Anda di halaman 1dari 60

STRUKTUR DAN

FUNGSI SEL
Pengertian Sel
 Sel berasal dari kata latin cella yaitu ruangan kecil
 Sel merupakan unit (satuan, zarah) terkecil dari
makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan.
 Sel dapat melakukan proses kehidupan, seperti
melakukan respirasi, perombakan, penyusunan,
reproduksi, melalui pembelahan sel, dan peka
terhadap rangsangan.
 Sel mengandung materi genetik.
Struktur Sel Prokariotik
 Semua sel prokariotik mempunyai membran
plasma nukleoid (berupa DNA dan RNA) dan
sitoplasma yang mengandung ribosom
 Tidak memiliki membran inti
 Tidak memiliki sistem endomembran
 Tidak memiliki mitokondria dan kloroplas,
tetapi mempunyai struktur yang sama yaitu
mesosom dan kromatofor
 Contoh: bakteri dan alga hijau biru
Stuktur sel eukariotik
 Sel eukariotik memiliki membran inti
 Sel eukariotik memiliki sistem
endomembran, yakni memiliki organel-
organel bermembran seperti retikulum
endoplasma, kompleks golgi, mitokondria,
lisosom, serta kloroplas pada tumbuhan.
 Memiliki sentriol.
Membran Plasma
 Tersusun atas molekul lemak dan protein
 Molekul lemak tersusun atas dua lapis,
terdapat dibagian tengah membran
 Disebelah luarnya terdapat lapisan protein
perifer (protein tepi)
 Lemak membran tersusun atas fosfolipid,
glikolipid, dan sterol
 Protein membran tersusun atas glikoprotein
Fungsi membran Plasma
 Melindungi isi sel
 Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
karena membran plasma bersifat
semipermeabel (selektif permeabel), artinya
ada zat-zat tertentu yang dapat melewati
membran dan ada pula yang tidak
 Menerima rangsangan dari luar sel (sebagai
reseptor
Sitoplasma
 Tersusun atas cairan dan padatan
 Padatan sitoplasma terdiri atas organel-organel
 Cairan sitoplasma disebut sitosol atau matriks
sitoplasma
 Sitosol bersifat koloid, terutama karena adanya
protein dan RNA
 Sifat fisik sitosol dapat berubah-ubah karena
mengandung protein
Fungsi Sitoplasma
 Sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia
yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-
enzim, ion-ion, gula, lemak, protein
 Di dalam sitoplasma berlangsung kegiatan
pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui
reaksi-reaksi kimia
 Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk
menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar
metabolisme berlangsung dengan baik
Nukleus
 Nukleus terletak di tengah sel dan berbentuk
bulat atau oval
 Di dalam inti sel terdapat matriks yang disebut
nukleoplasma, nukleolus, RNA dan Kromosom
 Kromosom tersusun atas protein dan DNA
 DNA berfungsi untuk menyampaikan informasi
genetik dan sintesis
 RNA berfungsi untuk sintesis protein
 Membran Nukleus Terdiri atas membran luar dan
membran dalam
 Membran luar berhubungan langsung dengan
retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran
sel
 Matriks nukleus disebut nukleoplasma yang
tersusun atas air, protein, ion, enzim dan asam inti
 Nukleoplasma bersifat gel
 Didalam nukleoplasma terdapat benang-benang
kromatin
 Benang kromatin tersusun atas DNA dan protein
 Nukleolus terbentuk pada saat terjadi transkripsi
(sintesis RNA) di dalam nukleus
Fungsi Nukleus
 Mengendalikan seluruh kegiatan sel,
misalnya metabolisme
 Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari
inti ke sitoplasma
 Mengatur pembelahan sel
 Membawa informasi genetik. Di dalam
nukleus terdapat DNA yang mengandung
informasi genetik
Sentriol
 Merupakan organel yang dapat
dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan
 Pada fase tertentu dalam daur
hidupnya sentriol memiliki silia
atau flagel
 Sentriol hanya dijumpai pada sel
hewan
 Sentriol berjumlah sepasang,
terletak saling tegak lurus antar
Set mikrotubulus
sesamanya di dekat nukleus
Sentriol tersusun atas 9 set
mikrotubulus yang saling
berpasangan tiga-tiga
Retikulum Endoplasma (RE)
 RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel
hewan ataupun sel tumbuhan
 Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE
dibandingkan dengan sel bukan kelenjar
 RE memiliki banyak bentuk (polimorfik)
 Membran RE tersusun atas lemak dan protein
 RE dibedakan menjadi RE kasar (RE yang ditempeli
ribosom) dan RE halus (RE yang tidak ditempeli
ribosom
Fungsi Retikulum endoplasma
 Sebagai penampung sintesis protein, untuk
disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya
dikeluarkan dari sel
 Mensintesis lemak dan kolesterol
 Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE
yang ada di dalam sel-sel hati
 Jalan transpor dalam memimndahkan molekul-
molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel
yang lain
Ribosom
 Tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan
protein
 Tidak memiliki membran
 Berdasarkan bentuknya, Ribosom terdiri dari
unit besar dan unit kecil yang masing-masing
berbentuk bulat
 Berfungsi untuk mensintesis protein
 Ribosom disintesis oleh nukleolus
Kompleks Golgi
 Pada sel tumbuhan disebut diktiosom
 Terletak diantara RE dan membran plasma
 Merupakan organel polimorfik, tersusun atas
membran berbentuk kantong pipih (disebut
sisterna), berupa pembuluh, gelembung kecil,
atau bentukan seperti mangkuk
 Disebut juga sebagai organel sekretori
Fungsi Kompleks Golgi
 Menambahkan glioksilat pada protein
sehingga terbentuk glikoprotein
 Sebagai organel sekretori
 Mensintesis glikolipida
 Membentuk dinding sel tumbuhan
 Membentuk Lisosom
Lisosom
 Merupakan membran berbentuk kantong kecil
yang berisi enzim hidrolitik yang disebut
lisozim
 Lisozim berfungsi dalam pencernaan intrasel,
yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam
sel
 Pembentukan Lisosom ada dua macam yaitu
 dibentuk secara langsung oleh RE
 Dibentuk oleh Golgi
Badan Mikro
 Terdiri atas:
1. Peroksisom
 Terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
 Sel yang banyak mengandung peroksisom
adalah sel yang banyak melakukan oksidasi,
misalnya sel hati, sel ginjal, dan sel otot
 Peroksisom mengandung enzim katalase
 Enzim katalase berfungsi menguraikan hidogen
peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air
 Enzim katalase juga berperan dalam metabolisme
lemak dan fotorespirasi
2. Glioksisom
 Hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama
jaringan yang mengandung lemak
 Menghasilkan enzim katalase dan enzim oksidase
yang keduanya berperan dalam proses
metabolisme lemak yaitu mengubah lemak
menjadi gula
 Proses metabolisme lemak menghasilkan energi
yang diperlukan untuk perkecambahan biji
Mitokondria
 Merupakan penghasil energi (ATP) karena
berfungsi untuk respirasi
 Bentuknya beraneka ragam. Ada bulat, oval,
silindris, tidak beraturan
 Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya
bentuknya mudah berubah
 Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5
– 1 µm dan panjang 3 – 10 µm
 Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan
dan dari pembelahan mitokondria yang telah ada
sebelumnya
 Mitokondria memiliki dua membran, yaitu
membran luar dan membran dalam
 Struktur membran luar mirip dengan membran
plasma
 Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah
dalam membentuk krista
 Proses respirasi berlangsung pada membran
dalam mitokondria (pada kista) dan matriks
 Matriks adalah cairan yang berada di dalam
mitokondria dan bersifat gel
 Matriks tersusun atas air, protein, enzim respirasi,
garam, DNA dan ion-ion
 Reaksi respirasi yang berlangsung di dalam
mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif,
daur krebs, dan transfer elektron.

Mitokondria
Mikrotubulus dan Mikrofilamen
 Mikrotubulus dan Mikrofilamen menyusun
struktur rangka sel yang disebut sitoskeleton
 Pada organisme multiseluler, sitoskeleton disusun
oleh mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen
intermediet
 Mikrotubulus merupakan organel berbentuk
tabung atau pipa, panjangnya mencapai 2, µm
dengan diameter 2 nm
 Tabung-tabung kecil itu tersusun atas protein
yang dikenal sebagai tubulin
 Mirotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu
berupa benang-benang spindel yang
menghubungkan dua kutub sel pada waktu
membelah
 Mikrotubulus mengatur gerakan kromosom pada
anafase
 Mikrotubulus merupakan penyusun dari sentriol,
flagela, dan silia
 Mikrotubulus dan mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel
 Mikrofilamen berbentuk benang-benang halus,
tipis dan memanjang
 Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein,
yaitu aktin dan miosin
 Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot
 Diameter mikrofilamen hanya 5 nm
 Pada sel otot, mikrofilamen mengakibatkan
adanya kontraksi-kontraksi sel otot
 Pada Amoeba, mikrofilamen berperan dalam
pembentukan pseudopodium, gerakan sel, dan
gerakan sitoplasma dan pembelahan sel
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel
Hewan
1. Sel Tumbuhan
Dinding Sel
 Tersusun atas Polisakarida yang terdiri dari
hemiselulosa dan pektin
 Dibentuk oleh diktiosom
 Bersama dengan vakuola berperan dalam
turgiditas sel (kekakuan sel)
 Mengakibatkan bentuk sel tetap
 Noktah merupakan bagian dinding sel yang
tidak mengalami penebalan
 Tebal tipisnya dinding sel tidak sama
 Penebalan dinding sel dapat terjadi dengan
cara aposisi dan intususepsi
1. Penebalan aposisi terjadi jika penambahan
materi dinding baru ditumpangkan (dilapiskan)
pada materi dinding lama
2. Penebalan intususepsi terjadi jika materi
dinding baru disispkan di antara materi dinding
lama
Plastida
 Plastida adalah organel yang mengandung
pigmen
 Macam-macam plastida:
1. Kromoplas adalah plastida yang bertugas
menyintesis dan menyimpan pigmen merah,
jingga atau kuning
2. Leukoplas adalah plastida yang tidak
mengandung pigmen warna. Leukoplas terdapat
dalam sel jaringan tumbuhab yang tidak terkena
cahaya yaitu pada sel-sel embrional, empulur
batang
3. Amiloplas tidak mengandung pigmen dan
berfungsi dalam penyimpanan amilum
4. Kloroplas adalah plastida yang mengandung
klorofil. Kloroplas dijumpai pada sel autotrof
yang eukariotik. Kloroplas dimiliki oleh sel-sel
yang berklorofil, yaitu alga, lumut, tumbuhan
paku, tumbuhan berbunga
 Bentuk kloroplas beraneka ragam, ada yang
seperti jala, mangkuk, pita dan lembaran
 Kloroplas memiliki membran rangkap, yaitu
membran luar dan dalam
 Membran luar permukaannya rata dan
berfungsi mengatur keluar masuknya zat
 Membran dalam membungkus cairan
kloroplas yang disebut stroma
 Membran dalam kloroplas melipat ke arah
dalam dan membentuk lembaran-lembaran
yang disebut tilakoid
 Pada tempat tertentu, tilakoid bertumpuk-
tumpuk, membentuk badan seperti tumpukan
uang logam yang disebut grana
 Sebuah kloroplas umumnya mengandung 40 –
60 grana
 Pada permukaan dalam tilakoid terdapat
kumpulan partikel yang tersusun berderet
disebut kuantosom
 Klorofil berfungsi menangkap energi cahaya
matahari yang digunakan untuk memecah
molekul air yang kemudian direaksikan
dengan CO2 menjadi gula dan O2

Cahaya
6 CO2 + 6H2O Klorofil C6H12O6 + 6O2
Vakuola
 Vakuola sel tumbuhan bersifat tetap
 Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola
besar biasanya adalah sel-sel parenkima dan
kolenkima
 Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang
disebut tonoplas
 Vakuola berfungsi sebagai tempat sekretori,
ekskretori, serta penyimpanan
2. Sel hewan
 Sel hewan tidak memiliki dinding sel dan
kloroplas
 Sel hewan umumnya tidak memiliki vakuola.
Jika ada, vakuola itu berukuran kecil
 Dalam sel hewan terdapat dua sentriol
 Kedua sentriol terdapat dalam satu tempat
yang disebut sentrosom
Sel hewan
Perbandingan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1 a. Dinding Sel Ada Tidak ada
b. Membran Plasma Ada Ada
2 Organel Sel
a. Nukleus Ada Ada
b. Retikulum endoplasma Ada Ada
c. Ribosom Ada Ada
d. Badan Golgi Ada Ada
- Peroksisom Ada Ada
- Glioksisom Ada Tidak Ada
e. Kompleks Golgi Ada (disebut diktiosom) Ada
f. Mitokondria Ada Ada
g. Lisosom Ada Ada
h. Sentriol Ada Ada
i. Plastida Ada Tidak Ada
3 Vakuola Ada Kecil/Tidak Ada
Transpor melalui Membran
 Fungsi membran sel antara lain sebagai pengatur
keluar masuknya zat
 Perpindahan molekul atau ion melewati membran
ada dua macam:
1. Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau
ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan
molekul terjadi secara spontan, dari konsentrasi
tinggi ke rendah. Contoh: osmosis, difusi dan
difusi terfasilitasi
2. Transpor aktif adalah perpindahan molekul
atau ion dengan menggunakan energi dari sel
itu. Perpindahan tersebut dapat terjadi
meskipun menentang konsentrasi. Contoh:
transpor aktif adalah pompa natrium (Na +) –
Kalium (K+), endositosis, dan eksositosis
Difusi
 Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi
(kerapatan) tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa
menggunakan energi.
