Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK PENGKODEAN

MATRIKS
By: Nawal Ika Susanti, S.Pd
Teknik Pengkodean Matriks
 Salah satu teknik aljabar yang sistematis untuk
pengkodean biner adalah dengan perkalian matriks.
 Sebuah matriks m x n , dengan m<n dan entri-
entrinya elemen B, disebut matriks pengkodean
(atau lebih dikenal dengan matriks generator) jika
m kolom pertamanya membentuk matriks identitas
Im .
 Misal diberikan sebuah matriks generator G maka
fungsi pengkodean E: Bm →Bn didefinisikan
E(x)=xG, ∀x∊Bm
 Karena m kolom yang pertama pada G adalah
matriks identitas, maka bagian awal dari xG adalah
x itu sendiri. Sehingga pengkodean ini
menghasilkan kata-kata kode yang berbeda yang
berkorespondensi dengan kata-kata pesan yang
berbeda dan pemetaan E adalah satu-satu.
 Baik Bm maupun Bn adalah grup abelian dan ∀x,y
∊Bm
E(x+y)=(x+y)G=xG+yG=E(x)+E(y)
Dengan demikian E merupakan sebuah
homomorfisma, atau tepatnya merupakan
sebuah monomorfisma.
 Suatu kode yang dihasilkan oleh matriks
generator disebut kode matriks.
Definisi 2.6
 Jika kata-kata kode dalam sebuah kode blok
membentuk grup jumlahan maka kode tersebut
disebut kode grup
 Dengan demikian sebuah kode matriks merupakan
sebuah kode grup.
 Jika G adalah matriks m x n atas B maka {aG|a∊Bm}
merupakan subgrup pada Bn .
 Ordo dari subgrup paling besar adalah 2m tetapi jika G
matriks Generator maka ordo dari subgrup adalah 2m
Definisi 2.7
 Sebuah kode cek parity (m,m+1) adalah kode yang
dihasilkan oleh fungsi pengkodean E: Bm → Bm+1
dengan
E(a1a2 …. am)= a1a2 …. amam+1
dimana 1 jika wt(a) ganjil
a m 1 
 0 jika wt(a) genap
Teorema 2.6
Pada sebuah kode grup , jarak minimum sama
dengan berat minimum dari kode tak nol
Bukti :
Misalkan k adalah jarak minimum dari kode grup,
maka ada kata-kata kode a, b sedemikian hingga
k=d(a,b)=wt(a+b). Karena kode tersebut
merupakan kode grup,maka a+b juga merupakan
kata kode. Jika t adalah berat minimum dari kata-
kata kode tak nol maka k ≥ t
dilain pihak karena t merupakan berat minimum
diantara kata-kata kode tak nol maka ada suatu kata
kode tak nol c sedemikian hingga
t=wt(c)=d(c,0)≥k
sehingga k=t
Teorema 2.7
Pada sebuah kode grup, vektor eror yang tidak
terdeteksi adalah yang berkorespondensi dengan kata-
kata kode tak nol
Bukti :
Jika e merupakan sebuah kata kode, maka untuk setiao
kata kode b, b+e juga merpakan kata kode dan vektor
eror e tak terdeteksi. Sebaliknya jika vektor eror e tak
terdeteksi maka ada kata kode b sedemikian hingga
b+e=c juga merupakan kata kode. Hal ini juga
menunjukkan bahwa e=b+c juga merupakan kata kode
Contoh
 Perhatikan matriks generator (3,6)
1 0 0 1 1 0
G  0 1 0 0 1 1
 
0 0 1 1 1 1

semua kata kode G adalah


23 =8 yaitu 000,100,010,011,001,110,101,111
adapun semua kata kode yang dibangun oleh G adalah
sebagai berikut:
000 → 000000
100 → 100110
010 → 010011
011 → 011100
001 → 001111
101 → 101001
111 → 111010
 Kode grup ini memiliki 4 kata kode yang beratnya
3, 3 kata kode yang beratnya 4 dan hanya kata kode
nol yang beratnya 0.
 Dengan demikian jarak minimum pada kode
tersebut adalah 3. Sehingga kode tersebut dapat
mengkoreksi sebarang eror tunggal dan mendeteksi
sebarang eror dengan berat 2.
Pendekodean oleh Coset Leader
 Berikut ini akan dibahas sebuah prosedur
pendekodean untuk kode grup yang akan
membantu meminimumkan probabilitas eror tak
terdeteksi.
 Prosedur pengkodean ini menggunakan
dekomposisi sebuah grup hingga ke dalam koset-
kosetnya. Misalkan n>1 dan C subgrup pada Bn .
 Untuk a∊Bn , a+C={a+c|c ∊ C} yang merupakan
subset pada Bn disebut koset dari C pada Bn .
Sifat-sifat yang berhubungan dengan koset :

 Untuk B ∊ Bn , b ∊ a+C ⟺ a+C = b+C


 Himpunan semua koset C yang merupakan partisi
pada Bn , artinya bila a1+C , a2+C , a3+C , ….. ,
ak+C adalah semua koset C dalam Bn maka
 (a1+ C)∩(aj+ C)=Ø , untuk i ≠j dan
 ⋃k i=1 (a1+ C)=Bn
 Misalkan C adalah himpunan semua kata kode pada
sebuah kode grup (m,n). Maka ordo C adalah 2 m .
 Bn merupakan sebuah grup dan C adalah subgrup
di dalamnya, sehingga Bn dapat dituliskan sebagai
gabungan dari koset-koset C dalam Bn .
 Pada setiap koset C dipilih sebuah kata dengan
berat terkecil, bi yang disebut sebagai coset leader.
Perhatikan bahwa:
wt(bi ≤wt (bi+ci)), ∀ci ∊ C
 Suatu elemen c ∊ Bn dapat ditulis secara tunggal
sebagai c= bi+cj ,untuk suatu cj ∊ C.
 Sehingga fungsi pendekodean D didefinisikan :
D(c)=cj
untuk setiap kata kode ck ≠ cj didapat
d(c,ck)=d(bi+cj ,ck)= wt(bi+cj +ck)≥wt(bi)= d(bi+cj,ck) =
d(c,cj)
 Dengan demikian tidak ada kata kode yang berada dalam
lingkaran dengan pusat c dan jari-jari d(c,cj).
 Prosedur pendekodean ini disebut pendekodean oleh
coset Leader.
Teorema 2.9
 Pada kode grup, pendekodean oleh coset leader
mengkoreksi vektor eror yang merupakan coset
leader.
 Bukti:
Anggaplah vektor eror e dikoreksi dengan metode
pendekodean ini. Misalkan ci adalah kata kode
yang ditransmisikan sedemkian hingg kata yang
diterima adalah b=ci+e . Maka b=bk+ cr untuk suatu
kata kode cr dan coset leader bk .
 Sehingga cr =ci . Dengan demikian, bk+ ci = ci+e
atau e=bk yang merupakan coset leader.
sebaliknya, misalkan e=bk adalah coset leader,
maka untuk suatu kata kode ci , kata yang diterima
adalah ci +e=bk+ci dan D(bk+ci)=ci . Dengan
demikian vektor eror terkoreksi
Contoh
 Perhatikan kode cek parity C (3,4) :maka kata kode yang
terbentuk adalah :
000 → 0000
001 → 0011
010 → 0101
100 → 1001
011 → 0110
101 → 1010
110 → 1100
111 → 1111
 Dekomposisi koset C dalam B 4 adalah

Coset Koset
Leader
0000 0000 0011 0101 1001 0110 1010 1100 1111
0001 0001 0010 0100 1000 0111 1011 1101 1110

 Berikut perhatikan contoh kode triple repetition


C(1,3) yaitu 0 → 000 , 1 → 111
dengan demikian C merupakan subgrup pada B 3
dan dekomposisi koset dalam B 3 adalah
Coset Leader Koset
000 000 111
001 001 110
010 010 101
100 100 011

 Pada kasus ini, jika kata yang diterima r=b+e maka


pendekodean dengan coset leader mendekode kata
ini ke b, kata kode yang terletak dikepala kolom
dimana r berada
 Jika semua kata dalam Bn ditulis dalam suatu daftar
dimana setiap baris merupakan koset bi+c dan bi
coset leader, dan baris pertama adalah kata-kata
dalam C, maka untuk mendekode sebuah kata yang
diterima r , kita mencari lokasinya dalam tabel.
Kata r didekode ke dalam kata yang tampak pada
kepala kolom dimana r berada.
Latihan
1. Diketahui matrik genertaor (4,7) dibawah ini
1 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 1 1 0 
G
0 0 1 0 0 1 1
 
0 0 0 1 1 0 0

tentukan semua kata kode yang dibangun oleh G dan


tentukan pula berat setiap kata kode yang terbentuk?
2. Untuk kode triple repetition C (2,6) . Tuliskan
dekomposisi koset C dalam B6 ?

Anda mungkin juga menyukai