Kel.3-P3K DI TEMPAT KERJA+GIZI KERJA DAN PENYELENGGARAAN MAKAN DI TEMPAT KERJA
Kel.3-P3K DI TEMPAT KERJA+GIZI KERJA DAN PENYELENGGARAAN MAKAN DI TEMPAT KERJA
A. Tujuan
• Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
• Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban.
• Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu.
• Mencari dan mengatasi pendarahan.
• Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
• Melakukan diagnosis.
• Menangani korban dengan prioritas yang logis.
• Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
• Menunjang penyembuhan
• Mengurangi rasa sakit dan rasa takut.
• Mencegah infeksi. Merencanakan pertolongan medis dan transportasi korban
dengan tepat.
B. Uraian
• Harus memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari instansi ketenagakerjaan.
• Pedoman tentang pelatihan dan pemberian lisensi diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
• Fasilitas P3K di Tempat Kerja meliputi: Ruang P3K; b. Kotak P3K dan isi;c.
Alat evakuasi dan alat transportasi; dand. Fasilitas tambahan berupa alat
pelindung diri dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki potensi
bahaya yang bersifat khusus.
• Alat pelindung diri khusus : peralatan yang disesuaikan dengan potensi bahaya
yang ada di tempat kerja yang digunakan dalam keadaan darurat.
RASIO JUMLAH PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA
DENGAN JUMLAH PEKERJA
BERDASARKAN KLASIFIKASI TEMPAT KERJA
• UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja : Pasal 3 ayat 1 point H mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun phychis, peracunan, infeksi dan penularan. dan point L
memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
• Sesuai pasal 6 kemenkes 715 tahun 2003 berbunyi Pengusaha dan/atau penanggung jawab jasaboga
wajib menyelenggarakan jasaboga yang memenuhi syarat hygiene sanitasi sebagaimana ditetapkan dalam
keputusan ini
Memiliki seorang penanggung Memiliki Sertifikat hygiene Mendapatkan ijin usaha dari
jawab yang punya pengetahuan sanitasi dari dinas kesehatan pemerintah daerah atau
atau sertifikat hygiene sanitasi kabupaten atau kota pemkot
makanan
JASA BOGA
Jasaboga dikategorikan menjadi 3 golongan, yaitu
• Jasaboga A. Yakni jasaboga yang melayani
kebutuhan masyarakat umum. Pada golongan
jasaboga ini, kemudian dibagi menjadi 3 kriteria
yaitu; A1, A2, dan A3
• Jasaboga B. Yaitu jasaboga yang melayani
kebutuhan khusus
HYGIENE
• Jasaboga golongan C, yaitu jasaboga yang melayani Sesuai dengan Permenkes No 715 dan No 942 tahun
kebutuhan untuk alat angkutan umum internasional 2003, pengertian Hygiene sanitasi adalah upaya untuk
dan pesawat udara mengendalikan factor makanan, orang, tempat dan
perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pasal 2
Food handler / Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan harus
memenuhi persyaratan antara lain:
• Tidak menderita penyakit mudah menular misal : batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya;
• Menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya);
• Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian;
• Memakai celemek, dan tutup kepala;
• Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.
• Menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan;
• Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya);
• Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung
Hambatan Solusi
● Pekerja mengabaikan gizi, ketika bekerja ● Membuat jadwal piket membersihkan dapur, kamar
● Asupan gizi yang kurang ketika melakukan makan dan alat keperluan
pekerjaan ● Perlunya diberikan Training Food Handler
● Pengusaha kurang memperhatikan kandungan gizi ● Pemeriksaan kesehatan rutin berkala minimal 6 bulan
yang terdapat di kantin perusahaan sekali bagi petugas penjamah makanan
● Terlalu banyak makanan cepat saji di kantin ● Memberikan penyuluhan kepada para pekerja tentang
perusahaan pentingnya gizi
● Kurang nya sosialisasi dari pihak perusahaan ● Membuat / mendesain kantin perusahaan tempat
terhadap pekerja tentang gizi para pekerja senyaman mungkin
● Para pekerja terlalu sering mengkonsumsi makanan ● Tidak mengunakan perhiasan selama mengolah
instan yang tidak diketahui gizi gizi yang terkandung makanan;
● Rendah nya pemahaman pekerja pada gizi yang ● Segera melapor kepada supervisor apabila yang
harus di konsumsi bersangkutan muntah dan diare di tempat kerja, di
rumah atau di tempat lain dan menderita infeksi.
Terima Kasih!