Anda di halaman 1dari 54

KORELASISEMINAR

CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP) DENGAN


PROPOSAL

NILAI INFERIOR VENA CAVA COLLAPSIBILITY INDEX (IVC


CI)UNTUK MENILAI STATUS VOLUME PASIEN DI
INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
HAJI ADAM MALIK MEDAN

dr. M. Aldi Rivai


166114002

PEMBIMBING 1: PEMBIMBING 1I:


Dr. dr. Akhyar H. Nasution, Sp.An, KAKV dr. Soejat Harto, Sp.An, KAP
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

• Penentuan dini status hidrasi pada pasien sakit kritis seperti kecukupan
cairan, sangatlah penting dalam penanganan di rawatan kritis

• Terdapat berbagai metode penilaian, namun tidak ada yang menjadi gold
standard.
Central Venous
Pressure (CVP)

“ Unreliable, tetapi pemeriksaan ini tetap digunakan di seluruh dunia” (Govendar


dkk, 2018)

” Central venous pressure masih menjadi pegangan dalam memperkirakan preload,


yang membantu menjelaskan status cairan intravaskular (Wiryana dkk, 2017)
“Pengukuran diameter IVC dengan ultrasonografi (IVC-USG) dilaporkan menjadi
metode yang dapat merefleksikan status cairan intravaskuler”

IVC collapsibility index

Barbier dkk. (2004), “sebuah studi prospektif dari pasien dengan syok septik yang
menggunakan ventilasi mekanik, menunjukkan bahwa variasi 18% pada diameter
IVC berhubungan kuat dengan sensitivitas preload”
“Penelitian lain juga mengatakan bahwa penentuan IVC collapsibility index
berhubungan dengan status volume intravascular dan respon klinis terhadap
intervensi” (Wiryana dkk, 2017).
Ilyas, Ishtiaq, dkk, 2017 “Terdapat korelasi positif antara central venous pressure
dengan diameter VCI akan tetapi berbanding terbalik dengan IVC collapsibility
index. Dimana nilai CI yang tinggi berhubungan dengan CVP yang rendah”

Rinaldi,dkk, 2015 “Pengukuran CVP dan diameter IVC memiliki kesamaan dimana
keduanya merupakan metode pengukuran yang melihat vena sentral meski
parameter yang diukur berbeda.”
Oleh karena itu,
“peneliti tertarik untuk menilai korelasi nilai central venous pressure dengan
nilai Inferior Vena Cava Collapsibility Index untuk menilai kecukupan
volume pasien di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan. “
RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat korelasi antara Central Venous Pressure dengan


nilai Inferior Vena Cava Collapsibility Index untuk menilai
status cairan pada pasien kritis di rawatan Intensive Care Unit di
RSUP H. Adam Malik Medan
HIPOTESIS PENELITIAN

“Terdapat hubungan antara central vena pressure dengan


nilai Inferior vena cava collapsibility index dalam
menilai status volume pada pasien kritis di rawatan ICU
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.”
TUJUAN PENELITIAN

• Untuk mengetahui korelasi Central Venous


Pressure dengan nilai Inferior Vena Cava
Tujuan Umum Collapsibility Index untuk menilai status cairan
pada pasien rawatan Intensive Care Unit di RSUP
H. Adam Malik Medan.

• Untuk mengetahui rerata nilai central venous


pressure pasien di Intensive Care Unit (ICU)
Tujuan Khusus Rumah
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Akademis
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber data tambahan untuk penelitian
lanjutan mengenai korelasi nilai Inferior Vena Cava Collapsibility Index dengan central venous
pressure untuk menilai kecukupan volume pasien.
Manfaat Praktisi
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dan pertimbangan untuk
menjadikan nilai central venous pressure dengan diameter vena cava inferior dalam menilai
kecukupan volume pasien pada praktik dan pembelajaran sehari-hari khususnya pada pasien
ICU.
Manfaat Pelayanan Masyarakat
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman penggunaan ultrasonografi
untuk menilai inferior vena cava collapsibility index yang tidak invasif untuk menilai status
volume pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI JANTUNG

