Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN UMUM PADA

LANSIA

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Ruang Lingkup Pemeriksaan Fisik
Pendekatan
Pada Lansia
Fisik

1. Kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut


usia perubahan fisik pada organ tubuh,
Pedekatan Pendekatan 2. Tingkat kesehatan yang masih bisa di capai
Spiritual Mental dan dikembangkan,
3. Penyakit yang yang dapat dicegah atau
ditekan progresifitasnya

Pendekatan
Sosial

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Ruang Lingkup Pemeriksaan Fisik
Pendekatan
Pada Lansia
Fisik
1. Memberikan kesempatan dan waktu yang
cukup banyak untuk menerima berbagai
bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa
puas.
Pedekatan Pendekatan 2. Perawat harus selalu memegang prinsip ”
Spiritual Mental Tripple”, yaitu sabar, simpatik dan service.
3. Perawat harus membangkitkan semangat dan
kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan
dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri,
Pendekatan rasa keterbatasan sebagai akibat dari
Sosial ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang
dideritanya

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Ruang Lingkup Pemeriksaan Fisik
Pendekatan
Pada Lansia
Fisik

1. Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan


bercerita merupakan salah satu upaya
Pedekatan Pendekatan perawat dalam pendekatan social.
Spiritual Mental 2. Memberi kesempatan untuk berkumpul
bersama dengan sesama klien usia berarti
menciptakan sosialisasi mereka.
3. Jadi pendekatan social ini merupakan suatu
Pendekatan pegangan bagi perawat bahwa orang yang
Sosial dihadapinya adalah makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Ruang Lingkup Pemeriksaan Fisik
Pendekatan
Pada Lansia
Fisik

1. Menghadapi kematian setiap klien lanjut usia


akan memberikan reaksi yang berbeda,
tergantung dari kepribadian dan cara dalam
Pedekatan Pendekatan mengahadapi hidup ini.
Spiritual Mental 2. Adapun kegelisahan yang timbul diakibatkan
oleh persoalan keluarga perawat harus dapat
meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun
kelurga tadi di tinggalkan , masih ada orang
Pendekatan lain yang mengurus mereka
Sosial

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Prinsip dalam pemeriksaan fisik pada lansia

1. Waspadai tingkat energi klien lanjut usia. Jika memungkinkan, lengkapai pemeriksaan pada waktu lain.
2. Hormati klien, jaga privasi selama mengganti baju. Pertahankan klien menggunakan pakainan dengan nyaman.
Jangan menyingkapkan bagian tubuh.
3. Urutkan pemeriksaan untuk mempertahankan perubahan posisi. Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan
kekuatan memerlukan bantuan.
4. Kembangkan urutan pemeriksaan yang efesien untuk meminimalkan gerakan perawat dan klien. Bekerja dari salah
satu sisi klien (sisi kanan) untuk meningkatkan efisiensi.
5. Pertahankan kenyamanan klien. Berikan selimut utnuk menambah kehangatan dan bantal untuk membuat posisi yang
nyaman.
6. Jelaskan setip langkah dengan istilah sederhana. Bersikaplah berhati – hati.
7. Beri tahu hasil temuan pada klien untuk menenangkan hati jika mungkin. Dorong klien untuk mengajukan pertanyaan.
8. Tunjukan kehangatan, ketulusan hati, dan perhatian pada klien.
9. Kembangkan format standar untuk mencatat temuan.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Keterampilan dalam pemeriksaan fisik
Inspeksi

1. Saat klien memasuki ruangan, perhatikan


penampilan umum, postur, dan cara jalan.
2. Saat menjabat tangan perhatikan genggaman,
Auskultasi Palpasi mobilitas, kontak mata, bicara, pola bernafas,
warna kulit, dan pakaian.
3. Observasi cepat dan hati – hati menunjukan
integritas sistem neurologis dan
muskuloskeletal, status mental dan emosional,
Perkusi serta minat dan kemampuan untuk perawatan
mandiri.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Keterampilan dalam pemeriksaan fisik
Inspeksi

Inspeksi berlanjut melalui wawancara dan pengkajian fisik dengan berpedoman pada hal – hal
berikut ini :
1. Penerangan dan pemajanan adekuat untuk inspeksi warna, ukuran, tekstur, dan mobilitas.
2. Penerangan tangesial untuk kontur dan variasi pada permukaan tubuh.
3. Bagian tubuh yang di periksa, perhatikan simetris pada sisi tubuh sebaliknya
4. Observasi secara cermat, perhatikan yang detail, dan catat hasil temuan.
5. Perhatikan klien dalam mengikuti instruksi dan melakukan manuver untuk memperoleh data
kemampuan fungsional.
Deteksi terhadap bau adalah dari inspeksi. Bau badan tidak sedap dapat terjadi akibat higiene yang
buruk atau penyakit.
Bau parfum yang kuat menandakan terbatasnya indrapenciuman.
Perawat waspada terhadap bahaya keamanan jika klien tidak dapat mendeteksi gas atau rokok.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Inspeksi

Langkah Temuan Normal / Variasi Induvidual / Penyimpangan


Inspeksi klien dan cara klien Manuver dengan aman dan bertujuan dalam lingkungan.
menyusuaikan lingkungan saat Penyimpangan :
masuk ruangan Berjalan tanpa tujuan, ragu, mundur, postur, dan gerakan agresif.

Perkenalkan diri dan jabat Klien membuat kontak mata, ekspresi wajah sesuai dengan percakapan,
tangan memperkenalkan diri, dan menjulurkan tangan.
Penyimpangan :
Tidak membuat kontak mata, menarik diri dari berjabat tangan, tidak menyambut
pemeriksaan dengan ekspresi wajah bicara, atau menjabat tangan.

Posisi dari pada setinggi mata Klien mendengarkan dengan perhatian dan menerima komunikasi dengan anggukan,
dengan klien dan jelaskan tujuan komentar pendek, ajukan pertangaan klarifikasi.
pertemuan Penyimpangan :
Ekspresi wajah ansietas, nyeri, apatis, bermusuhan, takut, mudah teralihkan
perhatiannya.

Observasi kulit (terutama Keriput, berkerut, dan garis kerut dahi, rambut keabu – abuan, kering rambut rapuh.
wajah), rambut, kecepatan dan Penurunan kecepatan dan koordinasi, penggunaan alat bantu ambulasi, langkah kaku
kebebasan gerakan tubuh untuk dan kecil, dengan postur terhenti.
mendapatkan petunjuk Penyimpangan :
terhadap perkiraan penampilan Garis nyata keriput, tiak ada rambut kulit kepala atau tubuh, penipisan rambut
usia. berlabih, hirsutisme, kaki diseret, timpang, tremor, kontraktur, KEPERAWATAN
DEPARTEMEN gerakan asimetris,KOMUNITAS
postur kaku. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Inspeksi perkembangan Berat badan dan tinggi badan normal untuk usia, ukuran dan bentuk
Inspeksi tubuh simetris. Sedikit deformitas sudut siku, pergelangan tangan, jari
tangan, leher, otot dan tendon lebih menonjol. Redistribusi lemak dari
ekstremitas ke tubuh.
Penyimpangan :
Tinggi atau pendek berlebih, ukuran atau bentuk tubuh asimetris,
penggunaan otot berlebih, penurunan otot, kegemukan atau
penampilan kakeksia.

Perhatikan cara berdandan Rambut bersih, tersisir, kuku bersih, pendek, mugngkin dangkal dan
atau higiene rapuh. Pakaian bersih dan tepat, tidak bau.
Penyimpangan :
Rambut tidak disisir dan kotor, kuku kotor dan kasar, pakaian kotor,
tidak rapi dan tidak tepat, kacau dalam kombinasi, bau badan tidak
sedap, nafas bau, bau buah, bau seperti amonia.

Observasi ekspresi wajah Ada kontak mata, tersenyum, menunjukkan penuh pikiran, ekspresi
relatif terhadap percakapan. Gambaran wajah simetris.
Penyimpangan :
Tidak ada kontak mata, wajah kurang gerak, kaku, lingkaran gelap di
sekeliling mata, menyembunyikan mulut di belakang tangan bila bicara
atau tersenyum (tegang , takut), merintik (nyeri), pucat, berkeringant
atau menangis, gambaran asimetris sebagian bukti paralisis, kontaktur,
atrofi, otot, dan lurus.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Inspeksi

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Palpasi

1. Melalui sentuhan karakteristik tekstur tubuh, suhu, ukuran ketajaman, dan gerakan di
bedakan dengan bagian tangan dan jari yang berbeda.
2. Ujung jari paling sensitif untuk menyentuh, dengan sensitivitas yang ditingkatkan
menggunakan gerakan sedikit memutar.
3. Telapak tangan dan permukaan dorsal di gunakan untuk membedakan vibrasi, dan
memperkirakan suhu.
4. Tangan yang hangat dan kuku jari pendek penting untuk kenyamanan klien. Posisi klien
relaks, palpasi yang lembut dan tenang.
5. Area yang di ketahui nyeri tekan sebaiknya di palpasi terakhir.
6. Karena sensitivitas terhadap sentuhan dapat dangkal pada tekanan kantinu dan berat
dari jari tangan, perawat harus mengunakan sedikit palpasi pada awalnya.
7. Palpasi dalam untuk memeriksa isi abdomen, tekanan yang berlebihan akan
menurunkan sensitivitas.
8. Tekanan diberikan dengan ujung jari saat susunan jari pertama melakukan palpasi.
DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Palpasi

a) Teknik bimanual dengan kedua tangan untuk menekan organ / masa antasa ujung jari
untuk mengkaji ukuran dan ketajaman.
b) Ballottement adalah teknik palpasi yang di gunakan untuk mengevaluasi konsistensi
organ atau tegangan cairan dengan gerakan ujung jari yang kuat atau mengetuk.
c) Tekanan digunakan dengan ujung jari, sementara ujung jari pendeteksi mengkaji
ketukan

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Perhatian saat Palpasi

1) Karena sensasi taktil tumpul pada lansia, palpasi dalam penting untuk mendapatkan
respons pada waktu mengkaji sensasi tajam/tumpul, ringan / dalam, panas / dingin,
dan nyeri tekan.
2) Penurunan penglihatan, pendengaran. Dan sentuhan memerlukan instruksi yang jelas
serta dekat untuk pemahaman adekuat.
3) Penurunan massa otot, tonus, kekuatan, daya tahan, kegesitan, klarifikasi kartilago dan
ligament. Penurunan massa tulang dapat menimbulkan nyeri dan melelahkan saat
palpasi.
4) Pengkajian tugor pada abdomen didapatkan penurunan elastisitas kulit dan
peningkatan keriput.
5) Penebalan dinding arteri dan penurunan elastisitas mengakibatkan penurunan nadi
pada palpasi.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Digunakan untuk mengkaji ukuran, posisi dan densitas
struktur dasar. Perkusi terdiri atas ketukan tajam yang
menghasilkan vibrasi dan gelombang bunyi lanjut.
Perkusi Gelombang bunyi terdengar seperti nada perkusi. Perkusi
mengkaji adanya udara, cairan, serta materi padat dan
struktur dasar.

Auskultasi merupakan proses mendengar suara yang


Auskultasi
dihasilkan oleh organ dan jaringan tubuh. Teknik ini
digunakan mengkaji jantung, paru, leher dan abdomen

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Palpasi

a) Teknik bimanual dengan kedua tangan untuk menekan organ / masa antasa ujung jari
untuk mengkaji ukuran dan ketajaman.
b) Ballottement adalah teknik palpasi yang di gunakan untuk mengevaluasi konsistensi
organ atau tegangan cairan dengan gerakan ujung jari yang kuat atau mengetuk.
c) Tekanan digunakan dengan ujung jari, sementara ujung jari pendeteksi mengkaji
ketukan

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Perubahan fisik pada lansia
Perubahan Tindakan keperawatan
Menurunnya cairan intrasel Mencegah dehidrasi dengan menjamin intake
lebih dari 1,500 cc per hari
Menurunya cardiac output dan stroke volume Istirahat diantara aktivitas, mengenali waktu
yang diperlukan untuk kembali normalnya
frekuensi nadi, evaluasi adanya takikardi,
menjamin tekanan darah normal untuk
mencukupi kebutuhan sirkulasi.
Menurunnya ekspansi paru; aktivitas dan Mendorong aktivitas respirasi, mengenali
recoil, meningkatnya kekakuan pada paru dan tanda-tanda infeksi pernapasan, monitor
otot pernapasan, kurang efektifnya pemberian oksigen, rata-rata dibawah 4 mL.
pertukaran gas dan respon batuk
Menurunnya ukuran ginjal, aliran darah, Pastikan penggunaan dosis obat, obserbasi
glomerular filtrasi rate efeksamping obat, kenali test urine : glukosa,
ekskresi urin kreatinin dan creatinin clearance
menurun dan kadar urea nitrogen darah
meningkat.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Perubahan fisik pada lansia

Perubahan Tindakan keperawatan


Atropi otot, menurunnya kekuatan dan Mendorong lansia untuk olahraga yang
masa otot rutin, menganjurkan lansia untuk
menghindari penggunaan otot yang
berlebihan
Penurunan mineral dan masa tulang Instruksikan pasien untuk menjaga
keselamatan (menghindari resiko jatuh
dan fraktur)
Mendorong untuk latihan fisik dan
mengkonsumsi makanan yang tinggi
calcium
Presbicusis Pastikan pasien untuk melakukan
pemeriksaan pendengaran, bicara dengan
klien dengan suara yang jelas.

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Anda mungkin juga menyukai