Osmosis
 Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul air
(pelarut) dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah
dengan melewati suatu membran
 Osmosis dapat didefinisikan sebagai difusi lewat
membran
 Membran sel dapat dilewati zat-zat tertentu yang
larut dalam lemak, zat-zat yang tidak bermuatan
(netral), molekul-molekul asam amino, asam
lemak, gliserol, gula sederhana dan air
 Membran sel bersifat permeabel terhadap zat-zat
yang mudah melewati membran
 Membran sel tidak dapat dilewati zat-zat gula
(seperti pati, polisakarida), protein, dan zat-zat
yang mudah larut dalam pelarut organik sehingga
membran bersifat impermeabel
 Oleh karena membran bersifat permeabel pada
zat tertentu dan impermeabel pada zat lain, maka
dapat dikatakan membran bersifat semipermeabel
atau selektif permeabel
Peristiwa
Potensial Osmotik
 Proses osmosis berlangsung dari larutan yang
memiliki potensial air tinggi menuju larutan
dengan potensial air rendah.
 Potensial air adalah kemampuan air untuk
berdifusi, yang nilainya dalam satuan tekanan.
 Potensial air (PA) air murni adalah 0 atmosfer
 Besarnya PA larutan tergantung pada potensial
osmotik (PO) dan potensial tekanan (PT)

PA = PO + PT
 Potensial tekanan suatu larutan adalah tambahan
tekanan yang dapat meningkatkan nilai potensial
airnya
 Tekanan turgor adalah tekanan balik dari dinding
sel terhadap tekanan air sel
 Tekanan turgor menyebabkan tumbuhan menjadi
tegak dan segar
 Rumus untuk menghitung besarnya tekanan
osmotik:
π =potensial osmotik (MPa)
m= molaritas (mol zat terlarut / 1000 mL
Π = - miRT i = Konstanta ionisasi
R = konstanta gas (0,00831 1.MPa/molK
T = temperatur absolut (K)
 Berdasarkan persamaan tersebut, tekanan
osmotik dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
1. Molaritas zat terlarut = m
2. Konstanta ionisasi =i
3. Konstanta gas =R
4. Temperatur absolut = T
 Apabila sel memiliki sitoplasma pekat, jika
berada pada kondisi hipotonis akan kemasukkan
air hingga tekanan osmosis sel menjadi tinggi.
Keadaan tersebut dapat memecahkan sel. Sel itu
mengalami Lisis yaitu hancurnya sel akibat
rusaknya atau robeknya membran plasma.
 Apabila sel dimasukkan ke dalam larutan
hipertonis dibandingkan sel tersebut, maka air di
dalam sel akan mengalami osmosis keluar sel. Sel
akan mengalami krenasi yang menyebabkan sel
keriput karena kekurangan air
 Peristiwa lepasnya membran plasma dari dinding
sel disebut plasmolisis
Difusi Terfasilitasi
 Difusi dapat dipelancar oleh adanya protein
pada membran sel
 Glukosa tidak dapat berdifusi secara sepontan
tanpa adanya protein pembawa
 Protein pembawa juga dapat membuat celah
yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl - dan
Ca2+
PompaNatrium-Kalium
 Pompa natrium-kalium
tergolong transpor aktif,
artinya sel mengeluarkan
energi untuk mengangkut
kedua macam ion itu
 Ion K+ penting untuk
mempertahankan kegitan
listrik di dalam sel saraf dan
memacu transpor aktif zat-
zat lain
Endositosis dan Eksositosis
 Endositosis artinya memasukkan zat kedalam sel
 Contoh endositosis adalah fagositosis dan
pinositosis
 Fagositosis adalah proses di mana membran
plasma suatu sel membungkus partikel dari
lingkungan luar dan menangkapnya dalam suatu
vakuola makanan.

Endositosis
 Pinositosis adalah peristiwa sel memakan zat cair
 Eksositosis artinya pengeluaran zat dari dalam sel
 Contoh eksitosis adalah proses pengeluaran zat
dari dalam sel-sel kelenjar pada peristiwa sekresi.
 Proses Endositosis dan eksositosis tergolong
transpor aktif dan dapat melawan gradien kadar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai