Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI MAKRO

Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester


2020 / 2021

Penguji:

Prof. Dr. Bandi, MSi, Ak


Lukman Hakim, SE, MSi, Ph.D

Oleh:

Bambang Hadi Waluya


T 8820080003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2021
2

NO 1
Pertanyaan

1. Ekonomi Makro adalah membahas tentang kondisi ekonomi secara agregat, berkaitan dengan hal itu
jelaskan pertanyaan di bawah ini

a. Pelaku ekonomi yang menggerakan perekonomian dalam suatu negara terdiri dari rumah tangga,
pemerintah, dan perusahaan. Jelaskan peran dan hubungan ketiga pelaku ekonomi tersebut
dengan menggunakan circular flow diagram!

b. Uraikan juga empat (4) tujuan dari makro ekonomi dan empat (4) kebijakan untuk mencapai tujuan
tersebut?

Jawaban:

A. CIRCULAR FLOW DIAGRAM

Pelaku ekonomi yang menggerakan perekonomian dalam suatu negara terdiri dari rumah tangga,
pemerintah, dan perusahaan. Peran dan hubungan ketiga pelaku ekonomi tersebut dapat dijelaskan
dalam circular flow diagram:

Keterangan :
1. Subsidi barang /
jasa pemerintah
2. Pajak
3. Subsidi barang /
jasa pemerintah
4. Pajak
5. Kebutuhan faktor
produksi
6. Balas jasa atas
faktor produksi
7. Kebutuhan barang
dan jasa
8. Balas jasa atas
barang jasa
3

Arus yang terjadi karena adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat
digambarkan pada adanya 4 arus

Arus 1 : Arus faktor produksi

▪ Rumah tangga menyerahkan faktor produksi kepada perusahaan

Arus 2 : Arus balas jasa faktor produksi

▪ Penerimaan balas jasa atas penjualan faktor produksi

Arus 3 : Arus balas jasa barang dan jasa

• Penerimaan balas jasa atas penjualan barang dan jasa

Arus 4 : Arus faktor produksi

▪ Perusahaan menyerahkan barang dan jasa kepada rumah tangga

B. EMPAT TUJUAN MAKRO EKONOMI DAN EMPAT (4) KEBIJAKAN UNTUK


MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT?

Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui:
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
3. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
4. Menghindari masalah inflasi

1. Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Angka pengangguran yang tinggi di sebuah negara akan berdampak buruk untuk negara tersebut.
Pengangguran yang tinggi akan menjadi beban ekonomi negara. Kebijakan ekonomi makro mengatur
agar lapangan pekerjaan tercipta sehingga mampu menekan angka pengangguran dalam suatu negara.

Contoh kebijakan:
4

▪ Kebijakan cipta lapangan kerja: Program ini memberikan lapangan pekerjaan bagi para
masyarakat lokal berbasis proyek. Nantinya masyarakat akan diberikan upah sesuai dengan
kerjanya.

▪ Tujuan kebijakan ini adalah:

o Meningkatkan kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan di masyarakat.

o Menjaga stabilitas perekonomian

o Membantu pemerataan distribusi pendapatan.

2. Ekonomi yang Stabil

Perekonomian yang stabil dalam suatu negara termasuk dalam tingkat pendapatan, lapangan
pekerjaan, dan juga kestabilan harga barang dalam negara tersebut. Ekonomi makro memiliki tujuan
agar harga barang dan juga lapangan pekerjaan selalu stabil. Hal ini juga akan berdampak baik untuk
suatu negara.

Contoh kebijakan:

▪ Program Tax Amnesty untuk mendongkrak penerimaan negara dari pajak.

3. Neraca Pembayaran Seimbang

Setiap negara pasti melakukan transaksi dengan negara lain. Hal ini juga bisa mempengaruhi ekonomi
suatu negara. Maka dari itu neraca pembayaran juga harus seimbang. Beberapa hal penting yang perlu
diketahui dalam neraca pembayaran adalah neraca perdagangan, transaksi berjalan, dan lalu lintas
moneter.

Contoh kebijakan:

▪ Kebijakan Free Trade Agreement

4. Produksi dalam Negeri yang Tinggi

Tinggi atau rendah suatu produksi dalam negeri tergantung ada investasi yang masuk ke dalam negara
tersebut. Agar bisa meningkatkan produksi dalam negeri, suatu negara harus memiliki investasi yang
tinggi serta meningkatkan produktivitas masyarakat. Dengan meningkatnya produktivitas, pendapatan
juga akan meningkat dan produksi dalam negeri bisa ditingkatkan dengan baik.

Contoh kebijakan:

▪ Kebijakan pemberian insentif kepada pengusaha UMKM


5

No 2

Pertanyaan

Pemahaman terhadap data menjadi penting dalam studi tentang ekonomi makro, berkaitan dengan
itu jawablah pertanyaan di bawah ini:

a. Apakah bedanya data ekonomi yang bersifat flow dan stock? Jelaskan juga data yang bersifat
riil dan nominal?

b. Bagaimana cara menghitung inflasi dan pertumbuhan, berikan contohnya!

Jawaban:

A.1. BEDA DATA EKONOMI YANG BERSIFAT STOCK DAN FLOW

Stock Flow

Definisi merupakan kuantitas pada merupakan kuantitas dari suatu


sebuah variabel ekonomi yang variabel ekonomi untuk suatu periode
berkaitan dengan titik waktu atau waktu tertentu.
yang diakumulasikan dalam suatu
waktu.

Dimensi Tidak berdimensi waktu Berdimensi waktu


waktu (berubah berdasarkan waktu)
Contoh a person’s wealth a person’s saving
numbers of people with college numbers of new college graduates
degress the government budget deficit
the government debt
Uang Uang biasanya merupakan Uang manakala dibelanjakan menjadi
variabel stock. variabel flow.

Kekayaan Kekayaan merupakan stock Pendapatan adalah flow.


/pendapatan

Tabungan total tabungan pada suatu hari Tabungan bagi seseorang dalam
adalah stock. hitungan bulan adalah flow
6

Stock Flow

Hutang Hutang pemerintah merupakan defisit berjalan pemerintah merupakan


stock sebuah flow dan pinjaman yang belum
dibayarkan adalah sebuah stock.

Interpolasi Jika jenis ada adalah stock maka jika jenis data adalah flow (seperti
data dapat diinterpolasi misalkan data jumlah uang beredar, nilai tukar, suku
tahunan diubah menjadi bunga) maka tidak bisa diinterpolasi
kuartalan atau bulan (seperti data
utang luar negeri, pengeluaran
pemerintah, pendapatan
nasional/GDP)

Perubahan Stock dan Flow:

Sebuah stock dapat berubah karena adanya flow, akan tetapi ukuran dari flow-flow yang ada dapat
ditentukan dari dirinya dengan adanya perubahan pada stock. Hal ini dapat dijelaskan dengan mengkaji
hubungan antara stock pada modal dan flow pada investasi.

Stock pada modal dapat meningkat dengan meningkatnya flow dalam investasi, atau dengan
perbedaan antara flow produksi dari modal barang baru dan konsumsi atas barang-barang kebutuhan.
Di sisi lain, flow investasi pada dirinya sendiri bergantung pada ukuran dari stock modal. Akan tetapi
stock-stock dapat mempengaruhi flow-flow apabila periode waktunya terlalu lama dan perubahan
yang diinginkan pada stock dapat dirancang. Dengan demikian, flow tidak dapat dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan pada stock dalam jangka pendek.

Beberapa variabel makro seperti impor, ekspor, upah, pendapatan, pembayaran pajak, tunjangan
sosial dan dividen senantiasa konsep flow. Sebagai flow maka tidak memiliki kaitan dengan stock secara
langsung akan tetapi dapat mempengaruhi stock lain secara tidak langsung, Misalnya impor dapat
mempengaruhi stock pada barang modal.

A-2. DATA YANG BERSIFAT RIIL DAN NOMINAL


Data bersifat nominal adalah data yang didasarkan pada nilai mata uang . Sedangkan bersifat riil
data yang didasarkan pada nilai harga
7

Contoh:

▪ Pendapatan nominal (nominal income) adalah penghasilan dalam bentuk uang. Kadang ini juga
disebut pendapatan uang atau dalam bahasa Inggrisnya money income.
▪ Pendapatan riil adalah pendapatan dalam bentuk barang, yakni seberapa banyak uang yang kita
miliki dapat membeli barang.

B.1. CARA MENGHITUNG INFLASI BERIKUT CONTOHNYA


Angka inflasi dihitung berdasarkan indeks harga komoditas tertentu dari tahhun ke tahun, berdasarkan
indikator harga. IHK (Indeks Harga Konsumen) merupakan nilai yang digunakan untuk menghitung
perubahan harga rata-rata terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

Angka inflasi juga bisa dihitung dengan menggunakan GNP atau PDB deflator. GNP atau PDB deflator
diperoleh dengan membandingkan GNP atau PDB yang diukur berdasarkan harga yang berlaku (GNP
atau PNB nominal) terhadap GNP atau PDB harga konstan (GNP atau PNB riil)

In = inflasi
IHKn = Indeks Harga Konsumen tahun dasar (biasanya diberi nilai
100)
IHKn-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya
Dfn = GNP atau PDB deflator berikutnya
Dfn-1 = GNP atau PDB deflator tahun sebelumnya

Contoh:

• IHK BBM tahun 2008= Rp4.000 per liter

• IHK BBM tahun 2019= Rp6.550 per liter

Cara menghitung inflasi: Dari 2008 – 2019: kira-kira 11 tahun.

In = (Rp6.550 – Rp4.000)/Rp6.550 x 100 → Inflasi 38,8%

In = 0,389 x100 = 38,9% Kira-kira per tahun adalah 3.5% per tahun
8

B.2. CARA MENGHITUNG PERTUMBUHAN, BERIKUT CONTOHNYA


Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika ditandai dengan kenaikan PDB atau
GDP negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat terjadi jika jumlah produksi barang dan jasa
meningkat.

PDB = Produk Domestik Bruto

GDP : Gross Domestik Product

Perhitungan jumlah produksi barang dan jasa suatu negara cukup sulit untuk dilakukan. Sehingga,
angka yang digunakan untuk menaksir perubahan output berupa barang dan jasa produksi adalah nilai
uang (moneter). Nilai tersebut tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga
konstan, karena pengaruh perubahan harga atau inflasi telah dihilangkan. Penghitungan atau
pengukuran pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilakukan setiap saat karena pengumpulan data PDB
sangat sulit dilakukan.

Biasanya, perhitungan PDB atau GDP Dilakukan dalam kurun waktu triwulanan dan tahunan untuk satu
periodenya. Cara menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi dapat digunakan menggunakan rumus
menghitung pertumbuhan ekonomi berikut ini:

Jika interval waktunya lebih dari satu periode, penghitungan tingkat pertumbuhan ekonomi dapat
menggunakan persamaan eksponensial berikut.

Contoh:

PDB negara X pada tahun 2016 sebesar 40 miliar dan tahun 2017 meningkat menjadi Rp43,2 miliar. Dengan
demikian pertumbuhan ekonomi yang dicapai negara X adalah ….
9

Pembahasan:

Nilai pertumbuhan ekonomi Gt adalah

PBD2016 adalah 40 M
PDB2017 adalah 43,2 M

NO 3
Pertanyaan

Keynesian Cross adalah fondasi dari teori ekonomi makro yang dikemukakan pertama kali oleh J.M Keynes,
berkaitan dengan itu jawablah pertanyaan di bawah ini:

a. Pandangan Keynes sering juga dianggap sebagai pendekatan demand side economics jelaskan!

b. Demand side economics sering dianggap kritik terhadap paham klasik yang juga sering disebut
sebagai supply side economics, uraikan!

Jawaban:

a. Pandangan Keynes sering juga dianggap sebagai pendekatan demand side economics jelaskan!

Pandangan Keynes - Keynesian Cross


10

Keynesian Cross adalah relasi antara kurva AE (Actual Expenditure) atau pengeluaran aktual dan kurva PE
(planned Expenditure ) dimana AE merupakan jumlah riil dari rumah tangga, perusahaan dan pemerintah
untuk belanja.sedangkan PE adalah rencana pengeluaran dari rumah tangga, perusahaan dan pemerintah
untuk belanja.

Demand-side economics adalah teori makroekonomi yang berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
paling efektif diciptakan oleh permintaan yang tinggi untuk produk dan layanan. Menurut ekonomi sisi
permintaan, output ditentukan oleh permintaan efektif. Pengeluaran konsumen yang tinggi mengarah
pada ekspansi bisnis yang menghasilkan peluang kerja yang lebih besar. Tingkat pekerjaan yang lebih
tinggi menciptakan multiplier effect yang selanjutnya mendorong permintaan agregat menuju
pertumbuhan ekonomi yang lebih besar

Pandangan Keynes dianggap sebagai pendekatan demand side economics karena mengandung arti

1. Semakin banyak jumlah yang dibelanjakan, semakin banyak pula output barang dan jasa yang bisa
terjual
2. Semakin banyak kuantitas penjualan dari perusahaan maka semakin banyak serapan tenaga kerja.

b. Demand side economics sering dianggap kritik terhadap paham klasik yang juga sering disebut sebagai
supply side economics
11

SUPPLY SIDE ECONOMICS Sedangkan DEMAND SIDE ECONOMICS


▪ pertumbuhan ekonomi paling efektif ▪ Keringanan pajak bagi orang kaya hanya
diciptakan dengan menurunkan pajak dan menghasilkan sedikit manfaat ekonomi, karena
mengurangi regulasi sebagian besar uang tambahan tidak
digunakan untuk barang atau jasa.
▪ Peningkatan belanja pemerintah akan
membantu menumbuhkan ekonomi dengan
memacu peluang kerja tambahan

NO 4
Pertanyaan

”Inflation is always and every where monetary phenomenon, berkaitan dengan hal itu jawablah pertanyaan
di bawah ini

a. Jelaskan konsep inflasi berdasarkan pernyataan di atas! Selain itu uraikan pula penyebab inflasi dari
sudut demand pull dan cost push?

b. Uraikan hubungan Inflasi dengan pengangguran dalam kurva Phillips? Dan jelaskan juga apa yang
disebut dengan Okun’s Law?

Jawaban:

A1. KONSEP INFLASI BERDASARKAN PERNYATAAN:”INFLATION IS ALWAYS AND


EVERY WHERE MONETARY PHENOMENON”
Sumber inflasi adalah tingkat pertumbuhan uang beredar yang tinggi dengan terlalu banyak uang dan
terlalu sedikit barang. Proposisi bahwa inflasi adalah hasil dari tingkat pertumbuhan uang yang tinggi
didukung oleh bukti dari episode inflasi di seluruh dunia.
12

A2. PENYEBAB INFLASI: DEMAND PULL


▪ Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang
ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Karena keinginan
yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih
tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.

▪ Kenaikan permintaan barang dan jasa disebabkan: kenaikan jumlah uang yang beredar,
kenaikan belanja pemerintah, dan penurunan tingkat pajak.

▪ Sehingga, permintaan masyarakat atas barang dan jasa menjadi naik volumenya, harganya pun
akan terus meninggi.

A3. PENYEBAB INFLASI: COST PUSH


▪ Inflasi ini disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu
tertentu secara terus menerus.

▪ Biasanya inflasi jenis ini dipengaruhi desakan biaya faktor produksi yang terus meningkat,
kelangkaan produksi, dan/atau kelangkaan distribusi.

▪ Cost push inflation merupakan inflasi yang tinggi yang diakibatkan oleh kontraksi ekonomi,
dalam hal ini kegiatan perekonomian mengalami penurunan sehingga perputaran uang
berkurang dan harga-harga mengalami kenaikan.

▪ Tingkat harga yang terkerek naik mengakibatkan harga-harga bahan dan faktor produksi
mengalami peningkatan.

▪ Dengan meningkatnya harga-harga faktor produksi, maka pendapatan nasional pun


mengalami penurunan dan akan kembali menekan pertumbuhan ekonomi. T

▪ ingkat inflasi yang tinggi yang diakibatkan oleh cost push inflation akan menggerus pendapatan
dan daya beli masyarakat secara keseluruhan dan signifikan.

▪ Cost push inflation akan mengakibatkan berkurangnya lapangan pekerjaan dan bertambahnya
angka kemiskinan.

B1. HUBUNGAN INFLASI DENGAN PENGANGGURAN DALAM KURVA PHILLIPS


▪ Hubungan tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran untuk JANGKA PENDEK dapat
dijelaskan dengan menggunakan Kurva Philip, yang dikemukakan oleh A.W. Philip (saat
digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap korelasi antara pengangguran dengan
upah dan inflasi di Inggris pada tahun 2008-2009).
13

▪ Dalam jangka pendek, tingkat inflasi berkorelasi negatif dengan tingkat pengangguran. Tingkat
pengangguran yang rendah dapat dicapai ketika tingkat inflasi relatif tinggi. Sebaliknya, tingkat
inflasiakan rendah ketika tingkat pengangguran relatif tinggi.

▪ Dalam kurva Phillips digambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat
pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya
kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agregat, maka sesuai dengan teori
permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka
untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan
menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat
meningkatkan output).

▪ Kurva Phillips mewakili hubungan antara tingkat


inflasi dan tingkat pengangguran. Phillips
menemukan hubungan terbalik yang konsisten,
ketika tingkat pengangguran tinggi, upah
meningkat perlahan. Ketika pengangguran
rendah, upah naik dengan cepat.

▪ Phillips menduga bahwa semakin rendah


tingkat pengangguran, semakin ketat pasar
tenaga kerja dan oleh karena itu, perusahaan
harus menaikkan upah untuk menarik tenaga kerja. Pada tingkat pengangguran yang lebih
tinggi, tekanan mereda.

B2. OKUN’S LAW?


Hukum Okun:

▪ Hukum Okun menunjukkan adanya hubungan antara pengangguran dan pertumbuhan


ekonomi.

▪ Hukum Okun menjelaskan bahwa tingkat pengangguran memiliki hubungan negatif dengan
GDP riil. Peningkatan pengangguran cenderung dikaitkan dengan rendahnya pertumbuhan
GDP riil. Ketika pengangguran meningkat, maka GDP riil cenderung tumbuh lebih lambat atau
bahkan turun.

▪ Pertumbuhan GDB riil pada umumnya meningkat dengan persentase yang lebih besar daripada
penurunan pengangguran.

▪ Okun menemukan bahwa rasio perubahan proporsional atas output dan pengangguran adalah
sekitar 3. Atau, untuk setiap 1% peningkatan pengangguran, akan ada penurutnan 3% dalam
PDB riil. Begitu juga sebaliknya, ketika pengangguran tuurun 1%, akan ada kenaikan dalam PDB
riil sebesar 3%.
14

▪ Namun.... ternyata hubungan kedua variabel tersebut cenderung bervariasi dari waktu ke
waktu dan selama siklus bisnis. Jadi nilai persentase tidak mutlak hanya di 1% dan 3% saja.

NO 5
Pertanyaan

Krisis ekonomi sudah terjadi berkali mendera Indonesia seperti krisis Asia tahun 1997/1998, krisis global
2008 dan krisis ekonomi 2020 akibat pandemic dewasa ini, berkaitan dengan itu jawablah pertanyaan di
bawah ini:

a. Uraikan momentum dan trigger krisis Asia tahun 1997/1998, mengapa krisis ekonomi sangat
berat bagi perekonomian Indonesia, bagaimana langkah pemerintah untuk mengatasinya?

b. Uraikan juga krisis ekonomi pada tahun 2008, sedalam apa krisis global itu berdampak kepada
Indonesia, bandingkan dengan dampak yang mungkin akan kita terima dengan krisis ekonomi
2020 ini?

Jawaban:

A1. URAIKAN MOMENTUM DAN TRIGGER KRISIS ASIA TAHUN 1997/1998

▪ Krisis keuangan Asia 1997/1998 adalah salah satu peristiwa ekonomi yang sangat signifikan dalam
sejarah ekonomi dunia.

▪ Krisis dimulai pada awal Juli 1997, ketika mata uang Thailand (Baht) jatuh. Pemerintah Thailand saat itu
terbeban dengan besarnya hutang luar negeri, ditambah dnegan besarnya para spekulan mata uang
terhadap cadangan devisa di negaranya.

▪ Krisis ini kemudian berdampak di Korea Selatan, Indonesia, Filipina dan Malaysia, hingga mendalam.
Depresiasi mata uagn dan resesi eknomi terjadi dan mengancam pertumbuhan ekonomi negara-negara
di Asia.

▪ Sistem keuangan domestik Thailand yang lemah, menyebabkan lonjakan arus modal ke bankk-bank
dalam negeri serta perusahaan yagn melakukan peminjaman dana jangka pendek dalam valuta asing
15

besar-besaran ke luar negeri. Hal ini akhirnya mengakibatkan utang luar negeri melebihi nilai cadangan
devisa.

▪ Akibatnya Thailand kekurangan daya saing → tercermin dari menurunnya eksport dan meningkatnya
defisit transaksi berjalan. Thailand mengurangi cadangan devisa sebagai sebuah upaya untuk
mempertahankan mata uangnya, namun nilai Baht trhadap dollar Amerika terus merusot,
menyebabkan hutang luar negeri meroket dan memicu krisis.

▪ Krisis ekonomi tersebut menyentak banyak pihak, mengingat pencapaian fantastis negara seperti
Thailand, Malaysia dan Korea Selatan. Pada saat terjadinya krisis, modal asing yang masuk ke kawasan
Asia merupakan separuh dari keseluruhan modal asing di dunia.

▪ Modal Asing masuk dengan cepat tanpa disertai kehati-hatian. Di tengah derasnya modal yang masuk,
Thailand pada waktu sebelum krisis menetapka nilai tukar yang sejalan dnegan dollar AS, sehingga
resiko nilai tukar pada saat itu seringkali diabaikan.

Menurut Stanley Fischer, ada tiga penyebab krisis yang terjadi di Asia pada saat itu, yaitu:

1. Kegagalan meredam inflasi di Thailand dan negara lain di Asia akibat meningkatnya defisit sekotr
eksternal dan melambungnya harga properti dan saham.

2. Penggunaan sistem nilai tukar tetap (pegged exchange rate) yang terlalu lama sehingga mendorong
melonjaknya utang luar negeri, meningkatkan exposure terhadap resiko nilai tukar baik sektor
keuangan maupun korporasi.

3. Buruknya kualitas kredit perbankan

4. Adanya jaminan terselubung dari pemerintah Thailand kepada lembaga keuangan yang
memberikan kredit penuh resiko yang pada akhirnya menimbulkan moral harzard dimana lembaga
keuangan cenderung menyalurkan dana pinjaman daripada memperkuat permodalannya.

A2. MENGAPA KRISIS EKONOMI SANGAT BERAT BAGI PEREKONOMIAN


INDONESIA (1997/1998)

Hal ini, karena krisis 1998 di Indonesia tersebut yang pada awalnya hanya merupakan krisis ekonomi,
kemudian menjalar hingga menjadi krisis sosial hingga politik.
16

1. Anjloknya Nilai Rupiah Terhadap Dolar AS

▪ Indikasi akan terjadinya krisis moneter sebenarnya sudah tercium sejak 1997. Tepatnya di
bulan Agustus tahun 1997, mata uang rupiah terlihat merosot dan mencapai titik terendahnya
pada bulan September.

▪ Jika bulan-bulan sebelumnya nilai rupiah berada di angka Rp2.380 per dolar, hanya dalam
kurun waktu satu tahun nilai rupiah babak belur dan mengalami depresiasi mencapai 600%.
Pada bulan Juli 1998, 1 dolar AS dihargai Rp16.650. Meski begitu, tanggal 31 Desember 1998
nilai rupiah mulai menguat ke angka Rp8.000 per dolar.

▪ Sejak nilai tukar rupiah melayang, beberapa sektor lainnya ikut carut marut. Di sektor ekonomi dan
perbankan, anjloknya nilai rupiah secara signifikan membuat pasar modal dan pasar uang ambles.
Tingginya suku bunga juga menjadi penyebab sejumlah bank di Indonesia mengalami
kebangkrutan. Surat utang pemerintah pun ikut lengser di bawah junk.

2. Naiknya harga dan meningkatnya pengangguran

▪ Krisis moneter 1998 membuat harga jual barang-barang makin melesat. Sejumlah perusahaan
berskala kecil dan besar pun tak luput terkena imbas krismon. Tercatat, sekitar 70% perusahaan
berstatus bangkrut di pasar modal. Kondisi ini kemudian membuat pelaku industri harus melakukan
PHK yang menyebabkan gelombang besar pengangguran sebanyak 20 juta orang.

▪ Tingginya angka pengangguran ditambah daya beli masyarakat yang menurun turut membuat garis
kemiskinan meningkat. Di tahun 1998, pendapatan per kapita dikabarkan menciut jadi 610 dolar.
Sektor ekspor yang semula diandalkan untuk menjadi penyelamat di tengah krismon justru lesu
akibat beban utang dan ketergantungan komponen impor.

3. Besarnya Angka Utang Luar Negeri Swasta

▪ Persoalan kedua yang menjadi akar terjadinya krisis moneter 1998 adalah besarnya utang luar
negeri swasta. Per Maret 1998, total utang luar negeri dikabarkan tembus hingga 138 miliar
dolar AS, sekitar 72,5 miliar dolar AS merupakan utang swasta. Kabar buruknya lagi, dua
pertiganya adalah utang jangka pendek dan jatuh tempo pada tahun 1998.

▪ Tak berhenti sampai di situ, cadangan devisa saat itu tersisa 14,44 miliar dolar AS sehingga tak
cukup untuk membayar utang sekaligus bunganya. Inilah yang kemudian membuat nilai tukar
rupiah mendapat tekanan berat.

4. Krisis Kepercayaan Pasar dan Masyarakat

▪ Efek bola salju krismon pun semakin terasa seiring rontoknya kepercayaan pasar dan
masyarakat akibat kebijakan pemerintah yang plin-plan dalam menangani krismon.
17

▪ Di sisi lain, kesehatan Presiden Soeharto yang semakin memburuk membuat suksesi
mengalami ketidakpastian.

▪ Investor asing pun enggan memberi bantuan finansial secara cepat.

5. Paket Solusi IMF yang Berujung Kegagalan

▪ Sebagai organisasi dana moneter internasional, IMF sempat memberikan beberapa solusi
untuk membantu Indonesia dalam menanggulangi krismon. Alih-alih membawa dampak
positif, paket reformasi keuangan yang diajukan IMF justru membuat nasabah melakukan
penarikan dana besar-besaran.

▪ Kondisi ini membuat bank terbatas dalam memberikan pinjaman, sementara itu Bank
Indonesia harus menggelontorkan banyak dana untuk mencegah krisis bertambah parah.

A3. BAGAIMANA LANGKAH PEMERINTAH UNTUK MENGATASINYA? (1997/1998)


Pemerintah melakukan hal-hal berikut:

1. Melakukan stimulus dengan menaikkan tingkat bunga


2. Bank Indonesia melakukan ekspansi BLBI
3. Rekontruksi pada sektor perbankan

B1. URAIKAN KRISIS EKONOMI PADA TAHUN 2008


Krisis tahun 2008 terjadi di AS dan Eropa yang menjadi pusat keuangan dunia. Hampir seluruh produk
keuangan berasal dari AS kemudian dijual ke negara-negara di seluruh dunia. Kredit perumahan kelas dua
di AS sebagai awal terjadinya krisis, dibeli oleh berbagai negara yang percaya bahwa daya tahan ekonomi
AS jauh lebih kuat dari negara lainnya, karena AS memiliki sumber daya keuangan yang sangat besar. Namun
kenyakinan tersebut salah seiring dengan macetnya kredit perumahan. Pembelian produk keuangan oleh
berbagai negara inilah yang menjadikan krisis tahun 2008 memiliki dampak yang sangat luas, tidak hanya
AS tapi juga di banyak negara lainnya.

Mengapa krisis ini bisa meluas secara global? Faktor-faktor apa yang mempengaruhinya?

▪ Pertama, tata keuangan global yang berporos ke AS. Produk derivative yang diproduksi oleh AS
dijual ke berbagai negara dalam berbagai bentuk. Mulai dijual di pasar modal dengan prinsip pasar
bebasnya sampai menjadi instrument pembangunan, seperti utang luar negeri yang sarat dengan
muatan politis. Hampir tidak ada negara yang tidak memiliki hubungan keuangan dengan AS. Inilah
18

yang menjadi krisis tahun 2008 menjadi krisis yang meluas secara global karena krisis bersumber
dari AS.
▪ sistem ekonomi dan perdangangan global. Banyak negara di dunia membuka pasarnya bagi
korporasi besar. Membiarkan mereka mengembangkan ekonomi tanpa memberikan perlindungan
ke ekonomi rakyat dan membiarkan rakyatnya menjadi buruh. Membiarkan pendapatan
bergantung dari hasil pembelian barang di negara luar. Bangunan ekonomi inilah yang menjadikan
struktur ekonomi rentan akan krisis. Ini yang menyebabkan banyak negara yang terkena imbas dari
krisis di AS karena banyak korporasi besar AS yang ikut bangkrut akibat krisis yang menguasai
perekonomian di negara-negara tersebut.
▪ sistem politik dunia didominasi AS. Selain AS menjadi aktor dominan dalam tata keungan global, AS
juga dominan dalam politik global. AS melalui kebijakannya mendorong ekonomi dunia terbuka
bagi pasar AS.

B2. SEDALAM APA KRISIS GLOBAL ITU BERDAMPAK KEPADA INDONESIA

Secara umum kondisi perekonomian Indonesia sebagai dampak langsung yang dirasakan akibat krisis
tahun 2008, antara lain:

1. Tingginya pengangguran dan angka PHK akibat menurunnya produksi ekspor (akibat
ketergantungan pasar luar)
2. Bertambahnya beban utang luar negeri (sebagai konsekuensi stimulus fiscal untuk
penyelamatan krisis)
3. Banyak kasus perampasan tanah akibat proyek-proyek infrastruktur (untuk menjaga daya beli
konsumen)
4. Tingginya angka kekerasan akibat konflik agraria
5. Terabaikannya pelayanan publik akibat dana lebih digunakan untuk penyelamatan perbankan
6. Masyarakat semakin miskin akibat penggunaan sumber daya keuangan untuk penyelamatan
korporasi
19

B3. BANDINGKAN DENGAN DAMPAK YANG MUNGKIN AKAN KITA TERIMA


DENGAN KRISIS EKONOMI 2020 INI

2008 2020

Tingginya pengangguran dan angka PHK akibat Tingginya pengangguran dan angka PHK akibat
menurunnya produksi ekspor (akibat menurunya produktifitas perusahaan seperti
ketergantungan pasar luar) pada saat kebijakan lock down, daya beli
menurun.

Bertambahnya beban utang luar negeri (sebagai Bertambahnya beban pemerintah untuk
konsekuensi stimulus fiscal untuk penyelamatan penanggulan dan pencegahan penyebaran
krisis) covid, spt test covid, vaksin, dll

Banyak kasus perampasan tanah akibat proyek- Tidak terjadi


proyek infrastruktur (untuk menjaga daya beli
konsumen)

Tingginya angka kekerasan akibat konflik agraria Tidak terjadi

Terabaikannya pelayanan publik akibat dana Terabaikannya pelayanan publik akibat dana
lebih digunakan untuk penyelamatan perbankan lebih digunakan untuk kesehatan untuk
penanggulan dan pencegahan penyebaran
covid, spt test covid, vaksin, dll

Masyarakat semakin miskin akibat penggunaan Masyarakat semakin miskin akibat penggunaan
sumber daya keuangan untuk penyelamatan sumber daya keuangan karena kehilangan
korporasi pekerjaan dan program pencegahan covid,
seperti menghindari keramaian.

Tidak ada Pendapatan nasional menurun akibat


penerimaan pajak menurun dan tingkat produksi
jasa dan barang nasional menurun.
20

NO 6
Pertanyaan

Model IS LM adalah model keseimbangan pasar uang dan pasar barang, berdasarkan hal itu jawablah
pertanyaan di bawah ini:

a. Ada beberapa variabel penting dalam model IS-LM seperti pengeluaran pemerintah (G),
Pajak (Tx), penawaran uang (Mt), uraikan pergerakan variabel-variabel itu dalam kurva?

b. Di dalam model IS-LM terdapat fenomena Crowding out yakni pengeluaran pemerintah (G)
ternyata berpotensi akan menurunkan pendapatan (Y), jelaskan dalam bentuk kurva dan
diskriptif!

Jawaban:

A. PENGARUH G, TX DAN MT

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah G Pengaruh Pemotongan Tingkat Pajak

a.
21

penawaran uang (Mt)

B. FENOMENA CROWDING OUT


Dalam ilmu ekonomi, crowding out adalah fenomena yang terjadi ketika Kebijakan Fiskal
menyebabkan suku bunga meningkat, sehingga mengurangi investasi. Perubahan kebijakan fiskal
menggeser kurva yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang. Fiskal menggeser kurva IS
ke kanan dari IS1 ke IS2. Fiskal meningkatkan pendapatan dari Y1 ke Y2 dan suku bunga naik dari r1 ke
r2. Jika tingkat bunga tetap konstan pada i1, pasar barang berada dalam keseimbangan dalaam
pengeluaran yang direncanakan (output), tetapi pasar uang tidak lagi dalam
keseimbangan.menerapkan kebijakan fiskal dapat mengurangi investasi, karena tingkat bunganya
tinggi yang didorong oleh kenaikan pendapatan. Crowding out terjadi kareena penambahan
pengeluaran pemerintah yang didapatkan dengan cara pemberlakuan kebijakan fiskal sehingga
efeknya menjadi nol, karena penambahan pengeluaran pemerintah dibarengi dengan penurunan
investasi swasta
22

Kenaikan pengeluaran pemerintah akan


mendorong kurva IS1(I1,G1) ke IS2(I2,G2)
sehingga hal ini akan mengakibatkan
meningkatnya suku bunga dari r1 ke r2 dan
tingkat pendapatan naik dari Y1 ke Y2. Bila
suku bunga tidak berubah dan tetap di r1
output dapat naik ke Y3, namun karena suku
bunga naik ke r2 maka investasi mengalami
penurunan menjadi I2 (crowding-out)
sehingga output hanya bergeser sejauh Y1-
Y2. Keseimbangan perekonomian bergeser
dari titik A ke titik B.

Perubahan ekuilibrium pada keseimbangan


IS-LM di mana tingkat harga tidak berubah
pada P1 mengakibatkan kurva permintaan
agregat bergeser dari AD1 ke AD2. Dan
menyebabkan pergeseran penurunan
pendapatan yang terlihat pada pergeseran
ke kiri dari Y2 ke Y1
23

NO 7
Pertanyaan
Jika dalam sebuah perekonomian terdapat persamaan sebagai berikut:

Konsumsi C = 300 + 0,3 Yd Impor M = 250 + 0,01 Y


Pajak Tx = 0,3 Y Peng. Pemerintah G = 300
Subsidi Tr = 100 Penawaran Uang Ms = 700
Investasi I = 140 – 20i Per.Uang Transaksi L1 = 0,5 Y
Ekspor X = 100 Per. Uang Transaksi L2 = 612,5 –2,5i

Jawablah pertanyaan ini, berapakah besarnya suku bunga (i) dan pendapatan nasional keseimbangan (Y),
gambarkan model kurva IS LM ini!

Jawaban:
IS LM

Menggunakan 4 sektor MS = L1+L2

Yd = Y - Tx + Tr 700 = 0,5 Y + 612,5 –2,5i

= Y - 0,3 Y +100 87,5 + 2,5 i = 0,5 Y

Yd = 0,7 Y + 100 Y = 175 + 5i

C = 300 + 0,3 Y

= 300 + 0,3 (0,7 Y + 100) IS = LM

= 300 + 0,21 Y + 30 IS = LM

= 330+0,21Y 775 – 25 i = 175 + 5i

775 – 175 = 25 + 5

Y =C+I+G+(X–M) 600 = 30i

Y = 330+0,21Y + 140 – 20i + 300 + (100 - 250 + 0,01 Y)

Y = 330+0,21Y + 140 – 20i + 300 – 150 - 0,01 Y Tingkat bunga (i) = 20


Y = 620 + 0,2 Y – 20 i Y = 175 + 5 ( 20)
Y-0,2Y = 620 – 20 I Pendapatan nasional (Y) = 275
0,8 Y = 620-20i

Y = 775 – 25 i
24

NO 8
Pertanyaan

Teori pertumbuhan ekonomi eksogen yang lebih fokus dimulai dari pandangan Harrod Domar, yang
diteruskan dengan Solow-Swan (Neo Klasik) yang kemudian diteruskan dengan Teori pertumbuhan endogen
(Paul Romer), berkaitan dengan itu jawablah pertanyaan di bawah ini:

a. Uraikan perbedaan yang mendasar dari teori pertumbuhan Harrod-Domar dan Solow Swan,
mengapa keduanya disebut sebagai teori pertumbuhan eksogen?

b. Uraikan pula dengan teori pertumbuhan endogen yang dikemukakan oleh Paul Romer yang pada
tahun 2018 mendapatkan nobel ekonomi atas temuannya itu? Bandingkan formula keduanya?
25

Jawaban
a. Harrod-Domar dan Solow Swan

Perbedaan yang mendasar dari teori pertumbuhan Harrod-Domar dan Solow Swan:

Harrold Domar Solow


Faktor penentu hasil out kapital sebagai faktor kapital dan juga tenaga kerja.
put pertumbuhan ekonomi,
Faktor pertumbuhan kapital sebagai faktor kapital dan tenaga kerja sebagai
Ekonomi pertumbuhan ekonomi faktor pertumbuhan ekonomi
Effect of saving rate on a permanent effect temporary effect
GDP per capita
Tingkat pengembalian konstan Menurun
modal jika input (kapital/tenaga kerja) berlebih
maka akan dapat menurunkan hasil out put
(diminishing returns)

Alasan mengapa teori pertumbuhan Harrod-Domar dan Solow Swan disebut sebagai teori
pertumbuhan eksogen: Karena pertumbuhan ekonomi terjadi karena pengaruh dari luar:

• Kemajuan teknologi, kemajuan teknik produksi dan pengetahuan tidak memberikan


dampak terhadap pertumbuhan jangka panjang

• tingkat pertumbuhan jangka panjang secara eksogen ditentukan oleh tingkat


tabungan (model Harrod-Domar ) atau tingkat kemajuan teknis ( model Solow ).

b. Endogen (Paul Romer) dan Eksogen (Domar dan Solow)

Endogen Eksogen
Faktor penunjang Ilmu pengetahuan, Kapital dan tenaga kerja tingkat
pertumbuhan jangka teknologi, kapital dan tingkat tabungan (model Harrod-
panjang teknik produksi Domar ) atau tingkat kemajuan
teknis ( model Solow ).

Anda mungkin juga menyukai