dikuti oleh turunnya
tulang rusuk → rongga dada menjadi kecil → tekanan di dalam rongga dada lebih besar
daripada tekanan luar → udara dalam rongga dada yang kaya karbondioksida keluar.
PERNAFASAN PERUT
Pernapasan perut : pernapasan yang mekanismenya melibatkan otot-otot diafragma yang membatasi rongga
perut dan rongga dada.

Mekanisme pernapasan perut dibedakan :


1. Fase Inspirasi
       Fase saat otot diafragma berkontraksi → diafragma mendatar → rongga dada membesar dan tekanan
menjadi kecil → udara masuk.

2. Fase Ekspirasi
       Fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) → rongga dada mengecil
dan tekanan menjadi lebih besar → udara keluar dari paru-paru.
INSPIRASI DAN EKSPIRASI
Organ-organ pada sistem respirasi dan fungsinya
• Pernafasan Bagian Atas
a. Cavum Nasalis (Rongga Hidung)

 - Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).

- Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).

- Selaput lendir : menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Rambut pendek dan
tebal : menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.

- Terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah berfungsi menghangatkan udara yang masuk. 
b.  Faring (Tenggorokan)

     - Udara dari rongga hidung masuk ke faring.

- Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.

- Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (plica vocalis).

- Masuknya udara melalui faring → pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil bicara
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan sedang terbuka.

- Saraf akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
tidak mengakibatkan gangguan kesehatan.
• Pernafasan Bagian Bawah
c.  Laring

- Kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea.

- Tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh


tiga kartilago tidak berpasangan (kartilago tiroid, kartilago krikoid dan epiglotis )
tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod, kartilago kornikulata dan kartilago
kuneiform).
Proses pembentukan suara :

- Terbentuknya suara hasil dari kerja sama antara rongga mulut, rongga hidung,
laring, lidah dan bibir.

- Perbedaan suara seseorang bergantung pada tebal dan panjangnya pita suara.
Pita suara pria jauh lebih tebal daripada pita suara wanita.
d.  Trakhea

- Tenggorokan berupa pipa panjang ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di
rongga dada (torak).

- Dinding tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan dan bagian dalam rongga bersilia.
Silia-silia ini berfungsi menyaring benda- benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
e.  Bronkus

     - Trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.

- Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.

- Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.


f.   Bronkiolus

     - Bronkiolus : anak cabang dari bronkus yang terdapat dalam rongga tenggorokan dan
memanjang sampai ke paru-paru.

- Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, bronkiolus yang menuju
paru-paru sebelah kiri bercabang 2.

- Bronkiolus memiliki dinding lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak
gelembung-gelembung kecil yang dinamakan “alveolus”.

- Fungsi : media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru.
g.  Paru-paru (Pulmo)

- Terletak di dalam rongga dada bagian atas, bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk, bagian
bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.

- Ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) terdiri 2 lobus.

- Paru-paru dibungkus dua selaput tipis disebut pleura. Selaput yang menyelaputi paru-paru disebut
pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada bersebelahan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
 
- Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura sebagai pelumas paru-
paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.

- Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Struktur
seperti spon elastis dengan permukaan dalam sangat lebar untuk  pertukaran gas.
Mekanisme Pernafasan

Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan :

1.    Tekanan intra-pleural
- Dalam keadaan normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan ada
perbedaan tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intra pleural
(755 mmHg).
- Sewaktu inspirasi diafragma berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan
intra pleura dan intra alveolar turun dibawah tekanan atmosfir → udara masuk
- Sedangkan ekspirasi volum rongga dada mengecil mengakibatkan tekanan intra
pleural dan tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir → udara mengalir keluar.
2.      Compliance
Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal sebagai
compliance.

Ada dua bentuk compliance:


- Static compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas
( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm H 2O
- Effective Compliance, (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan. Normal: ±50 ml/cm
H2 O

Compliance dapat menurun karena:


-  Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru
-  Space occupying prosess: effuse pleura, pneumothorak
-  Chestwall undistensibility: kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen
Penurunan compliance akan mengabikabtkan meningkatnya usaha/kerja nafas.

3.      Airway resistance (tahanan saluran nafas)


Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas
TRANSPOR OKSIGEN

1.Hemoglobin
Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:
-  Kelarutan fisik dalam plasma
-  Ikatan kimiawi dengan hemoglobin
Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi O2, jumlahnya dipengaruhi oleh pH
darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan kenaikkan suhu tubuh mengakibatkan ikatan
hemoglobin dan O2 menurun.

2. Oksigen content
Jumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai oksigen content (Ca O2 )
-  Plasma
-  Hemoglobin
PEMERIKSAAN FUNGSI PARU

Kegunaan: untuk mendiagnostik adanya : sesak nafas, sianosis, sindrom bronkitis

Indikasi klinik :
- Kelainan jalan nafas paru,pleura dan dinding toraks
- Payah jantung kanan dan kiri
- Diagnostik pra bedah toraks dan abdomen
- Penyakit-penyakit neuromuskuler
- Usia lebih dari 55 tahun.         
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai