Anda di halaman 1dari 60

AKUNTANSI PEMBIAYAAN, INVESTASI

DAN KEWAJIBAN

Fauzan Misra
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
DEFINISI
•Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya, yang dalam penganggaran
pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran.
•Penerimaan pembiayaan mencakup:
◦ Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
anggaran sebelumnya (SiLPA);
◦ Pencairan dana cadangan;
◦ Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
◦ Penerimaan pinjaman daerah;
◦ Penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan
◦ penerimaan piutang daerah.
•Pengeluaran pembiayaan mencakup:
◦ pembentukan dana cadangan;
◦ penyertaan modal (investasi) pemerintah
daerah;
◦ pembayaran pokok utang; dan
◦ pemberian pinjaman daerah.
Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

•Penerimaan pembiayaan akan diakui pada


saat telah diterima di rekening kas umum
daerah.
•Pengeluaran pembiayaan akan diakui pada
saat telah dibayarkan dari rekening kas umum
daerah.
Pencatatan Pembiayaan

Jurnal pembiayaan pencatatanya digunakan


double entry yang akan menghasilkan Laporan
Realisasi Anggaran (LRA)
Contoh pencatatan Penerimaan Pembiayaan di
buku jurnal:
Estimasi Perubahan SAL.....xxx
Penerimaan Pembiayaan ......xxx
Pengeluaran Pembiayaan..... xxx
Estimasi Perubahan SAL ........xxx
Penyajian

•Pembiayaan akan disajikan dalam Laporan


Realisasi Anggaran (LRA).
AKUNTANSI INVESTASI
Definisi
Investasi adalah Aset yang dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat ekonomik seperti
bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial
sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Klasifikasi

Investasi jangka Pendek


•Diharapkan dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau
kurang ditujukan dalam rangka manajemen kas
•Berisiko rendah atau bebas dari perubahan atau
pengurangan harga yang signifikan
•Contoh : investasi dalam saham dan investasi
dalam obligasi
Klasifikasi

Investasi Jangka Panjang


 Dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan
manfaat sosial yang dimiliki lebih dari dua belas bulan

Sifat penanaman:
•Permanen: Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan
contoh: Penyertaan modal Pemerintah daerah

•Non permanen: Investasi Jangka Panjang yang simaksudkan untuk


dimiliki tidak berkelanjutan
contoh: Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lain, Dana
Bergulir, Investasi dalam proyek pembangunan
Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

•Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai


perolehan
•Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya
perolehan termasuk biaya tambahan lainnya
yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan
yang sah atas investasi tersebut
•Pencatatan Investasi dilakukan di buku jurnal
finansial. Adapun contoh pencatatan investasi
oleh Pemerintah Daerah di buku jurnal
finansial sebagai berikut:
Investasi ... xxx
Kas di Kasda .....xxx
Penyajian

Investasi akan dilaporkan dalam Neraca dan


diungkapkan dalan Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) Pemerintah Daerah.
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PSAP NO. 06
AKUNTANSI INVESTASI

16
DEFINISI INVESTASI

Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh

manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan

royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat

meningkatkan kemampuan pemerintah dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat.


Terdiri dari:
Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Panjang
17
INVESTASI JANGKA PENDEK

 Diharapkan dapat segera dicairkan dan dimaksudkan


untuk dimiliki selama setahun atau kurang.
 ditujukan dalam rangka manajemen kas.
 Berisiko rendah atau bebas dari perubahan atau
pengurangan harga yang signifikan
 Terdiri:
– Deposito berjangka waktu 3 - 12 bulan,
– Pembelian obligasi pemerintah jangka pendek oleh
pemerintah daerah,
– Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

18
INVESTASI JANGKA PANJANG

 Dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan


 Sifat penanaman:
– Investasi permanen
Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan,
contoh:
 Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah,
 Penyertaan Pemerintah pada badan internasional dan badan hukum lainnya;
 Investasi permanen lainnya
– Investasi non permanen
Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan, contoh:
 Investasi dalam Surat Utang Negara
 Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada
pihak ketiga
 Investasi non permanen lainnya.

19
PENGAKUAN INVESTASI
Pengeluaran kas dan/atau aset , penerimaan hibah dalam
bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi
dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria:
 Kemungkinan manfaat ekonomi atau manfaat sosial atau
jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu
investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah
 Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur
secara memadai (reliable)

20
PENGUKURAN INVESTASI

 Jika mempunyai pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar,


nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar
 Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar
lainnya
 Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,
misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar
biaya perolehan
 Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa
biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga
pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, investasi dinilai
berdasarkan nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk
memperoleh investasi tersebut

21
PENGUKURAN INVESTASI
 Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam
bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito
tersebut.
 Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan
modal pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi
harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul
dalam rangka perolehan investasi tersebut.
 Investasi nonpermanen dalam bentuk pembelian obligasi jangka
panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki
berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya.
 Investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk penyehatan/
penyelamatan perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan, misalnya dana talangan dalam rangka penyehatan
perbankan

22
METODE PENILAIAN INVESTASI
a. Metode biaya;
Investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut
diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya
investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
b. Metode ekuitas;
Pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah
atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal
perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima
pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian
terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan
investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat
pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

23
KRITERIA METODE PENILAIAN INVESTASI

a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan


metode biaya;
b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau
kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan menggunakan
metode ekuitas;
c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan
metode ekuitas;
d. Kepemilikan bersifat nonpermanen
menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
24
PENGAKUAN HASIL INVESTASI

 Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara


lain berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai
(cash dividend), diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai
pendapatan.
 Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari
penyertaan modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan
metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
 Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba
berupa dividen tunai yang diperoleh oleh pemerintah dicatat
sebagai pendapatan hasil investasi dan mengurangi nilai investasi
pemerintah.
 Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah
nilai investasi pemerintah.

25
PENGUNGKAPAN
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan
pemerintah berkaitan dengan investasi pemerintah, antara lain:
a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;
b. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;
c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun
investasi jangka panjang;
d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab
penurunan tersebut;
e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan
penerapannya;
f. Perubahan pos investasi.

26
JURNAL INVESTASI JANGKA PENDEK
Pada 30 Maret 20X2, Pemerintah Kota Bengawan menempatkan dananya
sebesar 200.000.000 pada deposito berjangka 6 bulan dapat diperpanjang
(ARO) di Bank Amarta, bunga 5%. Pada 30 September 20X2 diterima bunga
deposito 5.000.000. Deposito ini sampai akhir tahun belum dicairkan.

Tanggal Finansial Anggaran

30 Mar Invesasi jangka pendek 200.000.000 Tidak ada jurnal


20X2 Kas 200.000.000
30 Sep Kas 5.000.000 Estimasi Perubahan SAL 5.000.000
20X2 Pendapatan bunga – 5.000.000 Pendapatan bunga – 5.000.000
LO LRA
31 Des Piutang Bunga 2.500.000
20X2 Pendapatan bunga – 2.500.000
LO
30 Mar Ksd 5.000.000 Estimasi Perubahan SAL 5.000.000
20X3 Pendapatan bunga – 2.500.000 Pendapatan bunga – 5.000.000
LO LRA
Piutang bunga 2.500.000
JURNAL INVESTASI JANGKA PANJANG

Pada 1 Juli 20X2, Pemerintah Kota Bengawan mengambilalih investasi sebuah


perusahaan swasta (PT. Lawu) menjadi BUMD dengan nilai investasi
8.000.000.000 dengan kepemilikan Pemda sebesar 60%. Selama tahun 20X2
PT. Lawu menghasilkan laba sebesar 800.000.000, hak Pemda 480.000.000
dan membagikan dividen pada 25 Des sebesar 500.000.000 juta, yagn
menjadi hak Pemda 300.000.000
Tanggal Finansial Anggaran

1 Juli Invesasi jangka panjang 8.000.000.000 Pengeluaran Pembiayaan 8.000.000.00


0
Kas 8.000.000.000 Estimasi Perubahan 8.000.000.00
SAL 0
25 Des Kas 300.000.000 Estimasi Perubahan SAL 300.000.000
Pendapatan investasi – 300.000.000 Pendapatan dividen - 300.000.000
LO LRA
31 Des Investasi jangka panjang 180.000.000 Tidak ada jurnal
Saldo akhir investasi mencerminkan
Pendapatan 8.000 + 480
inverstasi– – 300 = 8.180 terjadi kenaikan investasi
180.000.000
180 karena LOlaba 480 yang menjadi hak Pemda baru 300 yang dibagikan dalam bentuk
dividen
JURNAL INVESTASI JANGKA PANJANG-Alternatif

Pada 1 Juli 20X2, Pemerintah Kota Bengawan mengambilalih investasi sebuah


perusahaan swasta (PT. Lawu) menjadi BUMD dengan nilai investasi
8.000.000.000 dengan kepemilikan Pemda sebesar 60%. Selama tahun 20X2
PT. Lawu menghasilkan laba sebesar 800.000.000, hak Pemda 480.000.000
dan membagikan dividen pada 25 Des sebesar 500.000.000 juta, yagn
menjadi hak Pemda 300.000.000
Tanggal Finansial Anggaran

1 Juli Invesasi jangka panjang 8.000.000.000 Pengeluaran Pembiayaan 8.000.000.00


0
Kas 8.000.000.000 Estimasi Perubahan 8.000.000.00
SAL 0
25 Des Kas 300.000.000 Estimasi Perubahan SAL 300.000.000
Investasi jangka 300.000.000 Pendapatan dividen - 300.000.000
panjang LRA
31 Des Investasi jangka panjang 480.000.000 Tidak ada jurnal
Saldo akhir investasi mencerminkan
Pendapatan 8.000
investasi – + 480 – 300 = 8.180 terjadi kenaikan investasi
480.000.000
180 karena LOlaba 480 yang menjadi hak Pemda baru 300 yang dibagikan dalam bentuk
dividen
JURNAL INVESTASI JANGKA PANJANG-pelepasan

Pada 1 Juli 20X5 nilai investasi di BUMD di neraca sebesar 5.000.000.000. Pemda
menjual 20%nya dengan harga 1.750.000.000. (asumsi telah dilakukan
pencatatan atas pengakuan laba sampai dengan semester tersebut.

Tanggal Finansial Anggaran

1 Juli Kas 1.750.000.000 Estimasi Perubahan 1.750.000.000


SAL
Investasi jangka 1.000.000.000 Penerimaan 1.750.000.000
panjang pembiayaan
dari penjualan
investasi
Surplus penjualan 750.000.000
investasi
AKUNTANSI KEWAJIBAN
DEFINISI
•Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran
keluar sumber daya ekonomi pemerintah
Kewajiban diklasifikasikan manjadi

1) Kewajiban Jangka Pendek  Adalah


Kewajiban yang jatuh tempo kurang dari 12
bulan setelah tanggal pelaporan.
•Jenis Kewajiban Jangka Pendek:
o Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
o Utang Bunga
o Bagian Lancar utang jangka panjang
o Pendapatan diterima dimuka
o Utang Beban
o Utang jangka pendek lainnya
2) Kewajiban Jangka Panjang  Adalah
Kewajiban yang jatuh tempo lebih dari 12
bulan setelah tanggal pelaporan
•Jenis Kewajiban Jangka Panjang:
o Utang Dalam negeri
o Utang Luar negei
o Utang jangka panjang lainnya
Pengakuan dan Pengukuran

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan sumber daya


ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban
yang ada sampai saat pelaporan dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang
dapat diukur dengan andal
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima
dan/atau pada saat kewajiban timbul
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.
Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah. Menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca
•Transaksi kewajiban dicatat di buku jurnal
finansial. Contoh jurnal timbulnya kewajiban:
Kas di Kasda ... xxx
Utang .... xxx
Penyajian dan Pelaporan

•Kewajiban akan dilaporkan di Neraca dan


diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK)
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PSAP NO. 09
AKUNTANSI KEWAJIBAN

38
KEWAJIBAN

Utang yang timbul dari peristiwa masa


lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah

39
KLASIFIKASI KEWAJIBAN

 Kewajiban Jangka Pendek : Diharapkan dibayar dalam


waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan
 Kewajiban Jangka Panjang : diselesaikan dalam waktu
lebih dari 12 bulan.

40
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan


berikutnya tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang jika :
–jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12
bulan
–entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance)
kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang
–maksud tersebut didukung dengan adanya suatu
perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau adanya
penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang
diselesaikan sebelum Laporan Keuangan disetujui

41
PENGAKUAN KEWAJIBAN

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan


bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi
akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sampai saat pelaporan,
dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat
diukur dengan andal

42
PENGAKUAN KEWAJIBAN

Kewajiban diakui pada saat dana


pinjaman diterima oleh pemerintah atau
dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan
kesepakatan, dan/atau pada saat
kewajiban timbul.

43
PENGUKURAN KEWAJIBAN

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal


Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah
Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral
pada tanggal neraca
44
UTANG KEPADA PIHAK KETIGA

• Pada saat pemerintah menerima hak atas barang,


termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi
haknya, pemerintah harus mengakui kewajiban atas
jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut
• Jumlah kewajiban yang disebabkan transaksi antar unit
pemerintahan harus dipisahkan dengan kewajiban
kepada unit nonpemerintahan

45
UTANG TRANSFER

•Merupakan kewajiban suatu entitas pelaporan


untuk melakukan pembayaran kepada entitas
lain sebagai akibat ketentuan perundang-
undangan
•Diakui dan dinilai sesuai dengan peraturan yang
berlaku

46
UTANG BUNGA

•Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat


sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan
belum dibayar
•Bunga dimaksud dapat berasal dari utang
pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri
•Utang bunga atas utang pemerintah yang belum
dibayar harus diakui pada setiap akhir periode
pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang
berkaitan

47
UTANG PFK

Pada akhir periode pelaporan, saldo


pungutan/potongan berupa PFK yang
belum disetorkan kepada pihak lain
harus dicatat pada laporan keuangan
sebesar jumlah yang masih harus
disetorkan

48
BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG

Nilai yang dicantumkan dalam


laporan keuangan untuk bagian
lancar utang jangka panjang adalah
jumlah yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 bulan setelah tanggal
pelaporan

49
PERUBAHAN VALUTA ASING
• Utang pemerintah dalam mata uang asing dicatat
dengan menggunakan kurs tengah bank sentral saat
terjadinya transaksi
• Pada setiap tanggal neraca pos utang pemerintah
dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal neraca
• Selisih penjabaran pos utang pemerintah dalam mata
uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal
neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan
ekuitas periode berjalan

50
PENYELESAIAN KEWAJIBAN SEBELUM JATUH TEMPO

Untuk sekuritas utang pemerintah yang


diselesaikan sebelum jatuh tempo :
– karena adanya fitur untuk ditarik oleh penerbit
(call feature) dari sekuritas tersebut ; atau
– karena memenuhi persyaratan untuk
penyelesaian oleh permintaan pemegangnya
–selisih antara harga perolehan kembali dan nilai
tercatat netonya disajikan pada laporan
operasional, harus diungkapkan pada CaLK sebagai
bagian dari pos kewajiban yang berkaitan

51
TUNGGAKAN
• Adalah jumlah tagihan yang telah jatuh tempo
namun pemerintah tidak mampu untuk membayar
jumlah pokok dan/atau bunganya sesuai jadwal
• Jumlah tunggakan atas pinjaman pemerintah harus
disajikan dalam bentuk Daftar Umur (aging schedule)
Kreditur pada CaLK sebagai bagian pengungkapan
kewajiban

52
RESTRUKTURISASI UTANG
• Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi
persyaratan utang, debitur harus mencatat dampak
restrukturisasi secara prospektif sejak saat
restrukturisasi dilaksanakan dan tidak boleh mengubah
nilai tercatat utang pada saat restrukturisasi kecuali jika
nilai tercatat tersebut melebihi jumlah pembayaran kas
masa depan yang ditetapkan dengan persyaratan baru.
• Informasi restrukturisasi harus diungkap pada CaLK

53
PENGHAPUSAN UTANG
• Pembatalan secara sukarela tagihan oleh kreditur kepada
debitur
• Diselesaikan melalui penyerahan aset kas maupun nonkas
dengan nilai utang di bawah nilai tercatat
Jika dengan aset kasdebitur harus mengurangi nilai tercatat
utang ke jumlah yang sama dengan jumlah pembayaran kas
masa depan sesuai persyaratan baru
Jika dengan aset nonkasdebitur harus melakukan penilaian
kembali aset nonkas ke nilai wajarnya kemudian mengurangi
nilai tercatat utang ke jumlah yang sama dengan jumlah
pembayaran kas masa depan sesuai persyaratan baru
• Penilaian kembali aset akan menghasilkan perbedaan
antara nilai wajar dan nilai aset yang dialihkan kepada
kreditur
• Diungkapkan dalam CaLK
54
BIAYA-BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN UTANG PEMERINTAH

• Biaya bunga dan biaya lainnya yang timbul dalam kaitan dengan peminjaman
dana :
bunga dan provisi
 commitment fee
amortisasi diskonto atau premium
amortisasi kapitalisasi biaya terkait pinjaman (biaya konsultan, ahli hukum,
dll)
perbedaan nilai tukar pada pinjaman dengan mata uang asing
• Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan
atau produksi suatu aset tertentu (qualifying asset) harus dikapitalisasi sebagai
bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut
• Apabila suatu dana pinjaman tidak secara khusus digunakan untuk perolehan
aset maka biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tertentu dihitung
berdasarkan rata-rata tertimbang atas akumulasi biaya seluruh aset tertentu yg
berkaitan selama periode pelaporan

55
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
• Utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk
daftar skedul utang
• Informasi yang harus disajikan dalam CaLK :
(a) Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan
pemberi pinjaman
(b) Jumlah saldo kewajiban utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas dan
jatuh temponya
(c) Bunga pinjaman yang berlaku
(d) Konsekuensi penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo
(e) Perjanjian restrukturisasi utang (pengurangan pinjaman, modifikasi
persyaratan utang, pengurangan tingkat bunga pinjaman, pengunduran jatuh
tempo pinjaman, pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman, pengurangan
jumlah bunga terutang)
(f) Jumlah tunggakan pinjaman daftar umur utang berdasarkan kreditur
(g) Biaya pinjaman (perlakuan,jumlah yang dikapitalisasi,tingkat kapitalisasi)

56
ILUSTRASI
• Kota Bengawan mengadakan suatu kontrak konstruksi bangunan dengan PT AK pada
tahun 20X2 dengan nilai kontrak Rp1.000.000.000 dan diperkirakan akan diselesaikan
pembangunannya pada 31 Nopember 20X2 dengan 2 termijn pembayaran. Tanggal 30
Nopember 20X2 pembangunan termin pertama telah selesai dan telah
diserahterimakan senilai Rp 300.000.000, tetapi dikarenakan sesuatu hal, Pemerintah
Kota Bengawan belum membayar tagihan PT AK. Pada 31 Desember 20X2 dicapai
kesepakatan antara Pemerintah Kota Bengawan dengan PT AK, pembayaran termin
pertama dilakukan pada 1 Maret 20X2 dan termin kedua akan dibayar 1 Maret 20X3.
Misal tgl 1 Maret 20X3 dan 20X4 pembayaran dilakukan tepat waktu dan penyelesaian
termin kedua terjadi 30 Desember 20X3. Bangunan disusutkan 20 tahun.

57
ILUSTRASI

Tanggal Finansial Anggaran


30 Nop KDP 300.000.000 Tidak ada jurnal
20X2
Utang 300.000.000
1 Mar 20X3 Utang 300.000.000 Belanja Modal 300.000.000
Kas 300.000.000 Estimasi Perubahan 300.000.000
SAL
30 Des KDP 700.000.000 Tidak ada jurnal
20X3
Utang 700.000.000
30 Des Bangunan 1.000.000.000 Tidak ada jurnal
20X3
KDP 1.000.000.000
1 Mar 20X4 Utang 700.000.000 Belanja Modal 700.000.000
Kas 700.000.000 Estimasi Perubahan 700.000.000
SAL
31 Des Beban Depresiasi 50.000.000 Tidak ada jurnal
20X4
58
Akumulasi 50.000.000
ILUSTRASI UTANG

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menerima penagihan


atas kegiatan pemeliharaan rutin AC 10.000.000. Kegiatan
telah diselesaikan Namun tagihan diterima setelah tutup
anggaran sehingga tidak dapat dikeluarkan kas untuk
membayar kegiatan tersebut. Kas baru dibayarkan pada
13 Januari 20X3
Tanggal Finansial Anggaran

30 Des Beban pemeliharaan 200.000.000 Tidak ada jurnal


Utang 200.000.000
13 Jan Utang 10.000.000 Belanja pemeliharaan 10.000.000
Kas 10.000.000 Estimasi Perubahan 10.000.000
SAL

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 59


ILUSTRASI UTANG

Pada 1 April 20X2 Kota Bengawan menerima utang dari Luar Negeri
5.000.000.000 untuk pengembangan jaringan transportasi yang dapat
menunjang industri di kota tersebut. Utang tersebut berbunga rendah
4% per tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan pembayaran
akan dilakukan setelah 5 tahun selama 5 kali angsuran.

Tanggal Finansial Anggaran

1 April 20X2 Kas 5.000.000.000 Estimasi Perubahan SAL 5.000.000.000


Utang 5.000.000.000 Penerimaan 5.000.000.000
pembiayaan
- utang jangka panjang
31 Des Beban bunga 150.000.000 Tidak ada jurnal
20X3
Utang bunga 150.000.000
1 Des 20X3 Utang bunga 150.000.000 Belanja bunga 200.000.000
Beban bunga 50.000.000 Estimasi Perubahan 200.000.000
SAL
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 60
Kas 200.000.000

Anda mungkin juga menyukai