Bahan Tayang Pola Dan Metode Analisis Kanwil DKI Jakarta - 9 Des 21
Bahan Tayang Pola Dan Metode Analisis Kanwil DKI Jakarta - 9 Des 21
9 Desember 2021
1
OVERVIEW
3. Pola Analisis
4. Metodologi
1 2
Sektor Pemerintahan/Fiskal
• Treasury adalah mikro Sektor Moneter dan ▪ Keempat sektor ini
fiskal atau bagian dari Keuangan mempengaruhi kondisi
makro fiskal Ekonomi makro
▪ Perubahan/pergerakan
suatu variabel dari
suatu sektor akan
3 4 mempengaruhi
variabel-variabel di
sektor lainnnya
Sektor Riil Sektor Eksternal
Sektor Eksternal (transmisi)
3
KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PEREKONOMIAN
National Accounts Government (Macro Fiscal)
1. Private Consumption 1. Revenue Treasury
2. Public Sector Consumption 2. Grants (Micro Fiscal)
3. Private Investment 3. Expenditures - Pelaksanaan Anggaran
4. Export of goods and non-factor services a. Current - Manajemen Kas
b. Capital - Manajemen utang
5. Imports of goods and non-factor services - Manajemen investasi
4. Deficit or surplus
- BLU
5. Financing - Akuntansi Pelapran
a. Domestic Financing
Current Account ▪ Banking sector
1. Export ▪ Nonbanking sector
b. External Financing
2. Import
3. Services
4. Transfers Monetary Account Deposit Money Banks
Capital and Financial Account 1. Net International Reserves 1. Net Foreign Assets
2. Net Domestic Asset 2. Bank Reserves
1. Direct Investment
3. Credit to public sector 3. Net Domestic Assets
2. Medium/Long-Term Capital
4. Credit to banks 4. Credit to public sector
3. Short-Term Capital
5. Other assets 5. Credit to private sector
Deficit or Surplus 6. Reserve Money 6. Other assets
7. Liabilities with monetary
Change in International Reserves authorities
8. Liabilities with the private sector
4
Contoh Pengaruh Pergerakan Variable dan
Transmisinya
• Pelebaran defisit pada SEKTOR PEMERINTAHAN mengakibatkan kebutuhan akan
pembiayaan, misalnya obligasi yang sangat berdampak pada SEKTOR KEUANGAN.
Dampak terhadap sistem perbankan utamanya mempengaruhi komposisi aset
perbankan.
• Adanya burden sharing antar SEKTOR PEMERINTAHAN dan SEKTOR MONETER
(Bank Sentral) mengakibatkan perubahan dalam Neraca Bank Sentral
• Adanya stimulus fiskal di SEKTOR PEMERINTAHAN berdampak pada isu likuiditas
pada SEKTOR KEUANGAN (perbankan) yang berakibat pada isu insolvency.
• Pemberian subsidi Pemerintah (SEKTOR PEMERINTAHAN) melalui perbankan
(SEKTOR KEUANGAN) menimbulkan isu kualitas pinjaman (loan quality) yang
berdampak pada kinerja perbankan.
Contoh Pengaruh Kebijakan Fiskal terhadap
Makroekonomi
• Kebijakan fiskal mempengaruhi Aggregate Demand (PDB=C+I+G+X-M)
❖Pajak mengubah insentif, mendistorsi perilaku konsumsi dan investasi masyarakat
❖Belanja mendistorsi perilaku melalui transfer dan subsidi, dapat meningkatkan C dan
I bahkan memengaruhi harga dan sektor riil
• Defisit/surplus mempengaruhi Aggregate Demand
• Defisit/surplus dan pembiayaan mempengaruhi Balance of Payment dan Sektor
moneter.
• Kebijakan fiskal mempengaruhi Aggregate Supply
• Pajak dapat menurunkan penawaran tenaga kerja, investasi dan tingkat produksi
privat
• Belanja dapat menggeser produksi, konsumsi
• Tipe pembiayaan dapat mempengaruhi tingkat bunga yang berpengaruh pada
investasi dan barang-barang yang sensitif terhadap tingkat bunga.
METODOLOGI
Kuantitatif Kualitatif
- Angka - Kata
- Riset ekstensif - Riset intensif
- Menguji hipotesis /teori - Membangun hipotesis/teori
- Eksperimen, survei - FGD, wawancara
- Penekanan pada variabel dan pengukuran hubungan - Penekanan pada kejadian, fenomena dan proses, variabel
sukar diukur
- Jumlah sampel yang lebih banyak - Jumlah sampel yang lebih sedikit
- Deduktif - Induktif
- Prediksi - Interpretasi
- Dapat digeneralisasi - Tidak dapat digeneralisasi, konteks spesifik
3 Sektor Eksternal
- Model Balance of Payment GDP = C + G + I + X–M, X–M = balance on goods and
services in the balance of payments)
- Model External Growth
4 Model Moneter
- Model inflasi
- Model nilai tukar
- Modal credit cycle (Permintaan kredit ↑
𝑁𝑃𝐿, 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 , 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 ↓, 𝑑𝑠𝑡 𝑑𝑠𝑡
5 Model Makroekonomi
- Input‐Output (IO)
- Model General Equilibrium (CGE)
- Shift share
- Analisis Kuadran
BAGAIMANA PENDEKATAN MODEL TREASURY
Pendekatan model Treasury umumnya menggunakan data APBN dan APBD, sehingga pendekatan kuantatif bisa
dipertimbangkan menjadi salah satu pendekatan utama.
Pendekatan model Treasury dengan menggunakan paradigma kuantitatif dapat dikembangkan secara bertahap
setelah tahapan pemetaan dan analisis antar variabel Treasury (berdasarkan teori/konsep/studi pendahuluan)
dan transmisinya telah dilakukan
INPUT
PROSES OUTPUT OUTCOME
(Belanja APBN)
Efisiensi
Ekonomis
Efektivitas
• Berbeda dengan Value for Money Study dari Instansi Penganggaran, maka
Treasury fokus pada studi efisiensi operasional (bukan efisiensi alokatif/agregat)
• Efisiensi operasional fokus pada tingkat efisiensi
• Efisiensi alokatif fokus pada tingkat efektivitas
• Efisiensi agregat fokus pada disiplin fiskal
14
POLA ANALISIS
Keterkaitan Fungsi Perbendaharaan dengan sektor-sektor dalam
perekonomian dapat diidentifikasi dengan melakukan:
15
1 01
Day TREASURY-SEKTOR FISKAL
+ Defisit + Hutang
+
Treasury
Realisasi APBN Surplus/Defisit Pembiayaan
- Surplus + Investasi -
+ Konsumsi
Pemerintah + -
Revisi DIPA
Realisasi APBN Surplus/Defisit
Pendapatan PNBP
Konsumsi
- Pemerintah - +
16
2 01
Day TREASURY-SEKTOR RIIL
- Realisasi APBN +
Treasury
Sektor Pariwisata:
• Jumlah wisatawan mancanegara,
Devisa negara
- domestik, jumlah hunian hotel, tenaga
kerja di sektor perhotelan + meningkat
Sektor Perdagangan:
Kesejahteraan
-
• Jumlah usaha perdagangan, modal usaha
perdagangan, omzet usaha perdanganan, + UMKM
tenaga kerja di sektor perdagangan meningkat
17
3 01
Day TREASURY-SEKTOR MONETER
+
Konsumsi
Treasury
+
+ + -
Realisasi APBN
Infasi Suku Bunga Investasi
(Belanja Modal)
- - +
-
MODEL DAPAT DITAMBAHKAN KOMPLEKSITASNYA
18
Kriteria Rekomendasi Efektif bergantung pada
Kredibilitas Kajian
• Riset empiris: pendekatan umum dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pengalaman sehingga dapat diterima dan harus diuji
sebelum dianggap sebagai pengetahuan
• Validitas
• Seberapa akurat metode yang digunakan dalam mengukur apa yang dimaksudkan
• Construct validity (diterapkan dalam penelitian kuantitatif: apakah ukuran yang dipakai mencerminkan konsep. Misalnya apakah IQ test benar-benar dapat
mengukur perbedaan kepintaran?
• Internal validity (kausalitas)
• External validity (generalisasi)
• Realiabilitas
• Konsistensi dari ukuran yang digunakan
• Dapat direplikasi
• Applicable (dapat diterapkan dan relevan)
• Transferrable (dapat diterapkan dalam konteks yang berbeda/dapat digeneralisasi)