Anda di halaman 1dari 52

BURN INJURY

(COMBUSTIO)
Winda Alviranisa/20204010293

Pembimbing: dr. Surya Hapsara, Sp.B


Identitas Pasien

Nama : An. RP
Jenis kelamin : Laki-laki
No. CM : 24-32-32
Tanggal lahir : 21-08-1996
Pendidikan : Tamat SMA
Alamat : Mangiran, Srandakan,
Bantul

Tanggal Masuk : 12-11-2021


Tanggal Keluar : 27-11-2021
01
Anamnesis
Keluhan Utama
Luka bakar ledakan gas LPG

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RS 1 jam setelah terkena ledakan gas LPG. Kejadian terjadi diakibatkan karena di
rumah pasien teman dan kakaknya sedang membenarkan gas LPG, kemudian terjadi ledakan. Ledakan
menimbulkan kebakaran bagian belakang rumah pasien. Pasien mengenakan pakaian kaus dan celana
pendek selutut serta masih bisa menyelamatkan diri. Pasien mengalami keluhan nyeri luka bakar di
tangan kanan dan kiri serta kaki kanan dan kiri. Pingsan (-), sesak napas (-), nyeri tenggorokan (-).
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
(RPD) (RPK)

Hipertensi : (-) ● Hipertensi : (-)


Diabetes Mellitus : (-) ● Diabetes Mellitus : (-)
Asam urat : (-) ● Asam urat : (-)
Asma : (-) ● Asma : (-)
Alergi obat : (-) ● Alergi obat : (-)

Riwayat Personal Sosial


● Pasien merupakan pekerja karyawan swasta, tinggal di kakak adik dan
orang tua
● Alkohol : (-)
● Rokok : (+)
● Narkoba : (-)
Anamnesis Sistem
Sistem SSP : Pusing (-), demam (-), kejang (-)
Sistem respirasi : sesak napas (-), batuk (-), pilek (-)
Sistem gastrointestinal : diare (-), mual (-) muntah (-)
Sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan
Sistem urogenital : BAK normal, tidak ada keluhan
Sistem musculoskeletal : Nyeri otot pada bahu kiri (-), nyeri pada kepala (-)
Sistem integumentum : keluhan luka bakar di tangan dan tungkai kanan kiri
02
Pemeriksaan Fisik
dan Penunjang
Primary Survey

C (Circulation and Hemorrhage Control)


A (Airway) ● Frekuensi nadi : 110/menit
Bebas, tidak ada sumbatan jalan napas. ● Hasil pemeriksaan darah lengkap : terlampir
C-Spine control : baik ● Tekanan darah : 120/80 mmHg
● Perdarahan : -
B (Breathing and Ventilation)
● Frekuensi napas : 20x/menit D (Disability)
● Saturasi oksigen : 99% ● GCS : E4V5M6 (compos mentis)
● Inspeksi : simetris kanan dan kiri ● Reflex cahaya : (+/+)
● Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri simetris
● Perkusi : sonor di seluruh lapang paru E (Exposure)
● Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), ● Kontaminasi (-)
wheezing (-/-)
Secondary Survey
AMPLE
• Allergies : (-)
• Medications : tidak dalam keadaan mengonsumsi obat
• Pass illness : (-)
• Last meal : (-)
• Events relating to injury : Tangan dan kaki terkena ledakan gas

Pemeriksaan Head to Toe


• Kepala : benjolan di occipital dextra
• Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
• Hidung : Deviasi (-), Rhinorea (-), Perdarahan (-)
• Telinga : simetris kanan kiri, Otorhea (-)
• Mulut : Sianosis (-), nyeri telan (-)
Thorax : Abdomen
1. Jantung Inspeksi : sejajar dengan dada, tanda peradangan (-),
Inspeksi : Iktus cordis tak tampak pada SIC V distensi (-)
Palpasi : Iktus cordis kuat angkat
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: S1S2 regular, bising jantung (-) Perkusi : timpani (+), shifting dullness (-)
2. Paru-paru Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
Inspeksi : Bentuk simetris, pengembangan dada
kanan dan kiri simetris Ekstremitas superior dan inferior
Palpasi : Nyeri tekan (-). Fokal fremitus normal 1. Superior : Akral hangat (-/-), CRT <2 detik,
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
edema (-/-), burn injury (status lokasis)
Auskultasi: Suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi
basah(-/-), wheezing (-/-) 2. Inferior : Akral hangat (-/-), CRT <2 detik,
edema (-/-), ADP (+/+), burn injury (status lokalis
Status Lokalis
R. Antebrachii (D):
I : Tampak luka di seluruh region
antebrachii dextra dan
sinistra, combustion grade II
bullae (+)

R. Cruris anterior + dorsum


pedis (S) :
I :Tampak luka di seluruh 1/3
distal + dorsum pedis
dextra dan sinistra,
combustion grade II bullae
(+)
Penunjang LAB DARAH LENGKAP (12/11/2021)
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI      
Hemoglobin 16.8 14.0 – 18.0 g/dl
Lekosit 26.40 4.00 – 11.00 103/uL
Eritrosit 5.53 4.50 – 5.50 106/uL
Trombosit 320 150 – 450 103/uL
Hematokrit 47.5 42.0 – 52.0 vol%
HITUNG JENIS      
Eosinofil 1 2–4 %
Basofil 1 0–1 %
Batang 0 2–5 %
Segmen 80 40 – 60 %
Limfosit 17 45 – 65 %
Monosit 1 4–8 %
KIMIA KLINIK      
Fungsi Hati      
SGOT 35 <37 U/l
SGPT 39 <41 U/l
Fungsi Ginjal      
Ureum 18 17 – 43 mg/dl
Creatinin 0.68 0.60 – 1.10 mg/dl
Diabetes      
Glukosa Darah Sewaktu 127 80 – 200 mg/dl
ELEKTROLIT      
Natrium 131.3 137.0 – 145.0 mmol/l
Kalium 3.26 3.50 – 5.10 mmol/l
Klorida 105.1 98.0 – 107.0 mmol/l
HEMOSTASIS      
PPT 12.5    
APTT 27.5    
Control PPT 14.3    
Control APTT 30.9    
Diagnosis Kerja
Combustio grade II luas 36%
Tatalaksana
● IVFD RL 4x60 (kg)x36 = 8640 cc dalam 24 jam  pemberian 4320 cc
dalam 8 jam (540 cc/jam) dan 4320 cc dalam 16 jam (270 cc/jam)
● Inj. ATS 1 ampul
● Inj. Ceftriakson 1 gr
● Drip Tramadol 2x1
● Inj Ranitidine 2x1
● Observasi tanda-tanda trauma inhalasi, sesak napas, sesak ditenggkoroka,
saturasi O2
03
Follow Up
Sabtu, 13 November 2021 (H1) Minggu, 14 November 2021 (H2)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-) (-), sesak (-)
Ku sedang CM Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98% TD 151/71, N 98, S 37.2 , RR 20, SpO2 98%
VAS 6 VAS 4
R. Antebrachii (D): R. Antebrachii (D):
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
dan sinistra, combustion grade II bullae (+) dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) : (S) :
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+)
bullae (+)
BC +2750 BC +150
A Combustio Grade II luas 36%
A Combustio Grade II luas 36%

GV per hari GV per hari


Inj. Ceftriakson 1 gr Inj. Ceftriakson 1 gr
P P
Drip Tramadol 2x1 Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1 Inj Ranitidine 2x1
Senin, 15 November 2021 (H3) Selasa, 16 November 2021 (H4)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-) (-), sesak (-)
Ku sedang CM Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98% TD 151/71, N 98, S 37.2 , RR 20, SpO2 98%
VAS 6 VAS 4
R. Antebrachii (D): R. Antebrachii (D):
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
dan sinistra, combustion grade II bullae (+) dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) : (S) :
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+)
bullae (+)
BC +600

A Combustio Grade II luas 36%


A Combustio Grade II luas 36%

GV/ 2 hari + mebo


Inj. Ceftriakson 1 gr Inj. Ceftriakson 1 gr
P P Drip Tramadol 2x1
Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1 Inj Ranitidine 2x1
Rabu, 17 November 2021 (H5) Kamis, 18 November 2021 (H4)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-) (-), sesak (-)
Ku sedang CM Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98% TD 151/71, N 98, S 37.2 , RR 20, SpO2 98%
VAS 6 VAS 4
R. Antebrachii (D): R. Antebrachii (D):
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
dan sinistra, combustion grade II bullae (+) dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O
O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) : (S) :
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+) bullae (+)

A Combustio Grade II luas 36%


A Combustio Grade II luas 36%

GV + mebo
Inj. Ceftriakson 1 gr GV/2 hari
P Inj. Ceftriakson 1 gr
Drip Tramadol 2x1 P
Inj Ranitidine 2x1 Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1
Jumat, 19 November 2021 (H6) Sabtu, 20 November 2021 (H4)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-) (-), sesak (-)
Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98% Ku sedang CM
VAS 6 TD 151/71, N 98, S 37.2 , RR 20, SpO2 98%
R. Antebrachii (D): VAS 4
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra R. Antebrachii (D):
dan sinistra, combustion grade II bullae (+) I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
O dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) : R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum (S) :
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
bullae (+) pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+)
A Combustio Grade II luas 36%
A Combustio Grade II luas 36%

GV + mebo
Inj. Ceftriakson 1 gr GV/2 hari
P Inj. Ceftriakson 1 gr
Drip Tramadol 2x1 P
Inj Ranitidine 2x1 Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1
Minggu, 21 November 2021 (H7) Senin, 22 November 2021 (H8)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-) (-), sesak (-)
Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98% Ku sedang CM
VAS 6 TD 151/71, N 98, S 37.2 , RR 20, SpO2 98%
R. Antebrachii (D): VAS 4
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra R. Antebrachii (D):
dan sinistra, combustion grade II bullae (+) I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
O dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) : R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum (S) :
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
bullae (+) pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+)
A Combustio Grade II luas 36%
A Combustio Grade II luas 36%

GV + Sulfadiazin
Inj. Ceftriakson 1 gr GV/2 hari
P Inj. Ceftriakson 1 gr
Drip Tramadol 2x1 P
Inj Ranitidine 2x1 Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1
Selasa, 23 November 2021 (H9) Rabu, 24 November 2021 (H20)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-) (-), sesak (-)
Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98% Ku sedang CM
VAS 6 TD 151/71, N 98, S 37.2 , RR 20, SpO2 98%
R. Antebrachii (D): VAS 4
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra R. Antebrachii (D):
dan sinistra, combustion grade II bullae (+) I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
O dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) : R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum (S) :
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
bullae (+) pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+)
A Combustio Grade II luas 36%
A Combustio Grade II luas 36%

GV + Sulfadiazin
Inj. Ceftriakson 1 gr GV/2 hari
P Inj. Ceftriakson 1 gr
Drip Tramadol 2x1 P
Inj Ranitidine 2x1 Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1
Kamis, 25 November 2021 (H11) Jumat, 26 November 2021 (H12)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-) (-), sesak (-)
Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98% Ku sedang CM
VAS 6 TD 151/71, N 98, S 37.2 , RR 20, SpO2 98%
R. Antebrachii (D): VAS 4
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra R. Antebrachii (D):
dan sinistra, combustion grade II bullae (+) I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
O dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) : R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum (S) :
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
bullae (+) pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+)
A Combustio Grade II luas 36%
A Combustio Grade II luas 36%

GV + Sulfadiazin
Inj. Ceftriakson 1 gr GV/2 hari
P Inj. Ceftriakson 1 gr
Drip Tramadol 2x1 P
Inj Ranitidine 2x1 Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1
Kamis, 27 November 2021 (H12)
Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di bagian
S tangan dan kaki kanan serta kiri. Nyeri tenggorokan
(-), sesak (-)

