Anda di halaman 1dari 7

“ANALISA KEWIRAUSAHAAN”

Disusun Oleh :
Rizki Mei Pristiwanti (1914401008)
Fara Deva (1914401024)
Nurwisuda Santi (1914401045)
 
Pengertian Peluang Usaha
 Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu
yang tepat yang seharusnya di ambil atau
dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan
mendapat keuntungan.banyak peluang yang di
siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena
tidak semua orang dapat melihat peluang dan
yang melihatpun belum tentu berani
memanfaatkan peluang tersebut.
Menetukan Peluang Usaha
Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahaan harus lah menentukan peluang usaha
dengan melihat beberapa hal. Hal-hal tersebut diantaranya adalah:
1) Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi Anda Anda perlu
mengenali karakter bidang usaha Anda.
2) Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang
harus menyukai usaha yang akan digelutinya.
3) Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut Sangat penting bagi kita untuk
mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita mampu menjalankan
usaha tersebut.
4) Kebutuhan akan sumber penemuan Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya kita
melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang akan kita geluti.
5) Membuat inovasi baru adalah Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang
wirausaha adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yang
akan dijalani.
6) Sesuai keahlian adalah Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki
hasilnya akan lebih memuaskan seorang usahawan.
7) Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani
dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-
pasar terdekat yang mudah digapai.
8) Memanfaatkan koneksi dan relasi Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat
berguna, baik dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.
Menemukan Peluang Usaha
Kemampuan mencari dan menemukan peluang usaha perlu
dilatih terus-menerus pada diri perawat. Kemampuan ini
perlu diasah. Terutama bagi perawat-perawat yang sudah
bosan miskin. Pada tingkat pemula biasanya hanya ide
spontan yang belum tentu bisa dilaksanakan. Kebiasaan
menyampaikan ide-ide spontan tersebut mungkin saja
mendapat cemooh atau bahan tertawaan orang lain.
Setidaknya bila kita terbiasa mengemukakan ide akan
melatih kreativitas otak kita. Ciri orang kreatif secara
verbal menurut Guilford diantaranya adalah word fluency,
originality and ideational fluency.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perawat dalam menemukan peluang usaha atau bisnis
dalam bidang keperawatan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

1. Langkah pertama: di mana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah sakit, Puskesmas,
Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar, tempat pelatihan,Sanggar
2. Langkah kedua: apa yang biasanya dibutuhkan mereka?. Misalnya makanan,pakaian, angkutan,
pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop,printer, alat tulis, kado, buah-buahan
dsb.
3. Langkah ketiga: dengan siapa mereka berhubungan setiap hari?. Misalnya dokter, perawat lain,
masyarakat, pasien, korban, keluarga, kelompok khusus,pemerintah.
4. Langkah ke ke empat: barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual bagi mereka?
Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop,
printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb.
5. Langkah ke lima: Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka ? Mencucui ,memasak,
mengajar, mendengar, mendorong, membersihkan, menghubungkan.
6. Langkah lanjutan: inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang lain yang bisa kita rubah atau kita
sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya ingin memberikan contoh norak agar Anda terbiasa
dengan ide yang dianggap buruk.Idenya adalah Motor dan laptop menjadi molap, bicaralah dengan
pabrik Honda untuk membuat Molap, kita bisa membuat motor yang ada laptopnya di tengah jok,
sehingga orang yang dibonceng bisa duduk sambil ngetik atau carilah ide yang lebih gila dari itu.
Bisanya dari 10 ide gila ada satu ide yang normal.
7. Langkah terakhir mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau bisa dengan sholat istikharah,
dengan demikian meskipun perusahaan kita bangkrut di dunia, tetapi kita akan tetap kaya di
akherat karena banyaknya niat baik dan pahala sholat sunat sesuai dengan niat kita menjadi
entreperenur yaitu Rich until hereafter (kaya sampai akherat).
Memilih dan Mengembangkan Gagasan Usaha
Setelah mengetahui kebutuhan masyarakat, menemukan berbagai macam lapangan usaha, dan gagasan
wirausaha, maka langkah selanjutnya ialah menjawab pertanyaan: “Manakah di antara lapangan usaha
dan gagasan-gagasan usaha tersebut yang paling tepat dan cocok untuk saya?” Pertanyaan ini sangat
tepat, mengingat bahwa setiap orang memiliki kemampuan diri yang berbeda. Tentunya dalam
mengembangkan gagasan usaha dan memilih lapangan usaha, kita seharusnya menyesuaikan dengan
kemampuan diri yang kita miliki. Kekeliruan dalam memilih wirausaha nanti akan menyebabakan
ketidakcocokan dan ketidaksesuaian pada impian, dan ini akan berakibat kesulitan dalam
berwirausaha dan mendatangkan kegagalan wirausaha.
dalam memilih lapangan usaha yang akan kita geluti, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
 Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita.
 Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu pada saat ini masih
menguntungkan, atau lapangan usaha yang menguntungkan saat ini belum tentu menguntungkan di
masa yang akan datang.
 Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat berkembang dengan
baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.
dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam memilih lapangan usaha, kita perlu kembali
melihat dan mengkaji kondisi internal kita dan kondisi eksternal dimana usaha kita jalankan, karena
faktor internal dan eksternal ini akan sangat menentukan kesuksesan kita dalam menjalankan usaha.
Faktor internal yang dimaksud seperti penguasaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan dan
finansial), penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan manajemen dan jejaring sosial yang kita
miliki. Sedangkan faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran,
persaingan, resiko dan prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional maupun global

Anda mungkin juga menyukai