• Darah dari IVC & SVC RA


• Karena compliance tinggi
tekanan RA rendah (0-3 mmHg)
• Dinding RV lebih tebal dan
berotot dibanding RA (~ 25
mmHg)
ANATOMI VENA SENTRAL

• IVC mengalirkan darah dari bagian bawah


tubuh
• Struktur retroperitoneal yang berjalan
longitudinal terhadap kolumna spinalis dan
berada di kanan dari aorta abdominalis
• Vena cava inferior menyesuaikan diri
berdasarkan keadaan volume tubuh dengan cara
mengubah diameter vena bergantung pada
jumlah total volume cairan. (Siroraj,dkk 2017)
Central Venous Catheter
• Kateter yang dipasang di sepertiga proksimal dari vena cava superior,
atrium kanan, atau vena cava inferior. Kateter ini dimasukkan melalui vena
perifer, atau vena sentral proksimal, biasanya vena jugularis interna,
subklavia, atau vena femoral (Smith and Nolan, 2013).
• Tekanan dari CVC, atau Central Venous Pressure (atau CVP) adalah
pengukuran volume yang statis
• Rekomendasi National Institute for Health and Care Excellence (NICE)
 pemasangan CVC adalah menggunakan USG (ultrasound guidance)
(Smith and Nolan, 2013; Millington, 2019)
• Mesin, Pasquero and Roatta, 2019, pemasangan dengan USG
menunjukkan nilai kegagalan yang rendah, komplikasi yang sedikit, dan
akses yang lebih cepat dibandingkan dengan teknik landmark.
• Indikasi CVC
• pemberian obat (vasopresor / inotrop, antibiotik, kemoterapi)
• pemantauan tekanan vena sentral (CVP)
• pengukuran saturasi oksigen vena sentral (ScvO2)
• Total parenteral nutrition
• akses vena perifer yang buruk
• Renal Replacement Therapy
(A) Gambaran USG pada pemasangan
CVC di vena jugularis kanan tanpa
kompresi). (B) Gambaran USG pada
pemasangan CVC di vena jugularis kanan
(dengan kompresi probe). (C) Penusukan
jarum pada vena jugularis kanan dan (D)
gambaran USG pada saat penusukan
Central Venous Pressure
• CVP atau tekanan atrium kanan sebelum onset sistolik, menentukan
preload ventrikel kanan dan juga output keseluruhan dari jantung
• Nilai CVP yang tinggi dihubungkan dengan overload cairan, sementara
CVP yang rendah dihubungkan dengan kekurangan cairan (Shalaby et al.,
2018)
• Panduan Surviving Sepsis Campaign masih merekomendasikan penilaian
hipovolemia dan terapi cairan dengan menggunakan CVP
IVC Collapsibility
• Dihitung dengan membagi selisih diameter maksimal dan diameter
minimal dengan diameter maksimal IVC
• Diameter VCI diukur dengan 2 cara yaitu subxiphoid sagittal views dan
subxiphoid transversal views
• Pengukuran diameter VCI dengan USG ini dapat memberikan informasi
yang real time mengenai status cairan dalam tubuh. (Toshifumi tetsuka.,
dkkl 1995)
Rata-rata diameter IVC ekspirasi dan
inspirasi dalam longitudinal dan orientasi
biasanya menghitung Collapsibility Index
dari :
 
IVC
CI=(IVCmax–IVCmin)/IVCmax*100%.
KECUKUPAN CAIRAN PADA PASIEN KRITIS

• Penyakit kritis merupakan proses yang mengancam jiwa, tanpa adanya


intervensi medis, yang mungkin dapat berakibat kematian atau morbiditas
• Rivers et al. menunjukkan bahwa pemberian cairan masif selama 6 jam
pertama resusitasi pasien dengan sepsis berat dan syok sepsis dikaitkan
dengan peningkatan hasil
• Kelebihan cairan memperpanjang ventilasi mekanis dan meningkatkan
mortalitas pasien sakit kritis secara umum dan, lebih khusus, pada pasien
dengan sepsis
PENGARUH OBAT TERHADAP DIAMETER IVC

• Pemberian cairan yang ekstensif dan peningkatan substansial pada CVP


tidak memengaruhi variasi IVC pernapasan, sedangkan diameter IVC
ekspirasi meningkat
• Ng Kam Chuen et al mempelajari 31 pasien dengan akut edema paru yang
memiliki diameter IVC awal (rata-rata 2,23 cm, SD 0,58 cm), yang juga
menjadi lebih kecil setelah sejam pemberian furosemide.
• epinefrin dan norepinefrine akan bertindak di sel otot pembuluh darah
melalui alpha 1 reseptor adrenergik untuk induksi vasokonstriksi dari arteri
dan vena
EFEK VENTILASI MEKANIK TERHADAP
DIAMETER IVC

• Penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok TV <8 mL / kg


atau PEEP > 5 cm H2O, IVC adalah prediktor yang kurang
akurat kecukupan cairan berdasarkan sensitivitas dan
spesifisitas yang rendah, dan AUROC yang kecil. Ambang IVC
untuk memprediksi respon cairan juga lebih rendah di kelompok
TV <8 mL / kg atau PEEP > 5 cm H2O (Xiang Si dkk, 2018)
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

Penelitian analitik observasional, dengan metode cross sectional


untuk mengetahui korelasi nilai Central Venous Pressure dengan
nilai Inferior Vena Cava Collapsibility Index untuk menilai status
volume pasien di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan.
TEMPAT & WAKTU PENELITIAN

Tempat

• Penelitian ini dilaksanakan di Intensive Care Unit (ICU)


Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Waktu
• Penelitian dilakukan dan dimulai setelah ethical clearance
terbit dari bulan Juli - September 2020
POPULASI & SAMPEL PENELITIAN

Populasi Sampel
• Seluruh pasien yang • Pasien yang
dirawat di Intensive Care mememenuhi kriteria
Unit (ICU) Rumah Sakit inklusi dan eksklusi.
Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan.
PERKIRAAN BESAR SAMPEL

• Berdasarkan rumus analitik koleratif kategori tidak berpasangan Teknik


pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling :

Jadi, didapatkan total pasien pada penelitian ini adalah sebesar 31 pasien.
KRITERIA INKLUSI & EKSKLUSI

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


1.Pasien usia 18-65 tahun 1.Pasien atau keluarga menolak
2.BMI > 18 - < 30 2.Wanita hamil
3.Pasien kritis yang di rawat di 3.Pasien dengan kelainan jantung
ICU yang telah terpasang 4.Pasien rawatan yang
central vena catheter mendapatkan obat vasopressor
& inotropik
5.Pasien yang mengalami
hematothorax & Pneumothorax
& hemtopneumothorax
6.Pasien dengan kelainan ginjal &
hati
ALAT & BAHAN

Alat
a) Alat monitor non invasif otomatik (tekanan darah, denyut jantung, frekuensi nafas, EKG, saturasi
oksigen) (Heyer®)
b) Ultrasonografi Phillips Affinity 50
c) Medifik line (Braun®)
d) Medifik Nanometer (Braun®)
e) Spuit 3 cc (Terumo®)
f) CVC Fr 7 (Able®)
g) Silk 2,0 (Peters®)
h) Alat tulis dan formulir penelitian
CARA KERJA PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan informes consent dan disetujui


oleh Komisi Etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara dan RSUP H. Adam Malik Medan.

Pengumpulan sampel penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan


eksklusi pada pasien kritis yang dirawat di ICU RSUP H. Adam Malik
Medan.

Dilakukan pengumpulan data dasar seperti Jenis kelamin, usia,


diagnosis masuk, BMI, dan oleh sukarelawan.
Lalu dilakukan pemeriksaan nilai central vena pressure pada saat
pasien masuk ICU guna menilai status volume, lalu dilakukan penilaian
inferior vena cava collapsibility index dengan mengunakan USG
Doppler. Dimana pemeriksaan ini dilakukan oleh peneliti dan di
konfirmasi oleh supervisor ICU.

Dilakukan penilai hubungan inferior vena cava


collapsibility index dan central vena pressure oleh
peneliti
RENCANA MANAJEMEN & ANALISA DATA

Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul. Lalu dilakukan tabulasi


ke dalam master table dengan menggunakan perangkat lunak, dan data
diolah menggunakan perangkat lunak SPSS.

Analisa deskripsi dilakukan untuk melihat karakteristik dan distribusi frekuensi subjek.
Setelah dilakukan uji normalitas Shappiro-Wilk. Data numerik ditampilkan dalam nilai
rerata (mean)  SD (standar deviasi) dan median (minimal-maksimal).

Sedangkan data kategorik ditampilkan dalam jumlah (persentase). Analisa data, apabila
data parametrik menggunakan uji Pearson correlation atau T-test atau bila data non-
parametrik menggunakan Chi-Square. Interval Kepercayaan 95% dengan nilai p<0,05
dianggap bermakna secara signifikan.
IDENTIFIKASI VARIABEL

Variabel Bebas

• Status Volume

Variabel Terikat

• Inferior Vena Cava Collapsibility Index


• Central Venous Pressure
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 Central Venous Tekanan pada vena menghitung kalkulator, < 8 mmHg Kategorik
Pressure (CVP) sentral yang dihitung selisih Monitor Digital (Hipovolume),
menggunakan ketinggian (Heyer), 8 – 12 mmHg
manometer yang permukaan Manometer dan (Normovolume
terhubung ke central cairan dengan medifixline ), > 12 mmHg
venous catheter. linea mid (Hipervolume)
axillaris

2 Inferior vena Pemeriksaan yang IVC CI = ultrasonografi menurun ≤ 0.3, Kategorik


cava digunakan untuk (IVCmax– normal (0,31 –
collapsibility memprediksi fluid IVCmin)/IVCma 0,69),
index responsiveness pada x*100% meningkat ≥
pasien rawatan kritis 0.7
yang bersifat non
invasive, murah dan
cepat dengan bantuan
ultrasonografi
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

3 Diameter vena diameter pembuluh menghitung ultrasonografi < 1 cm Kategorik


cava inferior darah vena cava panjangnya (Hipovolume),
inferior diameter pembuuh 1 – 2,5 cm
darah vena cava (Normovolume
inferior ), > 2,5 cm
menggunakan (Hipervolume)
ultrasonografi.
ALUR PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
KARAKTERISTIK SUBJEK

Karakteristik Subjek Nilai pa


Umur (tahun, rerata ±SD) 43.45  16.7 0,069
Jenis kelamin    
Laki – Laki (n, %) 14 (45,2%) 0.001
Perempuan (n, %) 17 (54,8%)

BMI 24,6 ± 2,28 0,138


IVC CI 0,47 ± 0,18 0.051
CVP 9,5 ± 3,92 0,073
Status Volume    
Hipovolume 8 (25,8%)  
 0,001
Euvolume 13 (41,9%)  
Hipervolume 10 (32,3%)
Ventilator    
Ya 20 (64,5)
Tidak 11. (35,5)
0,001

a
Shappiro-Wilk
• Usia rerata sampel penelitian adalah 43.45  16.7 tahun dengan p= 0,069
• Sampel perempuan lebih banyak yaitu 17 sampel (54,8%).
• didapatkan nilai rerata dari IVC CI, yaitu 0,47 ± 0,18 dengan p= 0,051 dan
rerata CVP adalah 9,5 ± 3,92 dengan p= 0,073.
• Terdapat 20 sampel (64,5%) yang menggunakan ventilasi mekanik pada
saat dilakukan sampling
KORELASI IVC CI & CVP

  IVC CI CVP P-value

Status Volume -0,815b 0.803b 0,001

  -0,937b 0,001
b
Pearson Correlation

• Didapatkan korelasi antara IVC CI dan CVP dengan nilai r = -0,937 dan p =
0,001, Dimana terdapat korelasi negative yang kuat antara kedua dan
signifikan secara statistic
• Terdapat kolerasi positif yang kuat antara CVP dengan status volume dimana
nilai r = 0,803 dengan p= 0,001, sedangkan didapatkan korelasi negative
antara IVC CI dengan status volume sampel penilitian, r = -0,815 dengan p=
0,001.
Gambar. Distribusi Korelasi antara IVC CI dan CVP terhadap status volume
HUBUNGAN IVC CI & CVP TERHADAP VENTILASI
MEKANIK
  IVC CI CVP
Ventilasi Mekanik    

Ya (n=20) 0,44 ± 0,19 9,7 ± 4,27


Tidak (n=11) 0,52 ± 0,16 8,9 ± 3,27
p-value 0,250c 0,227c
C
) T-test independent

• Tidak terdapat berbedaan yang signifikan secara statistic pada nilai


IVC CI pada sampel yang menggunakan ventilasi mekanik (0,44 ±
0,19) dengan sampel yang tidak menggunakan ventilasi mekanik (0,52
± 0,16) dengan nilai p = 0,250
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini diketahui bahwa nilai IVC CI memiliki korelasi negative
yang kuat dengan nilai CVP (r = -0,937, p= 0,001)

• Rinaldi, dkk. (2017) mengungkapkan hubungan yang kuat antara nilai CVP
dengan IVC DI tanpa melihat jenis ventilasi dari pasien.
• Thanakitcharu dkk, dalam penelitiannya mendapatkan korelasi signifikan
antara CVP dan IVC CI (r = -0,612, p<0,001) pada pasien rawatan kritis.
• Ilyas dkk. (2017) didapatkan korelasi positif yang kuat antara CVP dan
diameter maksimum IVC (r = 0,371) dan diameter minimum IVC (r = 0,572)
dengan korelasi negative terhadap IVC CI (r = -0,827, p<0,005)
Pada penelitian ini diketahui bahwa nilai IVC CI memiliki korelasi negative yang
kuat dengan nilai CVP (r = -0,937, p= 0,001)

• Hipotesis bahwa secara fisiologis kecenderungan meregang (distensibilitas)


maupun kecenderungan mengempis (kolapsibilitas) suatu pembuluh darah
dipengaruhi oleh komplians pembuluh darah, dimana komplians merupakan
besarnya perubahan volume pada setiap perubahan tekanan yang terjadi (Rinaldi
dkk, 2017).
• Belum ada bukti yang mendukung hubungan linear antara IVC CI dan CVP,
hanya diketahui adanya hubungan terbalik antara IVC CI dan CVP (Stawicki dkk,
2009).
KETERBATASAN

• Pertama jumlah sampel yang dididapatkan cukup sedikit, sehingga


dibutuhkan jumlah sampel yang lebih luas untuk mengkonfirmasi hasil
yang didapatkan dalam penelitian ini.
• Kedua, tidak homogen sampel yang menggunakan ventilasi mekanik dapat
berpengaruh terhadap penilaian dari IVC CI dan CVP.
KESIMPULAN
KESIMPULAN

1. Didapatkan korelasi negative yang kuat antara Inferior vena cava


collapsibility index (IVC CI) dengan central venous pressure (CVP)
dengan nilai r = -0,937 dengan p= 0,001.
2. Status volume memiliki korelasi negative dengan IVC CI (r = -0,815)
dan korelasi positif dengan CVP (r = 0,803).
3. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan ventilasi mekanik terhadap
nilai IVC CI dan CVP (p= 0,250 dan p=227).
SARAN

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, inferior vena cava collapsibility index


dapat digunakan untuk menilai dan pemantauan kecukupan cairan pada
pasien rawatan ICU.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar dan
homogen guna mengetahui hubungan antara penggunaan ventilasi
mekanik dengan nilai dari IVC CI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai