Anda di halaman 1dari 12

ASPEK

KEPERILAKUAN
PADA AUDIT
INTERNAL
A. Audit Internal
● Pengertian Audit Internal
Menurut Sukrisno Agoes (2004:221), internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan
pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan
di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain

● Tujuan Audit Internal


Menurut Hiro Tugiman (2006:11) tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota organisasi agar
dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, pemeriksaan internal akan melakukan analisis,
penilaian, dan mengajukan saran-saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang
efektif dengan biaya yang wajar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus
melakukan kegiatan-kegiatan

Memastikan seberapa jauh


Menelaah dan
harta perusahaan

01 menilai kebaikan
Memadai tidaknya dan
penerapan dari sistem
03 dipertanggungjawabkan
Dilindungi dari kemungkinan
terjadinya segala bentuk
pengendalian manajemen pencurian

Menilai mutu
Memastikan ketaatan
pekerjaan setiap
02 terhadap kebijakan
Rencana dan prosedur-
04 bagian
Melaksanakan tugas yang
prosedur yang telah ditetapkan diberikan oleh manajemen
oleh manajemen
B. Memotivasi Pihak Yang Diaudit
1. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi
Bagian audit merupakan bagian dari keseluruhan organisasi yang berdedikasi untuk memperbaiki operasi
organisasi tersebut. Pihak yang diaudit dapat dijanjikan bahwa pendapat mereka akan diterima dan
dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam pertimbangan keseluruhan manajemen guna memperbaiki kondisi
operasi organisasi.

2. Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain


Kebutuhan akan rasa hormat ini dapat dikaitkan dengan keyakinan pihak yang diaudit untuk bertindak langsung
dalam kerja sama dengan staf audit untuk mengidentifikasikan bidang – bidang yang bermasalah, membantu
dalam investigasi terhadap kinerja, serta mengembangkan tindakan – tindakan korektif
C. Hubungan Dengan Gaya Manajemen

Gaya mengarahkan Gaya mendukung


a Pemimpin memberikan intruksi
spesifik dan mengawasi
penyelesaian pekerjaan dari
c Pemimpin memudahkan dan
mendukung upaya bawahan untuk
penyelesaian tugas serta berbagi
dekat tanggung jawab dalam pembuatan
keputusan

Gaya melatih Gaya mendelegasikan

b Pemimpin tidak hanya memberikan


pengarahan dan mengawasi
penyelesaian tugas dari dekat, tetapi
d Pemimpin menyerahkan tanggung
jawab pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah kepada bawahan
juga menjelaskan keputusan
secara relative utuh
D. Pengelolaan Konflik

muncullah kelompok ketiga yang paling sering digunakan dalam


menjadi suatu harapan penyelesaian pendekatan keperilakuan adalah
konflik dalam organisasi tersebut metode kompromi, jika perbedaan
masih dapat dikompromikan

Arbitrasi Kompromi

Mediasi
Langsung
metode kompromi dengan pengecualian
bahwa mediasi yang menggunakan seorang
juri senderung memegang teguh
kepentingan-kepentingan organisasi
E. Karakteristik Umum Individu
1. Menjadi Produktif, sibuk padapekerjaan-pekerjaan yang bermakna.
2. Mempunyai dorongan kearah dedikasi terhadap suatuusaha yang dianggap penting.
3. Mempunyai keinginan untuk melayani dan memberikan bantuan kepada individu lain.
4. Bebas untuk memilih guna mendapatkan indenpendensi dan kebebasan pilihan.
5. Memiliki sifat yang adil dan jujur.
6. Memiliki bias pada diri sendiri,tercermin pada sikap yang lebih suka dipuji dibandingkan
dengan kritik.
7. Mencari kepuasan diri sendiri.
8. Memiliki nilai untukmendapatkan imbalan atas usahanya.
9. Bersikap seperti orang-orang yang patuh dan dapat beradaptasi secara baik.
10. Menjadi bagian tim yang sukses.
F. Kesadaran Pada Diri Sendiri

Rasa memiliki Kesadaran terhadap


Adanya pengetahuan terhadap perintah dasar
terhadap kekuatan dan dalamlingkungan
produktivitas dan
kelemahan orang lain relative yang dimilki
kepuasan kelompok seseorang dimana orang
dalam berhubungan
secara mental ,fisik dan kerja tersebut harus
karakterisrik pribadi menyesuaikan diri
dengan kelompok
organisasi yang luas
G. Komunikasi Secara Efektif
Terdapat unsur-unsur yang dipresentasikan baik secara lisan maupun tulisan yang dipertimbangkan untuk
memiliki hubungan perilaku yang baik unsur tersebut adalah :
1. Jangan bicara atau menulis dalam bentuk langsung sebab auditor bukanlah bagian dari manajemen.
2. Jangan menggunakan istilah-istilah yang berimplikasi pada kesalahan-kesalahan dari pihak yang diaudit.
3. Jangan menjadikan pihak yang diaudit sebagai pokok bahasan baik secara verbal maupun tertulis.
4. Ketika memberikan saran pertimbangkan sifat ego pihak yang diaudit sebab hal ini berimplikasi
kepadaanggapan mereka .
5. Mengijinkan pihak yang diaudit untuk melakukan perubahan dalam bahasa laporan sepanjang tidak mengubah
subtansinya
H. Pelaksanaan Audit Partisipatif

Perolehan Dapatkan
persetujuan persetujuan Pada awal Bangun suatu
dan atas isi audit, pendekatan
rekomendasi laporan tanyakan pada kerja sama
untuk pihak yang dengan staf
tindakan diadit bidang pihak yang
koreksi mana yang diaudit dalam
akan diaudit. menilai
I. Penggunaan Pengetahuan Keperilakuan Dalam Audit

Kondisi Motivasi
High
pada umumnya kualitas dari kebutuhan dari karyawan
struktur pengendalian internal kantor untuk membentuk etika
dan kejujuran
Akibat

Sikap
Low

atas dasar karakteristik pribadi


dari seluruh tingkatan
karyawan
High Low
Akibat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai