• Penentuan dini status hidrasi pada pasien sakit kritis seperti kecukupan
cairan, sangatlah penting dalam penanganan di rawatan kritis
• Terdapat berbagai metode penilaian, namun tidak ada yang menjadi gold
standard.
Central Venous
Pressure (CVP)
Barbier dkk. (2004), “sebuah studi prospektif dari pasien dengan syok septik yang
menggunakan ventilasi mekanik, menunjukkan bahwa variasi 18% pada diameter
IVC berhubungan kuat dengan sensitivitas preload”
“Penelitian lain juga mengatakan bahwa penentuan IVC collapsibility index
berhubungan dengan status volume intravascular dan respon klinis terhadap
intervensi” (Wiryana dkk, 2017).
Ilyas, Ishtiaq, dkk, 2017 “Terdapat korelasi positif antara central venous pressure
dengan diameter VCI akan tetapi berbanding terbalik dengan IVC collapsibility
index. Dimana nilai CI yang tinggi berhubungan dengan CVP yang rendah”
Rinaldi,dkk, 2015 “Pengukuran CVP dan diameter IVC memiliki kesamaan dimana
keduanya merupakan metode pengukuran yang melihat vena sentral meski
parameter yang diukur berbeda.”
Oleh karena itu,
“peneliti tertarik untuk menilai korelasi nilai central venous pressure dengan
nilai Inferior Vena Cava Collapsibility Index untuk menilai kecukupan
volume pasien di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan. “
RUMUSAN MASALAH
Tempat
Waktu
• Penelitian dilakukan dan dimulai setelah ethical clearance
terbit dari bulan Juli - September 2020
POPULASI & SAMPEL PENELITIAN
Populasi Sampel
• Seluruh pasien yang • Pasien yang
dirawat di Intensive Care mememenuhi kriteria
Unit (ICU) Rumah Sakit inklusi dan eksklusi.
Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan.
PERKIRAAN BESAR SAMPEL
Jadi, didapatkan total pasien pada penelitian ini adalah sebesar 31 pasien.
KRITERIA INKLUSI & EKSKLUSI
Alat
a) Alat monitor non invasif otomatik (tekanan darah, denyut jantung, frekuensi nafas, EKG, saturasi
oksigen) (Heyer®)
b) Ultrasonografi Phillips Affinity 50
c) Medifik line (Braun®)
d) Medifik Nanometer (Braun®)
e) Spuit 3 cc (Terumo®)
f) CVC Fr 7 (Able®)
g) Silk 2,0 (Peters®)
h) Alat tulis dan formulir penelitian
CARA KERJA PENELITIAN
Analisa deskripsi dilakukan untuk melihat karakteristik dan distribusi frekuensi subjek.
Setelah dilakukan uji normalitas Shappiro-Wilk. Data numerik ditampilkan dalam nilai
rerata (mean) SD (standar deviasi) dan median (minimal-maksimal).
Sedangkan data kategorik ditampilkan dalam jumlah (persentase). Analisa data, apabila
data parametrik menggunakan uji Pearson correlation atau T-test atau bila data non-
parametrik menggunakan Chi-Square. Interval Kepercayaan 95% dengan nilai p<0,05
dianggap bermakna secara signifikan.
IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel Bebas
• Status Volume
Variabel Terikat
1 Central Venous Tekanan pada vena menghitung kalkulator, < 8 mmHg Kategorik
Pressure (CVP) sentral yang dihitung selisih Monitor Digital (Hipovolume),
menggunakan ketinggian (Heyer), 8 – 12 mmHg
manometer yang permukaan Manometer dan (Normovolume
terhubung ke central cairan dengan medifixline ), > 12 mmHg
venous catheter. linea mid (Hipervolume)
axillaris
a
Shappiro-Wilk
• Usia rerata sampel penelitian adalah 43.45 16.7 tahun dengan p= 0,069
• Sampel perempuan lebih banyak yaitu 17 sampel (54,8%).
• didapatkan nilai rerata dari IVC CI, yaitu 0,47 ± 0,18 dengan p= 0,051 dan
rerata CVP adalah 9,5 ± 3,92 dengan p= 0,073.
• Terdapat 20 sampel (64,5%) yang menggunakan ventilasi mekanik pada
saat dilakukan sampling
KORELASI IVC CI & CVP
-0,937b 0,001
b
Pearson Correlation
• Didapatkan korelasi antara IVC CI dan CVP dengan nilai r = -0,937 dan p =
0,001, Dimana terdapat korelasi negative yang kuat antara kedua dan
signifikan secara statistic
• Terdapat kolerasi positif yang kuat antara CVP dengan status volume dimana
nilai r = 0,803 dengan p= 0,001, sedangkan didapatkan korelasi negative
antara IVC CI dengan status volume sampel penilitian, r = -0,815 dengan p=
0,001.
Gambar. Distribusi Korelasi antara IVC CI dan CVP terhadap status volume
HUBUNGAN IVC CI & CVP TERHADAP VENTILASI
MEKANIK
IVC CI CVP
Ventilasi Mekanik
• Rinaldi, dkk. (2017) mengungkapkan hubungan yang kuat antara nilai CVP
dengan IVC DI tanpa melihat jenis ventilasi dari pasien.
• Thanakitcharu dkk, dalam penelitiannya mendapatkan korelasi signifikan
antara CVP dan IVC CI (r = -0,612, p<0,001) pada pasien rawatan kritis.
• Ilyas dkk. (2017) didapatkan korelasi positif yang kuat antara CVP dan
diameter maksimum IVC (r = 0,371) dan diameter minimum IVC (r = 0,572)
dengan korelasi negative terhadap IVC CI (r = -0,827, p<0,005)
Pada penelitian ini diketahui bahwa nilai IVC CI memiliki korelasi negative yang
kuat dengan nilai CVP (r = -0,937, p= 0,001)