MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
2
HAKIKAT SASTRA ANAK
PENGERTIAN SASTRA ANAK
TRA = ALAT
SIFAT SASTRA ANAK HARUS SESUAI DENGAN DUNIA ANAK, MENONJOLKAN UNSUR
FANTASI
3
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG SASTRA ANAK
Sastra anak merupakan merupakan bagian dari sastra pada umumnya yang dibaca oleh orang
dewasa, namun dalam beberapa aspek sastra anak emmiliki ciri atau karakteristik khusus
yang membedakannya dengan sastra orang dewasa.
Nurgiantoro (2005:12) sastra anak anak adalah karya sastra yang menempatkan sudut
pandang anak sebagai pusat penceritaan.
Sarumpaet (2010:3) karya sastra yang khas dunia anak, dibaca anak, serta pada dasarnya
dibimbing orang dewasa.
Kurniawan (2009:5) sastra anak dari segi isi dan Bahasa sesuai dengan tingkat
perkembangan intelektual dan emosional anak.
Ampera (2010:10) sastra anak adalah buku-buku bacaan ataukarya sastra yang sengaja
ditulis sebagai bacaan anak. Isinya sesuai dengan minat dan pengalaman anak, sesuai
dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak.
4
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG SASTRA ANAK
Sastra anak-anak merupakan karya dari segi Bahasa memiliki nilai estetis dan dari segi isi
mengandung nilai yang dapat memperkaya pengalaman rohani bagi kalangan anak-anak.
Solehan dkk (Abd. Halik, 2008) membagi penertian sastra anak atas dua bagian yakni:
a. Sastra yang ditulis oleh remaja atau dewasa yang isi dan bahasanya mencerminkan
corak kehidupan dan keperibadian anak.
b. Sastra anak yang ditulis oleh pengarang yang usianya masih tergolong ana-anak
yang isi dab bahasanya mencerminkan kehidupan dan keperibadian anak
Dengan demikian sastra anak dapat dikatakan bahwa suatu karya sastra yang Bahasa dan isinya
sesuai dengan perkembangan usia dan kehidupan anak, baik ditulis oleh orang dewasa,
remaja, atau anak-anak itu sendiri
Karya sastra yang dimaksud bukan hanya puisi dan prosa melainkan juga drama.
5
BEBERAPA PERLUNYA PEMBICARAAN GENRE
Memberikan kesadaran kepada kita bahwa pada kenyataannya terdapat berbagai genre sastra
anak selain cerita atau lagu-lagu bocah yang sudah familiar, telah dikenal dan diakrabi.
Memperkaya wawasan terhadap adanya kenyataan sastra yang bervariasi yang kemudian
dapat dimanfaatkan untuk memilihkan bagi anak.
6
GENRE SASTRA DIKELOMPOKAN MENJADI 6 MACAM
Realisme : cerita realisme, realisme binatang, realisme historis, realisme olah raga
Fiksi Formula : cerita misterius dan didektif, cerita romantic, novel serial
7
IDEOLOGI DAN SASTRA ANAK
Hakikat sastra anak adalah bertujuan memberikan informasi kepada anak. Memberikan
hiburan dan manfaat kepada anak.
Ideologi yang ingin yang ingin ditanamkan harus disampaikan secara utuh, menyatu dalam
pemilihan kata-kata, susnan kalimat, narasi, plot, penokohan, pengakhiran cerita, dan solusi
cerita
8
CIRI-CIRI SASTRA ANAK
9
CIRI SASTRA ANAK
Sastra anak mengandung tema yang mendidik, alur lurus tidak berbelit-belit, menggunakan
setting yang ada disekitar atau ada di dunia anak, tokoh dan penokohan mengandung
peneladanan yang baik, gaya bahasanya mudah dipahami tapi mampu mengembangkan
Bahasa anal, sudut pandang orang yang tepat dan imajinasi masih dalam jangkauan anak.
Puisi anak mengandung tema yang menyentuh, ritme yang meriangkan anak,
tidak terlalu Panjang, ada rima dan bunyi yang serasi dan indah, serta isinya bias
menambah wawasan pikiran anak.
10
JENIS SASTRA ANAK
KEMBANG SEPATU
AKU PEMALU
HANYA SEBENTAR
BUNGAKU MEKAR
SATU HARI ATAU DUA HARI SAJA
KEMUDIAN LAYU
12
1. Prosa
Prosa merupakan karya sastra yang bersifat menguraikan atau mendeskripsikan suatu fakta
ataupun isi pikiran dan perasaan secara jelas serta tidak terikat pada syarat-syarat
tertentu. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta
atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga disebut dengan
karangan bebas. Prosa terdiri atas prosa lama dan prosa baru.
