Anda di halaman 1dari 7

Neraca Perdagangan

Indonesia pada Masa


Pandemi Covid-19 kurun
waktu Juli 2019- Juni
2021 Kelompok 6
Amalia Fakhrunnisa 190810101131
Marinda Ayu Nurazizah 190810101132
Anti Baidilah 190810101140
Teoritis
Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
(FEB UI) Mohammad Dian Revindo menilai, surplus dagang terjadi karena kinerja ekspor tetap solid di tengah pandemi
Covid-19.

Menurut Revindo, membaiknya kinerja ekspor karena Indonesia diuntungkan dengan adanya perang dagang Amerika
Serikat dan China.

Ia menilai, membaiknya kinerja ekspor juga berkat koordinasi para menteri terkait untuk menghasilkan kebijakan dan
keputusan yang menguntungkan Indonesia.

Namun demikian, kata dia, pemerintah tidak boleh berpuas diri. Pemerintah harus bisa meningkatkan kualitas barang-
barang dalam negeri agar memiliki daya saing yang tinggi.
Empiris
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 3,20 miliar dollar
AS di sepanjang tahun 2019. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, realisasi sepanjang 2018 tersebut lebih baik dari 2018 yang
defisit hingga 8,6 miliar dollar AS. "Defisit ini jauh lebih kecil bila dibandingkan tahun 2018, hampir sepertiganya. Jadi masih
defisit, tapi jauh lebih kecil," ujar Suhariyanto ketika memberi keterangan pers di Jakarta, Kamis (15/1/2020). Lebih lanjut
Suhariyanto menjelaskan, defisit disebabkan kinerja impor sepanjang 2019 mncapai 170,72 miliar dollar AS dengan kinerja ekspor
lebih lambat yakni sebesar 167,52 miliar dollar AS.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pada Oktober 2020 mencapai 14,39 miliar dolar AS yang merupakan
nilai terbesar sepanjang tahun ini. Kinerja ekspor Oktober tumbuh 3,09 persen dibandingkan September 2020. Sementara bila
dibandingkan Oktober 2019, nilai ekspor hanya terkontraksi 3,29 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca
perdagangan Indonesia Desember 2021 tetap tinggi mencapai 1,02
miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan
surplus bulan sebelumnya sebesar 3,52 miliar dolar AS. Dengan
perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia secara
keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus 35,34 miliar dolar AS,
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada tahun 2020
sebesar 21,62 miliar dolar AS.
Data Nilai Neraca Perdagangan kurun waktu Juli
2019 – Juni 2021
Nilai Neraca Perdagangan (Miliar US $)
Nama Negara 2019 2020 2021
Juli -0.280 Januari -0.640 Januari 1.964
Agustus 0.093 Februari 2.510 Februari 1.991
September -0.183 Maret 0.720 Maret 1.567
Oktober 0.122 April -0.370 April 2.286
November -1.396 Mei 2.020 Mei 2.698
Desember -0.078 Juni 1.250 Juni 1.324
Indonesia
Tahunan -3.230 Juli 3.240 Juli 2.599
Agustus 2.350 Agustus 4.782
September 2.390 September 4.371
Oktober 3.580 Oktober 5.736
November 2.595 November 3.516
Desember 2.101 Desember 1.008
Tahunan 21.739 Tahunan 35.333
Keterangan:
● Neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2019 masih mengalami defisit sebesar US$ 3,2 miliar
atau Rp 43,8 triliun. Meski begitu, defisitnya lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai
US$ 8,7 miliar sama dengan Rp 119,2 triliun. Impor migas yang tinggi menyebabkan defisit
perdagangan Indonesia. Pada 2019, defisit perdagangan sektor migas mencapai US$ 9,3 miliar
yang setara dengan Rp 127,4 triliun. Surplusnya sektor nonmigas, sebesar US$ 6,1 miliar atau Rp
83,6 triliun tak mampu mendongkrak neraca perdagangan 2019.
● Surplus Neraca Perdagangan telah dialami selama 14 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,
termasuk pada Juni 2021 yang surplus US$1,32 miliar. Secara historis, surplus pada 2020 bahkan
mencapai rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir dengan mencatatkan nilai sebesar US$21,62
miliar. Lebih jauh, angka ini juga telah mendekati rata-rata performa surplus
pada peak periode 2001-2011 dengan nilai sebesar US$26,16 miliar, sebelum akhirnya Indonesia
lebih sering defisit sejak 2012.
● Terlihat di Desember 2021, Indonesia kembali mengalami surplus sebesar US$1,02 miliar. Hal ini
membawa tren surplus kembali dapat dipertahankan sejak Mei 2020 atau selama 20 bulan berturut-
turut. Sepanjang 2021, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$35,34 miliar. Nilai
surplus tersebut merupakan rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir atau sejak 2006, di mana pada
tahun tersebut nilai surplus mencapai US$39,37 miliar.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai