Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


KANTOR WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ADMINISTRASI PENGELOLAAN HIBAH


PMK Nomor 99/PMK.05/2017

Kanwil DJPB Prov. NTB

Mataram, 4 November 2020


MATERI PMK

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 2


1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 38 ayat (1) : Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa
atas nama Menteri Keuangan untuk mengadakan utang negara
atau menerima hibah yang berasal dari dalam negeri ataupun
dari luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Undang- undang APBN.
Pasal 38 ayat (4) : Tata cara pengadaan utang dan/atau penerimaan hibah baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta
penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah
Daerah/BUMN/BUMD, diatur dengan peraturan pemerintah

Dasar 2. PP 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan PLN dan Penerimaan Hibah
Pasal 74 ayat (2) : Penatausahaan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah mencakup
Hukum kegiatan
a. administrasi pengelolaan; dan
b. akuntansi pengelolaan
Pasal 74 ayat (4) : Ketentuan lebih lanjut mengenai penatausahaan Pinjaman Luar
Negeri dan Hibah diatur dengan Peraturan Menteri
3. PP 45 tahun 2013 tentang Tatacara Pelaksanaan APBN
Pasal 56 ayat (1) : Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal bertanggungjawab atas
pelaksanaan pendapatan hibah.
Pasal 56 ayat (2) : Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Menteri Keuangan menyelenggarakan penatausahaan
pendapatan hibah

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 3


Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan
RUANG Menteri ini meliputi :
LINGKUP
a. Kriteria dan klasifikasi Hibah;
b. konsultasi rencana penerimaan Hibah;
c. perjanjian Hibah; dan
d. tata cara pengesahan Hibah.

Peraturan Menteri ini tidak mengatur


penerimaan Hibah pada satuan kerja yang
menerapkan pola keuangan badan layanan
umum.

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 4


KRITERIA, PENGGUNAAN, PENARIKAN , DAN KLASIFIKASI HIBAH 1/2

KRITERIA PENGGUNAAN PENARIKAN

1.Mendukung program pembangunan


1. tidak dibayarkan kembali • melalui Kuasa BUN 
nasional
kepada Pemberi Hibah; • memberikan manfaat bagi satuan dilaksanakan DJPBN
2. tidak disertai ikatan politik,
kerja Penerima Hibah untuk cq. DiT PKN/KPPN
serta tidak memiliki muatan yang
mendukung pencapaian sasaran
dapat mengganggu stabilitas
kerja keluaran kegiatan,
keamanan negara;
3. digunakan untuk mendukung
2. Mendukung penanggulangan • Tidak melalui Kuasa
pencapaian sasaran output BUN
bencana alam dan bantuan
kegiatan penerima Hibah, atau dilaksanakan oleh
kemanusiaan
digunakan untuk mendukung Kementerian/Lembaga.
• Penanggulangan bencana alam,
penanggulangan keadaan
• Bantuan Kemanusiaan, termasuk
darurat
 bencana non alam : Gagal teknologi,
modernisasi, epidemi, wabah
penyakit
 bencana Sosial : konflik sosial antar
klp. Masy, antar komunitas masy,
teror.

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 5


UANG • TUNAI
• UNTUK MEMBIAYAI KEGIATAN

BARANG/JASA

BENTUK KLASIFIKASI
SURAT BERHARGA

DIRENCANAKAN melalui mekanisme perencanaan

LANGSUNG
JENIS tidak melalui mekanisme perencanaan

LUAR NEGERI 1. negara asing;


2. lembaga di bawah PBB;
3. lembaga multilateral;
4. lembaga keuangan asing; 1. lembaga keuangan
SUMBER 5. lembaga non keuangan asing; dalam negeri;
DALAM NEGERI 6. lembaga keuangan nasional 2. lembaga non keuangan
yang berdomisili dan dalam negeri;
melakukan kegiatan usaha di 3. pemda;
luar wilayah RI 4. perusahaan asing yang
7. perorangan. berdomisili dan
melakukan kegiatan di
wilayah RI;
5. Lembaga lainnya
6. perorangan

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 6


KONSULTASI
Konsultasi dilakukan apabila : Cakupan :
PENERIMAAN 1. Penerimaan hibah untuk pertama kalinya 1. penentuan jenis Hibah;
HIBAH BARU atau tidak berulang; dan 2. bentuk Hibah
2. Tidak sama dengan karakteristik 3. penarikan Hibah.
penerimaan hibah sebelumnya

konsultasi
Penerima Hibah DJPPR DJPBN
Pemberi Hibah
(Dit.EAS) (Kanwil)

 Luar Negeri Cara :


 Dalam Negeri Kementerian/ 1. Tatap muka;
Lembaga 2. surat;
3. rapat;
4. komunikasi melalui sarana
elektronik

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 7


PERJANJIAN
HIBAH 1. Perjanjian Hibah paling sedikit memuat:
a. Pemberi dan penerima hibah
b. Tanggal perjanjian/ penandatanganan
c. Jumlah
d. Peruntukan; dan
e. Ketentuan dan Persyaratan
2. Salinan Perjanjian Hibah disampaikan kepada BPK.
3. Perjanjian Hibah yang Direncanakan ditandatangani
oleh Menteri Keuangan/pejabat yang diberi kuasa oleh
Menteri Keuangan dan Pemberi Hibah.
4. Perjanjian Hibah Langsung ditandatangani oleh
menteri/pimpinan lembaga/pejabat yang diberi kuasa
dan Pemberi Hibah.
5. Dalam hal Hibah Langsung untuk penanggulangan
bencana alam dan bantuan kemanusiaan dapat
menggunakan SPTMHL yang ditandatangani oleh PA/KPA

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 8


Tatacara Pengesahan Hibah yang penarikannya tidak melalui Kuasa BUN :
1. pengesahan pendapatan Hibah dalam bentuk uang atau barang/jasa atau
surat berharga;
2. pengesahan belanja yang bersumber dari Hibah dalam bentuk uang;
3. pencatatan beban jasa untuk Hibah dalam bentuk jasa
4. pencatatan barang persediaan, aset tetap dan/atau aset lainnya untuk

PENGESAHAN pencatatan persediaan, aset tetap dan/atau aset lainnya yang bersumber dari
Hibah dalam bentuk barang;
5. pencatatan setara kas dan/atau investasi untuk pencatatan surat berharga
HIBAH yang bersumber dari Hibah dalam bentuk surat berharga.

TAHAPAN PENGESAHAN

Hibah dalam PENERBITAN


bentuk uang NOMOR REGISTER;
PENGESAHAN PENDAPATAN
PENERBITAN
NOMOR REGISTER;
HIBAH, BEBAN DAN ASET
PENGESAHAN YANG BERSUMBER DARI HIBAH
PENGEMBALIAN PEMBUKAAN DAN
PENDAPATAN HIBAH, PENGELOLAAN
REKENING HIBAH;

PENGESAHAN PENDAPATAN PENYESUAIAN ESTIMASI


HIBAH, DAN BELANJA PENDAPATAN DAN PAGU
DALAM BENTUK UANG BELANJA DARI HIBAH Hibah dalam PENANDATANG
DALAM DIPA
bentuk B/J/S ANAN BAST;

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 9


TATA CARA PENGESAHAN HIBAH (UANG)
URAIAN K/L DJPPR DJPBN
1. REGISTER
a. Hibah Langsung Uang LN PA/ 1
b. Hibah Langsung Uang DN EAS 1.b Server pertukaran
KPA 1.a Permintaan No Reg
By Aplikasi hibah Upload No Reg data kemenkeu
berbasis web
1 KANWIL
1.a 1.c
2. REKENING
Pembukaan dan 1.c
Pengelolaan Rekening download
Hibah PA/ 2
KPPN 1.b
KPA 2.a

3. REVISI
Penyesuaian Estimasi 1.a 2.a
Pendapatan dan Pagu PA/
Belanja Yang Bersumber 3 KANWIL
download
1.b
Dari Hibah Dalam DIPA KPA
3.a

4. PENGESAHAN
1.a 2.a 3.a EAS 4.b
Pengesahan Pendapatan
Hibah dan Belanja/ PA/ KPPN
Pengeluaran Pembiayaan KPA 4
dalam Bentuk Uang 3.a 2.a

4.a
Upload SPHL
5. PENGEMBALIAN
Pengesahan Pengembalian
Pendapatan Hibah dalam EAS
Bentuk Uang 5.b
PA/ KPPN
KPA 5

HIBAH LANGSUNG LN
5.a
HIBAH LANGSUNG DN Upload SP3HL

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 10


No Tahapan Pengesahan HL dlm bentuk Uang Keterangan
1 Register Lampiran :
a. Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang Luar Negeri diajukan ke DJPPR • perjanjian Hibah (grant agreement);
b. Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang Dalam Negeri diajukan ke • ringkasan Hibah (grant summary);
Kanwil DJPBN • surat kuasa untuk menandatangani perjanjian Hibah

2 Rekening Dalam hal sudah terdapat rekening untuk menampung dana hibah yang telah
- Permohonan di ajukan ke KPPN setelah mendapat nomor register dibuka sebelum ijin pembukaan rekening diterbitkan :
Hibah • Mengajukan ijin pembukaan rekening pengelolaan hibah;
- Jasa giro/bunga dari Rekening Hibah disetor ke Kas Negara sebagai • Membuka rekening pengelolaan hibah berdasarkan ijin yang telah diterbitkan;
PNBP, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian Hibah. • Memindahkan saldo dana hibah ke rekening yang telah mendapat persetujuan;
- Rekening Hibah yang sudah tidak digunakan sesuai dengan tujuan • Menutup rekening penampungan dana hibah
pembukaannya wajib ditutup dan saldonya disetor ke Kas Negara
kecuali ditentukan lain dalam perjanjian Hibah

3. Revisi Penyesuaian pagu Belanja yang bersumber dari Hibah, pada TA berikutnya :
- sebesar yang direncanakan akan digunakan sampai akhir tahun 1. Sisa pagu belanja dapat menambah pagu belanja DIPA tahun anggaran
anggaran berjalan; berikutnya
- sebesar realisasi penerimaan Hibah; atau 2. paling tinggi sebesar sisa uang (saldo rekening) yang bersumber dari hibah
- paling tinggi sebesar perjanjian hibah pada akhir tahun berjalan
3. Untuk Hibah tahun jamak, dapat digabungkan dengan revisi penambahan
pagu DIPA dari rencana penerimaan Hibah tahun anggaran berikutnya
4. Melalui mekanisme revisi DIPA

4. Pengesahan Hibah Lampiran SP2HL


1. PA/KPA mengajukan SP2HL sebesar 1. salinan rekening koran atas Rekening Hibah
- pendapatan hibah yang telah diterima 2. salinan surat penetapan nomor register hibahuntuk pengajuan SP2HL
- Belanja yang telah dibelanjakan pertama kali
2. PA/KPA mengajukan SP2HL sebesar pendapatan hibah yang telah 3. SPTMHL
diterima saja, apabila belum ada realisasi belanja 4. Salinan surat persetujuan pembukaan rekening untuk pengajuan SP2HL
3. SP2HL diajukan minimal sekali dalam satu tahun dan setinggi-tinggi pertama kali
sebesar perjanjian Hibah Atas SP2HL yg diajukan, KPPN menerbitkan SPHL rangkap 3
4. Hibah LN, SP2HL diajukan ke KPPN KPH dan Hibah DN diajukan ke 5. Lemb-1, kpd PA/KPA untuk mencatat realisasi Belanja Hibah
KPPN Mitra. 6. Lemb-2, dilampiri salinan SP2HL, kpd DJPPR (EAS) membukukan
pendapatan Hibah melalui server pertukaran data Kem. Keuangan
7. Lemb-3, pertinggal KPPN

5. Pengesahan Pengembalian Hibah Lampiran SP4HL Pengembalian Hibah ke pemberi Hibah:


1. dikembalikan ke Pemberi Hibah • Salinan rekening atas Rekening Hibah;
PA/KPA mengajukan SP4HL ke KPPN, KPPN menerbitkan SP3HL • Salinan bukti pengiriman/transfer kepada Pemberi Hibah
2. Disetor ke Kas Negara Lampiran SP4HL Pengembalian Hibah yang disetor ke Kas Negara
PA/KPA mengajukan SP4HL ke KPPN, KPPN tidak menerbitkan SP3HL • Salinan rekening atas Rekening Hibah;
• Bukti penerimaan negara
Atas SP4HL yg diajukan, KPPN menerbitkan SP3HL rangkap 3
1. Lemb-1, kpd PA/KPA untuk mencatat realisasi Belanja Hibah
2. Lemb-2, dilampiri salinan SP3HL, kpd DJPPR (EAS) membukukan
pendapatan Hibah melalui server pertukaran data Kem. Keuangan
3. Lemb-3, pertinggal KPPN

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 11


TATA CARA PENGESAHAN HIBAH (BARANG/JASA/SURAT BERHARGA)
URAIAN K/L DJPPR DJPBN

1. REGISTER
a. Hibah Langsung B/J/S
Luar Negeri
b. Hibah Langsung B/J/S
Dalam Negeri 1 web
PA/ No Reg Server pertukaran
EAS Aplikasi
KPA 1.a Upload No Reg data kemenkeu
Register

1 KANWIL
1.a 1.c
1.c

2. PENANDA TANGANAN BAST

BAST

PEMBERI PA/
HIBAH KPA

3. PENGESAHAN
Pengesahan dan Pencatatan 3.b
Pendapatan Hibah dan EAS No Reg
Belanja/ Pengeluaran 1.a 1c BAST
Pembiayaan dari Hibah B/J/S PA/ KPPN
KPA 3

3.a
Upload Persetujuan MPHL-BJS
HIBAH LANGSUNG LN
HIBAH LANGSUNG DN

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 12


No Tahapan Pengesahan HL dlm bentuk B/J/S Keterangan
1 Register Lampiran :
a. Hibah Langsung Dalam Bentuk B/J/S Luar Negeri diajukan • perjanjian Hibah (grant agreement);
ke DJPPR • ringkasan Hibah (grant summary);
b. Hibah Langsung Dalam Bentuk B/J/S Dalam Negeri • surat kuasa untuk menandatangani perjanjian Hibah
diajukan ke Kanwil DJPBN

2 BAST a. BAST paling sedikit memuat:


a. PA/KPA membuat dan menandatangani BAST bersama 1. tanggal serah terima;
dengan Pemberi Hibah. 2. pihak Pemberi dan Penerima Hibah;
b. Penandatangan BAST dapat didelegasikan kepada pejabat 3. tujuan penyerahan;
yang ditunjuk. 4. nilai nominal dalam rupiah dan mata uang asing untuk Hibah
dalam mata uang asing;
5. nilai nominal dalam rupiah untuk Hibah dalam mata uang
rupiah;
6. bentuk Hibah; dan
7. rincian harga per barang.

b. Format BAST disusun sesuai kebutuhan yang disepakati oleh


masing-masing pihak.

3. Pengesahan Hibah Lampiran MPHLBJS


1. PA/KPA mengajukan MPHL BJS dan SP3HL BJS secara 1. Surat Penetapan nomor register Hibah
bersamaan 2. BAST
2. PA/KPA mengajukan MPHLBJS sebesar pendapatan hibah 3. SPTMHL
yang telah diterima saja, apabila belum ada realisasi belanja Atas SP3HL BJS, KPPN mengesahkan SP3HLBJS
3. MPHLBJS diajukan minimal sekali dalam satu tahun dan Atas MPHLBJS yg diajukan dan pengesahan SP3HLBJS, KPPN
setinggi-tinggi sebesar perjanjian Hibah menerbitkan persetujuan MPHLBJS rangkap 3
4. MPHLBJS diajukan ke KPPN Mitra. 4. Lemb-1, kpd PA/KPA untuk mencatat realisasi Belanja Hibah
5. Lemb-2, dilampiri salinan SP2HL, kpd DJPPR (EAS) membukukan
pendapatan Hibah melalui server pertukaran data Kem.Keuangan
6. Lemb-3, pertinggal KPPN

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 13


1. K/L yang tidak melaporkan Hibah yang diterimanya kepada Menteri
Keuangan sebagaimana telah dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 2 (dua) tahun berturut-turut,
K/L tersebut dikenakan sanksi berupa tidak diperkenankan menerima
SANKSI Hibah yang penarikannya tidak melalui Kuasa BUN pada tahun-tahun
anggaran berikutnya.
2. dicabut apabila K/L telah melakukan perbaikan pengelolaan Hibah yang
dibuktikan dengan telah diselesaikannya rekomendasi BPK sebagaimana
tertuang dalam laporan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.

1. Penggunaan pendapatan Hibah yang tidak sesuai dengan perjanjian


(ineligible) atas pendapatan Hibah yang tidak diajukan register dan/atau
pengesahan oleh K/L, negara tidak menanggung atas jumlah ineligible
penggunaan pendapatan Hibah yang bersangkutan.

2. Penggunaan pendapatan Hibah yang tidak sesuai dengan perjanjian


PENDAPATAN HIBAH (ineligible) atas pendapatan Hibah yang telah diajukan register dan
YANG DIGUNAKAN
pengesahan oleh K/L, negara dapat menanggung atas jumlah ineligible
TIDAK SESUAI
PERJANJIAN penggunaan pendapatan Hibah yang bersangkutan melalui DIPA K/L yang
bersangkutan.

14
INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN
CURRENT ISSUE ATAS PELAKSANAAN PMK 99/PMK.05/2017 TENTANG APH

Kriteria Hibah

BAST

Surat Kuasa

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 15


CURRENT ISSUE

KRITERIA

1.Tidak dimaksudkan untuk dibayarkan kembali kepada


Pemberi Hibah;
2.Tidak disertai ikatan politik, serta tidak memiliki muatan
yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara;
3.Uang/Barang/Jasa atau Surat Berharga yang diterima dari
Pemberi Hibah digunakan untuk mendukung pencapaian
sasaran keluaran kegiatan satuan kerja penerima Hibah,
atau digunakan untuk mendukung penanggulangan keadaan
darurat

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 16


PRINSIP PENERIMAAN HIBAH
Pasal 2 Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2011 tentang Tatacara Pengadaan Pinjaman Luar
Negeri dan Penerimaan Hibah, menetapkan prinsip pengadaan pinjaman luar negeri dan
penerimaan hibah yaitu :

 Transparansi, yaitu proses penerimaan hibah dilakukan secara terbuka kepada pihak
yang berkepentingan;
 Akuntabilitas, yaitu penerimaan hibah dilakukan sesuai dengan prosedur yang
dapat dipertanggungjawabkan;
 Efisien dan efektif, yaitu penerimaan hibah dilakukan sesuai dengan tujuannya dan
biaya yang timbul dapat ditekan seminimal mungkin;
 Kehati-hatian, yaitu proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
mengutamakan kehati-hatian, dengan menghindari keputusan yang bersifat
spekulatif ;
 Tidak disertai ikatan politik, yaitu Penerimaan hibah tidak mempengaruhi kebijakan
politik Negara;
 Tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan Negara. 
CURRENT ISSUE

ISSUE BAST REGISTRASI HIBAH


PMK 99/PMK.05/2017

KL

DJPPR KANWIL DJPB

Pengajuan permohonan nomor Register, dilampiri:


• Perjanjian Hibah;
• Ringkasan Hibah; dan
• Surat kuasa/pendelegasian kewenangan untuk
menandatangani perjanjian Hibah.

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 18


Tidak terdapat
Naskah Perjanjian Hibah (NPH)
• Dalam hal tidak terdapat NPH maka BAST dapat
dipersamakan dengan NPH sepanjang didalamnya paling
kurang memuat : jumlah, peruntukan, ketentuan dan
persyaratan.
• Bentuk-bentuk naskah perjanjian atau yang dipersamakan :
a. MoU
b. Record of Discussion (RoD)
c. Letter of Intent (LoI)/Surat Keterangan
d. Grant Agreement
e. Subsidiary Agreement

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 19


CURRENT ISSUE

ISSUE SURAT
KUASA REGISTRASI HIBAH
PMK 99/PMK.05/2017

KL

DJPPR KANWIL DJPB

Pengajuan permohonan nomor Register, dilampiri:


• Perjanjian Hibah;
• Ringkasan Hibah; dan
• Surat kuasa/pendelegasian kewenangan
untuk menandatangani perjanjian Hibah.

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 20


Paragraf 2
Hibah Langsung
Pasal 63
1. Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa melakukan
penandatanganan Perjanjian Hibah.
2. Perjanjian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. jumlah;
b. peruntukan; dan
c. ketentuan dan persyaratan.

Pasal 15
Penjelasan terkait surat kuasa/pendelegasian kewenangan untuk
menandatangani perjanjian Hibah :
Tata Cara Penyelesaian Hibah Barang/Jasa Tahun Anggaran
Yang Lalu (TAYL)

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 23


HIBAH LANGSUNG BENTUK UANG/BARANG/JASA TAYL

KONSEP PENGESAHAN SECARA NORMAL


PENGESAHAN MENUNGGU SURAT DARI DJPB

B/J Uang

AKAN DISELESAIKAN LEBIH DULU

Hibah Barang/Jasa Dalam


TAYL 2017 dan tahun- Pembahasan
tahun sebelumnya

Satker agar melakukan


inventarisasi hibah uang
TAYL
Pengajuan nomor
register hibah

Proses Inventarisasi Hibah Uang TAYL memperhatikan :


- Apakah sudah/belum diregister?;
- Apakah sudah/belum Revisi DIPA?;
- Apakah sudah/belum Persetujuan Rekening?;
Pengesahan hibah - Apakah sudah/belum Pengesahan pada KPPN?;
- Apakah terdapat sisa hibah uang yang belum disetor ke
Pemberi Hibah atau Rek Kas Negara

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 24


TAHAPAN PENYELESAIAN HIBAH LANGSUNG BENTUK BARANG/JASA TAYL

PERSIAPAN
PENGESAHAN Ruang Lingkup
penyelesaian hibah
barang/jasa TAYL

Pencatatan (Input dlm


Aplikasi SIMAK/BMN)
TAYL

Pengajuan Permohonan

Tahapan Nomor Register dilampiri


Reviu APIP atas hibah
barang/jasa TAYL

Pengajuan SP3HL BJS /


MPHL BJS oleh Satker dan
Pengesahan SP3HL BJS /
MPHL BJS oleh KPPN

Pencatatan Hibah oleh


Satker setelah Persetujuan
MPHL BJS

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 25


TATA CARA PENYELESAIAN HIBAH LANGSUNG BENTUK UANG/BARANG/JASA TAYL (1)

RUANG
LINGKUP
Ruang lingkup pengesahan Hibah Langsung Bentuk
Barang/Jasa/Surat Berharga TAYL adalah hibah langsung
yang diterima pada tahun 2017 dan/atau tahun-tahun
sebelumnya namun belum dilakukan pengajuan nomor
register dan/atau pengesahan hibah

Ruang
Lingkup Penerimaan Hibah Langsung mengikuti prinsip dan kriteria
Penyelesaian hibah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar
Hibah
Negeri dan Penerimaan Hibah dan Peraturan Menteri
Barang/Jasa Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 tentang Administrasi
TAYL Pengelolaan Hibah

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 26


TATA CARA PENYELESAIAN HIBAH LANGSUNG BENTUK UANG/BARANG/JASA TAYL (2)

Satker Penerima Hibah Barang/Jasa TAYL melakukan :

Pencatatan barang (aset tetap/aset lainnya) yang diterima dari hibah ke dalam Aplikasi
SIMAK-BMN melalui menu Hibah Masuk dengan tahun perolehan sesuai Berita Acara
Serah Terima (BAST), sehingga akan terbentuk jurnal sebagai berikut:
D Aset Tetap/Aset Lainnya Rp. xxx  
K Aset Tetap/Aset Lainnya Yang Belum Diregister   Rp. xxx
1
D Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset Lainnya Non Revaluasi Rp. xxx  
K Akumulasi Penyusutan/Amortisasi xxx   Rp. xxx
D Beban Penyusutan/Amortisasi xxx Rp. xxx  
K Akumulasi Penyusutan/Amortisasi xxx   Rp. xxx

Melakukan Jurnal Penyesuaian pada Aplikasi SAIBA kategori 25 (hibah langsung)


sebagai berikut:
2 D Aset Tetap/Aset Lainnya Yang Belum Diregister Rp. xxx  
Pencatatan K Hibah Langsung Yang Belum Disahkan   Rp. xxx

Barang/Jasa Untuk hibah langsung bentuk jasa TAYL, sebelum dilakukan pengesahan satker
mencatat pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
3 D Koreksi Lainnya Rp. xxx  
K Hibah Langsung Yang Belum Disahkan   Rp. xxx

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 27


TATA CARA PENYELESAIAN HIBAH LANGSUNG BENTUK UANG/BARANG/JASA TAYL (3)

Satker mengajukan permohonan nomor register hibah ke :

 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk Hibah yang


berasal dari Dalam Negeri; atau
1
 Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko c.q. Direktorat
Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen untuk Hibah yang berasal dari Luar
Negeri.

Pengajuan permohonan nomor register hibah mengikuti ketentuan dalam


Pengajuan 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 dan dilampiri dengan
Permohona Hasil Reviu APIP Kementerian/Lembaga atas penerimaan hibah
langsung bentuk barang/jasa/surat berharga
n Nomor
Register Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atau Direktorat Jenderal
(Jika belum 3 Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menerbitkan surat penetapan nomor
mendapatkan register hibah mengikuti ketentuan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Nomor Register 99/PMK.05/2017.
Hibah)

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 28


TATA CARA PENYELESAIAN HIBAH LANGSUNG BENTUK UANG/BARANG/JASA TAYL (4)

Satker melakukan:

 Menerbitkan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung


Barang/Jasa/Surat Berharga (SP3HL-BJS)
 Menerbitkan Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat
Berharga (MPHL-BJS) (sesuai format) dan disebutkan pada uraian MPHL-BJS:
1 “Penerimaan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga pada
tahun 20xx)” serta memilih kode akun Pengesahan Hibah Tahun Anggaran
Yang Lalu (391133) pada kolom pendapatan pada Aplikasi SAS. Penerbitan
SP3HL-BJS dan MPHL-BJS agar diberi tanggal aktual

 Mengajukan SP3HL-BJS dan MPHL-BJS secara bersamaan ke KPPN mitra kerjanya


dengan dilampiri:
2 a) surat penetapan nomor register Hibah;
b) BAST; dan
Pengesahan a) SPTMHL

Hibah
KPPN melakukan:

 Penelitian dan pengujian SP3HL-BJS, MPHL-BJS beserta dokumen lampirannya


mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017.
3
 Pengesahan SP3HL-BJS dan penerbitan Persetujuan MPHL-BJS atau pengembalian
SP3HL-BJS dan MPHL-BJS tahun anggaran yang lalu.

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 29


TATA CARA PENYELESAIAN HIBAH LANGSUNG BENTUK UANG/BARANG/JASA TAYL (5)

Satker melakukan:

Satker merekam dokumen Persetujuan MPHL-BJS pada Aplikasi


SAIBA melalui menu Transaksi > Daftar MPHL-BJS dan Persetujuan
Pencatatan MPHL-BJS sehingga secara otomatis akan terbentuk jurnal sebagai
berikut:
Hibah setelan
D 218211 Hibah Langsung Yang Belum Disahkan Rp. xxx  
mendapatkan K 391133 Pengesahan Hibah Langsung Tahun   Rp. xxx
Persetujuan Anggaran Yang Lalu

MPHL BJS

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 30

Anda mungkin juga menyukai