Ku sedang CM
TD 115/67, N 115, S 37, RR 20, SpO2 98%
VAS 6
R. Antebrachii (D):
I : Tampak luka di seluruh region antebrachii dextra
dan sinistra, combustion grade II bullae (+)
O
R. Cruris anterior 1/3 distal + dorsum pedis
(S) :
I :Tampak luka di seluruh 1/3 distal + dorsum
pedis dextra dan sinistra, combustion grade II
bullae (+)

A Combustio Grade II luas 36%

GV + Sulfadiazin
Inj. Ceftriakson 1 gr
P Drip Tramadol 2x1
Inj Ranitidine 2x1
BLPL
04
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api secara langsung
maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik,
maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam
kuat, basa kuat).
ANATOMI KULIT

1. EPIDERMIS

- STRATUM KORNEUM
- STRATUM LUSIDUM
- STRATUM GRANULOSUM
- STRATUM SPINOSUM
- STRATUM BASALE
(GERMINATIVUM)

2. DERMIS

- LAPISAN PAPILER
- LAPISAN RETIKULER

3. SUBKUTIS
Penyebab Luka Bakar
Luka Bakar Derajat 1
• Bila rusak/hilangnya lapisan kulit hanya mencakup lapisan
epidermis
• Tanda klinis luka derajat I adalah kulit yang berwarna
kemerahan (eritematosa), dan sensasi nyeri; misal pada
ulit yang terbakar matahari (sun-burn, sun-tanned), terkena
uap sangat panas (radiator, penanak nasi)

Penderita kulit putih terlihat jelas


Penderita berkulit sawo matang  warna lebih gelap dari
sekitarnya dengan mensifatkan kulit lazimnya: lembut,
lembab, elastis, perabaan pada suhu hangat
Luka Bakar Derajat 2
• Derajat IIA : superfisial (ada bullae)
• Derjat IIB : deep (ada kulit terkelupas)
• Terdapat bullae, nyeri (+), semain dalam nyeri semakin
berkurang
• Penyembuhan sekunder ataupun dengan skin graft,
tergantung luas, derajat dan perawatan

• Luka dengan kehilangan sebagian dermis bila dibiarkan


bisa menyembuh spontan dalam 1-3 minggu (ADA
SIMPANAN EPITEL DI LAPISAN DERMIS PADA
FOLIKEL RAMBUT DAN KELUAR KELENJAR
KERINGAT
Luka derajat
2A dan 2B
Luka Bakar Derajat 3 (full thickness)
• Bila rusak/hilangnya lapisan kulit meliputi seluruh
kedalaman lapisan kulit sampai dermis, energy thermal
mencapai lapisan lemak samapi buyar (melting)  fasia
• Tidak dijumpai keluhan rasa nyeri pada penderita  no
dermis = no nerve receptors
• Pucat, perabaan dingin   no dermis = no nerve
vascularity
• Perabaan permukaan kaku dan keras seerti papan tanda
klinis yang khas dari derajat III (eskhar)
• Bila eskar menutupi lingkar dada (sirkumferensial), daya
kembang jadi menjadi terbatas  daya kembang paru
terganggu
Luka Bakar Derajat 4
(Bone exposed, muscle exposed)
Luas Luka Bakar
Kriteria Berat Ringan Luka Bakar Menurut
American Burns Asscosiation

RINGAN
• Luas <15% pada dewasa
• Luas <10% pada anak dan usia lanjut
• Derjat III <1% pada segala usia, tidak mengenai muka,
tangan, kaki, dan perineum
Kriteria Berat Ringan Luka Bakar Menurut
American Burns Asscosiation

BERAT SEDANG
● Derajat II –III >20% (usia <10 tahun atau ● Luas 15-25% dengan derajat III
>50 tahun) <10% pada dewasa
● Derajat II – III >25% selain kelompok ● Luas 10-20% (usia<10 tahun atau >50
usia di atas tahun dengan derajat III<10%
● Mengenai muka, telinga, tangan, kaki, ● Derajat III <10% tidak mengenai
perineum muka, tangan, kaki, dan perineum
● Cedera inhalasi pada anak dan dewasa
● Luka bakar elektrik
● Disertai cedera lan, sirkumferens
● Pasien risiko tinggi
Pertolongan Pasien Luka Bakar

Pertama Luka Atasi Sumber Luka Bakar

Bakar di Luar Pindahkan Pasien Ketempat yang aman

RS Basahi dengan air dingin, suhu ideal yang digunakan


150C, rentang suhu yang digunakan 80C-250C
jangan menggunakan air es

Basahi area luka bakar dengan air dingin


selama 30 menit untuk mencegah edema
dan meminimalisir kerusakan jaringan

Tutup area luka bakar dengan kain


bersih  mencegah kehilangan panas
tubuh atau hipotermi

Bawa Ke Fasilitas Kesehatan


Pertolongan
Pertama di
Puskesmas
UGD
Terapi Awal
1. Luka bakar harus steril agar penyembuhan luka lebih cepat dan cegah infeksi.
2. Berikan profilaksis tetanus dosis 1500-3000 IU.
3. Khusus pada luka bakar yang sangat kecil , seluruh bula di debridement. Eksisi jaringan mati pada hari
pertama.
4. Setelah debridement, bersihkan luka bakar dengan chlorhexidine 0,25%, larutan cetrimide 0.1%, atau
antiseptik ringan berbahan dasar air lainnya.
5. Jangan menggunakan larutan alkohol.
6. Pembersihan luka akan menyebabkan hilangnya jaringan kulit, oleskan tipis-tipis krim antibiotik (silver
sulfadiazin).
7. Balut luka dengan perban yang cukup tebal untuk mencegah penguapan.
8. Pemberian Analgesik: Golongan opioid(morphin IV dosis 2,5 mg- 10 mg untuk dewasa, 0,1 mg-0,2
mg/kgBB ) dan non opioid(NSAIDs dan Acetaminophen)
9. Antibiotik Sistemik
10. Pemasangan Kateter untuk kontrol urin output
Penangan di Ruangan atau MRS
1. Ganti perban setiap hari (jika memungkinkan 2 kali sehari) atau sebanyak yang dibutuhkan untuk
mencegah penguapan. Setiap kali mengganti, bersihkan jaringan yang terkelupas.
2. Amati luka untuk melihat perdarahan atau perubahan warna , yang megindikasikan adanya infeksi.
3. Demam bukanlah tanda yang bermakna, demam mungkin menetap hingga luka bakar tertutup.
4. Selulitis pada sekitar luka merupakan tanda adanya infeksi
5. Berikan antibiotic sistemik pada kasus infeksi streptokokus hemolitikus atau septicemia
6. Infeksi Pseudomonas aeruginosa dapat menyebabkan septikemia bahkan kematian sehingga diberikan
antibiotik golongan aminoglikosida secara sistemik.
7. Perhatikan pemberian nutrisi. Pasien luka bakar membutuhkan banyak energi dan protein untuk
penyembuhan luka.
Resusitasi Cairan (Metode Lama)
Formula Lain
Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :

24 jam pertama cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar

o contohnya pria dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 %


o membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama

Jadi,
½ jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam
½ jumlah cairan sisanya 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Resusitasi Cairan Menurut ATLS 2018
PILIHAN TERAPI
Permasalahan Pasca Luka Bakar
• Infeksi dan sepsis
• Oliguria dan anuria
• Oedem paru
• ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome )
• Anemia
• Kontraktur
• Kematian
PENYEMBUHAN LUKA
Prognosis
Prognosis pada luka bakar tergantung dari derajat luka bakar, luas permukaan badan yang terkena luka
bakar, adanya komplikasi seperti infeksi, dan kecepatan pengobatan medikamentosa. Luka bakar minor
dapat sembuh 5-10 hari tanpa adanya jaringan parut. Luka bakar moderat dapat sembuh dalam 10-14
hari dan mungkin menimbulkan luka parut. Luka bakar mayor membutuhkan lebih dari 14 hari untuk
sembuh dan akan membentuk jaringan parut. Jaringan parut akan membatasi gerakan dan fungsi.
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai