Anda di halaman 1dari 65

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KESEHATAN
Jl. Jend. A. Yani No. 118 Surabaya

KESEHATAN KERJA
DI PUSKESMAS
EDY BASUKI, SKM, M.Si
Kesehatan Kerja :
Upaya Perlindungan dan Kesehatan Olahraga :
pemeliharaan kesehatan fisik, Upaya Kesehatan yang
mental dan sosial tenaga kerja di memanfaatkan olahraga atau
semua pekerjaan, pencegahan latihan fisik untuk meningkatkan
gangguan kesehatan tenaga kerja derajat kesehatan

MASYARAKAT
SEHAT, BUGAR
PRODUKTIF

Ibu
hamil

Anak
KESEHATAN KERJA

KESEHATAN OLAHRAGA
PEKERJA sekolah
Usia
FORMAL produkt MASYARAKAT
if
(pekerja
)
PEKERJA Jemaah
INFORMAL haji PRESTASI

Lansia

2
VISI DAN MISI KESJAOR
• VISI
Masyarakat sehat bugar produktif
• MISI
1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam
mewujudkan prilaku sehat dan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam mendukung program
kesehatan kerja dan olahraga
3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas Sumber daya
kesehatan
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI
KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
KEBIJAKAN
1. Membangun masyarakat yang sehat STRATEGI
bugar dan produktif dengan
menitikberatkan upaya promotif dan 1. Kemitraan dan pemberdayaan
preventif. kesehatan pada kelompok pekerja
2. Memperkuat kemitraan dan berbasis masyarakat pekerja.
pemberdayaan masyarakat
3. Penyelenggaraan program kesehatan 2. Advokasi dan sosialisasi
kerja dan olahraga secara bertahap, kesehatan kerja dan olahraga.
terpadu dan berkesinambungan
4. Pengembangan program kesehatan kerja 3. Penguatan layanan kesehatan
dan olahraga melibatkan LP/LS, dunia bagi pekerja.
usaha ,swasta dan masyarakat.
5. Penyelenggaraan program kesehatan 4. Penguatan kebijakan dan
kerja dan olahraga sesuai standar profesi, manajemen kesehatan kerja dan
standar pelayanan dan SPO. olahraga.

5. Penguatan sistem informasi


kesehatan kerja dan olahraga.
Latar Belakang 1
Tujuan sektor kesehatan : mewujudkan
derajad kesh masy setinggi tingginya
SEHAT
Keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi

Pasal 164, 165, 166


• Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan.
• Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi
tenaga kerja.
• Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat
dan menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja.

( Undang-Undang no.23, 1992 )


RISIKO KESEHATAN PADA Latar Belakang 2

PEKERJA Anemia
GIZI
Akses
Pemberian
ASI
REPRODUKSI
Abortus PAK
Gangguan Otot Rangka
Gangguan Haid PEKERJA Gangguan Jiwa
Gangguan Kulit dan
Pendengaran

PTM
Hipertensi KAK
Hari Absen
DM
Kematian
Penyakit Jantung Koroner
Kecelakaan
PM
Tuberkulosis
PERILAKU
H.L. BLOOM

(30 %)
LINGKUNGAN DERAJAT YANKES
(45 %) KESEHATAN (20 %)
MASYARAKAT

(5 %)
GEN

7
Latar Belakang 4

Keluarga Sehat, Keluarga Sakit,


Pekerja Sehat Pekerja Sehat
= =
Keluarga Beban
Bahagia Keluarga

Keluarga Sehat, Keluarga Sakit,


Pekerja Sakit Pekerja Sakit
= =
Masalah Bencana
Keluarga Keluarga

DIT KESJAOR, MARET 2017 8


Latar Belakang 5
PERDA PROV. JATIM NO. 2 TAHUN 2016
TENTANG UPAYA KESEHATAN
PELAYANAN Latar Belakang 6
KESEHATAN
• Tanggung Jawab Perusahaan /
PEKERJA pengusaha
• Promotif dan Preventif melalui unit
PEKERJA penanggung jawab pelaksanaan
FORMAL kesehatan kerja (P2K3)
• Kuratif dan rehabilitatif dilaksanakan
oleh Klinik Perusahaan atau kerjasama
PUSKESMAS dgn sarana kesehatan yang ada

• Tanggung Jawab Pemerintah dan


masyarakat pekerja (puskesmas)
PEKERJA
• Pelaksanaanya dapat melalui
INFORMAL
pemberdayaan masyarakat pekerja
• Pelayanan yang diberikan adalah
pelayanan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif 10
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan Kerja
Meningkatkan Hasil yg diharapkan
kemampuan masyarakat
pekerja dalam
memelihara dan
Meningkatnya meningkatkan derajat
pengetahuan, kesehatannya sendiri
sikap dan
perilaku setiap
anggota pekerja
dalam bidang Kemandirian dalam
kesehatan kerja hidup sehat dan bekerja

Mewujudkan
pelembagaan upaya
kesehatan kerja untuk
masyarakat pekerja di
lapangan (Pos UKK)

Hasil yg diharapkan
PENGERTIAN PEKERJA
SEKTOR INFORMAL
• Sektor Informal (BPS) - Perusahaan Non Direktori (PND)
Dan Rumah Tangga dengan jumlah tenaga kerja kurang dari
20 orang  pekerja informal : tenaga kerja informal yang
melakukan pekerjaannya pada suatu unit tertentu : nelayan,
petani, pengrajin
• Pekerja informal :
– Pekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dengan buruh
tidak tetap, bekerja bebas di non pertanian dan pekerja tidak dibayar
– Mereka yang berusaha sendiri, berusaha sendiri dibantu buruh tidak
tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas dan pekerja keluarga/tidak
dibayar
• Pekerja informal individu - pekerja informal yang bekerja
sendiri seperti tukang bakso, tukang becak, pedagang pasar
dll
PENGERTIAN PEKERJA
SEKTOR INFORMAL
• Pengertian sektor informal dan sektor formal
kurang tepat dalam pendekatan kesehatan kerja.
• Berdasarkan risiko potensial kesehatan kerja yang ada
dan upaya pengendaliannya maka penggunaan istilah
akan lebih tepat dengan istilah berikut:
– Usaha individu mandiri,
– Usaha skala rumah tangga/ usaha kecil
– Usaha menengah
– Usaha besar
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN
OLAHRAGA
Restra/ Base
TARGET
Indikator Renstra
IKK line
2015 2016 2017 2018 2019

% Puskesmas yg menyelenggarakan x 1034 40 50 60 70 80


kes kerja dasar

Jumlah pos UKK yang terbentuk di x 105 230 355 480 605 730
daerah PPI/TPI

% fasilitas pemeriksaan kesehatan TKI x 101 100 100 100 100 100
P yang memenuhi standar
U
S % Puskesmas yg melaks keg kes x 671 20 30 40 50 60
A olahraga pada kelompok masyarakat di
T wilayah kerjanya

Jml Pos UKK yang terbentuk di 1020 1820 2620


wilayah Puskesmas
D
A %Puskesmas yg melaksanakan Kes 75 75 75
E olah raga bagi anak SD
R
A % Jemaah Haji yang diperiksa 30 40 50
H kebugarannya
TARGET KESEHATAN KERJA & OLAH RAGA
PROVINSI JAWA TIMUR 2016 - 2019
TAHUN
NO INDIKATOR
2016 2017 2018 2019

1. Persentase Puskesmas yang


menyelenggarakan Kesh Kerja Dasar 60 % 85 % 90 % 95 %
2. Persentase Puskesmas yg melaks 30 % 40 % 50 % 60%
keg Kesh Olah Raga pada kelompok
masyarakat di wilayah kerjanya
3. Pembentukan Pos UKK di TPI/ PPI 960 960 960
dan Informal Lainnya (pening- (pening-katan
(Tiap Pusk minimal ada1 Pos UKK katan kualitas)
Binaan) kualitas)

4. Persentase Fasilitas Pemeriksaan 100% 100% 100% 100%


TKI yang dibina (di Jatim ada 19 )
5. Persentase Puskesmas yg 50% 60% 70% 80%
melaksanakan Kes Olah Raga bagi
anak SD
6. Persentase Jemaah Haji yang 50 % 58 % 67 % 70 %
diperiksa kebugarannya
Target program kesling kesjaor
kab. Sampang
DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS
PUSKESMAS yang melaksanakan
kesehatan kerja

Adalah Puskesmas yang :


 Melaks K3 di Puskesmas (internal)
 Membentuk & Membina Pos UKK
 Berkoordinasi dg perusahaan

17
(informal/formal)
 Melakukan pencatatan & pelaporan
1. Komitmen dan Kebijakan K3 di Puskesmas
2. Pembentukan Tim K3 di Puskesmas
3. Audit K3 : Identifikasi bahaya potential dan Penilaian
Risko
4. Pencegahan dan pengendalian potensi bahaya
5. Penerapan Kewaspadaan standard
6. Surveilance lingkungan dan medis
7. Pelayanan kesehatan kerja dan tanggap darurat
8. Pelatihan dan pendidikan K3
9. Sistem pencatatan , pelaporan dan penyimpanan data
ALUR PASIEN DLM PELAYANAN KESEHATAN KERJA
DI PUSKESMAS

PASIEN

PENDAFTARAN

BP UMUM/
BP KESJA/
Rujukan
KEMUNGKINAN
KONSULTASI BKKM/RS
PAHK

DIAGNOSIS Pemantaua
PAK/PAHK
n Tempat
Kerja
APOTIK

PULANG
APA SAJA KEGIATAN
KESEHATAN KERJA
(pelayanan kesh kerja)
DI PUSKEMAS...??

Rehabilitatif

Kuratif

Preventif

Promotif

20
CONTOH KEGIATAN KESEHATAN KERJA
DI PUSKESMAS
( dalam dan luar gedung )
• Pengadaan media informasi
• Pendataan Pekerja Informal
• Pertemuan Sosialisasi Advokasi
PROMOTIF tentang Kesehatan Kerja
• Penyuluhan Pos UKK
• Pelatihan teknis Kes. Kerja
• Konsultasi

• Pembinaan Pos UKK


• Pengukuran Kesehatan Pekerja
• Pemantauan kondisi kerja/temp kerja
PREVENTIF • Surveilans PAK, PAHK, KK
• Pemeriksaan kual air minum, sanitasi
• Pencatatan dan pelaporan
Kesorga 2017 21
Kesorga 2017
ERT 150415
CONTOH KEGIATAN KESEHATAN KERJA
DI PUSKESMAS
( dalam dan luar gedung )

KURA •


Tim medis kegiatan Kesh Kerja
Deteksi Dini PAK, PAHK, KK
Klinik Gawat Darurat

TIF
• Upaya Rujukan
• Pencatatan dan pelaporan

• Melakukan evaluasi tingkat


kecacatan pekerja
REHABI • Rekomendasi tttg penempatan
kembali pekerja setelah sembuh

LITATIF
dari sakit/KK
• Kerja sama dg RS/konsultan
rehabilitasi medik/fisioterapi
• Pencatatan dan pelaporan 22
SCR
BERTAHAP
TETAP ADA Namun demikan, Puskesmas
UPAYA
MENINGK yang sudah melaksanakan K3
KUALITAS
KEGIATAN di Puskesmas, membentuk
Pos UKK, aktif berkoordinasi
dg usaha informal/formal,
melakukan pencatatan dan
pelaporan, maka Puskesmas
tersebut sudah dianggap sudah
melaksanakan kegiatan
Kesehatan Kerja
KONSEP
YANKESJA DI PUSKESMAS
• Konsep pelayanan kesehatan kerja dasar berakar dari
Deklarasi WHO di Alma Ata 1978  yang berkembang
menjadi Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif, dan
Rehabilitatif.
• Dikembangkan berdasarkan SK Menkes No
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas REVISI Permenkes no 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas
• Puskesmas yang di dalam wilayah kerjanya terdapat
kawasan industri mempunyai tanggung jawab memberikan
pelayanan kesehatan kerja.
(Kepmenkes no.038/MENKES/SK/I/2007)

 
Lingkup Yankesja Dasar
Pemeriksaan kesehatan dan seleksi kesehatan
calon pekerja
Peningkatan mutu dan kondisi tempat kerja
Penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja
Pemeliharaan kesehatan, konseling dan
rehabilitasi medis
Pembentukan dan pembinaan partisipasi
masyarakat pekerja dalam pelayanan
kesehatan kerja
Mekanisme kerja yankesja dasar
Kemkes

Dinkes
prov
RS
Dinkes
kab/kota
BKKM BKKM BTKL KKP

Klinik Puskesmas Klinik


perusahaan perusahaan
Alur administrasi & manajemen

Pos UKK Alur rujukan medis


Alur pembinaan
TENTANG
PENYAKIT AKIBAT KERJA
LINGKUP PENYAKIT AKIBAT KERJA

PENYAKIT AKIBAT PENYAKIT TERKAIT


KERJA (PTK)
KERJA (PAK)
Penyakit yang
Penyakit yang mempunyai beberapa
disebabkan oleh agen penyebab
pekerjaan dengan faktor
dan/atau pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja lingkungan kerja
termasuk Penyakit memegang peranan
bersama dengan
Terkait Kerja faktor risiko lainnya.
28
PRINSIP –PRINSIP PAK

Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan


promotif dan preventif

Hubungan antaraFrekuensi
pajanan kejadian
yang spesifik
penyakit
dengan
pada
penyakit
populasi pekerja lebih
tinggi daripada masyarakat

29
PENEGAKAN DIAGNOSIS
PAK
Langkah 1 • Menegakkan diagnosis klinis
• Menentukan pajanan yang di alami
Langkah 2 pekerja di tempat kerja
• Menentukan hubungan pajanan
Langkah 3 dengan diagnosis klinis
Langkah 4 • Menentukan besarnya pajanan
• Menetukan faktor individu yang
Langkah 5 berperan
• Menentukan pajanan di luar tempat
Langkah 6 kerja
Langkah 7 • Menentukan diagnosis PAK
30
BAGAIMANA MEMULAI DI PUSKESMAS..?
• Memasukkan unsur K3 ke dalam SPO Puskemas (sbg
upaya pelaks K3 internal dg demikian K3 akan dijlnkan
oleh semua petugas)
• Melakukan pendataan kelompok pekerja informal (data yg
mampu kita ketahui yg kira2 mjd sasaran kita)
• Membentuk Pos UKK (minim1 Pos UKK, berkolaburasi dg
petugas Promkes, berkoordinasi dg perangkat Desa/Kec)
• Melakukan pembinaan Pos UKK (bersama dg pet
Promkes)
• Aktif berkoordinasi dg perusahaan/kel usaha (informal
atau formal)
• Melakukan pencatatan dan pelaporan
PEKERJA INFORMAL
(Usaha Mandiri dan Kecil)
• Berisiko untuk terkena
Berdiri sendiri/
membentuk PM, PTM, masalah Gizi,
kelompok kecil, Kespro, PAK dan KK
Berpindah-pindah • Meningkatkan akses
 Bekerja dengan pelayanan kesehatan
berbagai kerja
keterbatasan
(modal, penguasaan
Diberdayakan dalam bidang
teknologi,
pengetahuan) kesehatan kerja sehingga
mereka dapat hidup sehat
dan selamat serta produktif
dalam bekerja

POS UKK
TERINTEGRASI
STRATEGI UPAYA
KESEHATAN KERJA

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
(DARI, UNTUK DAN
OLEH MASYARAKAT

POS UKK

Salah satu bentuk UKBM bagi kelompok pekerja khususnya


pekerja sektor informal ( sekitar 68%)
APA ITU POS UKK
(Upaya Kesehatan Kerja)
• Bentuk operasional dari Pelayanan
Kesehatan Tingkat Primer (PHC) di
lingkungan pekerja
• Merupakan wadah dari serangkaian upaya
pemeliharaan kesehatan pekerja yang
terencana, teratur dan berkesinambungan
yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat pekerja
POS UKK
• Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal
utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan
serta pengaruh pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan.
• Wadah pelayanan kesehatan kerja yang berada di tempat kerja
dan dikelola oleh pekerja itu sendiri (Kader) yang berkoordinasi
dengan puskesmas sebagai pembina dalam meningkatkan
derajat kesehatan pekerja untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya (Kepmenkes RI No. 1758/Menkes/SK/XII/2003 tentang
standar pelayanan kesehatan kerja dasar)
• Prinsip Pos UKK dari, oleh, untuk kelompok pekerja mandiri,
kecil dan mikro di masyarakat
• Pos UKK terintegrasi dengan UKBM lainnya  Posbindu
MANFAAT POS UKK
MASYARAKAT PEKERJA KADER KESEHATAN
 Permasalah kesehatan kerja  Mendapatkan informasi
dapat dideteksi secara dini lebih awal tentang
 Memperoleh pelayanan kesehatan kerja
kesehatan kerja yang  Mendapatkan kebanggaan
terjangkau
PUSKESMAS SEKTOR LAIN
 Memperluas jangkauan  Memadukan kegiatan
pelayanan sektornya
 Mengoptimalkan fungsi  Pemberdayaan masyarakat
Puskesmas lebih efektif dan efisien
TUJUAN PEMBENTUKAN POS UKK
• Meningk. pengetahuan pekerja ttg kesehatan
kerja
• Meningk. kemampuan pekerja menolong diri
sendiri
• Meningk. pelayanan kesehatan kerja  oleh
kader, pekerja dan tenaga kesehatan
• Meningk. kewaspadaan dan kesiapsiagaan
pekerja terhadap risiko dan bahaya akibat kerja
• Meningk. dukungan pengambil kebijakan
• Meningk. peran aktif LP/LS dalam
penyelenggaraan pos UKK
DIMANA DIBENTUK POS UKK...?

• Dibentuk dimana terdapat kelompok


masyarakat pekerja, dari keinginan
masy pekerja sendiri (diutamakan
dari jenis pekerjaan sama)

• Standar:
1 Pos UKK = 10 –50 pekerja
LANGKAH2 PEMBENTUKAN POS UKK
1. Pertemuan tingkat desa  meningkatkan
kepedulian pekerja terhadap kesehatan
2. Survei Mawas Diri (SMD)  untuk
melakukan identifikasi masalah
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 
menetapkan prioritas masalah dan rencana
pemecahan masalah
4. Pelatihan kader Pos UKK  meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
5. Pembentukan Pos UKK
6. Pembinaan Pos UKK
JENIS KEGIATAN POS UKK
1. Promotif
(PHBS, penyuluhan, konsultasi
kesehatan kerja sederhana, sarasehan
dan pencatatan/pelaporan

2. Preventif
(Mendata jenis pekerjaan, pengenalan
risiko bahaya, mendorong upaya
perbaikan lingkungan, membantu
pelaksanaan pemeriksaan dan contoh
APD)

3. Kuratif  P3K, P3P, pencatatan dan


pelaporan
OPERASIONAL POS UKK
1. Waktu buka disepakati oleh kelompok
2. Ada pembagian tugas diantara kader
3. Ada struktur organisasi  ketua,
sekretaris, bendahara dan anggota
4. Ada rencana kerja
5. Ada mekanisme pelayanan kesehatan
kerja
6. Ada pencatatan kegiatan
SIAPA PELAKSANA PELAYANAN
KESEHATAN DI POS UKK?

• Kader kesehatan kerja yang dipilih


oleh pekerja itu sendiri dibantu oleh
petugas Puskesmas secara berkala

SIAPA YANG DAPAT


MEMANFAATKAN POS UKK?
Pekerja yang sehat
Pekerja yang sakit
Pekerja yang mengalami kecelakaan
APA SYARAT UNTUK
MEMBENTUK POS UKK?
• Ada masyarakat pekerja yang
berkeinginan untuk hidup sehat
• Ada kesediaan masyarakat pekerja
menjadi kader yang dapat dilatih Pusk
• Ada tempat yang memadai yang dapat
dimanfaatkan untuk tempat pos dan
pertemuan yang mudah dicapai pet Pusk
• Perlengkapan tambahan :
 Ada keinginan untuk iuran (dana Sehat, modal)
 Tersedia kotak P3K dan P3P
 Sarana KIE
 Alat tulis
PERAN POS UKK
1. Identifikasi masalah kesehatan di
lingkungan kerja
2. Menyusun rencana pemecahan
masalah
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan
di lingkungan kerja melalui
promosi
4. Menjalin kemitraan dengan
berbagai pihak
5. Melakukan pelayanan kesehatan
kerja dasar
6. Melaksanakan kewaspadaan dini
terhadap risiko dan masalah
kesehatan pekerja
7. Melaksanakan rujukan ke
Puskesmas
8. Pencatatan dan pelaporan
SIAPA KADER POS UKK..?
Anggota kelompok pekerja dengan syarat :
- Dipilih dari dan oleh pekerja setempat
- Dapat membaca dan menulis
- Tinggal di lingkungan tempat kerja
- Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat
pekerja secara sukarela
- Mempunyai cukup waktu untuk bekerja
bagi masyarakat pekerja
- Sudah dilatih dan paham prinsip kesehatan
kerja
PERAN KADER
1. Membuat perencanaan UKK
2. Melaksanakan promosi tentang
K3
3. Melaksanakan P3K dan P3P
4. Merujuk penderita ke
Puskesmas/sarana kesehatan
terdekat
5. Mengelola penyediaan APD
6. Pembinaan lingkungan kerja dan
cara kerja yang baik dan benar
7. Melaksanakan pencatatan dan
pelaporan
INSPEKSI TEMPAT KERJA
(Pada waktu Survei Mawas Diri)

• Bahan baku yang digunakan


• Proses kerja
• Lingkungan kerja
• Peralatan yang digunakan
• Bahaya potensial di tempat kerja
• Pengendalian bahaya potensial di
tempat kerja
• Gangguan akibat pekerjaan
PERAN PUSKESMAS DALAM POS UKK
1. Sebagai fasilitator dalam
pembentukan dan pembinaan Pos
UKK
2. Memfasilitasi pemeriksaan
kesehatan
3. Sebagai rujukan pelayanan
kesehatan kerja
4. Menggalang kerja sama dengan
berbagai pihak
5. Membangun komitmen dengan
kader, toma, toga, perusahaan dan
sektor swasta
PEMBINAAN POS UKK
1. Aspek Kesehatan  petugas
Puskesmas/kesehatan yang
terlatih
2. Aspek kelembagaan  perangkat
desa/kelurahan
3. Aspek teknis yang berhubungan
dengan pekerjaan  lintas sektor
terkait (PPL, LSM, Swasta dan
lain-lain)
CONTOH SK POS UKK

50
TENTANG Gerakan Pekerja Perempuan
Sehat Produktif (GP2SP)

Intinya adalah merupakan kegiatan mulitisektor


yg bertujuan melindungi pekerja perempuan
SEJARAH GP2SP
GERAKAN Tahun 2012, GPWSP
PEKERJA WANITA berubah menjadi Gerakan
SEHAT Pekerja Perempuan Sehat
PRODUKTIF Produktif (GP2SP)
(GPWSP) dimulai
pada tahun 1992 Kerjasama Lintas Sektor
 Kementerian Kesehatan
Anemia Kurang Zat
Besi pada Pekerja  Kementerian Dalam
Perempuan Negeri
 Kementerian Tenaga Kerja
 Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan dan Anak
(PPA)
 Asosiasi Pengusaha
Indonesia (APINDO)
 Konfederasi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia
(KSPSI)
IMPLEMENTASI GP2SP
PROGRAM/KEGIATAN
a. Ibu Menyusui
b. Kesehatan Reproduksi
c. Gizi/Nutrisi
Pemerintah d. Promosi Penyakit
GP2SP Menular dan Penyakit
Tidak Menular
e. Penyehatan Lingkungan
Kerja
Perusahaan
IMPLEMENTASI
1. Peraturan
2. Peraturan Bersama
Organisasi 3. Tim Nasional GP2SP 2015 APEC Policy
Kemasyarakat 4. Pedoman GP2SP Toolkit on Health
an 5. Advokasi dan Worker Health
Diseminasi Economic
6. Komunikasi, Informasi (HWHE)
dan Edukasi
7. Penghargaan bagi
Perusahaan Pelaksana
TIM GP2SP
• Kemenkes - Kemen PP & PA
PUSAT • Kemenaker - APINDO
• Kemendagri - KSPSI

• Unsur Pemerintah (Dinkes, Disnaker,


PROV Pemda dll)
• APINDO, SPSI, BPJS Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan

• Unsur Pemerintah (Dinkes, Disnaker,


KAB/KOTA
Pemda dll)
• APINDO, SPSI, BPJS Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan

PERUSAHAAN
• Perusahaan
• Serikat Pekerja
TUGAS TIM PUSAT
• Menyusun buku pedoman , modul pelatihan, petunjuk teknis
operasional pelaksanaan program GP2SP dan KIE
• Mengkoordinir pelaksanaan program GP2SP di tingkat Nasional
• Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program GP2SP di
tingkat Nasional
• Monitoring dan Evaluasi Program GP2SP di tingkat Nasional
• Pemberian penghargaan di tingkat Nasional bagi perusahaan yang
melakasanakan program GP2SP
• Menyampaikan laporan secara berkala (6 bulan sekali) kepada
pimpinan masing-masing instansi
TUGAS TIM PROVINSI DAN KAB/KOTA
•Tim Provinsi
• Mengkoordinir pelaksanaan program GP2SP
• Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program di provinsi
• Melaksanakan pelatihan Program GP2SP
• Monitoring dan Evaluasi Program GP2SP
• Menyampaikan laporan secara berkala (6 bulan sekali) kepada pimpinan
masing- masing instansi dan Tim Pusat
•Tim Kabupaten/kota
• Mengkoordinir pelaksanaan program
• Melaksanakan pembinaan dan pengembangan program di kabupaten/kota
• Monitoring dan Evaluasi Program
• Menyampaikan laporan secara berkala (6 bulan sekali) kepada pimpinan
masing- masing instansi dan tim provinsi
TUGAS SERIKAT
PEKERJA/BURUH
1. Bersama tim melaksanakan sosialisasi GP2SP
kepada pekerja/buruh
2. Bersama pengusaha membuat Perjanjian Kerja
bersama untuk melaksanakan GP2SP
TUGAS TIM PERUSAHAAN
• Melaksanakan kegiatan program GP2SP di tiap-tiap
perusahaan
• Membina dan mendorong mitra kerja di
lingkungannya, agar pelaksanaan program Gerakan
Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) berjalan
dengan baik.
• Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program
Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP)
di Perusahaan
• Penyampaian laporan secara berkala (6 bulan sekali)
hasil pelaksanaan program GP2SP kepada Tim
Kabupaten/kota
ALUR PELAPORAN KESH
KERJA
Puskesmas
Tgl. 5

Dinkes Kab/Kota

Tgl. 10

Dinkes Provinsi

Tgl. 15

Dit. Bina Kesja & OR

59
Per 3 bln

Alamat kirim laporan kesh kerja ke provinsi : lyant76@gmail.com


( huruf paling depan pakai L kecil )
PESAN PENTING....... 1
• Dlm pembentukan Pos UKK harus berkolaburasi
dg pet lain minimal dg pet Promkes, atau bisa +
pet kesh lingkungan & pet kesh olah raga
• Upaya mudah & cepat unt membentuk Pos UKK
bisa dg cara memanfaatkan kelompok yg sdh
terbentuk, misal Kelompok Tani, peguyuban
pedagang & paguyuban2 lainnya
• Pendataan pekerja Informal sangat sulit krn
jumlahnya sangat besar, oleh krn itu dilaks scr
bertahap dg mendata minimal yg bisa dicover
sbg sasaran Puskesmas (dg data yg ada dahulu)
PESAN PENTING....... 2
• K3 di Puskesmas dititipkan di SPO (Standar
Prosedur Operasional), dg demikian akan
dijalankan oleh semua staf. Puskesmas yg
terakreditasi pd dsrnya jg sdh melaks K3
Puskesmas dg catatan di SPO sdh memuat
unsur-unsur K3
• GP2SP (Gerakan Pekerja Perempaun Sehat dan
Produktif) intinya adalah membr perhatian thd
pekerja perempuan dg kegiatan : hak
pemberian ASI, upaya peningk status gizi,
penigk status kesh, kesh reproduksi, K3
PESAN PENTING....... 3
• Untuk sasaran pekerja formal sebaiknya
berkoordinasi dg sektor terkait (misal Disnaker),
sektor kesehatan mensupport keg K3 yg sudah
ada di perusahaan tsb, ttg Klinik, ttg data peny
akibat kerja/PAK, Kec Kerja/KK & msl kesh lainnya
• Keg penyuluhan/pembinaan tdk harus ttg kesh
kerja & keselamatan saja, tetapi bs topik lain, spt :
Sanitasi, Gizi, Penyakit, Obat Tradisional, Perilaku
Sehat lainnya.. Dll
• Kewajiban ada Pos UKK di setiap Puksesmas akan
memberikan pembelajaran positif thd pet Pusk
Oalaaaah....
Aku sdh ngerti, kl
cuma itu
Puskesmasku
sanggup
melaksanakan

Siap kami
laksanakan, Ndan..
MISI KESJAOR JAWA TIMUR
HARUS MENJADI “LEADER” TINGKAT NASIONAL,
SEBAGAIMANA JUGA KESEHATAN LINGKUNGAN/KESLING
DENGAN STRATEGI KEGIATAN YG BISA DILAKS SCR REALISTIS :

• JUMLAH POS UKK ADA DI SEMUA PUSKESMAS DI


JATIM (minim 1 Pos UKK per Puskesmas)
• PROSENTASE TEST KEBUGARAN CALON JEMAAH
HAJI DIUPAKAN SEMAKSIMAL MUNGKIN ( shg
kontribusi Jatim unt target nasional sangat
dominan )
• SEMUA PUSKESMAS MELAKS KEGIATAN KESH
OLAH RAGA ( MASY & SEKOLAH SD ) 64
BRAVO JATIM...!!!
JATIM HARUS SELALU DIDEPAN...!!!

SEHAT - BUGAR - PRODUKTIF - CERIA

Anda mungkin juga menyukai