UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Daya Dukung
Kawasan Perkebunan” guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Perkebunan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Duwi Yunitasari, S.E.,M.E. selaku dosen mata kuliah
Ekonomi Perkebunan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Demikian penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
A. Pengertian Daya Dukung Kawasan Perkebunan........................................................................4
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Daya Dukung Kawasan Perkebunan......5
C. Metode Pengukuran Daya Dukung Kawasan Perkebunan........................................................5
D. Strategi Menjaga Kualitas Daya Dukung Kawasan Perkebunan..............................................7
KESIMPULAN..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10
A. Pengertian Daya Dukung Kawasan Perkebunan
Dalam perspektif biofisik wilayah, daya dukung dapat didefinisikan sebagai jumlah
maksimum populasi yang dapat didukung oleh suatu wilayah, sesuai dengan kemampuan
teknologi yang ada (Binder and Lopez, 2000).
Daya dukung (carrying capacity) diartikan sebagai kapasitas atau kemampuan lahan yang
berupa lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Daya
dukung lahan perkebunan memiliki keanekaragaman yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan
(baik tanah, air, udara, suhu, ketinggian tempat, dan cahaya) dan faktor jenis tanaman yang
dibudidayakan pada lahan tersebut. Daya dukung lahan perkebunan bukan merupakan besaran
yang tetap akan tetapi cenderung berubah ubah menurut waktu akibat dari adanya perubahan
teknologi dan kebudayaan. Teknologi akan mempengaruhi produktivitas lahan, sedangkan
kebudayaan akan menentukan kebutuhan hidup setiap individu. Oleh karena itu, perhitungan
daya dukung lahan seharusnya dihitung dari data yang dikumpulkan cukup lama sehingga dapat
menggambarkan keadaan daerah yang sebenarnya (Sanusi, 2017).
Daya dukung lahan (Land Carrying Capacity) dinilai menurut ambang batas kesanggupan
lahan sebagai suatu ekosistem menahan keruntuhan akibat penggunaan. Daya dukung lahan
ditentukan oleh banyak faktor baik biofisik maupun sosial-ekonomi-budaya yang saling
mempengaruhi. Daya dukung tergantung pada presentasi lahan (land performance) yang dapat
digunakan untuk peruntukan tertentu yang berkelanjutan dan lestari, presentasi lahan ditentukan
oleh kesesuaian lahan untuk peruntukan tertentu. Daya dukung harus merujuk pada aras
(level) penggunaan lahan yang akan meluangkan pemeliharaan secara sinambung suatu aras
mutu lingkungan tertentu dalam suatu aras tujuan pengelolaan tertentu yang ditetapkan
dengan mengingat biaya pemeliharaan mutu sumberdaya pada suatu aras yang akan
mendatangkan kepuasan pengguna sumberdaya (McDonald dan Patterson, 2004). Daya dukung
lahan merupakan gabungan kemampuan dan kesesuaian lahannya; (1) Ditaksir berdasarkan
batas ketahanan suatu ekosistem dalam menghadapi dampak penggunaan yang bertujuan
menumbuhkan dan meningkatkan manfaatnya yang masih dapat mendatangkan kepuasan kepada
pemakainya, (2). Bergantung pada imbangan kemampuan lahan yang dijadikan tolok ukur
dengan latar belakang keperluan dan kepentingan yang dipilih. Ada daya dukung ekologi,
ekonomi, fasilitas, rekreasi, estetika, psikologi, keberlanjutan fungsi, dan sebagainya, dan
(3) Kelayakan lahan menurut pertimbangan kemampuan dan kesesuaian (Syakur, 2019).
a. Modernisasi Perkebunan
Strategi yang digunakan untuk melaksanakan program modernisasi perkebunan adalah
dengan mengadakan program pengembangan mekanisme dan digitalisasi perkebunan
dengan peningkatan bantuan alat dan mesin perkebunan.
b. .Optimalisasi peningkatan produksi perkebunan
Peningkatan efisiensi produksi dan kualitas hasil perkebunan dilakukan melalui program
Pengembangan Logistik Benih 500 juta batang (LogBen5), yang dimana dalam program
tersebut pemerintah menyediaan dan produksi benih unggul 100 juta batang per tahun.
c. Penguatan daya saing dan ekspor komoditas perkebunan
Kebijakan ini dilakukan dengan strategi .peningkatan nilai tambah produk perkebunan
dengan program yang diadakan yakni dengan tujuan untuk peningkatan daya saing dan
ekspor komoditas perkebunan. Bentuk dari adanya kebijakan ini adalah dengan adanya
langkah operasional seperti Peremajaan (replanting) komoditas perkebunan rakyat,
Pengembangan kawasan/cluster berbasis korporasi pekebunan, Penguatan kapasitas
pekebunan.
d. Peningkatan Kapasitas SDM & Kelembagaan Ekonomi Pekebunan
Memberikan pendidikan kepada para generasi milenial dengan mengadakan program
Gerakan 1 juta pekebun milenial
KESIMPULAN
Daya dukung harus merujuk pada aras (level) penggunaan lahan yang akan meluangkan
pemeliharaan secara sinambung suatu aras mutu lingkungan tertentu dalam suatu aras tujuan
pengelolaan tertentu yang ditetapkan dengan mengingat biaya pemeliharaan mutu
sumberdaya pada suatu aras yang akan mendatangkan kepuasan pengguna sumberdaya
(McDonald dan Patterson, 2004). Daya dukung lahan merupakan gabungan kemampuan dan
kesesuaian lahannya; (1) Ditaksir berdasarkan batas ketahanan suatu ekosistem dalam
menghadapi dampak penggunaan yang bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan manfaatnya
yang masih dapat mendatangkan kepuasan kepada pemakainya, (2). Bergantung pada imbangan
kemampuan lahan yang dijadikan tolok ukur dengan latar belakang keperluan dan kepentingan
yang dipilih.
Apabila dalam menjalankan usaha perkebunan mengikuti rambu-rambu yang benar maka akan
berdampak positif, namun apabila cara menjalankan usaha perkebunannya keliru, maka akan
berdampak negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Akuba, S. . ., Polii, B. J. V., & Husain, J. . . (2019). Analisis Daya Dukung Lahan Berdasarkan
Kebutuhan Dan Ketersediaan Lahan Pertanian Di Kabupaten Gorontalo Utara. Agri-
Sosioekonomi, 16(1), 17. https://doi.org/10.35791/agrsosek.16.1.2020.26939
Kusmawati, I. (2016). Analisa Daya Dukung Lahan Dan Daya Tampung Air Di Sungai Pudu
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Journal of Env. Engineering &
Waste Management, 1(1), 35–45.
Sugianto, S., Suhendrayatna, S., Rusdi, M., & Iqbal, M. (2020). PERLUKAH DAYA DUKUNG
LAHAN DALAM PEMBANGUNAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN? SUATU
TINJAUAN DAYA DUKUNG LAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KR. TAMIANG,
ACEH (Is Land Carrying Capacity Needed for Sustainable Plantation Development? A
Review of Land Carrying Capacit. May.
Dr. Antarjo Dikin Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan (15 Juli 2020). KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN PERKEBUNAN DALAM MENGHADAPI
PELUANG DAN TANTANGAN SEKTOR PERKEBUNAN DI NEW NORMAL.
Jakarta