13
a. Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat.
Prosa lama mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya
bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat menjadi
akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Prosa lama terdiri atas:
1) Dongeng
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak
masuk akal (Nurgiyantoro, 2005:198). Jenis-jenis dongeng berdasarkan isin ya, yaitu:
mite, legenda, fabel, cerita jenaka, farabel, dan sage.
14
Mite
Menurut Bascom (dalam Danandjaja, 2007:50) Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa
rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain
(kahyan gan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh empu cerita atau
penganutnya dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat
istiadat dan dongeng suci.
Legenda
Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi oleh pemilik
cerita yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah dan tempat tertentu, telah dibumbui
dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokoh.
15
Fabel
Fabel memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Bentuknya cerita pendek, (2) Kebanyakan terdiri
dari 2 hewan sebagai tokoh utama. Tokoh bisa juga berupa tumbuhan, (3) Tidak ada waktu
yang tepat, (4) Tokoh menggambarkan karakteristik manusia, (5) Ada binatang dengan
karakteristik berlawanan (kuat-lemah, kecil-besar, cerdas-bodoh), (6) Bersifat menghibur dan
mendidik, (7) Isi ceritanya dirancang lucu dan menyindir.
Cerita Jenaka
Cerita jenaka adalah cerita yang berisikan kejadian lucu yang terjadi pada masa lalu. Cerita
jenaka terbagi kepada dua jenis: (1) cerita jenaka tempatan dan (2) cerita jenaka pengaruh
asing/luar.
16
Parabel
Parabel yaitu dongeng atau cerita rekaan yang mengandung nilai-nilai pendidikan untuk
menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum dengan menggunakan
perbandingan atau ibarat. Parabel menggunakan gabungan manusia dan hewan sebagai
tokoh cerita.
Sage
Sage yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah atau kisah kepahlawanan.
17
2) Cerita Sejarah
Cerita sejarah adalah cerita yang berisi tentang sejarah yang dipadukan dengan hal-hal
yang kurang masuk akal.
3) Cerita Pelipur Lara
Cerita pelipur lara adalah cerita yang digunakan sebagai hiburan berupa kisah raja, putri raja
yang cantik, atau putera raja yang gagah berani.
18
4) Cerita-cerita Berbingkai
Cerita berbingkai adalah cerita yang menceritakan sebuah kejadian dalam pelaku utama
atau pelaku pendamping, lalu dalam cerita pelaku utama atau pelaku pendamping juga
menceritakan kisah lain sehingga menimbulkan cerita kedua atau ketiga.
5) Wiracerita (Epos)
Epos adalah cerita kepahlawanan atau syair panjang yang menceritakan riwayat perjuangan
seorang pahlawan yang hidup terus menerus di tengah bangsa dan masyarakat.
19
6) Kitab
Kitab adalah cerita yang berisi tentang hukum, aturan, budi pekerti, raja yang bijaksana dan
ahli dalam pemerintahan, tentang hukum adat, dan agama.
7) Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab. Hikayat berisikan cerita para dewa, peri, pangeran,
putri, ataupun kehidupan para bangsawan. Hikayat banyak dipenuhi cerita-cerita gaib dan
berbagai kesaktian. Karena tokoh dan latarnya banyak yang mengambil dari sejarah, cerita
terselubung sering disebut cerita sejarah.
20
DILIHAT DARI KEHADIRAN TOKOH SASTRA ANAK
DIKELOMPOKKAN 3 JENIS
1. TOKOH UTAMA DARI ALAM BENDA MATI; BATU, SUNGAI, AIR , LAUT,
SEPATU, KUE DLL.
21
FUNGSI SASTRA ANAK
FUNGSI PENDIDIKAN;
MEMBERI INFORMASI TTG SESUATU HAL, PENGETAHUAN, KREATIVITAS
ATAU KETERAMPLAN, PENDIDIKAN MORAL DLL.
FUNGSI HIBURAN;
KESENANGAN, KEPUASAN KENIKMATAN
22
Mengaplikasikan Manfaat Sastra sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
1. Memberikan motivasi kepada siswa;
2. Memberi akses pada latar belakang budaya;
3. Memberi akses pada pemerolehan bahasa;
4. Memperluas perhatian siswa terhadap bahasa;
5. Mengembangkan kemampuan interpretatif siswa; dan
6. Mendidik siswa secara keseluruhan.
23
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN
SASTRA
N
I
L
A
I
PENGERTIA APRESIASI
25
PENGERTIAN APRESIASI SASTRA ANAK
26
KEGIATAN APRESIASI SASTRA ANAK
MENDENGARKAN;
MENDENGARKAN PEMBACAAN PUISI, DEKLAMASI, PEMBACAAN CERPEN, LAKON DRAMA
DLL.
MENONTON
PERTUNJUKAN SASTRA ANAK TERMASUK MENONTON PEMBACAAN PUISI, DEKLAMASI,
PEMBACAAN CERPEN, PERTUNJUKAN DRAMA DLL.
27
KEGIATAN APRESIASI SASTRA ANAK
28
KEGIATAN APRESIASI SASTRA ANAK
29
KEGIATAN APRESIASI SASTRA ANAK
4. KEGIATAN KREATIF
30
TINGKAT-TNGKAT APRESIASI SASTRA ANAK
31
TINGKAT-TNGKAT APRESIASI SASTRA ANAK MENURUT
YUS RUSYANA
32
FUNGSI APRESIASI SASTRA ANAK
1. ESTETIS
2. PENDIDIKAN
4. MENAMBAH WAWASAN
33
PRISIP KONSTRUKTIVISME DALAM BELAJAR
SEMUANYA INI TERJADI DALAM PROSES MENCARI EQUILIBRIUM (KESIMBANGAN) DAN UNTUK
MENCAPAI EQUILIBRIUM, SIAPAPUN YG BELAJAR MELAKUKAN PROSES ASIMILASI DAN
AKOMUDASI SECARA TERUS MENERUS.
PROSES ASIMILASI DAN AKOMUDASI TIDAK TERJADI SECARA BERURUTAN TETAPI LEBIH SEPERTI
ZIG-ZAG, KE SANA KE MARI SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PENGETAHUANNYA.
34
PRISIP KONSTRUKTIVISME DALAM BELAJAR
35
GUNA MENYELAMI MAKNA KONSTRUKTIVISME
BERIKUT DIKEMUKAKAN DAFTAR PERNYATAAN
KNOWING SOSIAL STUDIES IS “DOING SOSIAL STUDIES ” (AGAR TAHU IPS, PRAKTIKKAN IPS
36
MAKNA PERNYATAAN DI ATAS
Evaluasi atau tentang ujian pengetahuan tidak bisa dilakukan melalui tes pilihn ganda
atau tes esai (uraian) semata karena orang yang tahu belum tentu mampu
melakukan. Namun, jika seseorang mampu melakukan dapat dijamin bahwa ia
mengetahui apa yang telah dilakukan atau dipraktikkannya.
37
KAITKATA
KONSTRUKTIVISME TEORI YANG RELEVAN DENGAN ZAMAN SEKARANG SEBAGAI TEORI DAN
LANDASAN DALAM PEMBELAJARAN AGAR PENGETAHUAN JADI MILIK SISWA BUKAN HANYA
MILIK GURU YANG DITRANSFER KE SISWA
38
ORANG DEWASA (TUTOR/PENDIDIK)
39
PEMBELAJARAN BAHASA ANAK USIA DINI
40
ORANG DEWASA (TUTOR/PENDIDIK
MALAYSIA 6
JEPANG WAJIB 15
AMERIKA 32
42
Prosa Baru
43
1) Roman
44
2) Novel
Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan elaku
utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
Konflik mengakibatkan perubahan nasib pelaku. Novel condong ada realisme.
Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang ari cerpen.
Contoh: Ave Maria oleh Idrus dan Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta
Toer.
45
3) Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari
kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen
boleh ada konflik atau pertikaian, tetapi hal itu tidak menyebabkan erubahan
nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar dan Bola
Lampu oleh Asrul Sani
46
4) Riwayat
5) Kritik
47
6) Resensi
7) Esai
1.Puisi
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi irama denganbunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif)
(Sumardi:1995:47).
49
a. Puisi Lama
Ciri puisi lama: (1) Merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama
pengarangnya. (2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan. (3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap
bait, jumlah
suku kata maupun rima. Berikut adalah jenis-jenis puisi lama.
1) Mantera
50
2) Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu
aitnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris
ketiga dan keempatnya adalah isi. Bunyi terakhir pada kalimat-kalimatnya
berpola a-b-a-b. Tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata.
Seloka
51
4) Talibun
Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau
sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dangan pantun biasa, tiga baris
pertama marupakan sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi
Karmina
Karmina atau pantun kilat ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris
pertama merupakan sampuran dan baris kedua isinya.
52
6) Gurindam
Gurindam disebut juga sajak pribahasa atau sajak dua seuntai. Gurindam
terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama berhubungan langsung dengan
kalimat keduanya. Kalimat pertama selalu menyatakan pikiran atau
pristiwa sedangkan kalimat keduanya menyatakan keterangan atau
penjelasan.
Syair
Dilihat dari jumlah barisnya, syair hampir sama dengan pantun, yakni
Sama-sama terdiri atas empat baris. Syair bersajak a-a-a-a. Syair tidak
memiliki sampiran.
53
MEMBANGUN KARAKTER ANAK MELALUI PEMBELAJARAN
SASTRA
Y.B. MANGUNWIJAYA
MEMAKNAI PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES YANG BERTUJUAN MEMBENTUK
MANUSIA SEUTUHNYA YAKNI MANUSIA YANG BERKEMBANG SECARA
INTEGRAL DALAM DIMENSI INTELEKTUAL, MORAL, ESTETIK, SERTA
RELIGIUS, BAIK PADA TATARAN INDIVIDUAL MAUPUN SOSIAL
56
TRADISI LISAN
Waran Memberikan pendidikan nilai
Contoh:
Bawang Merah dan Bawang Putih
Ketika Berbuat baik maka akan memperoleh
kebaikan dan sebaliknya
Suka menolong
Tabah dalam setiap cobaan
Kasih sayang
SENI PERTUNJUKAN
(WAYANG)
N
I
L
A
I
60
KARYA SASTRA
YANG BAIK
N
I
L
A
I
DULCE ET UTILE
62
PEMBELAJARAN BAHASA MEMBERI RUANG YANG SEMPIT
UNTUK PENGEMBANGAN SASTRA
64
ANAK BISA DIDIDIK KARAKTERNYA MELALUI TIGA KATA
65
JOKO PINURBO
METODE PENGAJARAN YANG DIBERIKAN SELAMA INI HANYA SEBAGAI METODE BELAKA
TETAPI DARI SEGI ISI SAMA SEKALI TIDAK TERSENTUH. AKIBATNYA RAKYAT INDONESIA
MENJADI SERAKAH, SEMAKIN PRIMITIP.
66
DONGENG?
Dongeng adalah cerita-cerita fiksi yang diceritakan pendongeng kepada para pendengar
secara lisan yang di dalamnya terdapat pesan moral positif yang mendidik. Dongeng
biasanya didongengkan kepada anak-anak yang masih kecil, oleh orang tua, kakek,
nenek, paman, bibi dll. Dongeng bisa disampaikan kepada anak sebelum tidur hingga si
anak tertidur pulas dengan cara bercerita langsung maupun dengan membaca buku
dongeng.
Dongeng adalah hasil dari proses imajinasi yang disampaikan secara lisan, serta
improvisasi dan bumbu cerita di sana-sini. Dalam dongeng ada tokoh, plot cerita dan
sudut pandang.
67
DONGENG?
Walau tampak sederhana, anak biasanya serius mendengarnya jika ceritanya menarik,
dengan demikian cerita yg disampaikan hendalnya memiliki efek positif
Bila anak sudah bisa memehami pesan dibaliknya dan menikmati dongeng yg kita
bawakan, maka itu tandanya bahwa kita sudah berhasil.
68
FUNGSI/MANFAAT/ KEBAIKAN DONGENG
6. MENGHILANGKAN KETEGANGAN/STRES
69
BEBERAPA MANFAAT DONGENG YG LAINNYA
1. MEMBERI TELADAN
2. MENGEMBANGAN KECERDASAN
3. EMOSI
4. SPIRITUAL
5. LINGUISTIK
70
KIAT-KIAT MENJADI PENDONGENG YANG BAIK
1. PILIH CERITA BERMUTU; SEPERTI TEMA PERDAMAIAN, KASIH SAYANG, SEMANGAT, SERTA NILAI MORAL,
DISIPLIN DAN SOPAN SANTUN. HINDARI CERITA MENGANDUNG KEKERASAN, IRI HATI, DAN DENGKI
2. KEMBANGKAN IMPROVISASI; DENGAN BEBAS BERIMAJINASI DAN KREATIVITAS ANDA SENDIRI SESUAI
PESAN UTAMA. ANDA DAPAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA, MISALNYA BONEKA ATAU GAMBAR
3. CIPTAKAN SUASANA KONDUSIF; TEMPAT BERSUASANA TENANG, AGAR ANAK DAPAT MENYERAP PESAN DI
DALAM CERITA
4. GUNAKAN VOKAL DAN INTONASI YANG JELAS; TIDAK PERLU BERTERIAK DAN MEMAKSAKAN DIRI UNTUK
MENEKANKAN TOKOH TERTENTU
5. LAKUKAN KONTAK MATA DENGAN ANAK; UNGKAPKAN PERHATIAN DAN KASIH SAYANG SELAMA
MENDONGENG
6. BERBAGI DENGAN ANAK; SELESAI MENDONGENG, DISKUSIKAN PESAN DI DALAM CERITA AGAR DIA DAPAT
MENYERAP PESAN DENGAN BAIK
71
BEBERAPA MANFAAT DONGENG YG LAINNYA
7. MENGEMBANGKAN EMOSI
11. RELAKSASI
72
BAGAMANA EVALUASI PEMBELAJARAN SASTRA ANAK
73
TIGA KOMPONEN DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN
SASTRA ANAK
74
DUA BENTUK PENILAIAN DALAM APRESIASI SASTRA
ANAK
75
EVALUASI DENGAN CARA TANYA JAWAB
76
EVALUASI DENGAN PENUGASAN
TUJUAN UNTUK;
- MELATIH MENYUSUN KALIMAT SECARA BAIK DAN BENAR
- BERPIKR SECARA TERATUR ATAU RUNUT
- MENUANGKAN GAGASAN DALAM BENTUK TULISAN
MISALNYA;
a) CERITAKAN KEMBALI DENGAN BAHASAMU DONGENG BERIKUT,
b) TULISLAH CONTOH PERBUATAN YANG BAIK YANG TERDAPAT
DALAM CERITA “………”
c) BERILAH ALASAN MENGAPA KITA DILARANG MEMBUANG
SAMPAH KE SUNGAI
78
EVALUASI DENGAN PILIHAN GANDA
TUJUAN;
MELATIH SISWA UNTUK MEMILIH SALAH SATU DARI BEBERAPA
JAWABAN YANG TERSEDIA
MENUNTUN DAN MEMBIMBING SISWA KE ARAH TUJUAN YANG
PASTI
79
CARA MENILAI PEMBACAAN PUISI, PEMBACAAN
CERPEN, MENDONGENG ATAU BERKISAH, DAN
DEKLAMASI
81
UNSUR-UNSUR PENGHAYATAN
82
UNSUR-UNSUR VOKAL
MELIPUTI;
a) KERUNUTAN GAGASAN ATAU ISI JAWABAN
b) PENGGUNAAN BAHASA
c) PENYAJIAN
KERUNUTAN GAGASAN BUKAN HANY BENAR ATAU SALAH
MELAINKAN JUGA UNSUR KEUTUHAN DAN KEMURNIAN PENDAPAT,
UNSUR INI PENTING UNTUKMELATIH MENGEMUKAKAN PENDAPAT
YANG ORISINAL DAN TERPDU, BOBOT NILAI DAPAT DIBERI 40%
1 ANI 10 10 8 5 4 5 4 7 5 3 61 100 61
2 ANDI - - - - - - - - - - 72 100 72
3 ARI - - - - - - - - - - 82 100 82
4 EMI - - - - - - - - - - 83 100 83
5 DEDI - - - - - - - - - - 81 100 81
JUMLAH 379
NILAI TUNTAS 4
NILAI TIDAK TUNTAS 1
NILAI RATA-RATA KLASIKAL 75,8
KETUNTASAN BELAJAR 80%
86
CONTOH PENILAIAN DENGAN RUBRIK
2 ANDI - - - - - - - - - - 72 100 72
3 ARI - - - - - - - - - - 82 100 82
4 EMI - - - - - - - - - - 83 100 83
5 DEDI - - - - - - - - - - 81 100 81
JUMLAH 2500
NILAI TUNTAS 32
NILAI TIDAK TUNTAS 3
87 Materi 14 Sosialisasi KTSP 2006
NILAI RATA-RATA KLASIKAL 86,5
KETUNTASAN BELAJAR 91%
RINI SI SERBA BISA
(Widyawati)
Orangnya ramah
Selalu gembira
Pandai di kelas
Tangkas di lapangan
Tak suka malas
Benyak berkawan
Menanak nasi
Memasak sayur
Rini pun ahli
Ah, hebatnya
Rini si serba bisa
Di kali kecil
Keruh karena sampah dan kotoran
Ikan-ikan tinggal sedikit
Dan payah berkembang biak
Karena beribu penyakit
Tetapi kita masih mengail di sana
Kita masih ingin mendapatkan ikan
Ingin memakan dan menghabiskan mereka
Hingga musnah semuanya.
M = MUNGKINKAH KU MEMIliKIMU
93
Bingkai Persahabatan
S= Selamat pagi mentari
A= Alangkah indahnya sinarmu
I= Ingatkan aku akan dirimu,,,
F= Fana dunia tak membendung
U= Untukmu aku ada
L= Lalui hari bersamamu
A= Angkat tanganmu
N= Nyanyikan lagu kita
S= Seperti dahulu
O= Oh, sahabatku
R= Rindu, rindu serindu rindunya
I= Ingin
94 ku bingkai kisah kita
Materi 14 Sosialisasi KTSP 2006
Unsur Intrinsik, Struktur dan Ciri-ciri Karya Sastra, Serta Apresiasi Sastra
1. Dari segi isi puisi yang terdiri atas : a) tema; b) rasa; c) nada; dan d) amanat
2. Dari segi struktur yang terdiri atas: a) diksi; b) imajinasi; c) Kata-kata konkrit; d) Gaya
bahasa; e) Ritme/irama; dan f) Rima/kesamaan bunyi
Menyusun parafrasa puisi ke prosa ada dua cara yaitu: (1) parafrasa terikat, dan (2)
parafrasa bebas :
95
Unsur Intrinsik, Struktur dan Ciri-ciri Karya Sastra, Serta Apresiasi Sastra
Bait dan Baris/Larik: jumlah kalimat yang terdapat dalam satu kelompok bait
Diksi : Pilihan kata. Maksudnya kata-kata yang terdapat dalam puisi merupakan kata-kata
yang sudah melalui proses pilihan, tidak semua kata bisa dimasukan dalam puisi
kata-kata harus dipilih yang indah, punya kesan arti yang mendalam
Sajak: persamaan bunyi atau persamaan suara dalam puisi sering juga disebut rima
Majas: bahasa kiasan yang tidak mempunyai arti yang sebenarnya. Digunakan untuk
memperoleh kesan keindahan dalam puisi
bahasa kias antara susunan kalimat dan artinya tidak sama (hatiku hacur berkeping-
keping)
96
Sajak Awal
seorang diri
betapa berat beban derita ini
mejalani hidup sebatang kara
kesana kemari selalu sendiri
tak ada sanak tak ada saudara
Sajak Akhir
Di pagi hari
Bedug subuh telah berbunyi
Membangunkan petani yang ingin menghadap Ilahi
Mereka segera menyucikan diri
Salat subuh berjamaah itu pasti
97
Langkah-langkah menyusun parafrasa terikat:
1. Memberikan makna larik, caranya dengan memberikan tambahan kata, atau kata-kata, pelengkap
kata, mapun tanda baca,yang diletakkan di dalam kurung.
Buku
Bila malam tiba
Kubuka dan kubaca
Kupahami dan kudalami
Semua rahasia buku ini
Buku
99
2. Memberikan makna lugas, caranya dengan mengubah bait menjadi paragraf dan menghilangkan tanda
kurung.
Contoh:
Apabila malam telah tiba, aku membuka dan membaca buku untuk memahami semua rahasia isi buku
tersebut.
Ternyata engkau menyimpan misteri tentang segala hal yang ada dalam kehidupan ini. Engkau tidak
pernah memarahi kami apabila kami tidak bisa menyentuhmu .
Dari kamulah aku menjadi tahu, apa sebenarnya artinya ilmu, yang ternyata sangat berguna untuk kami
karena untuk bekal kami pada kemudian hari.
100
3. Memberikan makna kias, caranya dengan menafsirkan kata yang sekiranya bermakna kias.
Contoh:
“ Semua rahasia buku ini “ bisa menjadi semua hal yang terkandung dalam isi buku ini.
”Kau menyimpan misteri” bisa menjadi“ ternyata di dalam buku terkandung berbagai
macam hal yang berkaitan dengan kehidupan ini.
101
4. Memberikan makna utuh, caranya dengan memadukan antara makna lugas (b) dan makna
kias (c) di atas menjadi satu kesatuan paragraf yang utuh dan padu.
Contoh :
Buku
Apabila malam telah tiba, aku membuka dan membaca buku-buku pelajaran untuk
memahami dan mendalami semua hal yang terkandung dalam isi buku itu. Ternyata betapa
lengkapnya isi buku itu karena di dalamnya terkandung berbagai macam hal yang
berkaitan dengan kehidupan ini. Buku yang sebagai sumber ilmu itu tidak pernah marah
jika aku suatu saat tidak bisa mempelajarinya. Dari buku itulah aku menjadi tahu tentang
artinya ilmu bagi diriku, yang ternyata sangat berguna untukku, karena dapat sebagai
bekalku untuk menempuh kehidupan masa depan.
102
Langkah-langkah menyusun parafrase bebas
Contoh: Puisinya sama yakni berjudul “Buku” para frasenya menjadi seperti berikut ini
103
Buku
Setiap malam tiba, aku selalu membuka buku pelajaran. Kuulangi lagi segala yang
pernah diterangkan Bapak/Ibu guru kepadaku. Sampai aku benar-benar
memahaminya. Aku tidak ingin ada yang terlewatkan sedikitpun. Semua teori dan
latihan harus aku mengerti.
Bagiku buku bagaikan sebuah misteri. Semakin banyak kubaca dan kudalami,
semakin banyak pula yang kudapatkan, tentang semua isi kehidupan ini. Ia juga
merupakan guru yang baik, setiap saat mendampingiku. Tapi juga tak pernah
marah kepada orang yang tidak membacanya.
Berkat jasa buku, aku mengetahui berbagai ilmu. Setiap aku membaca, makin
bertambah pengetahuanku. Tidak ada yang sia-sia setiap pemberiannya.
Semuanya berguna untuk menempuh masa depanku.
104
Menafsirkan dan Memahami Isi Puisi
Puisi sulit dipahami karena banyak mengandung gaya bahasa yang bermakna kias dan jauh dari arti sebenarnya
Langkah pertama crilah kata-kata yang dianggap sulit, lalu cari arti kata dalam kamus
Kukirim doa
Untuk kusuma bangsa
Padamu putra-putri tercinta
Engkau berdaya upaya, berjuang
menyelamatkan para penumpang
Bergelut dengan badai dan bara
Sampai pada akhirnya
Nyawamu kau korbankan
Keluarga kau tinggalkan
Dengan penuh haru kuucapkan
Selamat jalan pahlawan
Semoga arwahmu
Diterima Tuhan
105
Mengubah Puisi dalam Bentuk Prosa
Anak Gembala
106
Cerita anak adalah cerita yang akan dikonsumsi oleh anak atau cerita yang
diperuntukkan bagi anak-anak. Cerita anak merupakan bagian dari cerita rekaan.
Oleh karena itu semua unsur atau ciri cerita yang harus ada pada cerita rekaan
berlaku juga bagi cerita anak. Seperti perwatakan dan penokohan, sudut
pandang, latar, tema, struktur, suspens (daya bayang), nada dan suara, serta
bahasa. Walaupun demikian ada perbedaan yang mencolok antara cerita anak
dengan cerita remaja atau cerita orang dewasa. Pada cerita anak sangat
diutamakan keterbacaan dalam segi penggunaan bahasa dan kesesuaian
dengan lingkungan sosial dan psikis anak. Untuk dapat menulis cerita anak,
seorang calon penulis harus memahami kehidupan anak. Objek tentang
lingkungan hidup anak inilah yang akan menjadi bahan tulisannya.
107
Bentuk karya sastra yang dijadikan bahan ajar di SD hendaknya
memenuhi ciri-ciri sastra anak-anak yang meliputi puisi, prosa, dan drama. Puisi
anak-anak memiliki ciri-ciri: bahasanya dapat dipahami anak, pesan yang
dikandungnya dapat dimengerti, memiliki irama dan keindahan, isinya sesuai
dengan tingkat perkembangan anak. Cerita anak-anak memiliki ciri: latarnya
dikenal anak, aluranya berbentuk maju dan tunggal, penokohannya dari kalangan
anak dengan jumlah sekitar 3-4 orang, temanya tentang kehidupan sehari-hari,
petuangan, olahraga, dan keluarga. Drama anak-anak memiliki ciri-ciri yang
relatif sama dengan prosa yang berbeda dari segi dialog yang relatif sederhana
dengan adegan yang tidak panjang. Sastra anak pantang dari hal-hal kekerasan,
kehidupan yang pelik, dan percintaan yang erotis.
108
Lembar Kerja
Diskusikan dengan kelompok Anda, puisi di atas bertema tentang apa dan berikan alasannya!
Lembar Latihan
Buatlah rubrik penilaian membaca puisi!
109
MAJAS
BAHASA KIASAN YANG TIDAK MEMPUNYAI ARTI SEBENARNYA = GAYA BAHASA
MAJAS PERBANDINGAN
MAJAS PERTENTANGAN
MAJAS PERTAUTAN
1. MITONIMIA – IBU KE KANTOR NAIK KIJANG
2. SINEKDOKE – IBU MEMBELI DUA EKOR AYAM
3. ELIPSIS – KAKAKU KE MALANG KEMARIN
4. INVERSI – BAKSO MAKANAN KESUKAANKU
5. ALUSIO – NUNUNG DIJAUHI TEMANNYA KARENA ANAK ITU PANJANG TANGAN
110
UNGKAPAN ATAU KIASAN
PERKATAAN ATAU KELOMPOK KATA YANG KHUSUS UNTUK MENYATAKAN SUATU MAKSUD DENGAN ARTI KIASAN
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM UNGKAPAN ADALAH MAKNA KONOTASI ATAU KIASAN BUKAN MAKNA SEBENARNYA.
CONTOH:
…………………………………………………..
111
PERUMPAMAAN
CONTOH;
SEPERTI AIR DALAM KOLAM = SESEORANG YANG SELALU TENANG DALAM BERTINGKAH
LAKSANA KERA MENDAPAT BUNGA = ORANG YANG TAK DAPAT MENGHARGAI TERHADAP SESUATU YANG SEBENARNYA SANGAT BERHARGA
……………………………………………………………………….
112
PERIBAHASA
KELOMPOK KATA ATAU KALIMAT YANG TETAP SUSUNANNYA DAN BIASANYA MENGIASKAN MAKSUD TERTENTU
CONTOH;
AIR TENANG JANGAN DISANGKA TIADA BUAYA = ORANG YANG DIAM JANGAN DISANGKA TIDAK BERANI
CAMPAK BUNGA DIBALAS DENGAN CAMPAK TAHI = KEBAIKAN DIBALAS DENGAN KEJAHATAN
…………………………………………………………………………………………………………….
113
MENGARANG CERPEN
- PERSIAPAN:
WAKTU DIMANA SESEORANG MEMPERSIAPKAN SEGALA SESUATU SEBELUM MENGARANG; MENGUMPULKAN BAHAN-BAHAN
YANG NANTI AKAN DIBUAT DLM MENGARANG – BAHAN YANG HARUS DIDAPAT SEBELUM MENGARANG ADALAH IDE CERITA
- IDE ADA = BAHAN ADA, IDE ADA = TEMA ADA
114
TAHAP PENULISAN
MENGEMBANGKAN IDE – IDE SUDAH ADA BERARTI PENULIS SUDAH MENETAPKAN TEMA
MENGEMBANGKAN DAN MENUANGKAN IDE CERITA DALAM BENTUK TULISAN.
115
TAHAP KOREKSI
Mengoreksi adalah melihat kembali karangan yang sudah jadi, dibaca dari
awal hingga akhir, barangkali ada alur cerita yang membingungkan atau
Ada aturan-aturan penulisan yang salah
116
MEMBUAT CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PERIBADI
117
CARA MEMBUAT CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PERIBADI
KERANGKA:
5. MENUNGGU KAIL
118
MENGARANG CERITA DENGAN MELIHAT GAMBAR
LANGKAH-LANGKAH
GUNAKAN BAHASA YANG MUDAH DIPAHAMI YANG SESUAI DENGAN ATURAN BAHASA YANG
BAIK DAN BENAR
JIKA KARANGAN SUDAH SELESAI, TELITI KEMBALI, DAN JIKA ADA KESALAHAN ATAU
KEKURANGAN, KARANGAN BISA DIPERBAIKI ATAU DITAMBAHI
119
MENGARANG CERITA DENGAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA
YANG PERNAH DIDENGARKAN
4. JIKA SUDAH SELESAI, TELITI DAN KOREKSI KEMBALI KARANGAN KITA, BARANGKALI
MASIH PERLU ADA PERUBAHAN ATAU PERBAIKAN
120
PEMBELAJARAN SASTRA KREATIF DAN INOVATIF
Fantasi
Incubate
Risk take
Sensitivity
Titillate
Prinsip
Keterlibatan intelektual dan emosional
Didorong menemukan sendiri
Siswa diberi tanggung jawab
Bekerja keras dan berdedikasi tinggi
121
PEMBELAJARAN SASTRA KREATIF DAN INOVATIF
Fantasi
Incubate
Risk take
Sensitivity
Titillate
Prinsip
Keterlibatan intelektual dan emosional
Didorong menemukan sendiri
Siswa diberi tanggung jawab
Bekerja keras dan berdedikasi tinggi
122