Materi Askep Atersia Ani Pada Anak Kelompok IV
Materi Askep Atersia Ani Pada Anak Kelompok IV
J H O S U A YA S O N S A R A WA N
R I V V E N I D E S T R I K O R WA
B A R S E L I N A S A L A B AY
F E B I O L A G R I S E L I A A R WA M
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN Nama, Tempat tgl lahir, umur , Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Suku Bangsa Pendidikan, Pekerjaan , No. CM,
Tanggal Masuk RS, Diagnosa Medis
RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama : Distensi abdomen
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :Muntah, perut kembung dan membuncit, tidak bisa
buang air besar, mekonium keluar dari vagina atau meconium terdapat dalam urin
c. Riwayat Kesehatan Dahulu : Klien mengalami muntah-muntah setelah 24-48 jam
pertama kelahiran
d.Riwayat Kesehatan Keluarga : Merupakan kelainan kongenital bukan kelainan/
penyakit menurun sehingga belum tentu dialami oleh anggota keluarga yang lain
e.Riwayat Kesehatan Lingkungan : Kebersihan lingkungan tidak mempengaruhi
kejadian atresia ani
POLA FUNGSI KESEHATAN.
a. Pola persepsi terhadap kesehatanKlien belum bisa mengungkapkan secara verbal/bahasa tentang apa yangdirasakan
dan apa yang diinginkan
b. b. Pola aktivitas kesehatan/latihanPasien belum bisa melakukan aktifitas apapun secara mandiri karena masih
AKTIFITAS 0 1 2 3 4
Mandi ✓
Berpakaian ✓
Eliminasi ✓
Mobilitas ✓
ditempat tidur
Pindah ✓
Ambulansi ✓
Makan ✓
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan menggunakan alat bantu
2 : Dengan menggunakan bantuan dari orang lain
3 : Dengan bantuan orang lain dan alat bantu
4 : Tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktifitasc.
C. Pola istirahat/tidur
Diperoleh dari keterangan sang ibu bayi atau kelurga yang lain
e.Pola eliminasi
Klien tidak dapat buang air besar, dalam urin ada mekonium
Klien belum mampu berkomunikasi, berespon, dan berorientasi dengan baik pada
orang lain
Belum bisa dikaji karena klien belum mampu berinteraksi dengan orang lain secara
mandiri
k. Pola koping
Belum bisa dikaji karena klien masih bayi dan belum mampu merespon terhadap
adanya suatu masalah
• PEMERIKSAAN FISIK
• Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan pada pasien atresia ani adalah anustampak merah, usus
melebar, kadang – kadang tampak ileus obstruksi, termometeryang dimasukkan melalui anus
tertahan oleh jaringan, pada auskultasi terdengarhiperperistaltik, tanpa mekonium dalam 24 jam
setelah bayi lahir, tinja dalam urin danvagina (FKUI, Ilmu Kesehatan Anak:1985).
• Pemeriksaan Fisik Head to toeTanda-tanda vital• Nadi : 110X/menit.• Respirasi : 32 X/menit.•
Suhu axila :37º Celsius.
• Kepala
Kepala simetris, tidak ada luka/lesi, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan/tumor, tidak ada caput
succedaneum, tidak ada chepal hematom.
• Mata
Simetris, tidak konjungtivitis, tidak ada perdarahan subkonjungtiva, tidak ikterus, tidak nistagmus/
tidak epistatus, konjungtiva tampak agak pucat.
• Hidung
Simetris, bersih, tidak ada luka, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cupinghidung, tidak ada pus
dan lendir.
• Mulut
Bibir simetris, tidak micrognathia, micrognathia, tidak macroglosus, tidakcheiloschisis.
• Telinga
Memiliki 2 telinga yang simetris dan matur tulang kartilago berbentuksempurnaLeherTidak ada
webbed neck.
• Thorax
Bentuk dada simetris, silindris, tidak pigeon chest, tidak funnel chest, pernafasan normal Jantung
Tidak ada murmur, frekuensi jantung teratur
• Abdomen
Simetris, teraba lien, teraba hepar, teraba ginjal, tidak termasuk/tumor, tidakterdapat perdarahan pada
umbilikus.
• Getalia
Trdapat lubang uretra, tidak ada epispadia pada penis tidak ada hipospadia pada penis, tidak ada hernia
scrotalis.
• Anus
Tidak terdapat anus, anus nampak merah, usus melebar, kadang-kadangtampak ileus obstruksi.
Termometer yang dimasukan kedalam anus tertahanoleh jaringan. Pada auskultasi terdengar peristaltic.
• Ekstremitas atas dan bawah
Simetris, tidak fraktur, jumlah jari lengkap, telapak tangan maupun kaki dankukunya tampak agak
pucatPunggungTidak ada penonjolan spina gifPemeriksaan Refleka. Suching + b. Rooting +c. Moro
+d. Grip +e. Plantar +
IAGNOSA KEPERAWATAN
1. Dx pre operasi
muntah.
c. Cemas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit dan
prosedur perawatan.
2. Dx Post Operasi
2. Resiko kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor intake output 1. Dapat mengidentifikasi
cairan b/d menurun nya keperawatan selama 1×24 jam cairan status cairan klien
intake,muntah klien dapat mempertahankan 2. Lakukan pemasangan infus 2. Mencegah dehidrasi
keseimbangan cairan Dan berikan cairan IV 3. Mengetahui kehilangan
KH : output urine 1-2 3. Observasi TTV cairan melalui suhu tubuh
ml/kg/jam, capillary refill 3-5 4. Monitor status hidrasi yang tinggi
detik, trgor kulit baik (kelembaban membrane 4. Menhetahui tanda –tanda
membrane mukosa lembab mukosa,Nadi dehidrasi
adekuat,tekanan Sarah
orthostatic)
2. Diagnosa Post Operasi
1. Ganguan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan 1. Hindari kerutan pada 1. Mencegah perlulaan pada
b/d kolostomi keperawatan selama 2×24 tempat tidur kulit
jam diharapkan integritas 2. Jaga kebersihan kulit 2. Menjagaketahanan kulit
kulit dapat dikontrol agar tetap bersih Dan 3. Mengetahui adanya tanda
KH : temperature jaringan kering kerusakan jaringan kulit
dalam batas normal, sensasi 3. Monitir kulit akan 4. Menjaga kelembaban
dalam batas adanya kemerahan kulit
normal,elastisitas dalam 4. Oleskan lotion/baby oil 5. Menjaga keadekuatan
batas normal, hidrasi dalam pada daerah yang nutrisi guna
batas normal,perfusi jaringan tertekan penyembuhan luka
baik. 5. Monito status nutrisi
klien
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
2. Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan 1. Mengetahui tanda
Presedur pembedahan keperawatan selama gejala infeksi sistemik infeksi lebih dini
1×24jam diharapkan klien Dan lokal 2. Menghindari
bebas dari tanda –tanda 2. Batasi pengunjung kontaminasi Dari
infeksi 3. Pertahankan teknik pengunjung
KH : bebas dari tanda Dan cairan asepsis pada 3. Mencegahpenyebab
gejala infeksi yang beresiko infeksi
4. Inspeksi kondisi 4. Mengetahui kebersihan
luka/insisi bedah luka Dan tanda infeksi
5. Ajarkan keluarga klien 5. Gejala infeksi dapat
tentang tanda Dan dideteksi lebih dini
gejala infeksi 6. Gejala infeksi dapat
6. Laporkan kecurigaan segera teratasi
infeksi
Tanggal Waktu Diagnosa Implementasi
Konstipasi b/d ganglion 1. Enema atau irigasi rectal
sesuai order
2. Mengauskultasi bising
usus dan abdomen
3. Mengukur lingkar
abdomen
Resiko kekurangan volume 1. Memonitor intake output
cairan b/d menurun nya cairan
intake, muntah 2. Memasang infus
3. Mengobservasi TTV
4. Memonitor status hidrasi
(kelembaban membrane
mukosa, Nadi adekuat,
tekanan darah orthostatic)
• Diagnosa Post Operasi
Resiko infeksi b/d Presedur pembedahan 1. Memonitor tanda Dan gejala infeksi
sistemik Dan lokal
2. Membatasi pengunjung
3. Mempertahankan teknik cairan
asepsis pada klien yang beresiko
4. Menginspeksi kondisi Luka/insisi
bedah
5. Mengajarkankeluarga klien tentang
tanda Dan gejala infeksi
6. Melaporkan kecurigaan infeksi
• IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
• Diagnosa Pre Operasi