Anda di halaman 1dari 8

“PENGELOLAAN PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN”

KELOMPOK 2
1. ENI RAHMAWATI 1914401019
2. TRIA MAYLIN S 1914401020
3. LUSYANA NIKITA SIAHAN 1914401023
4. BRILIAN RAMADHAN 1914401033
5. NISA ZULVA NABILA 1914401034
6. FIA VARADILA 1914401037
7. RIKA NOVITA SARI 1914401038
8. DESTI NOPITA 1914401039
9. MADE AYU WIDIA PUTRI 1914401048
A. Bentuk dan Struktur Organisasi Rumah Sakit

Tujuan dibentuknya peraturan organisasi Rumah Sakit yaitu Untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif, efisien, dan akuntabe
dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis
yang baik (Good Clinical Governance). (Peraturan Presiden, 2015)

1. Kaidah Struktur
Setiap pimpinan organisasi di lingkungan Rumah Sakit wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi dan
mekanisasi di dalam lingkungannya masing-masing serta dengan unit-unit lainnya.

2. Organisasi di Rumah Sakit


Organisasi di Rumah sakit paling sedikit terdiri atas:
a. kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
b. unsur pelayanan medis;
c. unsur keperawatan;
d. unsur penunjang medis;
e. unsur administrasi umum dan keuangan;
f. komite medis; dan
g. satuan pemeriksaan internal.

3. Fungsi Unsur-unsur Organisasi


a. Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit
Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit adalah pimpinan tertinggi dengan nama jabatan kepala, direktur utama, atau direktur.
Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit bertugas memimpin penyelenggaraan Rumah Sakit.
b. Unsur Pelayanan Medis
Unsur pelayanan medis merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan medis yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit. Unsur pelayanan medis dipimpin oleh
direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer (sesuai bentuk struktur organisasi dalam peraturan internal
rumah sakit atau Hospital by Law).

c. Unsur Keperawatan
Unsur keperawatan merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan keperawatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit. Unsur keperawatan dipimpin oleh
direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer. Unsur keperawatan bertugas melaksanakan pelayanan
keperawatan.

d. Unsur Penunjang Medis


Unsur penunjang medis merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan penunjang medis yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit. Unsur penunjang medis
dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer

e. Unsur Administrasi Umum dan Keuangan


Unsur administrasi umum dan keuangan merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan administrasi umum
dan keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah
Sakit. Unsur administrasi umum dan keuangan dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer.
f. Komite Medis
Komite Medis merupakan unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan tata kelola klinis yang
baik (good clinical governance). Komite Medis dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit.

g. Komite-komite Lain
Rumah Sakit dapat dibentuk komite lain untuk penyelenggaraan fungsi tertentu di Rumah Sakit sesuai kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

h. Satuan Pemeriksa Internal


Satuan pemeriksaan internal erupakan unsur organisasi yang bertugas melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal
rumah sakit.Satuan pemeriksaan internal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit

i. Dewan Pengawas Rumah Sakit


Dewan Pengawas Rumah Sakit Rumah Sakit dapat membentuk Dewan Pengawas Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Dewan Pengawas Rumah Sakit merupakan unit nonstruktural yang bersifat independen, dibentuk, dan bertanggung jawab
kepada pemilik Rumah Sakit
B. Bentuk dan Struktur Organisasi Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara professional yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. Struktur Organisasi Puskesmas
Setiap Puskesmas harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri
atas:
a. kepala Puskesmas
b. kepala tata usaha
c. penanggung jawab

2. Fungsi bagian Struktur Puskesmas


a. Kepala Puskesmas
kepala Puskesmas merupakan pemimpin di puskesmas yang bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan di
Puskesmas, pembinaan kepegawaian di satuan kerjanya, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan bangunan, prasarana, dan
peralatan.
b. Kepala tata usaha
Kepala Tata Usaha memiliki tugas dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan administrasi perkantoran Puskesmas.
2. Penanggung jawab.
Penanggung jawab di puskesmas paling sedikit terdiri dari :
a. Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat
b. Penanggung Jawab UKM Pengembangan
c. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium.
d. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas,
e. penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan puskesmas
f. penanggung jawab mutu

C Struktur Organisasi Dinas Kesehatan


1. Susunan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Dalam susunan struktur organisasi Dinas Kesehatan di tingkat Kabupaten. Masalah yang berkaitan dengan model struktur
organisasi. Sebagai pedoman ini disusun setelah diperoleh masukan berupa penggalian berbagai pengalaman dari alaman
dari banyak pihak yang pihak yang pernah atau pernah atau tengah menday tengah mendayagunakan tenaga kesehatan
tenaga kesehatan. hingga terbentuk struktur organisasi dengan :
> Tenaga Kesehatan & Kebutuhan Masyarakat
Sesuai Dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pelayanan kesehatan, Departemen Kesehatan sejak beberapa
dasawarsa terakhir talah mendidik bermacam-macam jenis profesi tenaga kesehatan. Pada awalnya berbagai profesi
tersebut memang diadakan untuk memenuhi kebutuhan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
> Pendayagunaan Tenaga Kesehatan  
Di lihat dari sudut kemampuan dana, maka pemerintah Indonesia dewasa ini sudah tidak  mungkin mengangkat semua
jenis tenaga kesehatan sebagai pegawai negeri, sajak tahun 1990 pengangkatan tenaga kesehatan sebagai pegawai negeri
hanya dalam rangka menggantikan mereka yang pensiun atau meninggal dunia.
> Otonomi Daerah.  
Otonomi daerah tengah berlangsung dengan diberlakukannya UU No 22/1999 dan UU No  
25/1999.Dengan kedua undang-undang tersebut maka pemerintah kabupaten/kota mempunyai otonomi dalam mengatur
sumber dana atau keuangan, dan sumber daya ilmu pengetahuan/teknologi (termas (termasuk investasi sarana/prasarana)
yang paling mendesak untuk dilakukan adalah peningkatan ketrampilan dan pemberdayaan sumber daya manusia.

2. Tujuan
Pedoman struktur organisasi pendayagunaan tenaga kesehatan ini dimaksud untuk  memberikan masukan kepada
pemerintah daerah dan pihak-pihak yang terkait dalam pendayagunaan tenaga kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat didaerah masing-masing.  

3. Temuan :
a. Kelebihan :
Beban pemerintah atau instansi Departemen Kesehatan tidak terlalu berat karena sudah adanya pemerataan dalam
sudah adanya pemerataan dalam struktur organisasi. struktur organisasi. dalam penyampain informasi. dalam penyampain
informasi.
Memudahkan pelayanan satu atap , sehingga pelayanan pada masyarakat dapat terselenggara secara maksimal.

b. Kekurangan :
Hubungan lintas sekto tas sektor, antar r, antara bidang keseh ang kesehatan memer atan memerlukan pengertian dari
ian dari kedua pihak antara RS Pemerintah dan Swasta. Karena sulitnya struktur organisasi yang harus dilalui.Baik itu
secara perjanjian atau rujukan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai